Tauhid Imam Muhammad bin Yusuf As-Sanusi

[Rahmat Ardiansyah]

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin.

Allahumma shalli ‘alaa Sayyidina Muhammad wa alihi wa shahbihi wa sallim.

Salam rindu dan takdhim saya kepada Habibana yang saya cintai.
Semoga Habibana senantiasa dalam afiah dan rahmah.

Saya juga mendengar kabar yang membuat hati ini menangis, mengenai kemangkatan bang Budi Suci. Beliau sudah tenang, bahagia bersama Rasulullah saw disana. Semoga kemangkatan beliau menerbitkan semangat kita semua untuk melanjutkan perjuangannya.

Ya Habibana,
Saya mempunyai pertanyaan mengenai ilmu tauhid dari Imam As-Sanusi yang dikatakan bahwa seluruh dzat mempunyai sifat gerak dan diam dan digerakkan dan didiamkan oleh Sang Penggerak dan Pendiam, yaitu Allah swt. Juga perkataan Habib bahwa keinginan kita didahului oleh ketentuan Allah.

Saya belum memahami kedua perkataan diatas sehingga saya terjebak pada kesimpulan bahwa orang yang bertaubat telah didahului keinginan Allah swt, begitupun orang yang berbuat kejelekan digerakkan oleh Allah, yang tentunya kesimpulan ini salah. Mohon penjelasan Habib mengenai hal ini.

Beribu maaf atas segala kekurangan saya dalam adab kepada Habib.

Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Ardi.

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
masalah itu rumit, namun sebenarnya jika difahami dan ditelaah sangat mudah.

misalnya anda seorang kaya raya memiliki rumah besar, saya menumpang dirumah anda, anda katakan : ruang makan disana, ruang tanmu disini, dapur didekat ryang makan, toilet ada di kiri dan kanan ruang tamu, ruang tidur dilantai dua, dan makan boleh ambil sendiri dan masak semau anda, tapi jangan makanan yg jenis ini dan itu, jangan buka jendela waktu malam, jangan minta sesuatu apapun pada orang, saya menjaminmu, kamu sementara saja disini, nanti kamu pindah ke tempat yg indah, kalau kamu jahat dan beebuat kriminal kamu akan dipenjara

maka kita sebagai hamba dan tamu Allah swt di bumi spt itu,

kita tak bisa mengubah posisi dapir jadi keruang depan, kita tak akan temukan alat masak diruang tamu, kita tak akan temukan roilet dikebun..

nah, begitulah, kita diberi kesempatan berbuat baik atau buruk, tapi tidak bisa lepas bebas dari ketentuan Nya swt, disatu fihak kita diberi kebebebasan, difihak lain kita dikuasai penuh oleh Allah, yg maha mnampu misalnya melemparkan dan mengusir kita dari tamu Nya swt.

Allah swt berfirman : sungguh kami bereka mereka dua jalan, bersyukur atau kufur (QS Al Insan).

karena
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[Author]

Posts