Home › Forums › Forum Masalah Umum › Tentang Ijazah
- This topic has 3 replies, 2 voices, and was last updated 16 years, 8 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
December 31, 2007 at 7:12 pm #89058335Muhammad AdrianParticipant
Assalamu\’alaikum ya Habib Munzir,
Sebelumnya saya mau minta maaf bila pertanyaan saya banyak.Saya ingin bertanya mengenai ijazah.apakah seluruh amalan-amalan dan do\’a harus berijazah?, apa fungsi dari ijazah tsb?, bagaimana bila kt mengamalkan wirid,do\’a dan shalawat tanpa berijazah?. Berikut wirid yg biasa saya amalkan : stlh slesai shalat fardlu saya membaca Al-Fatihah;Al Baqarah:1-5,255,285-286;Al Hasyr:22-24;Al Ikhlas 3x;Al Falaq 3x;An Naas 3x;;Ath Thalaq:2-3;Al Imran:26-27;Subhanallah,Walhamdulillah,Allahuakbar 33x;Istigfar 100x;Tahlil 3x;Shalawat Ibrahimiyah 10x;Walahaulawalakuwataillabillah;Lalu berdo\’a;Lalu Ath Taubah:129 7x/11x. Kadang2 pada wkt habis subuh dan ashar saya membaca Al Ma\’tsurat.Bagaimana menurut Habib wirid saya tersebut,mana saja yg harus berijazah?.Bila berkenan saya mohon ijazah-nya dr Habib.dan jg ijazah wirid2 yg lain.
Terimakasih, Wasalamua\’laikum
December 31, 2007 at 7:12 pm #89058341Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Keridhoan dan kelembutan Nya semoga selalu membuka jalan kemudahan pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
1. hampir semua doa tak perlu Ijazah, karena doa adalah meminta pada Allah, Ijazah diperlukan adalah guna izin saja dan memperkuat sanad (sanad=hubungan periwayat, dari fulan, kepada fulan, kepada fulan, sampai pada ujungnya), dari guru kepada kita bahwa kita boleh mengamalkannya,
misalnya murid ingin mengamalkan dzikir shalawat sebanyak 5 ribu kali setiap hari, maka gurunya akan melihat, wah.. dia ini (misalnya) siang hari sibuk bekerja, dan malam hari selalu begadang duduk dengan teman temannya dalam hal yg tak berarti, maka baiknya ia membaca dzikir itu dimalam hari, maka gurunya mengizinkannya membaca itu tapi di malam hari,guru lebih tahu mana dzikir yg pantas cocok diamalkan mana yg tidak,
disamping itu Ijazah adalah juga menyambung sanad guru, yaitu hubungan ruh (jika tak jumpa dizamannya) antara sipembaca dengan yg membuat dzikir itu,
nah.. misalnya saya sudah punya ijazah suatu dzikir, maka saya sudah mempunyai hubungan dengan pemilik doa tsb walaupun belum pernah bertemu,
misalnya anda mempunyai Guru kyai fulan, guru anda membuat sebuah doa yg sangat mulia, saya ingin mengamalkannya, ya boleh saja, namun bukankah baiknya saya izin padanya?,
jika tidak sempat atau ia telah wafat, maka saya izin dari anda, karena anda muridnya, anda lebih tahu apakah doa itu dan kemuliaannya, maka anda mengijazahkannya (mengizinkannya) pada saya,demikian ijazah dari para Imam Imam terdahulu diijazahkan pada muridnya demikinan berkesinambungan hingga kini,
kembali ke masalah saya ingin membaca doa yg dibuat guru anda, tentunya boleh saja saya membacanya tanpa izin pada anda, karena doa itu telah dicetak bebas misalnya, namun tentunya lebih sempurna jika saya sudah mendapat izin dari beliau atau muridnya yg telah mengamalkan doa itu,
sebagian besar doa adalah dari Rasul saw maka tak perlu ijazah apa2.
kembali pada awal jawaban saya bahwa hampir semua doa tak perlu ijazah, karena semuanya adalah doa pada Allah swt, namun dengan adanya ijazah maka lebih membawa kemuliaan karena terhubung dengan pembuatnya lewat muridnya, atau murid dari muridnya, demikian hingga sampai pada kita,
demikian indahnya syariah ini, sebagaimana makmum yg di shaff yg keseratus tetap mendapat pahala jamaah dan tetap bersambung pada shalat Imamnya, demikian shaf pertama melihat gerakan Imam, shaf kedua tidak melihat gerakan imam namun melihat gerakan makmum shaf pertama, lalu shaf ketiga melihat gerakan makmum shaf kedua, demikian dari generasi ke generasi ummat ini hingga kini, bersambung satu sama lain, demikian kita dengan para imam imam kita, demikian ahlussunnah waljamaah, kita bagaikan rantai yg tak terputuskan, jika bergerak satu mata rantai maka bergetar seluruh rantai hingga ujungnya.
saya ijazahkan dengan ijazah sempurna seluruh dzikir salafusshalih, semua doa Rijaalussanad dan semua doa dan dzikir dari seluruh para wali dan shalihin, munajat dan dzikir para Ahlusshiddiqiyyatul Kubra, kepada anda, Ijazah sempurna yg saya terima dari Guru Mulia Alhabib Umar bin hafidh yg sanadnya muttashil pada segenap para ulama, muhaddits, para wali dan shalihin. Ijazah ini mencakup seluruh wirid, dzikir dan doa Nabi Muhammad saw dan doa para Nabi dan Doa seluruh Ummat Muhammad saw, dan seluruh Hamba Allah yg shalih. semoga anda selalu dalam kemuliaan Dzikir dan Cahya Munajat mereka. Amiin
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam
January 3, 2008 at 9:01 pm #89058453Muhammad AdrianParticipantBismillahirrahmanirrahim
Assalamu\’alaikum?
Terimakasih banyak atas penjelasan dan ijazahnya,habib. saya ada sedikit pengalaman ttg dzikir. saya pernah mengamalkan dzikir asmaul husna.Ya A\’lim setiap hbs shalat fardlu .entah bgaimna saya kok merasa seperti mengerti isi hati org,seperti ada yg menuntun dan membisikan hal2 dihati saya,disamping itu saya jg bnyk bertahlil bila ada wkt senggang dirumah.efek yg saya rasakan saya jd seperti cpt naik emosi.setelah itu saya tdk lg mengamalkannya. bbrp teman mengatakan itu dzikir panas.saya tdk mengerti maksud mrk.mohon sekiranya habib berkenan mejelaskan kd saya yg awam ini dan bagaimana solusinya.terimakasih banyak,semoga habib dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT.
wasalamualaikum,
January 4, 2008 at 12:01 am #89058466Munzir AlmusawaParticipantAlaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Keridhoan dan kelembutan Nya semoga selalu membuka jalan kemudahan pada hari hari anda,
Saudaraku yg kumuliakan,
semua dzikir asmaul husna itu tak membawa efek samping buruk, efek panas dlsb itu hanya mitos belaka dan bertentangan dg sunnah, namun tentunya dzikir yg dibaca tanpa bimbingan guru dapat membuka kekuatan syaitan untuk menipu kita hingga menyangka aneh aneh pada dzikir kita, tidak lain adalah memalingkan arah niat kita dari ikhlas karena Allah menjadi karena keinginan keinginan tertentu,anda boleh mengamalkan dzikil Kalimat Tauhid (tahlil) namun jangan mengganggu kesibukan anda, demikian pula dzikir Yaa \’Aliim, namun nafikan niat untuk mengetahui hal hal yg gaib, niatkanlah terbukanya hal hal mulia antara anda dengan Allah swt, agar diberikan ilmu yg membuat anda semakin dekat pada Allah, yg dengan itulah terjawab semua doa dan keinginan,
namun sungguh dzikr dzikir terbait yg dibaca sehabis shalat adalah dzikir dzikir Nabawiy, karena itulah yg terbaik, dan mempererat hubungan ruh anda dengan Rasulullah saw karena anda memegang sunnahnya.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,
Wallahu a\’lam
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.