Tentang Hadist dan Makna Ikhlas

[Hendra Fakhrurrozy]

Assalamu\’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Semoga Habibana senantiasa diberikan kesehatan dan kelapangan dalam menjalani hari-hari dalam dakwah kepada umat.

Mohon maaf Ananda akan langsung bertanya Ya Habib

1. bagaimanakah hukumnya seseorg yg menjelaskan sebuah hadits hanya berdasarkan akal dan perasaannya dan hadist tersebut ia jadikan untuk mendukung opininya tentang suatu hal?

2. apakah semua hadits rasulullah butuh syarah/penjelasan dantidak bisa hanya diambil dhohir lafadznya saja?

3. dalam satu pengajian aku pernah mendengar guru ku menjelaskan, bahwa Ketika berbicara tentang ikhlas, menurut Ibnu Abbas, bahwa sebuah amal sudah tergolong ikhlas jika dilakukan, meski hanya terdapat 1 dari 3 hal berikut ini;

1). Seseorang yang berniat beramal sesuatu karena untuk mendapat pahala dari Allah SWT.
2). Seseorang yang berniat beramal sesuatu karena karena takut akan adzab Allah SWT.
3). Seseorang yang berniat beramal sesuatu karena untuk mencari ridho Allah SWT.

Dan tentu saja amal yang hendak dilakukan tersebut adalah amal yang didasari oleh ilmu dan dilakukan dengan cara yang benar.

Terkait dengan penjelasan itu, Bagaimana menurut habibana ttg makna ikhlas itu sendiri?

Demikian pertanyaan dari ananda dan terima kasih tiada terhingga atas segala penjelasan Habibana.

Salam Takdhim,
Alfaqir

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur\’an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, Keluhuran Badr Alkubra, dan Ijabah pada hari hari shiyam dan qiyam semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
1. menerjemahkan hadits berbeda dengan menafsirkan hadits, jika menafsirkan maka butuh kedalaman pemahaman syariah dengan dukungan hadits lainnya, khususnya jika berupa hal yg belum banyak difahami banyak orang, tidak cukup hanya dg logika.

2. ada hadits yg tidak perlu penjelasan dan syarah, karena maknanya sudah jelas, misalnya sabda Rasulullah sawyg mengajarkan dzikir sebelum tidur, atau dzikir selepas shalat, maka hal hal seperti itu sudah difahami maknanya dg jelas tanpa perlu syarah, namun jika dg syarahnya maka afdhal.

namun ada hadits yg tidak bisa diambil dari lafadznya saja atau terjemahnya, tapi butuh syarah penjelasan para Muhadditsin dan para imam karena bisa bermakna berbeda dari lafadznya, seperti hadits Qudsiy bahwa Allah turun kelangit yg terdekat dg bumi pada sepertiga malam terakhir, maka hadits ini butuh syarah, karena waktu sepertiga malam tidak hilang dari bumi tapi terus bergeser ke belahan bumi lainnya.

3. benar demikian, dan Ikhlas adalah beramal karena mencari ridho Allah, ingin dekat pada Allah atau menjalankan perintah Allah swt

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[Hendra Fakhrurrozy]

Alhamdulillah, washollaatu wassalaamu \’alaa Rasulillah,

Terima kasih atas penjelasannya duhai Habibana yang ananda sayangi. Semoga Habibana berkenan untuk senantiasa mendoakan ananda sekeluarga agar terus bisa mencintai Allah swt, Rasulullah saw, dzurriyat beliau, khususnya Habibana sayang, juga pada sesama makhluk Allah swt, semata-mata cinta yg mengharap keridhoan Allah swt.

Salam sayang dan rindu ananda. Semoga Habibana senantiasa diberikan umur panjang yg berkah dan kesehatan lahir dan bathin untuk terus membimbing umat dalam keluhuran.

Demikian duhai Habibana sayang.

Salam rindu dari ananda,
Alfaqir

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Kemuliaan Ramadhan, Kesucian Nuzulul Qur\’an, Cahaya Keagungan Lailatul Qadr, dan Ijabah pada hari hari 10 malam terakhir semoga selalu menaungi hari hari anda,

Saudaraku yg kumuliakan,
terimakasih atas doanya, hamba hanyalah pendosa yg berharap diampuni Allah swt atas dosa dosa hamba dari doa jamaah.

semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..amiin

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

Wallahu a\’lam

[Author]

Posts