Home Forums Forum Masalah Umum tentang haji dan hadist

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #193987394
    Nova
    Member

    Assalamu alaikum wr,wb..

    Salam hormat untuk habib,

    1. saya mau menanyakan soal rukun islam yang ke – 5, tentang haji.
    alhamdulillah saya sedang menabung untuk berkunjung ke rumah ALLAH SWT,
    yang mau saya tanyakan,
    yang utama itu, memberangkatkan orang tua terlebih dahulu atau kita sendiri?
    tapi saya sangat ingin datang ke tempat suci itu, apakah saya egois karena hal itu?

    2. saya ikut salah satu pengajian, dan guru saya berkata, bahwa ada hadist soal kaum
    nabi luth, dimana, kaum laki2, berubah menjadi wanita, dan sebaliknya.
    apakah benar, bahwa setiap manusia sampai pada akhir hidupnya bila belum
    bertobat, jenazahny akan dijadikan satu dengan kaum nabi luth, termasuk
    perempuan yang masih memakai celana panjang? minta penjelasan lebih dalam dari
    habib.

    Terima kasih atas kesempatan saya untuk bertanya, dan mohon doa dari habib semoga saya bisa sampai di tanah suci.
    Semoga habib selalu dalam lindungan ALLAH SWT

    amin.

    Wassalamu\’alaikum wr,wb.

    Nova

    #193987401
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    selamat datang di web para pecinta Rasul saw, kita bersaudara dalam kemuliaan

    1. diwajibkan bagi diri kita untuk menunaikan ibadah haji untuk diri kita terlebih dahulu, baru kita boleh menghajikan untuk ayah bundah kita dst, karena kita memang sangat diperintahkan bakti pd ayah bunda, karena hutang budi kita pd ayah bunda tak terbayarkan,

    namun hutang budi diri kita pada Allah swt lebih besar, dan Allah pula yg mencipta ayah bunda kita, Allah swt yg menaruhkan sel didalam rahim bunda kita, Allah swt yg menumbuhkannya di alam rahim hingga menjadi tubuh dan menghembuskan ruh pd kita dan lahir dari rahim ibunda, maka tubuh kita layak didahulukan dalam menjalankan perintah Nya, dari selain kita.

    2. mengenai hadits itu, sepanjang yg saya ketahui adalah riwayat shahih Bukhari bahwa yg dimaksud adalah pria yg mengikuti gaya perbuatan dan tingkah wanita dg sengaja, dan sebaliknya, yaitu waita yg mengikuti gaya perbuatan wanita dg sengaja, saya belum menemukan hadits shahih meriwayatkan merubah diri, tapi yg dimaksud adalah menyerupai. dan yg dimaksud adalah dg sengaja semata mata ingin merubah kelamin atau tidak puas dg tubuh atau jenis kelamin yg dipilihkan Allah swt untuknya

    dan yg dimaksud mereka akan berkumpul dg nab Luth, adalah Homoseks dan Lesbi, dan para pecintanya, karena semua akan berkumpul dg yg dicintainya kelak.

    namun ada orang yg dilahirkan dg dua jenis kelamin, maka mereka tidak termasuk pada hal diatas, ia didalam syariah adalah pria jika yg berfungsi adalah alat kelamin prianya, dan hukumnya wanita jika yg berfungsi/buang air kecil adalah alat kelamin wanitanya.

    mereka lepas dari dosa diatas, karena cacat dan bukan sebab keinginan mereka.

    adapula yg sebab ia misalnya pria, namun dari kecil pergaulannnya lebih banyak dg wanita, maka ia terbawa pada sifat kewanitaan, atau sebaliknya,

    kemudian muncullah pd dirinya sifat lawan jenis sebab pergaulan yg lama tanpa ia sadari, maka bagi mereka tidaklah dosa besar seperti yg disebutkan.

    sungguh Allah swt Maha Tahu, Maha Adil, dan Maha Memaafkan.

    mengenai wanita yg memakai celana, tidak terhukumi seperti yg disampaikan dalam ancaman hadits itu, jika tidak berniat mengikuti gaya dan tingkah pria semata.

    namun yg jelas jelas hukumnya dosa besar adalah pria yg mencintai pria, dan wanita dg wanita dg hasrat birahi dan dilakukan, sebagaimana firman Allah swt : \"Dan ketika berkata Luth pada kaumnya : apakah kalian berhasrat birahi yg hina yg belum pernah dilakukan manusia di alam ini sebelumnya?, sungguh kalian berbirahi pada sesama pria (dan wanita sesama wanita), sungguh kalian kaum yg sangat berlebihan dalam berdosa..,. maka berkata kaum Luth : wahai kita semua, mari kita usir dan keluarkan Luth dari wilayah kita, ia adalah orang yg sok (nada menghina) untuk mensucikan diri (tidak mau berbuat seperti kita)\" (QS Al A\’raf 80-82)

    maka mereka itu yg sudah diperingatkan, sudah dinasihati, sudah diajak membenahi diri, mereka tetap membangkang bahkan balik menentang dan mengusir, itulah kaum Nabi Luth. dan juga yg termasuk dalam ancaman hadits tersebut

    semoga Allah swt menyampaikan niat suci anda untuk sampai ke Tanah suci, untuk bertawaf, sa\’i, wuquf di medan luhur arafah, medan mina, dan berziarah pd Nabi saw, dan semoga Allah swt melimpahkan keluhuran medan medan suci itu kepada anda dari saat ini, dan terus berlimpah hingga hari kebangkitan, amiin

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.