Tentang Bai`ah Dan Ketenangan

[Fatimah Nurussana Mastura]

[b]BismiLlah wal HamduliLlah,
ALLAHumma sholli `ala Sayyidina Muhammad wa Alihi wa Shohbihi wasallim.
[/b]
As-Salamu`alaikum wa RahmatuLlahi wa Barakatuh wahai para Pencinta dan Pembela Sayyidina Muhammad ShalALLAHu`alaihiwasalam dimana jua antum berada.

Ya Habibana,
`Afwan, izinkanlah hamba yang jahil ini untuk bertanyakan beberapa soalan :

1) Jika seseorang telah berbai`ah kepada seorang Guru dari sebuah Tarikat secara umum (secara beramai-ramai), bagaimanakah cara nya untuk dia menarik balik bai`ah tersebut?

2) Jika seseorang seringkali merasakan ketenangan yang luar biasa pada hari `Arafah, sedangkan dia selama ini tidak pernah berwuquf di Padang `Arafah. Apa pendapat mu ya Habib?

Di atas masa, perhatian serta bimbingan nya hamba ucapkan, jazakumuLlahu khairan wa barakALLAHu fikum. Semoga hidup kita senantiasa di atas Islam dan Sunnah, dan mati kita dalam keadaan Iman dan taubat.

Amiin Ya ALLAH, Ya Rabb, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Hayyu, Ya Qayyum, Ya Dzal Jalali wal Ikram…
[b]
Was-Salamu `ala manittaba`al huda….
WALLAHu a`lam bisawab.[/b]

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

Saudariku yg kumuliakan,
1. mengenai Bai\’at tsb tidak wajib dalam syariah, dan tidak sepantasnya seorang ulama mewajibkan bai\’at bagi muridnya, karena hal itu tak diakui dalam syariah, kecuali jika seseorang murid ingin bai\’at (sumpah setia) pada gurunya, atau teman pada temannya, maka hal itu boleh saja.

mengenai sumpah yg kita tak mampu menunaikannya, maka kafarat penghapusnya adalah puasa 4 hari.

2. hal itu merupakan anugerah ilahi kepada ruh orang tsb, dan hal itu merupakan bentuk kemuliaan.

Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[Author]

Posts