Home Forums Forum Masalah Tauhid thoriqoh alawiyyah

Viewing 8 posts - 1 through 8 (of 8 total)
  • Author
    Posts
  • #73476707
    zein
    Participant

    assalamu alaikum ya habibana. semoga Alloh SWT memberikan rahmat kepada kita semua. ana mau bertanya
    1. kepada siapa dan di mana alamatnya untuk pembaiatan thoriqoh alawiyah ?
    2. Adakah syarat-syarat tertentu untuk masuk thoriqoh alawiyah ?

    terima kasih atas . wassalam

    #73476718
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan Kebahagiaan semoga selalu menghiasi hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    Dalam tarekat alawiyah yg ada adalah Ijazah, bukan bai\’at, karena tarekat ini beda dg yg lainnya, tarekat ini berjalan sesuai hadits dan sunnah nabi saw, maka siapapun yg ingin megikutinya, mengambil sebagian saja, atau sesaat ikut2an saja, atau mengambil keseluruhannya, tak perlu dg bai;at, dan pada dasarnya hampir seluruh indonesia ini bahkan hampir seluruh dunia sudah berjalan dg tarekat alawiyah, yaitu maulid, ratib, tahlil, wird allathif, itu semua adalah bimbingan tarekat alawiyah, ia adalah induk dari semua tarekat lainnya, karena semua guru guru pembuat tarekat mestilah bersanad kepada tarekat alawiyah.

    Induk semua tarekat ini, yaitu Tarekat Alawiyah tak perlu dg bai\’at, yg ada hanyalah Ijazah sanad guru saja, yg besambung hingga Rasulullah saw.

    demikian saudaraku yg kumuliakan,

    wallahu a\’lam

    #73476751

    Assalamu\’alaikum Wr Wb

    Habibana Mundzir yang di Rahmati Allah SWT

    Saya yang miskin ini hendak bertanya, apakah yang dimaksud Habib dengan Ijazah, apakah ijazah ini dalam bentuk izin secara lisan atau izin secara qalb. Bagaimana adab untuk meminta ijazah dan apa syaratnya wahai Habib yang baik. Apakah wirid, ratib yang kita baca menjadi sia-sia apabila tidak memiliki ijazah.

    Terima kash ya Habib, semoga limpahan dan curahan rahmat Allah SWT senantiasa tertuju pada Baginda Rasulullah SAW dan Habib Mundzir tercinta.

    Wassalamu\’alaikum Wr Wb

    #73476758
    Arie
    Participant

    Assalamualaikum
    Alhamdulillah Allah SWT masih mempertemukan saya dg Hb Munzir walaupun melalui Web saja,semoga tercurah kpd Hb Munzir sekeluarga dan muslimin rahmatNya yg dpt menjadikan hati tenang dan juga kesehatan (lahir+batin) dan keselamatan di dunia dan akhirat.

    Saya merasa bangga dpt melihat wajah Seorang Ulama besar Al Arifbillah Hb Umar bin Hafidh yg berkenan datang ke kota Semarang.Semoga Allah mentakdirkan kita semua utk melihat wajah beliau kembali dan khususnya wajah Rosul Mohammad SAW di dunia dan di akhirat.

    1) Bib mohon penjelasan apa yg dimaksud dg thoriqoh dan ijazah?bgmn bila orang yg mengamalkan ajaran thoriqoh tsb tp tidak mendapat ijazah dr siapapun (cth: bc Rotib Hadad tp tidak dpt ijazah)?bgmn caranya orang yg memberikan ijazah?siapa saja orang yg berhak memberi dan menerima ijazah?

    Apa yg dimaksud dg thoriqoh Alawiyah,dan siapa pendirinya?apa yg diajarkan?

    2)[b]Allah berfirman :\"Tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika mereka tidak mau mengubah nasib mereka sendiri\"[/b]. Padahal sblm manusia lahir Allah telah menentukan berkaitan dg Rezeki,Jodoh,Ajal seseorang.Apakah hal tsb bukan berarti kehendak Allah yg ditakdirkan kpd manusia tsb ada berbagai macam alternatif?(Contoh: Jika manusia berusaha akan menghasilkan kondisi A, tetapi jk tdk berusaha akan memperoleh hasil B).
    3)[b]Allah berfirman :\"Tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika mereka tidak mau mengubah nasib mereka sendiri\"[/b].Semua kebaikan yg kita lakukan mrpk hidayah dan taufiq dr Allah, kl mnrt pendapat saya kita dpt berubah jk kita dpt hidayah dan taufiq dr Allah SWT.Mohon diluruskan pendapat saya ini.

    Terima kasih atas jawabannya
    [i]Syukron Jazzalkumullah khoiron katiron fi dunya wal akhiroh.[/i]

    #73476780
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan rahmat Nya semoga selalu tercurah pada anda dan keluarga,

    saudaraku yg kumuliakan

    1. mengenai ijazah telah saya jelaskan diatas, dan tarikat / thariqah adalah suatu istilah untuk menunjukkan suatu metode untuk mencapai khusyu dalam dzikir dan mencapai keridhoan Allah swt dengan ijtihad para Imam.

    karena banyak cara mencapai keridhoan Allah swt, ada yg dg banyak berpuasa, ada yg dengan banyak bertahajjud, ada yg dg banyak berdzikir, ada yg dg banyak membaca Alqur\’an, ada yg dg dzikir dzikir tertentu, nah.. masing masing tarekat adalah memilih salah satu dari hal itu, sebagaimana madzhab dalam syariah, maka Thariqah adalah dalam makrifah.

    ijazah boleh diminta dari semua guru, namun ijazah sanad mestilah meminta dari guru yg mempunyai sanadnya, anda ingin meminta sanad Ratib haddad maka mestilah pada guru yg mempunyai sanadnya.

    cara orang memberikan ijazah adalah dg hatinya lalu dilafadzkan dg ucapan atau dg tulisan atau dg isyarat, bisa dg bersalaman atau pun bisa tanpa bersalaman.

    semua muslimin berhak menerima ijazah atau sanad bila hal itu baik baginya

    Thariqah Alawiyyah adalah Thariqah induk dari semua Thariqah, yaitu tuntunan para keturunan Rasul saw untuk mencapai keridhoan Allah swt, Thariqah ini tentunya diawali oleh Rasulullah saw, bimbingan beliau saw tentunya diteruskan oleh Sayyidina Ali kw sebagai Pintunya ilmu Rasulullah saw dan istrinya yaitu Putri rasul saw Fathimah Azzahra ra, lalu diajarkan kepada Hasan dan husein, dan seluruh yg ada dimasa itu dari kalangan sahabat pula, lalu demikian hingga Imam Ahmad Almuhajir, dan kemudian setelah banyaknya perbedaan pendapat dalam Thariqah maka dicetuskan kedua kalinya dan diperjelas oleh Imam Faqihilmuqaddam Muhammad bin Ali Ba\’alawi Rahimahullah. (lahir 574 Hijriyah wafat 653 H)

    ia menjelaskan bahwa Thariqah Alawiyyah berpegang pada tauhid Imam Al Asy\’ariy, dan Fiqih nya adalah Imam Syafii, dan Tasawwufnya dari sanad Imam Abu madyan dan disempurnakan oleh sanad beliau sendiri dari ayahnya dan dari ayah dari ayahnya hingga Rasulullah saw.

    inilah induk dari semua Thariqah, karena berpadu semua sanad thariqah pada Thariqah Alawiyyah.
    yg diajarkan pada Thariqah Alawiyyah.adalah pengamalan sunnah, dan hal hal baru berupa Qiyas dan ijtihad para Ulama, tak lebih dari itu, seperti ratib yg merupakan kumpulan hadits, tahlil yg merupakan kumpulan dzikir, maulid yg merupakan kumpulan shalawat sejarah dan syair atas nabi saw, dan wirid wirid serta dzikir yg sudah diajarkan oleh Rasul saw.

    Thariqah alawiyah tidak dibutuhkan ijazah, dan ia adalah thariqah induk dari semua thariqah karena perpaduan antara syariah dan haqiqah/mkarifah, maka siapa saja yg berguru kepada mereka yg menjalankan thariqah alawiyyah maka mereka sudah masuk kedalam payung thariqah alawiyyah, sebagian besar indonesia ini berjalan dg thariah alawiyyah, mempelajari kitab kitab thariqah alawiyyah, seperti ratib alattas, ratib alhaddad, wirdullatif, dll itu semua adalah dari ajaran thariqah alawiyyah, dan thariqah alawiyyah berjalan dg sunnah Rasul saw, dan tak keluar dan mengada ada kecuali dg sandaran hadits hadits yg kuat, seperti maulid, tahlil dll itu semua mempunya saindaran dalil yg kuat, anda bisa mendownload buku saya : kenalilah akidahmu, jelas sudah bahwa thariwah alawiyyah selalu berjalan dalam manhaj nabawiy.

    2. Allah sudah menyiapkan perubahan bila manusia itu merubah nya, bila ia berubah emakin baik maka kusiapkan atasnya (misalnya) umur yg 1 tahun lebih panjang, harta yg lebih luas dan sorga. dan bila ia berubah semakin buruk maka sudah kusiapkna baginya usia yg 2 tahun lebih pendek, rizki yg sempit, dan neraka yg kekal,

    atau misalnya : bila ia banyak shalat malam dan banyak beribadah maka aku akan menjodohkannya dengan si fulan, bila ia …. maka jodohnya si fulan,

    kira kira tak jauh beda bila anda bekerja sebagai buruh disuatu perusahaan, fihak perusahaan tentunya sudah menentukan secara pasti bahwa Gaji bendahara adalah sekian, gaji sekertaris sekian, gaji operator sekian,
    namun itu secara umum, bila ia rajin tentunya ada bonus, dan bila ia malas maka tentunya yg ia temukan bukan gajinya tapi malah pemecatan, bila ia berbuat jahat maka ia bukan hanya dipecat tapi akan ditangkap dan diadili, namun tak mustahil orang yg rajin bekerja namun di phk karena majikannya menginginkannya, ini hal yg boleh saja terjadi, demikian kira kira bayangan makna dari ayat yg anda tanyakan.

    namun sebagaimana kita ketahui, sehebat hebat buruh, tetap segala keputusan ditangan majikan, namun beruntunglah kita yg memiliki seagung agung majikan yg paling pemurah dan berkasih sayang.

    justru ayat itu menunjukkan bahwa perbuatan kita bisa merubah keadaan, namun tentunya bukan berarti perbuatan kita bisa MENGATUR DAN MENGUASAI kehendak Allah swt, walaupun dg perbuatan yg seperti apapun kita tetap dibawah keputusan Nya swt

    demikian saudaraku yg kumuliakan,

    wallahu a\’lam

    #73476777
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan kebahagiaan semoga selalu menghiasi hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,

    Ijazah adalah berasal dari kalimat Jaaz, Yajuuzu, yaitu diperbolehkan, Ijazah berarti izin untuk sesuatu, berbeda dengan makna Ijazah dalam bahasa indonesia yg berarti bukti pelulusan.

    nah.., seorang guru ketika muridnya misalnya ingin membaca suatu dzikir, maka guru akan melihat apakah dzikir itu baik atau buruk, apakah akan mengganggu aktifitasnya atau tidak, maka bila akan membawa kebaikan maka guru mengizinkannya, yaitu mengijazahkannya.

    Ijazah adalah izin secara hati, (Qalbiyyah) namun boleh dilafadzkan dg lisan boleh dg tulisan atau dg isyarat yg memberi tanda bahwa ia sudah diizinkan.

    tak ada suatu adab khusus atau syarat khusus bagi seorang murid untuk minta izin mengamalkan sesuatu, namun tentunya dg kesopanan yg baik ia mendatangi gurunya dan minta izin (ijazah) untuk mengamalkan sesuatu.

    semua dzikir, ratib atau apapun yg kita baca tanpa ijazah tidak sia sia, tak perlu izin dan ijazah untuk mengamalkan hal hal yg sunnah, seperti ratib, Alqur\’an, dan dzikir dzikir sunnah lainnya, namun ijazah sangat perlu bila ingin mengamalkna dzikir dzikir khusus lainnya, bila saya perjelas misalnya spt ini :

    anda ingin mengamalkan shalat malam sebanyak 100 rakaat setiap harinya, nah.. hal seperti ini boleh tanpa ijazah, namun lebih baiknya anda mencari guru untuk minta ijazah, karena Guru akan melihat apakah amalan itu cocok bagi anda atau akan mengganggu aktifitas anda, tentunya guru akan melihat keadaan anda, apakah sibuk bekerja atau santai, kalau sibuk bekerja maka tentunya guru akan melarang anda dan mungkin menggantikannya dg amalan lainnya,

    kiranya hal semacam itulah diperlukannya ijazah, kalau amal amal sunnah maka hal itu tak perlu ijazah, karena sudah Ijazah langsung dari Rasulullah saw untuk mengamalkan sunnah beliau saw.

    yg ada pada amalan sunnah itu bukan ijazah, tapi sanad, nah sanad ini memang sangat baik karena akan menambah cepatnya terkabul amalan kita oleh Allah swt bila kita sudah punya ijazah sanadnya, misalnya sanad membaca Alqur\’an, sanad berdzikir, sanad bertasbih, dan doa doa lainnya.

    karena sanad adalah menguatkan dan memastikan kebenaran apa apa yg kita amalkan, suci dari amal yg dipalsukan, yg mana bisa saja pada suatu amalan yg dipalsukan dan diada adakan, namun dengan adanya sanad maka hal itu dapat dihindari.

    demikian saudaraku yg kumuliakan,

    wallahu a\’lam

    #73476980
    Arul
    Participant

    [b]azein tulis:[/b]
    [quote]assalamu alaikum ya habibana. semoga Alloh SWT memberikan rahmat kepada kita semua. ana mau bertanya
    1. kepada siapa dan di mana alamatnya untuk pembaiatan thoriqoh alawiyah ?
    2. Adakah syarat-syarat tertentu untuk masuk thoriqoh alawiyah ?

    terima kasih atas . wassalam[/quote]

    Habib Munzir yg sy hormati, sy ingin bertanya sehubungan dengan thoriqoh ini.
    1. Apakah majelisrasulullah ini memfasilitasi thoriqoh alawiyah, artinya kalo ingin bergabung bisa berkunjung ke majelisrasulullah yg habib pimpin, dan apakah habib Munzir bertindak sbg Mursyid dari thoriqoh alawiyah ini?

    2 . Habib apakah benar kalo mengamalkan zikir itu harus hati2, katanya dalam zikir itu bisa mengandung khadam dan kalo tidak ada gurunya bisa berakibat tidak baik?lantas bagaimana sebaiknya buat sy sbg orang biasa yg ingin dekat dengan ALLAH SWT.

    3. habib apakah bisa sy dekat dengan ALLAH SWT tanpa mengikuti thariqoh?

    Terima kasih sebelumnya bib, Mohon selalu doa habib untuk kebaikan sy dan keluarga.

    Wassalam

    #73476982
    Munzir Almusawa
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan cahaya keluhuran semoga selalu menerangi hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    majelis rasulullah saw bukan ajang tarekat manapun, majelis taklim ini adalah Medan Dakwah Nabi saw, untuk siapa saja, semua yg diajarkan adalah bimbingan Rasul saw, semua yg disampaikan adalah yg sejalan dengan dakwah Rasul saw secara umum, bukan untuk kelompok tertentu.

    dan saya bukan pula mursyid, istilah ini rasanya sudah tidak pernah terdengar dalam kalangan Tarekat alawiyyah, yg dikenal hanya Ulama, Fuqaha, Kyai, dll

    2 . tidak mesti risau, itu hanya omongan orang yg menakut nakuti saja, yg perlu dirisaukan adalah dzikir yg tak teriwayatkan dalam hadits, nah.. itu berbahaya, karena bisa saja membawa kebaikan atau sebaliknya, karena tak diketahui darimana sumbernya, kecuali bila sumbernya diketahui berawal oleh ulama yg terpercaya.

    anda boleh berdzikir sebanyak banyaknya, tak perlu ijazah dlsb selama niat anda bukan ingin yg aneh aneh, tapi bila niat anda ingin yg aneh aneh, seperti ingin menghilang, kebal, terbang, sakti, maka niat yg aneh aneh ini perlu dzikir yg aneh aneh pula.

    3. thoriqoh/tarekat, bukan merupakan hal yg harus, ini hanya salah satu cara untuk lebih mudah mencapai khusyu dan keridhoan Allah swt., bukan hal yg wajib atau mesti.

    demikian saudaraku yg kumuliakan,

    wallahu a\’lam

Viewing 8 posts - 1 through 8 (of 8 total)
  • The forum ‘Forum Masalah Tauhid’ is closed to new topics and replies.