Forum Replies Created

Viewing 10 posts - 101 through 110 (of 332 total)
  • Author
    Posts
  • in reply to: KHUTBAH #117359453
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut kutipan jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya anugerah Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dan keluarga,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    1. Ikhtilaf ulama dalam hal ini, dan yg mu\’tamad adalah rukunnya saja dengan bahasa arab, dan sisanya boleh dengan bahasa Indonesia, khutbah makruh dipanjangkan.

    2. tidak membatalkan jika perbuatan yg tak membatalkan khutbah, jika murtad, atau batal wudhu, selang waktu yg lama, maka batallah khutbahnya.[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=13381&lang=id#13381

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: Untuk diperhatikan semua Jamaah MR #117342413
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    [quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Kebahagiaan dan kesejukan hati semoga selalu menaungi hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    Rasul saw mengajarkan pada kita bagi yg kehilangan sesuatu yaitu doa : \"Allahumma ajirniy fii mushiibaty, wakhluf Lii Khairun minhaa\". demikian riwayat shahih Muslim, perbanyaklah doa ini, Insya Allah Allah akan mengembalikannya pada anda, atau digantikan dengan yg lebih baik

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=15412&lang=id#15412

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: sholat tahajjud #117035917
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam wrahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    1. sholat tahajjud itu paling banyak dilakukan oleh Rasulullah SAW berapa rakaat ya habib?
    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
    Rahasia cahaya kesuian rukuk dan sujud dimalam malam ramadhan semoga selalu menerangi hari hari ramadhan anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    mengenai shalat hajat adalah dua rakaat, boleh dilakukan siang ataupun malam, dan shalat tahajjud adalah rakaat yg bebas, namun sunnahnya adalah 2, hingga 8 rakaat, namun boleh lebih, bahkan Imam Ali Zainal Abidin Assajjad ia shalat 500 rakaat setiap malamnya, yaitu 1000X sujud setiap malam, demikian pula Imam Syafii, dan ada beberapa Imam lainnya yg melakukan itu,

    mengenai doanya maka tak ada doa khusus yg warad dari ahadist Nabi saw yg dikhususkan untuk tahajjud dan hajat, maka boleh saja memakai doa yg warad dari para ulama, atau berdoa sendiri dengan doa yg kita inginkan

    demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dengan segala cita cita

    wallahu alam[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=7383〈=id#7383

    2. boleh ga habib setiap rakaat surat yg al fakir baca itu semuanya al ikhlas,,apa sih ya habib surat yg paling baik buat sholat tahajjud?
    [quote]tidak ada Nash dan qaul ulama yg mengharamkan pembacaan hanya suatu surat dalam shalat, bahkan diriwayatkan dlm shahih Bukhari ada seorang sahabat yg selalu membaca surat Al Ikhlas dalam shalatnya dan mengimami shalat, ketika ditanya oleh rasul saw ia berkata bahwa ia melakukan itu karena cintanya pada surat Al Ikhlas, maka Rasul saw berkata : \"cintanya itu akan memasukkannya ke sorga\"..[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=2211〈=id#2211

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    jika anda bangun malam amalan terbaik adalah membaca Alqur\’an, dan melakukan tahajjud, dan yg terbaik adalah menyatukannya, yaitu membaca Alqur\’an sambil tahajjud. shalat witir pun termasuk tahajjud jika dikerjakan setelah tidur.

    dan jika adzan subuh maka anda shalat Qabliyah subuh pula, karena shalat sunnah Qabliyah subuh adalah shalat sunnah yg tak pernah ditinggalkan oleh Rasul saw disaat beliau safar sekalipun.

    jika anda bertanya pada saya, kalau saya pribadi hanya melakukan shalat witir saja 3 rakaat di akhir malam, dua rakaat lalu satu rakaat, namun saya memanjangkannya, memanjangkan rukuk dan terutama sujud.. memuaskan diri selama lamanya bersujud untuk berduaan dengan Allah dalam kemesraan dan kerinduan.

    pada rakaat pertama saya padukan niat witir, hajat, taubat, sunnat wudhu dalam dua rakaat itu.

    dan rakaat yg satu adalah utk witirnya,

    rakaat pertama membaca Sabbihismarabbikal a\’la, lalu boleh kalau mau ditambah lainnya, dan pada rakaat kedua dua ayat terakhir Albaqarah, dan boleh ditambah surat lainnya, dan pada rakaat terakhir adalah al ikhlas dan muawwidzatain, dan boleh ditambah jika mau, demikian terwayatkan banyak riwayat shahih surat surat yg dianjurkan Rasul saw dibaca di saat shalat malam.

    selepas itu maka berdzikirlah menanti adzan subuh.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=14130〈=id#14130

    3. kadang2 al fakir terlalu cape bekerja,jadinya tidak setiap malam al fakir mengerjakan sholat tahajjud, apakah itu tidak apa2 ya habib?al fakir cuma takut aja semua yg al fakir lakukan sia2 karena mengerjakannya tidak selalu istiqomah,,bolong2 ngerjainnya.
    [quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Kebahagiaan dan kesejukan hati semoga selalu menaungi hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    diantara doa yg diajarkan Rasul saw adalah membaca tasbih 33X, hamdalah 33X, dan takbir 34X sebelum tidur, anda dapat mencobanya, bacalah dzikir itu sebelum tidur

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=15263〈=id#15263

    4. setelah mengerjakan sholat thajjud al fakir berdzikir ya Allah sebanyak 500x setelah itu ditutup doa,,al fakir bukannya sombong ya habib, al fakir cuma ingin tau dan bertanya kepda habib apa ada amalan dan doa yg baik setelah kita selesai melakukan sholat tahajjud?
    [quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    arrti doa itu adalah : Wahai Allah, sebagaimana kau sempurnakan wajahku, maka sempurnakan akhlakku\"

    doa ini sunnah dibaca saat bercermin, namun Abu Darda ra menjadikannnya doa tangisnya di malamnya selepas tahajjud, ketika ditanya mengapa ia berdoa dengan doa itu, ia menjawab bahwa aku pernah dengar sabda nabi saw : Orang yg duduknya paling dekat denganku dihari kiamat adalah yg paling baik akhlaknya\", maka aku terus berdoa agar Allah menyempurnakan akhlakku, agar aku bisa bersama rasul saw

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=15532&lang=id#15532

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: ta\’lim bersama istri #117274257
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, adapun majelis Rasulullah juga mengadakan majelis khusus wanita (nisa) yang dipimpin oleh Ustadzah Khadijah Al Juned (istri Habib Munzir Al Musawa), berikut terlampir jadwal majelis nisa :

    [quote]Berikut jadwal dari Majelis Nisa

    • Majelis Nisa Keliling Mingguan

    1. PEMBACAAN MAULID AD-DIYAULLAMI YANG DIPIMPIN OLEH HUB. KHADIJAH AL JUNED
    2. DIIRINGI DENGAN QOSIDAH OLEH TIM HADROH NISA
    3. TAUSYIAH DARI HUB. KHADIJAH AL JUNED

    Majelis ini rutin diadakan setiap hari minggu, berpindah – pindah tempat, dari rumah kerumah, dari majelis ta\’lim satu ke majelis ta\’lim lainnya, dari satu masjid kemasjid lainya, majelis Nisa keliling ini diadakan ba\’da dhuhur mulai pukul 14.00 s/d selesai.

    • Ta\’lim Khusus membahas ilmu – ilmu agama

    Ilmu yang akan dipelajari antara lain :
    1. Tafsir Al – Qur’an (Alfatihah s/d Ad Dhuha)
    2. Hadits (Mukhtar Al Hadits)
    3. Fiqih (Tadzkirah hadhramiyyah)

    Majelis ini rutin diadakan setiap sabtu (2 minggu sekali), yang bertempat di Majelis Ta’lim Al-Burhaniah (Hj.Edeh), Jl. PLN Duren Tiga Gg. H.Asmawi No. 72 Rt. 006/ 01 Jak – Sel. Mulai pukul 14.00 s/d selesai,

    • Shalat Tasbih dan Sholawat Nariyah

    Sususnan acaranya :
    1. Shalat Dhuhur berjamaah
    2. Shalat Tasbih berjamaah yang dipimpin oleh Hub. Khadijah Al Juned
    3. Pembacaan Shalawat Nariyah bersama yang dipimpin oleh Hub. Khadijah Al Juned

    Shalat Tasbih berjamaah n shalawat Nariyah ini rutin diadakan satu bulan 1x pada sabtu akhir bulan, untuk bulan ini tgl 28 Desember 2007 bertempat di Majelis Ta\’lim Al – Karimah Jl.Manggarai Utara II Rt.11 Rw.01 No.1 (BAKSO ABABIL) (rute : dari stasiun Manggarai naik metromini 61 turun di tikungan SMP 3) mulai pukul 13.00 s/d selesai

    • Hadroh Sayyiadatuna Khadijah tul Kubra

    Susunan acaranya :
    1. PEMBACAAN HADROH SAYYIDATUNA KHADIJAH TUL KUBRA UMMUL MUMININ KARANGAN IMAM AHMAD BIN MUHAMMAD ALMUHDAR YANG DIPIMPIN OLEH HUB. KHADIJAH AL JUNED
    2. PEMBAHASAN KITAB SAHABAT PEREMPUAN RASULULLAH SAW

    Nah, untuk ukhti yang mau menyediakan tempat buat mensyiarkan dakwah Rasulullah saw bisa menghubungi Aisyah Najmatunnisa 08170974110.[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=10379〈=id#10379

    Rasulullah memperbolehkan istighosah
    [quote]mengenai Istihgatsath maka hal itu adalah sunnah, karena Rasul saw yg mengajarkannya, sebagaimana berikut jawaban saya mengenai istighatsah, Istighatsah adalah memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya, untuk sebagian kelompok muslimin hal ini langsung di vonis syirik, namun vonis mereka itu hanyalah karena kedangkalan pemahamannya terhadap syariah islam, pada hakekatnya memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya adalah hal yg diperbolehkan selama ia seorang Muslim, Mukmin, Shalih dan diyakini mempunyai manzilah di sisi Allah swt, tak pula terikat ia masih hidup atau telah wafat, karena bila seseorang mengatakan ada perbedaan dalam kehidupan dan kematian atas manfaat dan mudharrat maka justru dirisaukan ia dalam kemusyrikan yg nyata, karena seluruh manfaat dan mudharrat berasal dari Allah swt, maka kehidupan dan kematian tak bisa membuat batas dari manfaat dan mudharrat kecuali dengan izin Allah swt, ketika seseorang berkata bahwa orang mati tak bisa memberi manfaat, dan orang hidup bisa memberi manfaat, maka ia dirisaukan telah jatuh dalam kekufuran karena menganggap kehidupan adalah sumber manfaat dan kematian adalah mustahilnya manfaat, padahal manfaat dan mudharrat itu dari Allah, dan kekuasaan Allah tidak bisa dibatasi dengan kehidupan atau kematian.

    Sama saja ketika seorang berkata bahwa hanya dokter lah yg bisa menyembuhkan dan tak mungkin kesembuhan datang dari selain dokter, maka ia telah membatasi Kodrat Allah swt untuk memberikan kesembuhan, yg bisa saja lewat dokter, namun tak mustahil dari petani, atau bahkan sembuh dengan sendirinya.

    Terkadang kita tak menyadari bahwa kita lebih banyak mengambil manfaat dalam kehidupan ini dari mereka yg telah mati daripada yg masih hidup, sungguh peradaban manusia, tuntunan ibadah, tuntunan kehidupan, modernisasi dlsb, kesemua para pelopornya telah wafat, dan kita masih terus mengambil manfaat dari mereka, muslim dan non muslim, seperti teori Einstein dan teori2 lainnya, kita masih mengambil manfaat dari yg mati hingga kini, dari ilmu mereka, dari kekuatan mereka, dari jabatan mereka, dari perjuangan mereka, Cuma bedanya kalau mereka ini kita ambil manfaatnya berupa ilmunya, namun para shalihin, para wali dan muqarrabien kita mengambil manfaat dari imannya dan amal shalihnya, dan ketaatannya kepada Allah.

    Rasul saw memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau saw : “Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu mereka ber istighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada Adam, lalu mereka beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya tak mampu berbuat apa apa, lalu mereka beristighatsah kepada Muhammad saw” (Shahih Bukhari hadits no.1405), juga banyak terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits no.194, shahih Bukhari hadits no.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist2 shahih yg rasul saw menunjukkan ummat manusia ber istighatsah pada para nabi dan rasul, bahkan Riwayat shahih Bukhari dijelaskan bahwa mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah dari semua manusai.. dst.. dst…dan Adam as berkata : “Diriku..diriku.., pergilah pada selainku.., hingga akhirnya mereka ber Istighatsah memanggil manggil Muhammad saw, dan Nabi saw sendiri yg menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak mengharamkan Istighatsah.

    Maka hadits ini jelas jelas merupakan rujukan bagi istighatsah, bahwa Rasul saw menceritakan orang orang ber istighatsah kepada manusia, dan rasul saw tak mengatakannya syirik, namun jelaslah Istighatsah di hari kiamat ternyata hanya untuk Sayyidina Muhammad saw.
    Demikian pula diriwayatkan bahwa dihadapan Ibn Abbas ra ada seorang yg keram kakinya, lalu berkata Ibn Abbas ra : “Sebut nama orang yg paling kau cintai..!”, maka berkata orang itu dg suara keras.. : “Muhammad..!”, maka dalam sekejap hilanglah sakit keramnya (diriwayatkan oleh Imam Hakim, Ibn Sunniy, dan diriwayatkan oleh Imam Tabrani dg sanad hasan) dan riwayat ini pun diriwayatkan oleh Imam Nawawi pada Al Adzkar.

    Jelaslah sudah bahwa riwayat ini justru bukan mengatakan musyrik pada orang yg memanggil nama seseorang saat dalam keadaan tersulitkan, justru Ibn Abbas ra yg mengajari hal ini.

    Kita bisa melihat kejadian Tsunami di aceh beberapa tahun yg silam, bagaimana air laut yg setinggi 30 meter dengan kecepatan 300km dan kekuatannya ratusan juta ton, mereka tak menyentuh masjid tua dan makam makam shalihin, hingga mereka yg lari ke makam shalihin selamat, inilah bukti bahwa Istighatsah dikehendaki oleh Allah swt, karena kalau tidak lalu mengapa Allah jadikan di makam2 shalihin itu terdapat benteng yg tak terlihat membentengi air bah itu, yg itu sebagai isyarat ilahi bahwa demikianlah Allah memuliakan tubuh yg taat pada Nya swt, tubuh tubuh tak bernyawa itu Allah jadikan benteng untuk mereka yg hidup.., tubuh yg tak bernyawa itu Allah jadikan sumber Rahmat dan perlindungan Nya swt kepada mereka mereka yg berlindung dan lari ke makam mereka.

    Kesimpulannya : mereka yg lari berlindung pada hamba hamba Allah yg shalih mereka selamat, mereka yg lari ke masjid masjid tua yg bekas tempat sujudnya orang orang shalih maka mereka selamat, mereka yg lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yg lari mencari tim SAR tidak selamat..

    Pertanyaannya adalah : kenapa Allah jadikan makam sebagai perantara perlindungan Nya swt?, kenapa bukan orang yg hidup?, kenapa bukan gunung?, kenapa bukan perumahan?.

    Jawabannya bahwa Allah mengajari penduduk bumi ini beristighatsah pada shalihin.[/quote]
    berikut linknya:
    http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=16740&lang=id#16740

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: ta\’lim bersama istri #117274258
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudariku yang kumuliakan, untuk jadwal Majelis Rasulullah saw bisa dilihat di Menu Utama/ Jadwal Majelis.

    Alahamdulillah Majelis Rasulullah saw mempunya cabang Majelis yang khusus untuk Nisa yang sudah berjalan saat ini, namanya Majelis Nisa yang di pimpin langsung oleh Umu Khadijah Al Juned (istri Habibana Munzir) yang pastinya Majelis Nisa ini dibawah bimbingan Habibana Munzir Al Musawa sendiri.

    Jadwal Majelis Nisa juga sudah ada di Menu Utama/ Jadwal Majelis.
    untuk lebih lengkapnya, saya akan mencantumkan jadwal untuk minggu ini.

    [file name=8530eeb3df40556c89d8c0ae4e496e8c.doc size=60416]http://www.majelisrasulullah.org/components/com_simpleboard/uploaded/files/8530eeb3df40556c89d8c0ae4e496e8c.doc[/file]

    in reply to: ya habibi ya habib #117018881
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kelembutan Allah swt semoga selalu menerbitkan kebahagiaan pd hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    sikap bergaul sesama muslim adalah hangat dan berbudi mulia, menegurnya jika ia salah namun bukan dengan menyinggung perasaannya apalagi menyakitinya, terhadap non muslim pun demikian, kita menghormati mereka dan ramah thd mereka kecuali Kafir yg memerangi muslimin.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=13973&lang=id#13973

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: mentoring #116984853
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana berkaitan halaqah(perkumpulan) dengan satu mentor yang sudah ada di forum :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Anugerah dan Cahaya Rahmat Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    sepanjang yg saya ketahui, metode mereka adalah banyak bertentangan dengan syariah islam, saya risau ini adalah proyek yahudi untuk menghancurkan islam, namun sebaiknya anda meneliti lebih dalam lagi, semoga ini adalah persangkaan saya saja.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=10082&lang=id#10082

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: mengajak temen hadir majlis #117103983
    Fauzan
    Participant

    ALaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang berhubungan dengan sebab orang tidak lagi berkeinginan hadir majelis Rasulullah saw yang sudah ada di forum :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Limpahan Rahmat dan kebahagiaan semoga selalu tercurah pada hari hari anda,

    saudaraku yg kumuliakan,
    dalam setiap bangkitnya kemuliaan pada diri, atau pada masyarakat tertentu, maka mestilah ada pro kontra dalam hal ini,

    mengenai kasus ini saya melihat adalah agar anda tetap pada posisi anda untuk terus menghubungi teman anda, akrab dengannya, dan jangan menyebut2 majelis lagi,

    lalu setelah ia mulai kembali ramah barulah anda pelahan bertanya kiranya ada apakah?, barangkali ada yg salah atau majelis ini dianggap sesat, tentunya hal ini wajar saja dimasa sekarang dimasa rancunya kebenaran dan simpang siurnya pemahaman,

    oleh sebab itu kita harus menahan diri dan berlapang dada menerima sangkaan mereka yg belum memahami hal tsb, dan kita berjuang untuk menjelaskan pada mereka.

    carilah simpul simpul yg membuat mereka tertahan dan mengkontra majelis, nah.. pertanyaan / sangkalan2 mereka itu dapat anda tanyakan pada saya, Insya Allah saya akan menjelaskannya.

    namun biasanya, kalau mereka yg ragu ragu itu sudah hadir, maka mereka tak memungkirinya lagi, semua muncul karena syak wasangka belaka,

    demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=3496&lang=id#3496

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: wahabi melebarkan sayap #117052939
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang berkaitan dengan sikap kita menghadapi wahabi yang sudah ada di forum :

    [quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan Anugerah Nya swt semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan

    saudariku yg kumuliakan,
    mengenai hal itu tentunya hal yg pertama kita lakukan adalah pendekatan sedekat dekatnya pada personil personil teman kita tsb, agar mereka lebih percaya pada kita dan pada mereka, anda jalinlah satu dengan mereka, setelah itu nanti jika berhasil merekrut satu dari teman, maka sdri telah menjadi dua orang, berjuang bersama tuk mengajak 1 yg lainnya lagi, jadilah 3 orang, tentunya tetap berakhak baik pada semua mereka itu, dan justru jika mungkin anda lebih baik dan ramah dari mereka,

    mengenai ilmu boleh ambil dimana saja, sungguh hal ini tidak benar, kita mesti mengambil ilmu dari jalan yg benar, karena jika tidak maka kita terancam kesesatan dalam hidup kita, sebagaimana rizki pun demikian, tak bisa hanya dilihat dari manfaatnya saja, namun walau bermanfaat tapi tidak halal maka tentu kita tak diperkenankan memakannya,

    lebih lebih lagi ilmu,. ilmu adalah cahaya penuntun kehidupan kita, tak bisa kita mengambilnya dari orang orang yg menyesatkan, karena ilmu adalah menjelaskan yg tidak diketahui, lalu bagaimana kita tahu mana yg baik mana yg buruk jika kita sendiri tak tahu apakah pembahasan yg disampaikannya itu benar atau tidak?,

    mereka merujuk ayat, hadits, namun maknanya diselewengkan,

    saudariku yg kumuliakan, saya tuliskan sekelumit mengenai pembahasan ayah nabi dikatakan mati musyrik sbgbr :

    Dalil dalil yg mereka kemukakan itu sefihak, namun telah muncul dalam fihak lainnya banyak teriwayatkan hal yg sebaliknya, sebagaimana dijelaskan bahwa Paman Nabi saw yg jelas jelas menolak bersyahadat saat wafatnya,
    Ketika ditanyakan pada nabi saw :

    ما أغنيت عن عمك فإنه كان يحوطك ويغضب لك قال هو في ضحضاح من نار ولولا أنا لكان في الدرك الأسفل من النار

    Apa yg kau perbuat untuk pamanmu abu thalib?, dahulu ia melindungimu, dan marah demi membelamu.., maka Rasul saw bersabda : “Dia di pantai api neraka, kalau bukan karena aku, niscaya ia di dasar neraka yg terdalam”
    (Shahih Bukhari hadits no.3670, 5855, Shahih Muslim hadits no.209)

    وقال البيهقي في البعث صحة الرواية في شأن أبي طالب فلا معنى للإنكار من حيث صحة الرواية ووجهه عندي ان الشفاعة في الكفار انما امتنعت لوجود الخبر الصادق في أنه لا يشفع فيهم أحد وهو عام في حق كل كافر فيجوز أن يخص منه من ثبت الخبر بتخصيصه قال وحمله بعض أهل النظر على أن جزاء الكافر من العذاب يقع على كفره وعلى معاصيه فيجوز أن الله يضع عن بعض الكفار بعض جزاء معاصيه تطييبا لقلب الشافع لا ثوابا للكافر لان
    حسناته
    صارت بموته على الكفر هباء

    Berkat Al Hafidh Al Imam Ibn Hajar Al Atsqalaniy : “Berkata Imam Baihaqi didalam penjelasan riwayat masalah Abu Talib : tiada makna pengingkaran karena telah shahih nya riwayat ini, dan bentuknya menurutku bahwa syafaat pada kafir terhalang sebagaimana sampainya kabar yg jelas dan benar, bahwa tiada yg bisa memberi syafaaat pada kafir seorangpun, namun ini adalah makna umum bagi semua kafir, dan boleh saja ada kekhususan darinya bagi siapa yg telah dikuatkan kekhususan baginya (Rasul saw),
    Berkata sebagian mereka yg berpendapat bahwa balasan orang kafir daripada siksa adalah atas kekufurannya dan maksiatnya, maka boleh saja Allah mengurangkan sebagian dari siksa orang kafir, demi menenangkan hati sang nabi saw pemberi syafaat, bukan karena pahala bagi orang kafir, karena pahalanya telah hapus karena kematiannya.” (Fathul Baari Al masyhur Juz 11 hal 431).
    perhatikan ucapan Imam : “demi menenangkan hati sang nabi saw pemberi syafaat”, lalu bagaimana dengan ayah bunda Nabi saw…???,

    Bahkan Juga diriwayatkan bahwa Abbas bin Abdulmuttalib melihat Abu Lahab dalam mimpinya, dan Abbas bertanya padanya : “bagaimana keadaanmu?”, abu lahab menjawab : “di neraka, Cuma diringankan siksaku setiap senin karena aku membebaskan budakku Tsuwaibah karena gembiraku atas kelahiran Rasul saw” (Shahih Bukhari hadits no.4813, Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.13701, syi’bul iman no.281, fathul baari Almasyhur juz 11 hal 431).

    Walaupun kafir terjahat ini dibantai di alam barzakh, namun tentunya Allah berhak menambah siksanya atau menguranginya menurut kehendak Allah swt, maka Allah menguranginya setiap hari senin karena telah gembira dg kelahiran Rasul saw dengan membebaskan budaknya.
    Walaupun mimpi tak dapat dijadikan hujjah untuk memecahkan hukum syariah, namun mimpi dapat dijadikan hujjah sebagai manakib, sejarah dan lainnya, misalnya mimpi orang kafir atas kebangkitan Nabi saw, mimpi Pendeta Buhaira atas kebangkitan Rasul saw, maka tentunya hal itu dijadikan hujjah atas kebangkitan Nabi saw, demikian pula mimpi Ibunda Rasul saw yg Allah ilhami untuk memberi beliau saw nama “Muhammad”, tentunya mustahil nama Muhammad itu datang dari bibir musyrik,

    maka Imam imam diatas yg meriwayatkan hal itu tentunya menjadi hujjah bagi kita bahwa hal itu benar adanya, karena diakui oleh imam imam dan mereka tak mengingkarinya, bahkan berkata Imam Ibn Hajar dan Imam Assuyuthiy: “perlu pertimbangan untuk memungkiri itu karena telah diriwayatkan dalam Shahih Bukhari”,

    Karena memang shahih Bukhari adalah kitab hadits tertinggi dan terkuat dari semua kitab hadits, dan Imam Bukhari digelari Sayyidul Muhadditsin (Raja para Ahli Hadits), gelar ini dikatakan oleh Imam Muslim yg kaget ketika melihat Imam Bukhari dapat menjawab dengan mudah permasalahan yg tak bisa dipecahkan olehnya, maka berkata Imam Muslim : “Izinkan aku mencium kedua kakimu Wahai Guru para Guru Ahli hadits, Wahai Raja para ahli hadits, Wahai Penyembuh hadits dari ilal nya..!”.

    Dengan kejelasan diatas, bila Abu Thalib yg hidup dimasa nabi dapat syafaat Rasul saw hingga teringankan siksanya, dan bahkan Raja semua kafir yaitu Abu lahab bahkan mendapat keringanan siksanya karena pernah membebaskan budaknya yaitu tsuwaibah karena gembiranya menyambut kelahiran nabi saw,
    Maka bagaimana ayah bunda Rasul saw…?, yg melahirkan Nabi saw..?, dan mereka tak sempat hidup di masa kebangkitan Risalah nabi saw dan tak sempat kufur dan menolak ajaran Rasul saw..,

    Demikian pendapat sebagian ulama bahwa ayah dan ibu nabi saw bebas dari kemusyrikan dan neraka, karena wafat sebelum kebangkitan Risalah, dan tak ada pula nash yg menjelaskan mereka menyembah berhala, diantara Ulama yg berpendapat bahwa ayah bunda nabi bukan Musyrik adalah :
    Hujjatul Islam Al Imam Syafii dan sebagian besar ulama syafii, Al Hafidh Al Muhaddits Al Imam Qurtubi, Al Hafidh Al Imam Assakhawiy, Al hafidh Al Muhaddits Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthi yg mengarang sebuah buku khusus tentang keselamatan ayah bunda nabi saw, Al hafidh Al Imam Ibn Syaahin, Al Hafidh Al Imam Abubakar Al baghdadiy, Al hafidh Al Imam Attabari, Al hafidh Al Imam Addaruquthniy, dan masih banyak lagi yg lainnya,

    Satu hal yg buruk pada jiwa para wahabi, adalah mengumpat Nabi saw dg pembahasan ini, naudzubillah dari jiwa busuk yg mengumpat Rasulullah saw, menuduh bunda Nabi Kafir musyrik, lalu bagaimana bila hal ini tak benar?, sungguh kekufuran akan balik pada mereka.

    Saudaraku, beribu maaf, bila Amir tak jelas apakah ayah ibunya muslim atau kafir, lalu Zeyd menukil 100 cara untuk menjelaskan pada orang banyak bahwa ayah dan ibunya Amir adalah musyrik dan kafir, bukankah berarti Zeyd memusuhi Amir?, bukankah ini umpatan terburuk?, bukankah jelas jelas Zeyd mengumpat Amir?, bukankah berarti ia musuh besar Amir?

    mereka berkata : Kami Taqlid pada para Mujtahid, ketahuilah Taqlid pada para mujtahid membutuhkan sanad, bukan taqlid pada buku.

    dan pendapat yg shahih dalam madzhab Syafii bahwa ayah bunda Nabi saw selamat karena tergolong ahlul fatrah, karena tak ada bukti bahwa mereka menyembah berhala.

    mengenai hadits : “Ayahku dan ayahmu di Neraka” (HR Shahih Muslim)

    Kalimat “Abiy” dalam ucapan Nabi saw diatas tak bisa diterjemahkan mutlak sebagai ayah kandung, sebagaimana firman Allah swt : “Berkata Ya’kub ketika akan wafat kepada putra putranya : “apa yg akan kalian sembah setelah wafatku nanti?”, mereka menjawab : “Kami menyembah Tuhanmu, dan Tuhan ayah ayah mu yaitu Ibrahim, dan Ismail dan Ishaq….dst (QS Al Baqarah 133).
    Jelas sudah bahwa ayah dari Ya’qub hanyalah Ishaq, sedangkan ibrahim adalah kakeknya dan Ismail adalah paman ya’qub, namun mereka mengatakan : “ayah ayah mu” namun bermakna : “ayahmu, kakekmu, dan pamanmu”, Karena dalam kaidah arabiyyah sering terjadi ucapan ayah, adalah untuk paman,
    bila siksa, keringanan dan ampunan adalah urusan Allah, dan Allah meringankan Abu lahab, dan meringankan Abu Thalib yg jelas jelas menolak bersyahadat, maka lebih lebih ayah Bunda Nabi saw.

    Berkata Al hafidh Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthi dalam kitabnya Masalikul hunafaa’ fi abaway mustofa, bahwa Riwayat hadits shahih muslim itu diriwayatkan oleh hammad, dan ia adalah Muttaham (tertuduh), dan Imam Muslim tidak meriwayatkan hadits lain darinya hanya ini, dan riwayat hadits itu (ayahku dan ayahmu di neraka) adalah hadits riwayat Hammad sendiri, dan hammad diingkari sebagai orang yg lemah hafalannya, dan ia terkelompok dalam hadits hadistnya banyak diingkari, karena lemah hafalannya dan Imam Bukhari tidak menerima Hammad, dan tak mengeluarkan satu hadits pun darinya,

    Dan Imam Muslim tak punya riwayat lain dari hammad kecuali dari tsabit ra dari riwayat ini, dan telah berbeda riwayat lain dari Muammar yg juga dari Tsabit ra dari Anas ra dengan tidak menyebut lafadh : “ayahku dan ayahmu di neraka”, tapi dikatakan padanya bila kau lewat di kubur orang orang kafir fabassyirhu binnaar”, dan riwayat ini Atsbat (lebih kuat) haytsu riwayat (dari segi riwayatnya), karena Muammar jauh lebih kuat dari hammad, sungguh hammad telah dijelaskan bahwa ia lemah dalam hafalannya dan pada hadits hadits nya banyak yg terkena pengingkaran,

    Berkata AL hafidh AL Imam Nawawi : “ketika kabar dari aahaad bertentangan dengan Nash Alqur’an atau Ijma, maka wajib ditinggalkan dhohirnya” (Syarh Muhadzab Juz 4 hal 342)

    Berkata Al Hafidh Al Imam Ibn hajar Al Atsqalaniy yg menyampaikan ucapan Al Kirmaniy bahwa yg menjadi ketentuannya adalah Kabar Aaahaad adalah hanya pada amal perbuatan, bukan pada I;tiqadiyyah (Fathul baari Almasyhur Juz 13 hal 231)

    berkata Al hafidh Al Imam Assuyuthiy bahwa hadits shahih bila diajukan pada hadits lain yg lebih kuat maka wajib penakwilannya dan dimajukanlah darinya dalil yg lebih kuat sebagaimana hal itu merupakan ketetapan dalam Ushul (Masaalikul Hunafa fii abaway Mustofa hal 66),
    berkata Imam Al Hafidh Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy bahwa hadits riwayat Muslim abii wa abaaka finnaar (ayahku dan ayahmu di neraka), dan tidak diizinkannya nabi saw untuk beristighfar bagi ibunya telah MANSUKH dg firman Allah swt : “Dan kami tak akan menyiksa suatu kaum sebelum kami membangkitkan Rasul” (QS Al Isra 15), rujuk (Masaalikul Hunafa fii abaway Mustofa hal 68) dan (Addarajul Muniifah fii abaai Musthifa hal 5 yg juga oleh beliau).

    Dikeluarkan oleh Ibn Majah dari ibrahim bin sa’ad dari zuhri dari salim dari ayahnya yg berkata :datanglah seorang dusun kepada nabi saw (ya rasulullah inna abi kaana yasilul rraha wa kaana wa kaana..fa aina huwa?, qaala finnaar qaala :fa kaannahu wajada mindzalik faqaala: ya rasulullah fa aina abuuk?, faqaala saw haistu mararta fi qabr kafir fa bassyirhu binnaar, fa aslama a’rabiy ba’d faqaala law qad kallafani rasulullah saw taba’an, ma marartu bi qabr kafir illa bassyartuhu binnar)
    Maka jelaslah bahwa Imam Muslim dan Imam Nawawi mengambil riwayat ini bukan bermaksud menuduh ayah kandung nabi saw kafir, namun sebagai penjelas bahwa paman paman nabi saw ada banyak yg dalam kekufuran, karena menolak risalah Nabi saw, termasuk Abu Lahab.
    Bahkan Abu Thalib pun riwayat shahih Bukhari bahwa ia di Neraka,

    TAMBAHAN
    Berkata Al Hafidh Al Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy :
    Dikatakan oleh Al Qadhiy Abubakar Al A’raabiy bahwa orang yg mengatakan ayah bunda nabi di neraka, mereka di Laknat Allah swt, karena Allah swt telah berfirman : “Sungguh mereka yg menyakiti dan mengganggu Allah dan Nabi Nya mereka dliaknat Allah di dunia dan akhirat, dan dijanjikan mereka azab yg menghinakan” (QS Al Ahzab 57) maka berkata Qadhiy Abubakar tiadalah hal yg lebih menyakiti Nabi saw ketika dikatakan ayahnya di neraka, dan sungguh telah bersabda Nabi saw : “Janganlah kalian menyakiti yg hidup karena sebab yg telah wafat”.(Masalikul hunafa’ hal 75 li imam suyuti)

    adakah satu ucapan Imam Nawawi yg mengatakan bahwa Abdullah bin Abdul Muttalib dan Aminah adalah musyrik penyembah berhala?

    tidak ada.

    bahkan Nabi saw sendiri menjelaskan bahwa bahwa ayah ayahnya adalah suci, sebagaimana sabda beliau saw :

    أنا محمد بن عبد الله بن عبد المطلب بن هاشم بن عبد مناف بن قصي بن كلاب بن مرة بن كعب بن لؤي بن غالب بن فهر بن مالك بن النضر بن كنانة بن خزيمة بن مدركة بن إلياس بن مضر بن نزار وما افترق الناس فرقتين إلا جعلني الله في خيرهما فأخرجت من بين أبوي فلم يصبني شيء من سنن الجاهلية وخرجت من نكاح ولم أخرج من سفاح من لدن آدم حتى انتهيت إلى أبي وأمي ا فأنا خيركم نسبا وخيركم أب أخرجه البيهقي في دلائل النبوة والحاكم عن أنس رضي الله عنه

    aku Muhammad bin Abdillah bin Abdulmuttalib, bin Hasyim, bin Abdumanaf, bin Qushay, bin Kilaab, bin Murrah, bin Ka\’b bin Lu\’ay bin Ghalib bin Fihir bin Malik bin Nadhar bin Kinaanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudharr bin Nizaar, tiadalah terpisah manusia menjadi dua kelompok (nasab) kecuali aku berada diantara yg terbaik dari keduanya, maka aku lahir dari ayah ibuku dan tidaklah aku terkenai oleh ajaran jahiliyah, dan aku terlahirkan dari nikah (yg sah), tidaklah aku dilahirkan dari orang jahat sejak Adam sampai berakhir pada ayah dan ibuku, maka aku adalah pemilik nasab yg terbaik diantara kalian, dan sebaik baik ayah nasab\".
    (dikeluarkan oleh Imam Baihaqi dalam dalail Nubuwwah dan Imam Hakim dari Anas ra).

    hadits ini diriwayatkan pula oleh Imam Ibn Katsir dalam tafsirnya Juz 2 hal 404.
    hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Attabari dalam tafsirnya Juz 11 hal 76.

    juga sabda Nabi saw : \"Aku Nabi yg tak berdusta, aku adalah putra Abdul Muttalib\" (Shahih Bukhari hadits no.2709, 2719, 2772, Shahih Muslim hadits no. 1776)
    bahkan hadits ini dirwayatkan pula oleh Imam Nawawi dalam syarh shahih muslim,

    bila Abdulmuttalib kafir, maka adakah nabi akan membanggakan kakeknya yg kafir dalam peperangan..?,
    dan anda lihat pula dalam hadits ini ayah bermakna kakek.

    tentunya mengenai hal ini telah jelas, bahkan Paman nabi saw pun disyafaati oleh rasul saw, demikian pula Abu Lahab sebagaimana riwayat Shahih Bukhari.

    dan makna ayah dalam hadits itu adalah paman,

    demikian pula ucapan Nabi saw kepada Sa’ad bin Abi Waqqash ra di peperangan Uhud ketika Nabi saw melihat seorang kafir membakar seorang muslim, maka Rasul saw berkata pada Sa’ad : “Panah dia, jaminan keselamatanmu adalah ayah dan ibuku!” maka Sa’ad bin Abi Waqqash ra berkata dengan gembira : “Rasul saw mengumpulkan aku dg nama ayah ibunya ..!” (Shahih Bukhari hadits no.3442 Bab Manaqib Zubair bin Awam)
    riwayat yg sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3446 Bab Manaqib Sa’ad bin Abi Waqqash)
    riwayat yg sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3750 Bab Maghaziy
    riwayat yg sama pada Shahih Bukhari hadits no. 3751 Bab Maghaziy

    jelas sudah, mustahil Rasul saw menjadikan dua orang musyrik untuk disatukan dengan Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dan mustahil pula sa’ad ra berbangga bangga namanya digandengkan dg dua orang musyrik.

    demikian
    kita lihat bagaimana saat saat kelahiran Nabi saw.. :
    Berkata Utsman bin Abil Ash Asstaqafiy dari ibunya yg menjadi pembantunya Aminah bunda Nabi saw, ketika Bunda Nabi saw mulai saat saat melahirkan, ia (ibu utsman) melihat bintang bintang mendekat hingga ia takut berjatuhan diatas kepalanya, lalu ia melihat cahaya terang benderang keluar dari Bunda Nabi saw hingga membuat terang benderangnya kamar dan rumah (Fathul Bari Almasyhur juz 6 hal 583)

    Riwayat shahih oleh Ibn Hibban dan Hakim bahwa Ibunda Nabi saw saat melahirkan Nabi saw melihat cahaya yg terang benderang hingga pandangannya menembus dan melihat Istana Istana Romawi

    inikah wanita Musyrik..?, Kafir…?

    sabda Nabi saw : \"Bila berkata seseorang kepada saudaranya wahai kafir, maka akan terkena pada salah satu dari mereka\" (Shahih Bukhari hadits no.5754)

    dan pembahasan ini saya tutup bagi yg membantah namun tak bisa menyebutkan sanadnya kepada para Muhaddits, karena mereka yg tak memiliki sanad kepada Imam Imam itu maka hujjahnya Maqtu\’, sanadnya terputus, dan fatwanya tidak diakui dalam syariah islam, maka ketika dua pendapat berselisih, yg lebih tsiqah dan Kuat adalah yg mempunyai sanad kepada Imam imam tersebut.
    —-
    Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=14788&lang=id#14788

    Wassalam,
    AdminIII

    in reply to: mnt ijazah doa, hizb dll #117086963
    Fauzan
    Participant

    Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh

    Saudaraku yang kumuliakan, berikut jawaban Habibana yang sudah ada di forum :

    [quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan kelembutan Nya swt semoga selalu membimbing hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    hati hati dengan panah panah syaitan yg ditujukan pada anda, yaitu saat anda berniat baik namun syaitan menjebak anda untuk terjun dalam dosa,

    saran saya, hindari perkumpulan mereka, tinggalkan dulu,kuatkan hati anda bersama kumpulan para shalihin, majelis dzikir, majelis taklim, setelah 1-2 bulan anda akan merasa jauh berbeda, lebih kuat dan iman sudah pulih, setelah itu barulah terjun kembali untuk menyelamatkan mereka..

    anda diumpamakan orang yg kelelahan dalam menyelamatkan orang yg hampir tenggelam dilaut..

    jika anda kelelahan maka istirahat dulu, pulihkan kekuatan, biarkan mereka timbul tenggelam atau mati di lautan, karena jika anda terjun lagi maka anda bunuh diri dan tak akan bisa menolong mereka..

    setelah beberapa waktu kekuatan anda pulih maka boleh terjun kembali menolong semampunya..

    saya doakan perjuangan mulia anda semoga selalu sukses

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]
    berikut linknya:
    http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=16656&lang=id#16656

    Mengenai Ijazah, Insya Allah Habibana Munzir yang akan menjawabnya.

    Wassalam,
    AdminIII

Viewing 10 posts - 101 through 110 (of 332 total)