Home Forums Forum Masalah Tauhid Tauhid, Umrah & Inai

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • Author
    Posts
  • #133571519

    Assalamu\’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. ya habibku yang ku rindui.
    Semoga habib dan keluarga sentiasa diberkati dan diredhai Allah Yang Maha Berkata-kata Tanpa Huruf dan Tanpa Suara, Yang Maha Memuliakan kepada sesiapa yang Dia mahu. Amin..

    Ya habib, saya sebelum ini pernah kirim pesanan kepada habib topik ini, tetapi tidak dipaparkan kiriman saya. Mungkin kerana sejak web ini tidak dapat dibuka, kiriman saya terus hilang. Saya yang faqir ini ingin ulangi kembali soalan saya ya habib…

    1) Saya ada persoalan mengenai tauhid ya habib. Segala takdir makhluk Allah telah ditentukan sejak azali lagi, bermakna sejak sebelum Allah mencipta sesuatu, Allah telah mengetahui takdir bagi makhluk-makhluknya, ya kan habib? Bagaimana pula dengan ketentuan/kehendak Allah, adakah ianya sesuatu yang baharu atau sesuatu yang qadim, yakni seandainya Allah mengubah takdir seseorang atas hasil doanya, adakah ianya sesuatu yang baharu bagi Allah atau sudah tersedia ada sebelum sesuatu?

    2) Habib, saya insya-Allah akan mengerjakan umrah bersama-sama kedua ibu bapa saya awal tahun depan. Semua perbelanjaan saya ke sana ditanggung oleh ibu bapa saya. Ibu saya mengharap saya dapat menolongnya ketika beribadat di sana kerana kakinya tidak dapat berjalan seperti biasa dan berharap saya dapat membantunya untuk bersaie atau sebagainya. Persoalan saya, ada seseorang pernah tegur saya, katanya untuk mengerjakan umrah atau haji, seseorang itu hendaklah membebaskan dirinya dari hutangnya sebelum hendak ke sana kerana ingin memenuhi kehendak syariah \"bagi yang berkemampuan\". Katanya orang yang mempunyai hutang dikira sebagai masih belum berkemampuan seperti yang disyaratkan untuk ke sana. Sedangkan saya masih mempunyai banyak hutang yang belum saya lunaskan. Bagaimana keadaan saya ya habib? Bolehkah saya mengerjakan umrah bersama kedua ibu bapa saya dalam keadaan saya masih mempunyai hutang?

    3) Saya pernah bertanya pada habib soalan tentang inai, dan habib menjawab bahawa inai itu sah dipakai kerana ia tidak sama seperti tatoo. Tetapi ada orang pernah kata pada saya bahawa inai yang dipakai oleh kebanyakan kaum muslimah yang bercorak-corak di belakang tapak tangan itu menyamai cara pemakaian orang hindu. Adakah ianya benar ya habib? Adakah dibenarkan pemakaian inai bercorak-corak di belakang tapak tangan seorang muslimah?

    4) Bagaimana pula hukum seorang muslimin yang memakai inai di jari-jarinya atau di tangannya?

    Sekian sahaja soalan saya ya habib untuk masa ini. Maafkan saya kerana perlu mengambil masa untuk menjawab soalan saya yang faqir ini. Syukran ya habib atas segalanya. Hanya Allah yang dapat membalas segala jasa habib.

    Wassalamu\’alaikum….

    #133571573
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    beribu maaf jika saya terlambat menjawab atau jika pertanyaan anda hilang.

    1. betul, kehendak Allah swt Qadiim Azaliy, terdahulu, namun Allah swt memberi kesempatan pada hamba Nya untuk berbuat, namun Allah yg menentukannya.

    contoh mudahnya begini, Raja mengundang seorang rakyatnya ke Istana, Raja memberi orang itu sebuah kamar di depan istananya, Raja memberinya makan 3X sehari, dan setiap waktu makan ia diberi 100 piring, ada masakan sea food, ada masakan china, ada masakan India, ada masakan arab, dan macam macam lainnya,

    silahkan orang itu mau makan atau tak mau makan, atau ia mau minum saja di pagi hari, sore baru nak makan,

    silahkan ia mau makan masakan china saja, atau masakan india saja, atau masakan arab saja,

    Raja sudah siapkan itu semua, jika ia minta tambah maka raja sudah siapkan pengawal untuk tambahkan makanan untuknya,

    tapi Raja sudah tahu bahwa orang ini tak akan makan seratus piring, dan Raja sudah tahu orang ini pasti akan minum, dan Raja sudah tahu jika ia minum arak ia akan mabuk, dan Raja sudah tahu jika ia minum racun ia akan mati, maka orang itu boleh memilihnya..

    jika minum sedikit, Raja sudah tahu ia akan minta minum lagi,

    jika ia minum arak banyak terlalu, maka ia akan mati,

    jika ia minum air saja ia akan lapar,

    jika ia diam saja dikamarnya tak nak pergi ke ruang makan, maka ia akan lapar dan haus..

    demikian manusia dan seluruh makhluk Allah, Allah sudah siapkan matahari, bulan, hewan, tumbuhan, air, bumi, jika ia makan ini maka ia akan tambah usia, jika ia makan ini akan sakit, jika ia berdoa ini maka Allah mudahkan rizkinya, jika ia berbuat dosa ini maka Allah kurangkan rizkinya, semua sudah di program, tapi ia sendiri yg akan pilih..

    bebas, tapi terikat.. seperti tamu raja tadi, bebas nak makan minum apa saja, atau tak makan, tapi terikat aturan, karena ia tak boleh keluar istana, dan tak akan dapat makan dikamarnya,

    maka ia bebas, tapi pun tidak bebas.

    Allah sudah tahu bahwa manusia ini akan begini, begitu., lalu begini, lalu begitu, Allah sudah tahu semua yg akan terjadi.

    seperti kita melihat seorang anak yg jalan disebuah taman, kita cuma lihat saja, anak ini jika jalan terus tak diam, ia akan sampai pada rumah ibunya, jika ia duduk dan main saja ia tak akan sampai pada ibunya, jika ia kekiri ia akan sampai ke jurang, jika ia jalan kekanan ia akan jumpa dengan ayahnya, anak itu tak tahu, tapi kita tahu.

    demikian Allah swt, Allah Maha Tahu apa yg akan kita temukan dalam kehidupan kita.

    2. anda tidak haji dg uang anda sendiri, maka boleh pergi haji walau masih punya hutang.
    jika anda haji dengan uang sendiri, maka patut minta izin pada orang orang yg anda hutangi, jika mereka izinkan anda pergi haji maka boleh pergi haji walau belum membayar hutang

    3. hal itu banyak dipakai muslimah, tak ada nash/dalil yg mengharamkannya, bagaimana kita mengharamkan sesuatu yg tak diharamkan oleh Allah swt?

    jika difitnahkan ia meniru adat kuffar, maka bagaimana dengan kereta?, mobil, lampu, karpet, kursi, semua ini adalah adat Kafir, lalu kenapa kita memakainya?

    semua adat kafir jika ada manfaatnya maka boleh diikuti, sebagaimana Mimbar dipakai di masjid, padahal mimbar itu adalah kebiasaan di gereja, tapi ada faidah untuk syarahan Imam/ulama, maka boleh saja dipakai.

    Rasul saw pun ikut adat Yahudi ketika mereka puasa hari asyura, Rasul saw perintahkan seluruh muslimin untuk berpuasa pula dihari asyura, tentunya bukan untuk ikut ikut adat yahudi, tapi maksudnya adalah tasyakkur hari asyura, dan hal itu baik, walau dilakukan orang yahudi

    seperti hinna pula, jika ia dimaksudkan untuk berhias pada suami, maka hal itu baik, dan tidak melanggar syariah.

    4. jika untuk mengikuti kaum wanita maka haram hukumnya, jika tidak maka tidak haram

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam

    #133571738

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…. buat habib yang saya rindui dan dicintai.

    Semoga habib dan keluarga berada di dalam keadaan sihat, bahagia dan di redhai Allah Yang Maha Pemberi Bahagia kepada hamba-hambaNya.

    Terus ya habib…

    1) Habib, mengenai inai tu lagi habib, bagaimana pula dengan keratan hadith ini…
    Dari Abu Hurairah r.a Nabi s.a.w bersabda : “Allah mengutuk wanita yang mempergunakan (memberikan) rambutnya untuk (menyambung) rambut wanita lain, wanita yang menyambung rambutnya dengan wanita lain, wanita yang membuat gambar di kulitnya (tubuh) dengan tusukan dan wanita yang meminta kulitnya dibuat gambar dengan tusukan (alat pengukir)”..(Hadis bil. 1685 : Sahih Bukhari). Apakah pula yang dimaksudkan dengan \’tusukan\’ di dalam hadith tersebut? Bagaimana pula dengan membuat gambar dikulitnya seperti di dalam hadith tersebut? Harap habib dapat menjelaskannya kerana seorang ustaz di Malaysia ini memberitahu media, \"Allah melaknat mengukir inai di belakang tangan\" dengan menggunakan dalil tersebut?

    2) Bolehkah kita mengqada’ solat dengan membaca keratan surah al-Qur’an dengan suara yang keras. Contohnya, saya qada’ solat zuhur atau asar dalam waktu Isya’, saya membaca surah al-fatihah dan surah al-Qur’an yang lainnya dengan lantang seperti solat fardhu Maghrib atau Isya’. Adakah ianya dibolehkan?

    Sekian dahulu soalan saya kali ini. Terima kasih ya habib dengan segala jasa baik habib mencurahkan segala ilmu yg berlandaskan sunnah Rasulullah saw yg kita rindui dan cintai. Semoga Allah memberkati setiap jasa, setiap amal, setiap ilmu, setiap nafas dan setiap degupan nadi habib sepanjang umur hayat habib. Amin

    Wassalamu\’alaikum.

    #133571776
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    1. yg dimaksud adalah tatoo, yaitu gambar gambar berwarna yg dilukis dg jarum dikulit, hal itu haram hukumnya.

    2. benar yg anda lakukan, jika malam hari maka ikut aturan shalat malam hari, jika siang hari maka ikut aturan siang hari, jika musafir maka ikut aturan musafir, jika tidak musafir maka dengan aturan yg bukan musafir.

    misalnya dhuhur diqadha saat isya maka sebagaimana yg anda sampaikan, demikian sebaliknya.

    juga misalnya anda ingin qadha shalat isya saat musafir qashar, maka boleh di qashar pula.

    sebaliknya jika anda ingin qadha shalat isya yg tertinggal saat musafir, lalu anda ingin qadha nya dirumah, maka tak boleh qashar

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam

Viewing 4 posts - 1 through 4 (of 4 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.