tentang sholat dan lainnya

[faisal rinaldi]

[color=#0000FF]Assalamu\’alaykum wa rohmatulloh wa barokatuh[/color]
bagaimana kabar habibana? semoga selalu dalam naungan rohmat dan ridho-Nya SWT
bib, posisi dimana sekarang? masih di papuakah? sampai kapan? rindu rasanya setelah sekian lama tidak jumpa dengan habibana…

bib, pada kesempatan ini saya ingin bertanya :
1. dalam sholat fardhu yang diwajibkan membaca dengan terang, apakah alfatihah di mulai dengan bissmillah atau langsung alhamdulillah? karena mayoritas umat muslim di negri ini kan dengan bismillah, namun di makkah langsung alhamdulillah. tolong di jelaskan ya bib…
2. bagaimana hukumnya menggerakkan jari berulang-ulang pada saat tahyat? mahzab apa sih bib yang bergerak-gerak seperti itu?

demikian, sudi kiranya habib menjelaskan kepada saya tentang hal-hal tersebut.
terima kasih banyak, dan semoga habibana sehat selalu…

[color=#0000FF]Wassalamu\’alaykum wa rohmatulloh wa barokatuh[/color]

[Munzir Almusawa]

Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kesejahteraan,

saudaraku yg kumuliakan,
saya sudah di Jakarta, terimakasih atas doanya,

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a\’lam

[Munzir Almusawa]

Basmalah, wajib membacanya namun pada madzhab lain ada yg membacanya sirr (tak bersuara), maka bermakmum dibelakangnya sah,

dalam madzhab syafii wajib membacanya keras di shalat yg suratnya dibaca keras

nah.. selama kita tidak tahu pasti bahwa Imam ini tidak membaca basmalah maka kita bisa bersangka bahwa dia membacanya sirr, maka shalat dia sah dan shalat kita sah, kecuali jika dia memberi tahu bahwa dia Fatihah tanpa basmalah maka shalatnya batal dan tidak sah bermakmum padanya.

mengenai di masjidil haram mereka kebanyakan bermadzhab Maliki, dan sah bermakmum dibelakangnya, karena mereka membacanya dg sirr (basmalahnya dg suara yg tidak keras)

—

Berikhtilaf para Imam Madzhab dalam hal ini :
Menunjukkan jari telunjuk saat tahiyyat merupakan sunnah Rasul saw, demikian diriwayatkan dalam shahih Muslim, lalu dijelaskan bahwa khilaf antara empat Imam
Madzhab mengenai caranya sbg br :

Menurut Imam Malik, jari telunjuk digerakkan kekiri dan kekanan.

Menurut Imam Syafii jari telunjuk menunjuk saat ucapan ILLALLAH, dan tidak menggerak2kannya

Menurut Imam Hanafi mengangkat jari telunjuk saat ucapan LAA ILAAHA, lalu menjatuhkannya sejajar lurus saat ucapan ILLALLAH

Menurut Imam Hanbali bahwa telunjuk menunjuk setiap mengucapkan lafadz Allah. (Syarh Ibanatul Ahkam hal 435/436)

Kedua riwayat, yaitu menggerak2kan jari telunjuk dan tak menggerak2kannya merupakan kabar yg shahih menurut Imam Baihaqi, namun tidak menggerak2kannya merupakan hal yg lebih mantap utk khusyu. (Syarh Imam Al Baijuri Ahkam shalat hal 255).
Menggerakkan jari jari tidak membatalkan shalat, demikian ittifaq 4 madzhab.

[faisal rinaldi]

[size=4][color=#9A9C02]Alhamdulillahirobbil \’alamin[/color][/size]
senang rasanya mengetahui bahwa habibana telah tiba kembali di jakarta dengan selamat. karena kebetulan senin malam kemarin saya berhalangan hadir di masjid al munawar.
terima kasih ya bib atas jawaban yang telah diberikan. alhamdulillah sehingga sekarang saya tidak ragu lagi untuk bermakmum kepada imam yang membaca basmallah dengan sirr….
saya turut haru membaca laporan da\’wah habibana di papua, barulah terbuka mata dan hati saya tentang kondisi di sana yang begitu memprihatinkan…
semoga Alloh memberi hidayah kepada para hartawan di jakata khususnya, sehingga berkesempatan untuk membangun mema\’murkan masjid-masjid di sana….
dan semoga Alloh melimpahkan romat dan ridhonya kepada saudara-saudara muslimin di sana yang tabah dan zuhud dengan keadaan mereka…
syuqron katsiron ya habibana,
Wassalamu\’alaykum wa rohmatulloh wabarokatuh

salam rindu dari murid,

[Munzir Almusawa]

Hayyakumullah.. semoga Allah menyambut anda dengan segala anugerah Nya swt..

[Author]

Posts