Home Forums Forum Masalah Umum tata cara sholat yang khusyu

Viewing 3 posts - 1 through 3 (of 3 total)
  • Author
    Posts
  • #123353608
    dody
    Participant

    Assalamuallaikum wr.wb
    Alhamdulilah yang tak terhingga membaca bahwa habib sudah sembuh,kecintaan saya kepada habib munzir sangat dalam ingin rasanya bertemu dan bertatap langsung dengan habib tapi semua hanya angan -angan aja lewat mimpi aja ketemu habib sudah syukur alhamdulillah luar biasa apalagi bertemu langsung dengan habib subhanallah.karena jarak dan materi.syukur alhamdulillah bisa nongol di forum ini jadi bisa lebih dekat dengan habib munzir yang kucinta.sebelumnya ada yang hamba yg banyak dosa ini ingin bertanya kepada habib munzir dan maaf bila saya yang berdosa ini bertanya langsung kepada habib.
    1. apakah menikah siri itu di larang tanpa mengikut sertakan wali dari pihak orang tua si nisa tersebut dan mengambil wali orang lain. dikarenakan menikah siri karena takut dosa dan belum mempunyai materi yang cukup.apakah ada larangan dari rasulullah saw mengenai hal ini.dan hukumnya bagaimana ya habib.
    2. mengenai sholat sebagai tiangnya agama.bagaimana melaksanakan sholat yang khusyuk dan gerakan dan bacaan sah nya sholat.karena pernah saya menanyakan hal ini kepada seorang ustad tetapi yang bersangkutan tidak mau meberikan contohnya kepada saya dan malah saya di tertawakan dan di ejek tapi saya menaggapinya dengan sabar.karena pernah saya mendengar bahwa rasullullah saw pernah berkata kepada sayidinna ali kalau ia sayidina ali tidak melakukan sholatnya dengan khusyuk apakah hal ini benar rasullullah sawmengatakan kepada sayidina ali sebagai seorang sahabat dan yang dekat dengan nabi.bagaimana dengan saya yang banyak berdosa ini mengenai sholat saya. mohon penjelasan habib.
    3. kapan ya habib munzir muncul disuatu televisi dan tersiar ke seluruh indonesia setiap harinya mengisi hati yang selalu haus dan lapar akan ajaran rasulullah saw dan akan nasehat- nasehat dari habib munzir yang aku cinta.
    Mohon maaf sekiranya ada slah atau tulisan saya ini yg kurang sopan kepada habib saya mohon maaf minta ridhonya dan maafnya habib dunia akhirat mohon di maafkan.

    #123353641
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    semoga Allah swt melimpahkan cahaya kedekatan pada anda dan semoga ruh kita selalu didekatkan bersama keridhoan Allah dan Rasul, dunia dan akhirat.

    insya Allah pertanyaan 1 dan 2 admin III yg akan menampilkannya,

    Insya Allah program televisi akan kita galang pasca ramadhan,

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam

    #123353645
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    [quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Kedermawanan Nya swt semoga selalu menaungi hari hari anda dengan kesejahteraan

    saudaraku yg kumuliakan,
    nikah sirri adalah sama saja dengan nikah lainnya, cuma bedanya nikah sirri tidak pakai pesta, yaitu pesat pernikahannya ditunda atau tidak sama sekali, ini yg dimaksud nikah sirri.

    mengenai nikah diluar jarak 82km dari wali sang wanita tanpa sepengetahuan wali sang wanita adalah sah menurut madzhab syafii jika dinikahkan oleh Hakim/ Qadhiy di wilayah tersebut.. kenapa?, karena dirisaukan wanita ini akan terganggu dan tidak aman atas dirinya karena tak ada walinya yg melindunginya, maka ia boleh minta pada hakim tuk menikahkannya dg seorang pria, jika mereka kembali kepada walinya dan walinya setuju, sunnah nikah ulang untuk sekedar sunnah saja, namun jika wali tidak setuju maka nikahnya tetap sah.

    namun hal ini tidak terlepas dari masalah durhaka pada orang tua, karena syariah membahasnya dalam bab yg berbeda, dalam nikahnya disahkan oleh syariah, namun ia terancam durhaka pada ayah ibunya dan terjebaklah ia pada kemurkaan Allah swt

    sebagaimana miisalnya orang berpuasa tapi tidak shalat, maka tentunya puasa ramadhannya tidak batal karena ia tidak shalat, demikian dalam syariah, namun ia berbenturan dengan kemurkaan Allah swt dan dosa yg tak bisa diselamatkan oleh puasanya itu.

    mengenai pendapat dalam madzhab hanafi memang ada pendapat demikian namun tentunya dalam masing masing madzhab ada ketentuan dan syarat yg berbeda, dan tak bisa kita bertaqlid kepada madzhab hanafi dalam bab nikah saja, karena bab nikah terkait dengan bab taharah (wudhu dan mandi besar) yg berbeda pula antara madzhab syafii dengan hanafi

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=14930&lang=id#14930

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kesejukan sanubari semoga selalu mengiringi hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    Selamat datang di ajang para pecinta Rasulullah saw didunia maya..
    1. Khusyuk adalah suatu kemuliaan yg ada awalnya namun tiada pernah ada akhirnya, dan awal dari khusyuk adalah konsentrasi pada Allah swt atau apa apa yg mengingatkan kita pada Allah, apakah neraka, sorga, kematian, kemuliaan alam, atau apa saja dafri lintasan pemikiran yg mengarah pada Allah semata

    lalu tingkatan khusyuk yg lebih tinggi adalah konsentrasi pada makna apa apa yg kita ucapkan dalam bacaan shalat itu, dan tingkatan lebih tinggi lagi adalah tenggelam dalam makna makna itu dengan melupakan seluruh pemikiran yg lainnya,

    lalu tingkat selanjutnya adalah sirnanya seluruh nama, seluruh pemikiran, seluruh warna dan bentuk, seluruh keinginan, kesedihan dan kegembiraan dan semua keduniawian, yg ada hanyalah hamba yg sedang berhadapan dengan Pencipta Nya swt, ia merasa tak ada alam semesta, hanya berdua dg Allah semata, dan lalu tingkatan khusyuk makin meningkat dan meningkat..

    2. sebagian ulama berpendapat demikian, namun bukan mustahil orang menemukan khusyuknya ditengah atau di akhir shalat,

    3. salah satu caranya adalah dimulai dengan saat berwudhu, jangan berbicara dg siapapun saat berwudhu, tenanglah saat berwudhu, hadirkan hati anda untuk menyucikan jiwa dan raga dg mutiara dan berlian yg diciptakan Allah untuk bersuci yaitu air,

    dan adapula teriwayatkan doa doa dalam berwudhu, bila tidak hafal maka usahakanlah hati terus berdoa dalam wudhu, terus bermunajat, mensucikan nama Allah dan memuji Allah dg berbagai kenikmatan, lalu berdoalah lagi selepas wudhu, lalu masuklah dalam shalat dan usahakan jangan bercanda, jangan berbicara dg siapapun kecuali seperlunya saja, dan bila ada pakailah siwak, asesoris shalat lainnya, minyak wangi bila ada, sajadah, dan hal hal yg bersifat religius lainnya yg menambah kekhsuyuan dan konsentrasi kita, lalu mulailah shalat, dengan menafikan dan melupakan segala pemikiran, runtuhkan semua nama dan pemikiran, tinggalkan semuanya, sisakan Nama Nya yg Maha Tunggal..

    ingatlah anda akan terbujur kaku, diusung dan dishalatkan dg berkafan putih semata, dan ditanamkan di kuburan dan ditimbun sendiri, bayangkan tubuh anda diusung oleh teman teman dan keluarga yg menangisi anda untuk diantar kepemakaman, tanah yg basah dan ditinggalkan sendiri… maka bertakbiratul ihram lah.. mulailah shalat, anda akan menemukan kemudahan untuk terus asyik berduaan dg Allah swt, teruslah asyik dalam rukuk dan sujud, ingatlah bahwa nanti pun anda akan berduaan dengan Nya swt saja, tanpa ditemani seluruh kekasih ataupun musuh, jadikanlah Dia swt sebagai kekasih..

    nah.. umumnya kemuliaan khusyuk dicapai dg yg demikian ini..

    4. Rizki adalah milik Nya, maka mintalah pada pemilik Nya, sebagaimana banyak para sahabat yg didoakan oleh nabi saw untuk diluaskan rizkinya, sebagaimana doa nabi saw untuk anas bin malik ra diantaranya : Wahai Allah perbanyaklah hartanya, ..dst..dst.. (Shahih Bukhari),

    bahkan Nabi sulaiman meminta kekuasaan pada Allah swt : \"Wahai Allah, Ampunilah aku, dan Berilah aku kekuasaan dan kerajaan yg tak akan kau berikan pada orang sesudahku\" (QS Shaad 35).

    maka meminya harta, kekuasaan, dan semua keduniawian merupakan hal yg boleh saja dan mendapat pahala, kecuali yg diminta adalah hal hal yg membawa kemurkaan,

    sedangkan kekuasaan, harta, hal itu bisa saja membawa kemuliaan dan keridhoan Allah swt.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam rahmat Nya swt selalu,

    Wallahu a’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=5113&lang=id#5113

    Wassalam,
    AdminIII

Viewing 3 posts - 1 through 3 (of 3 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.