Home Forums Forum Masalah Tauhid Tentang Jihad

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • Author
    Posts
  • #71834804
    wira
    Member

    Assalaamu\’alaikum bib,

    Ane mo nanya tentang hadis yg menyatakan bahwa jihad melawan hawa nafsu itu lebih besar dari pada jihad perang. Kalo ane gak salah hadist ini keluar ketika Rasulullah kembali dari perang Badar. Kata temen ane hadis itu daif ya bib, dan ada juga temen ane yg menyatakan bahwa hadis itu palsu. Dan katanya juga bahwa jihad yang paling utama itu, ya, dengan mengangkat senjata (dengan segala ketentuannya). Bagaimanakah yang demikian bib, & mohon juga dijelaskan bib bagaimana jihad sebenarnya dalam islam?

    Jazakumullah khair bib, semoga antum lekas diberi kesembuhan oleh Allah SWT.
    Wassalaamu\’alaikum w.w.

    #71834816
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
    Mohon maaf atas keterlambatan jawaban saya, kesibukan hari hari menjelang Arafat dan Idul Adha sempat banyak menguras waktu saya, dan ditambah kondisi saya yg memang terganggu dan sempat opname dalam beberapa hari yl.

    hadits yg anda sebut itu memang hadits dhaif, namun bukan hadits palsu, sangat berbahaya ketika orang dg lancangnya mengatakan hadits dhoif adalah hadits palsu, karena Hadist Dhoif dan hadits shahih itu sama saja, kesemuanya adalah Hadits Rasul saw yg barangsiapa yg mengingkarinya maka ia Kufr,

    namun dalam pengangkatannya sebagai dalil pemecahan hukum dan masalah, memang harus dipilih yg shahih, namun sesekali tidak menafikan hadits dhaif sebagai hadits yg tak berguna, karena para muhadditsin telah mengklasifikasikan hadits palsu dalam kelompok yg lain,

    Hadits Dhaif adalah hadits yg benar dari ucapan Rasul saw, namun lemah untuk dipakai hujjah dikarenakan kelemahan hukum sanad atau matannya.

    Merupakan pemahaman yg buta, bila sekelompok dari kita mengatakan bahwa Jihad dalam peperangan lebih mulia daripada jihad dengan hawa nafsu, sebab seluruh kehidupan kita siang dan malam adalah berperang melawan hawa nafsu, bahkan Jihad dalam peperangan pun harus dengan melawan hawa nafsu, apakah mereka menginginkan jihad dalam peperangan itu tidak melawan hawa nafsu?, jadi mengikuti hawa nafsu?,

    Mengikuti hawa nafsu mengangkat pedang dan membunuh kesana kemari.. itukah makna jihad dalam benak mereka?, Nauzubillah dari pemahaman jihad seperti ini.

    Jihad adalah memerangi kebatilan dengan sabar, tidak membunuh anak anak dan wanita, tidak memukul wajah dg tangan apalagi dg senjata, tidak membunuh bila lawan telah menyerah, tidak menyiksa dan masih banyak lagi aturan aturan jihad melawan hawa nafsu justru ditengah peperangan..,

    lalu bagaimana sekelompok dari mereka mengatakan bahwa Jihad peperangan lebih mulia daripada Jihad melawan hawa nafsu, sedangkan mulai Syahadat hingga wafat, kita semua berjihad melawan hawa nafsu,

    shalat tepat waktu adalah Jihad melawan hawa nafsu, berbuat baik pd orang tua pun demikian, dan itu jauh lebih mulia dari Jihad dalam peperangan..

    [b]
    Sebagaimana Hadits riwayat Abdullah bin Mas?ud yg bertanya pd Rasul saw, : amal apakah yg paling afdhal?, beliau menjawab : ?Shalat tepat waktu?, lalu Ibn Mas?ud bertanya lagi, lalu apa Ya Rasulullah (saw)?, beliau saw menjawab : ?Berbakti pd kedua orang tua?, lalu Ibn Mas?ud bertanya lagi, lalu apa Ya Rasulullah ?, beliau saw menjawab : ?Jihad di jalan Allah?. (HR Muslim no.85), [/b]demikian pula hadits dg makna yg sama dalam (Shahih Bukhari no.503)
    dan demikian pula hadits dg makna yg sama dalam (Shahih Bukhari no 2630)

    hadits inipun didukung dg Hadits lainnya sebagaimana diriwayatkan ketika seorang lelaki hijrah meninggalkan kesyirikan menuju Jihad di jalan Allah, dan Rasul saw bertanya kepadanya, apakah telah diizinkan oleh ayah ibunya untuk berjihad?, dan lelaki itu menjawab : ?tidak?, maka Rasul saw bersabda : ?Kembalilah, mohon izin pd mereka, bila mereka izinkan maka berjihadlah, bila tidak maka berbaktilah kepada keduanya? HR Muslim no.1035).,

    riwayat Abdullah bin Umar ray g berkata : ?datanglah seorang lelaki kpd Rasul saw dan memohon izin untuk berjihad, maka berkatalah Rasul saw : ?apakah ayah ibumu masih hidup??, ia menjawab : ya. Maka Rasul saw bersabda : ?maka berjihadlah dengan berbakti pd mereka (Shahih Bukhari no.2842)

    Rasul saw didatangi seorang lelaki yg mengatakan bhw Istrinya akan ibadah haji tanpa muhrimnya, sedangkan ia telah mencatat dirinya untuk ikut Jihad, maka Rasul saw memerintahkan agar lelaki itu meninggalkan Jihad dan mengantar Istrinya beribadah Haji (Shahih Bukhari no.2844)

    dan masih banyak lagi hadits2 shahih yg mendukung pemahaman bahwa melawan hawa nafsu jauh lebih mulia dari sekedar peperangan dengan senjata, yg justru peperangan (jihad) itu adalah sebagian daripada memerangi hawa nafsu.

    Wallahu a\’lam

Viewing 2 posts - 1 through 2 (of 2 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.