Home Forums Iseng dalam keluhuran The Amazing Child

Viewing 3 posts - 1 through 3 (of 3 total)
  • Author
    Posts
  • #75360517
    Aditya Hartono
    Participant

    The Amazing Child

    (Distributed by Echost Personal Email)

    Doktor Sayid Muhammad Husein Thabathaba\’i

    Anak termuda yang hafal seluruh Al Quran, penerjemah Al Quran termuda dan pelajar Hauzah Ilmiah Qom yang paling belia.

    Anak pertama yang mampu menyampaikan semua keinginan dan percakapannya sehari-hari dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran.

    Anak pertama yang berhasil menghafal seluruh Al Quran dengan metode isyarat.

    Anak pertama yang bisa dengan mudah menghubungkan satu ayat dengan lainnya dan menafsirkan ayat Al Quran dengan cara itu.

    Anak pertama yang dapat menjawab semua pertanyaan dengan menggunakan ayat-ayat suci Al Quran.

    Anak pertama dari negeri Iran yang berhasil memperoleh titel Doktor kehormatan dari salah satu universitas Inggris di usianya yang ketujuh

    VCD ini menjadi bukti bagi mereka yang ragu akan keagungan para penghafal Al Qur\’an .

    Suasana dalam ruangan itu mendadak hening …para syaikh, hafidz, mufassir & jamaah lainnya menahan pembicaraan.

    Perhatian mereka tertuju pada sosok bocah yang sedang duduk bersila dengan tenang …dihadapan mereka .

    Tatapan matanya yang bulat & jernih menyapu ratusan hadirin yg berjubel ….wajahnya yg polos tampak berseri…memancarkan kharisma yg kuat ….senyumnya tipis membuat gemas siapapun yg memandang .

    Ya bocah itu bukan bocah biasa…sejak beberapa bulan terakhir …ia menjadi buah bibir kaum muslimin Iran .

    Dalam usianya yg masih balita ( 5 thn ) ia sudah hafal Al Quran beserta maknanya .

    Bahkan dalam kesehariannya ia berbicara dengan bahasa Al Quran.

    Namanya Muhammad Husein bin Thoba Thoba\’i .

    Di depan namanya ada kata Sayyid….itu artinya ia termasuk salah satu

    Zurriyat Rasululloh ….orang2 menjuluki The Amazing Child …Si Bocah Ajaib .

    Duduk di sampingnya adalah sang Ayah …Sayyid Thoba Thoba\’i …sedang berbicara …

    Seperti saudara2 ketahui…anak saya telah hafal Al Quran di usia balita lengkap dgn terjemahannya.

    Kami mengajarkan Al Quran sejak ia berumur 2 tahun 4 bulan …sebagian kami sendiri yang mengajarkannya …dan sebagian yang lain …..dia menguasai sendiri …..misalnya berbicara dgn bahasa Al Quran ….Alhamdulillah dia bisa dgn sendirinya .

    Ia selalu berbicara dgn bahasa Al Quran baik di dalam rumah maupun di luar rumah .

    Jika dibacakan sebuah kalimat dari Al Quran …ia mampu menjelaskan bahwa kalimat itu ada dalam surah ini …ayat sekian …juz sekian & berada di halaman sekian .

    Ia juga hafal tulisan yang berada diawal halaman & 5 halaman berikutnya .

    Bahkan ia hafal kalimat atau ayat2 yg serupa secara lafadz & maknanya …

    ( Allohu Akbar !….echost )

    Sekarang ….saudara dapat bertanya langsung kepadanya tentang suatu ayat …

    dan tanyakan itu surah apa ….ayat berapa & di juz berapa …….

    Atau bacakan kepadanya suatu terjemahan ayat ….lalu minta kepadanya untuk menyebutkan ayatnya atau menanyakan suatu tema dalam Al Quran …..

    Insya Alloh …ia dapat menjelaskannya .

    Seorang jama\’ah langsung mengangkat tangannya …tanpa dipersilahkan lebih lanjut ia bertanya dengan membaca sebuah ayat ….lantas sang ayah membacakan kembali ayat tsb kepada Husein …..

    \"Wa atainahul hukma shabiyya …ayat ini di surat apa ? \" tanya sang ayah …

    dengan spontan Husein menjawab :

    \" Surah Maryam \"

    \" Juz berapa ? \"

    \" Juz ke 16 \"

    \" Terletak dihalaman berapa dalam surah Maryam ? \"

    \" Dihalaman pertama \"

    \" Apa arti ayat tsb ? \"

    \" Dan kami telah anugerahkan hukum kepadanya ketika masih dalam gendongan \"

    \" Ahsantum ! ….Bagus ! \" kata sang ayah …..\" Sekarang bacalah beberapa ayat setelahnya \" perintah sang ayah .

    Maka si bocah meneruskannya hingga 3 surah selanjutnya ……..untaian firman Alloh itu mengalir lancar dari bibirnya.suaranya jernih …lafadznya fasih …hadirin menahan nafasnya .

    Sang ayah kembali bertanya : \" Dalam Al Quran terdapat ayat yg menyebutkan bahwa Nabi Isa yg masih bayi berdialog dengan umat seperti orang dewasa …Nah ayat ini ada di surah apa ? \"

    \" Di surah Ali Imron Juz ke 3 \"

    \" Sebutkan ayatnya \" kata sang ayah

    Sayyid Husein membacanya dgn lancar …dilanjutkan dgn artinya .

    Lalu Sayyid Thoba Thoba\’I kembali memuji putranya :

    \" Bagus , semoga Alloh memberkatimu \"

    Sementara itu seorang guru membacakan surah Al Qur\’an yang kemudian dibacakan kembali oleh sang ayah .

    \" Wakhfidh lahuma janahadz dzulli ….ayat itu ada di surah apa ? \" tanya sang ayah .

    Tanpa berfikir panjang Sayyid Husein menjawab : \" Al Isro \"

    \" Juz berapa ? \"

    \" Ke 15 \"

    \" Dihalaman berapa ? \"

    \" Ke 3 \"

    \" Sekarang ucapkan artinya \"

    \" Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dgn penuh kesayangan

    dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil \" ( Al Isro : 24 )

    \" Lanjutkan ayat2 berikutnya \" pinta sang ayah lagi .

    Lagi2 dgn suaranya yang jernih , ia membacakan surah Al Isro hingga 2 ayat berikutnya .

    Hadirin mulai tidak tenang …mereka terus menerus mengucapkan lafadz takjub

    \" Masya Allooooh \" .

    Pertanyaan tak berhenti sampai disitu …hadirin semakin penasaran …seseorang yg tampaknya sengaja datang dari jauh …sengaja datang hanya untuk melihat keajaiban itu .

    Ia bertanya berdasarkan ayat Al Qur\’an yg ia buka secara acak .

    \" Wahai sayyid , surah apakah yg saya bacakan ini ….

    Tsumma qila lahum aina ma kuntum tusyrikun ? \"

    \" Az Zumar \" kata sayyid Husein sambil tersenyum

    \" Juz berapa ? \"

    \" Ke 24 \"

    \" Di halaman berapa dalam Az Zumar ? \"

    \" 8 \"

    \" Apa arti kata Zumaro ? \"

    \" Berbondong – Bondong \"

    \" Bacalah kembali ayat tadi & lanjutkan dgn ayat berikutnya \"

    Dengan lancar Sayyid Husein membaca ayat tsb ….dan semua orang terpana.

    Sosok bocah ini seakan bersinar …menerangi hati kaum muslimin yg hadir ….

    ia memancarkan kharisma & kewibawaan …yang membuat orang lain mencintai dia .

    Diantara hadirin …ada yg menitikkan air mata krn haru ….ada pula yg sibuk membolak balik Al Quran untuk mencocokkan apa yg diucapkan si bocah .

    Kembali seorang jama\’ah yg ahli computer bertanya :

    \" Di dalam Al Qur\’an terdapat angka 3, 4, 5 & 6 …nah surat apa & ayat berapa itu ? \"

    Seperti komputer canggih …tanpa berfikir lagi Sayyid Husein menjawab yg artinya :

    \" Nanti ( ada orang yg akan ) mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 3 orang , yang ke 4 adalah anjingnya & mengatakan ( jumlah mereka ) adalah 5 orang , yang ke 6 adalah anjingnya . ( Al Kahfi : 22 ) .

    Mendengar jawaban Sayyid Husein ….hadirin serentak melafadzkan :

    Masya Alloh …Lahawla wala kuwata illa billah ..

    Betapa tidak , seorang pakar komputer sekalipun perlu beberapa waktu untuk menemukan ayat tsb ..paling tidak beberapa menit …tapi Sayyid Husein dapat langsung menjawabnya .

    Jama\’ah yg tadi seakan tidak puas …Ia kembali bertanya :

    \" Apakah ada ayat lain yg menyebutkan angka selain 3, 4, 5, 6 ? \"

    Setelah beberapa detik …Sayyid Husein menjawab :

    \" Dengan 5000 malaikat yg memakai tanda , itu surah Ali Imron ayat 125 \"

    \" Adakah angka yg lebih dari itu ? seperti 100.000 bahkan diatasnya ? \"

    \" Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih , itu surah As Shoffat : 147 \"

    Masya Alloh …..teriak jamaah berbarengan .

    Di sela-sela dialog tsb …Sayyid Thoba Thoba\’I bercerita bagaimana Al Qur\’an sangat mewarnai tingkah polah putranya tsb .

    Seseorang pernah bercerita kepada kami bahwa dirinya memohon doa darinya & dijawabnya dgn membaca ayat :

    Saufa Astagfiru Lakum Robbi …

    kemudian orang itu menyinggung masalah taufiq dan dijawabnya :

    Wa ma taufiqi illa billah …alaihi tawakaltu wa ilaihi unibu …

    Kemudian beberapa minggu lalu ..Al Haj Ali …seorang hafidz …

    datang bertamu ke rumah kami untuk bertemu & menguji kemampuannya .

    Diakhir pertemuan itu ..beliau mengajaknya untuk menghadiri sebuah acara , beliau bertanya :

    \" Apakah kamu mau menghadirinya ? \" ia menjawab :

    \" Kalau ayahku mengizinkan …aku akan datang ….\"

    Ulama itu kembali berkata : \" Aku akan membelikan kamu baju bagus supaya kamu kenakan, apakah kamu senang dengannya ? \"

    Anak saya menjawab :

    \" Walibasut Taqwa Dzalika Khair ( Pakaian Taqwa adalah yg Terbaik ) …

    mendengar ayahnya menceritakan hal ini …Sayyid Husein tersipu malu .

    Sayyid Thoba Thoba\’i kemudian menceritakan pula bagaimana ia mendidik Sayyid Husein .

    Dengan merendah ia berkata : \" Sebenarnya saya sebagai seorang ayah tidak pantas berpesan sebagaimana yg anda inginkan .

    Tetapi disini saya atas nama seorang pengajar Al Quran akan berpesan kepada para bapak & ibu …bagaimana saya mengajarkan Al Quran kepadanya .

    Yaitu pada awalnya para bapak ibu sendiri ….harus memiliki perhatian khusus terhadap Al Quran .

    Di rumah harus sering membaca Al Quran …kalau tidak …jangan harap anak2 menjadi seorang penghafal Al Qur\’an ..menjadi Qori yang mampu memahami makna Al Qur\’an .

    Saya di rumah membiasakan berbicara menggunakan bahasa Al Qur\’an dgn Husein , demikian juga ibunya ( yg setiap hari harus membaca Al Qur\’an ) ….

    apalagi sbg hafidz …setiap hari kami harus membaca 2 Juz kurang lebih .

    Selaras dgn keahliannya di dunia, dia berada dalam lingkungan rumah yg Qur\’ani… berdialogpun dgn Al Qur\’an & pada akhirnya dia akan mengikuti lingkungannya …..

    maka pelajarilah Al Qur\’an .

    Di bagian akhir dialog , jama\’ah meminta Sayyid Husein untuk memberikan sedikit nasihat .

    Sambil tersenyum dia berkata : \" Dan perintahkanlah kepada keluargamu ( untuk ) mendirikan Sholat \" Surah Thoha : 132 …Subhanalloh ….!

    Demikian tayangan sekitar 20 mnt VCD berjudul \" The Amazing Child \" produksi thn 2007 .

    Siapapun yg menyaksikan ini, tentu hatinya akan tergugah & menjadikannya sebagai tauladan dalam kehidupan sehari2 .

    Wassalam

    #75360663
    ahadi
    Participant

    [[size=4]color=#FF0000]Devoted Christian to Devoted Muslim [/color[/size]]
    Written by tami
    Kamis, 03 Mei 2007
    Aku tumbuh dalam keluarga Kristen yang taat. Pada saat itu, orang-orang Amerika lebih taat dari pada mereka yang sekarang -sebagai contoh, kebanyakan keluarga pada saat itu pergi ke gereja tiap Minggu. Orang tuaku aktif dalam komunitas gereja. Kami sering mengundang pendeta ke rumah. Ibuku mengajar di sekolah Minggu, dan aku membantunya. Aku mungkin terlihat lebih taat daripada anak-anak lainnya. Pada salah satu ulang tahun, bibiku memberikanku sebuah Bible dan memberikan saudariku sebuah boneka. Pada saat yang lain, aku minta buku doa kepada orang tuaku, dan aku membacanya setiap hari selama bertahun-tahun.
    Ketika aku di middle school (setara SMP -pent), aku menghadiri program studi Bible selama dua tahun. Ketika itu, aku telah membaca sebagian dari Bible, tetapi tidak terlalu mengerti dengan baik. Saat itu adalah kesempatanku untuk belajar.

    Kami mempelajari banyak ayat-ayat di Kitab perjanjian lama & baru yang menurutku tidak dapat dijelaskan dan ganjil. Sebagai contoh, Bible mengajarkan ide \"Original Sin\", yang berarti manusia semua lahir dalam keadaan berdosa. Aku mempunyai adik bayi, dan aku tahu bahwa bayi-bayi itu tidak berdosa.

    Bible memiliki cerita-cerita tentang Nabi Abraham (Ibrahim -pent) dan David (Dawud -pent) yang sangat aneh. Aku tidak dapat mengerti bagaimana Nabi-nabi dapat bertindak sebagaimana Bible ceritakan.

    Ada sangat banyak hal lain yang membingunganku tentang Bible, tetapi aku tidak bertanya. Aku takut untuk bertanya -aku mau dikenal sebagai \"anak baik\". Alhamdulillah, ada seorang anak laki-laki yang bertanya, dan terus bertanya.

    Masalah paling kritis adalah tentang ide Trinitas. Aku tidak dapat mengerti. Bagaimana bisa Tuhan memiliki tiga bagian, yang salah satunya manusia? Karena aku pernah mempelajari mitos Yunani dan Roma di sekolah, aku berpikir bahwa ide Trinitas dan orang suci yang sakti sangat similar dengan ide Yunani dan Roma yang memiliki banyak -yang mereka sebut- dewa yang bertanggung jawab atas aspek-aspek berbeda dalam hidup. (Astaghfirullah!)

    Anak laki-laki tadi bertanya banyak pertanyaan tentang Trinitas, menerima banyak jawaban, namun tidak pernah puas. Begitu pula aku. Pada akhirnya, guru kami, seorang Profesor Theology dari Universitas Michigan, menyuruhnya berdoa untuk diberikan keimanan (akan Trinitas -pent).

    Aku pun berdoa.

    Ketika aku di high school (setara SMU -pent), diam-diam aku berkeinginan menjadi biarawati. Aku tertarik kepada pola ibadah beberapa kali perhari, kepada hidup yang seluruhnya terabdikan kepada Tuhan, dan kepada cara berpakaian yang menunjukkan gaya hidup agamaku.

    Namun, hambatan untuk keinginan ini adalah bahwa aku bukan Katolik. Aku tinggal di kota di mana orang-orang Katolik adalah kaum minoritas, tidak popular dan berbeda!

    Di kampus, aku terus berpikir dan berdoa. Mahasiswa-mahasiswa sering bicara tentang agama, dan aku mendengar banyak ide-ide berbeda. Seperti layaknya Yusuf Islam, aku belajar -yang mereka sebut- agama dari Timur: Buddha, Confucianism (Kong Hu Cu), dan Hindu. Tidak membantu.

    Aku bertemu seorang muslim dari Libya, yang memberitahuku sedikit tentang Islam dan Kitab Suci Al Qur\’an. Dia berkata padaku bahwa Islam adalah agama modern, paling up-to-date yang telah diturunkan. Karena dalam pikiranku saat itu Afrika dan Timur Tengah adalah tempat yang terbelakang, aku tidak dapat melihat Islam sebagai agama yang modern.

    Keluargaku membawa muslim Libya ini ke sebuah misa Natal. Misa tersebut sangat indah, tetapi di akhir acara, dia bertanya, \"Siapa yang telah membuat prosedur-prosedur ini? Siapa yang mengajarkanmu kapan harus berdiri, menunduk, dan berlutut? Siapa yang mengajarkanmu cara berdoa?\"

    Aku menceritakan kepadanya tentang awal sejarah gereja, namun pertanyaannya membuatku marah di awal, dan kemudian membuatku berpikir.

    Apakah orang-orang yang telah membentuk misa benar-benar berkualifikasi untuk melakukannya? Bagaimana mereka tahu ibadah itu harus seperti apa? Apakah mereka memiliki instruksi dari Tuhan?

    Aku sadar kalau aku tidak percaya kepada banyak ajaran-ajaran Kristen, tetapi terus menghadiri gereja. Ketika jemaat membaca ayat-ayat yang aku percaya sebagai hinaan kepada Tuhan, seperti Nicene Creed, aku diam -Aku tidak membacanya. Aku merasa seperti alien di gereja, seperti orang asing.

    Sebuah sensasi! Seseorang yang sangat dekat denganku, karena memiliki masalah rumah tangga ia mendatangi gereja untuk mencari jalan keluar. Mengambil kesempatan dari kesedihannya, ia dibawa ke sebuah motel lalu diperkosa.

    Hingga saat itu, aku belum pernah berpikir secara mendalam peran dari seorang pendeta dalam kehidupan seorang Kristen. Sejak saat itu aku harus. Kebanyakan pemeluk Kristen percaya bahwa pengampunan datang melalui layanan \"Komunitas Suci\", dan layanan tersebut harus dilaksanakan oleh rahib atau pendeta terpilih. Tanpa pendeta, tidak ada pengampunan.

    Aku pergi ke gereja lagi, lalu duduk dan melihat pendeta-pendeta di depan. Mereka tidak lebih baik daripada jemaat-beberapa di antara mereka bahkan lebih buruk. Bagaimana mungkin perantaraan seseorang, yang manusia biasa, diperlukan untuk berhubungan dengaan Tuhan? Kenapa aku tidak bisa berhubungan dengan Tuhan secara langsung, dan menerima pengampunanNya tanpa perantara?

    Tidak berapa lama kemudian, aku menemukan terjemah Qur\’an di sebuah toko buku, membelinya dan mulai membacanya. Aku membacanya selama delapan tahun. Dalam masa itu pula aku meneliti agama-agama lain.

    Semakin dewasa aku semakin menyadari dan takut akan dosa-dosaku. Bagaimana aku tahu bahwa Tuhan akan memaafkanku? Aku sudah tidak percaya lagi jalan Kristen untuk memperoleh pengampunan akan berhasil. Dosa-dosaku terasa sangat berat, dan aku tidak tahu bagaimana cara terlepas dari beban tersebut. Aku mencari pengampunan.

    Aku baca di dalam Qur\’an,

    \"..Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: \’Sesungguhnya kami ini orang Nasrani\’. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.
    Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur\’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri). seraya berkata: \’Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur\’an dan kenabian Muhammad Shallallaahu \’alaihi wa Sallam.) Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang datang kepada kami, padahal kami sangat ingin agar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?\"

    (Al Maaidah: 82-84)

    Aku mulai berharap bahwa Islam punya jawabannya. Bagaimana supaya aku bisa tahu dengan yakin?

    Aku melihat muslim-muslim beribadah di berita TV, dan aku tahu mereka memiliki cara khusus untuk itu. Aku menemukan sebuah buku (ditulis oleh non-muslim) yang menjabarkannya, lalu aku mencoba melakukannya sendiri.. (saat itu aku tidak tahu Thaharah -bersuci, pent- dan tidak sholat dengan benar). Begitulah aku sholat, sembunyi-sembunyi dan sendiri, selama beberapa tahun.

    Pada akhirnya, delapan tahun setelah aku membeli Qur\’anku yang pertama, aku baca:
    \"..Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni\’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu..\" (Al Maaidah: 3)

    Aku menangis bahagia, karena aku tahu bahwa, sejak dahulu kala, sebelum Bumi diciptakan, Allah telah menulis Qur\’an ini untukku. Allah telah tahu bahwa Anne Collins, di Cheektogawa, NY, USA, akan membaca ayat Qur\’an ini pada bulan May tahun 1986, dan akan terselamatkan.

    Saat itu aku tahu bahwa banyak hal yang harus aku pelajari, misalnya bagaimana cara sholat dengan benar, yang mana Qur\’an tidak menjelaskannya dengan detail. Masalahnya adalah aku tidak kenal dengan seorang muslim pun.

    Muslim lebih banyak terlihat di US sekarang dibanding saat itu. Aku tidak tahu di mana bisa bertemu mereka. Aku menemukan nomor telepon Islamic Society dan menghubunginya, namun ketika seseorang mengangkatnya, aku panik dan menutup teleponku. Apa yang harus kukatakan? Bagaimana mereka akan menjawabku? apa mereka akan curiga? Bagaimana mereka mau menerimaku, sementara mereka saling telah memiliki satu sama lain dan telah memiliki Islam?

    Dalam beberapa bulan selanjutnya, aku mencoba menelepon masjid beberapa kali, dan setiap kalinya aku menjadi panik dan menutup teleponku.

    Pada akhirnya, aku melakukan tindakan pengecut: Aku menulis surat untuk meminta diberikan informasi. Seorang pria muslim yang baik dan sabar menelponku, dan mulai mengirimiku pamflet tentang Islam. Aku katakan padanya bahwa aku ingin menjadi seorang Muslim, tetapi ia berkata padaku, \"Tunggu sampai kamu yakin\". Aku merasa sedih ketika ia menyuruhku untuk menunggu, tetapi aku tahu dia benar bahwa aku harus yakin, karena sekali aku telah menerima Islam, semuanya tidak akan sama lagi.

    Aku menjadi terobsesi dengan Islam. Aku memikirkannya siang dan malam. Aku menyetir mobilku ke masjid (pada saat itu, di dalam sebuah rumah tua) dan berputar berkali-kali, berharap melihat seorang muslim, dan bertanya-tanya dalam diriku sendiri seperti apa di dalam masjid itu.

    Pada akhirnya, suatu hari di awal November 1986, ketika aku sibuk di dapur, tiba-tiba aku sadar bahwa aku adalah seorang muslim. Masih bertindak pengecut, aku mengirim surat ke masjid. Isinya, \"I believe in Allah, the One True God, I believe that Muhammad was his Messenger, and I want to be counted among the witnesses (Aku percaya kepada Allah, Tuhan Yang Satu dan Benar, aku percaya bahwa Muhammad adalah utusanNya, dan aku ingin dimasukkan ke dalam orang-orang yang menjadi saksi)\"

    Keesokkan harinya, pria muslim itu meneleponku lalu aku mengucapkan syahadahku di telepon kepadanya. Ia mengatakan bahwa saat itu Allah telah mengampuni semua dosaku, dan bahwa aku suci seperti bayi yang baru lahir.

    Aku merasa beban dosa jatuh dari bahuku, dan aku menangis bahagia. Aku tidur sedikit malam itu, dan mengulang-ulang nama Allah. Ampunan telah diberikan. Alhamdulillah.

    [color=#FF0000][/color]

    #75360680
    ahadi
    Participant

    Kecemburuan Istri Rasulullah
    Senin, 14 Mei 2007
    Cemburu merupakan tanda adanya cinta, mustahil orang yang mengakui mencintai kekasihnya (suaminya/istrinya) tidak memiliki rasa cemburu. Cemburu merupakan tanda kesempurnaan cinta, akan tetapi cemburu bisa tercela apabila terlalu berlebihan dan melampui batas. Aisyah radhiyallahu anha adalah seorang wanita pencemburu hal ini terjadi karena begitu besar rasa cintanya kepada kekasihnya yaitu Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.Nah, marilah kita simak kisah beliau

    Dari Aisyah, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam keluar dari rumahnya pada suatu malam.Aisyah menuturkan, \"Maka akupun menjadi cemburu kepada beliau sekiranya beliau mendatangi istri yang lain. Kemudian beliau kembali lagi dan melihat apa yang terjadi pada diriku.

    \"apakah engkau sedang cemburu?\" tanya beliau.

    \"Apakah orang semacam aku ini tidak layak cemburu terhadap orang seperti engkau ?\"

    \"Rupanya syetan telah datang kepadamu\", sabda beliau

    \"Apakah ada syetan besertaku?\’ tanyaku

    \"Tak seorangpun melainkan bersamanya ada syetan\" jawab beliau.

    \"Besertamu pula?\" tanyaku.

    \"Ya, hanya saja Allah menolongku untuk mengalahkannya sehingga aku selamat\", jawab beliau. (ditakrij Muslim dan Nasa\’i)

    Dari Aisyah, dia berkata, \"Aku tidak pernah melihat orang yang pandai masak seperti halnya Shafiyah. Suatu hari dia membuatkan makanan bagi Rasulullah shalallahu alaihi wassalam, yang ketika itu beliau di rumahku.Seketika itu badanku gemetar karena rasa cemburu yang menggelegak. Lalu aku memecahkan bejana Shafiyah. Akupun menjadi menyesal sendiri. Aku berkata,\"Wahai Rasulullah, apa tebusan atas apa yang aku lakukan ini?\" Beliau menjawab, \"bejana harus diganti dengan bejana yang sama, makanan harus diganti dengan makanan yang sama\" (ditakrij Abu Daud dan An-Nasa\’i)

    Sedangkan dalam riwayat lain dari Anas bin Malikk radhiyallahu anhu, dia menceritakann, Nabi shalallahu alaihi wassalam pernah berada disisi salah seorang istrinya. Kemudian seorang dari ummul mukminin mengirimkan satu mangkuk makanan. Lalu istri Nabi yang berada dirumahnya memukul tangan Rasulullah sehingga mangkuk itu jatuh dan pecah. Maka Nabi pun mengambil dan mengumpulkan makanan di dalamnya. Beliau berkata:\"Ibumu cemburu, makanlah.\" Maka merekapun segera memakannya. Sehingga beliau memberikan mangkuk yang masih utuh dari istri dimana beliau berada, dan meninggalkan mangkuk yang telah pecah tersebut di rumah istri yang memecahkannya.(HR.Bukhari, Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah)

    Hadits senada diatas dengan beberapa tambahan, yaitu di dalam Ash-Shahih, dari hadits Humaid dari Anas Radhiyallahu anhu, dia berkata,\" Ada diantara istri Nabi shalallahu alaihi wassalam yang menghadiahkan semangkuk roti dicampur kuah kepada beliau, selagi beliau berada di rumah istri beliau yang lain (Aisyah). Aisyah menepis tangan pembantu yang membawa mangkuk, sehingga mangkuk itu pun jatuh dan pecah. Nabi Shalallahu alaihi wassalam langsung memunguti roti itu dan meletakkan kembali diatas mangkuk, seraya berkata, \"makanlah. Ibu kalian sedang cemburu.\" setelah itu beliau menunggu mangkuk pengganti dan memberikan mangkuk yang pecah itu kepada Aisyah\".(diriwayatkan oleh Bukhari, Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud dan Nasa\’i)

    Begitupula kecemburuan Aisyah terhadap Shafiyah. Tatkala Rasulullah tiba di Madinah bersama Shafiyah yang telah dinikahinya, dan beliau berbulan madu bersamanya ditengah jalan, maka Aisyah berkata,\"Aku menyamar lalu keluar untukmelihat. Namun beliau mengenaliku. Beliau hendak menghampiriku, namun aku berbalik dan mempercepat langkah kaki. Namun beliau dapat menyusul lalu merengkuhku, seraya bertanya,\"Bagaimana pendapatmu tentang dia?\" Aku menjawab, \"Dia adalah wanita Yahudi di tengah para wanita yang menjadi tawanan\" (ditakrij Ibnu Majah).

    Aisyah Radhiyallahu anha pernah berkata, \"Aku tidak pernah cemburu terhadap wanita seperti kecemburuanku terhadap Khadijah, karena Nabi Shalallahu alaihi wassalam seringkali menyebut namanya. Suatu hari beliau juga menyebut namanya, lalu aku berkata, \"Apa yang engkau lakukan terhadap wanita tua yang merah kedua sudut mulutnya? Padahal Allah telah memberikan ganti yang lebih baik darinya kepadamu\". Beliau bersabda, \"Demi Allah, Allah tidak memberikan ganti yang lebih baik darinya kepadaku\" (Diriwayatkan Bukhari)

    Aduhai, kecemburuan yang sangat mendalam hanya karena kekasihnya menyebut wanita lain padahal wanita yang disebutnya telah kembali kepada Zat Yang Mulia tetap membuatnya cemburu. Akan tetapi bisa engkau lihat ya ukhti,…betapa mulianya akhlak Rasulullah terhadap istrinya yang cemburu . Tidaklah beliau mengeluarkan perkataan yang kasar melainkan kata-kata yang haq.Semoga para suami kita bisa meneladani sikap dan akhlak beliau, shalallahu alaihi wassalam.Karena hanya beliaulah sebaik-baik sosok teladan yang patut untuk ditiru dan di contoh oleh semua umatnya.Sebagaimana dalam firman-Nya:

    \"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah\" (Al-Ahzab:21).

    Semoga shalawat dan salam tercurah kepada beliau, istri-istrinya, keluarganya, dan sahabatnya. Wallahu\’alam bish-shawwab.

    Rujukan:

    1. Al-Qur\’anul karim dan terjemah dalam bahasa Indonesia, Departemen Agama.

    2. Fiqh Wanita, Syaikh Kamil Uwaidah, Pustaka Al-Kautsar.

    3. Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Darul Falah

    4. Al-Qur\’an dan As-Sunnah bicara Tentang Wanita,Muhammad Shiddiq Khan. Darul Falah.

Viewing 3 posts - 1 through 3 (of 3 total)
  • The forum ‘Iseng dalam keluhuran’ is closed to new topics and replies.