Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram

Jaltsatul istnain Majelis Rasulullah

Senin,20 april 2020

Jalsatul itsnain  Majelis Rasulullah Saw

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Yang sama sama kita hormati Al-Habib Husein bin Ridho Al-Habsyi dan para Habaib lainnnya dan para Asatidzah yang hadir bersama. Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Swt di malam hari ini kita bisa bersama sama hadir di Majelis Rasulullah Saw . suatu kebahagiaan suatu kebanggaan Majelis malam Selasa tetap terus berjalan walaupun tidak di Masjid Al-Munawar tapi di Markas Majelis Rasulullah Saw secara khusus di adakan yang Insya Allah menunjukan ke Istiqomahan kita dan kecintaan kita kepada Majelis yang dahulu nya di perjuangkan oleh guru kita Almarhum Almaghfurlah Al-Habib Munzir bin Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa. Mudah-mudahan kita semua senantiasa selalu di Istiqomahkan oleh Allah Swt  Amin Allahumma Amin.

Tidak lain dan tidak bukan dalam majelis yang kita jalani  dan kita dengarkan dari nasehat adalah supaya kita berusaha dan berupaya menjalani segala perintah Allah Swt  dan perintah Rasulullah Saw dengan menjalani perintah Allah Swt dan perintah Rasulullah Saw bukan hanya sekedar kita belajar,kita mengaji, kita memahami, kita mengetahui atau kita belajar memahami dan mengamalkan nya saja tapi dari semua itu juga perlu juga dengan rasa Ta’dzim, rasa Mahabbah, rasa cinta kita dalam menjalankan perintah Allah Swt , dalam menjalankan perintah Rasulullah Saw perlu juga dengan Ta’dzim dengan Mahabbah

ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِ

Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.

         Seperti kita menyambut datang nya bulan suci Ramadhan dengan rasa Ta’dzim dan rasa keagungan nya bulan suci Ramadhan yang akan kita temui sebentar lagi. Mudah-mudahan Allah Swt panjangkan umur kita sampai Ramadhan dan juga dalam menjalankan perintah-perintah Allah Swt  di bulan Ramadhan, mengagungkan yang menciptakan Ramadhan  dan yang menciptakan kita Allah Swt . sebab di zaman kita mungkin dengan kesulitan yang kita hadapi rasa keagungan hanya kembali kepada urusan-urusan dunia atau Virus atau penyakit. Perlu kita mengagungkan Allah Swt kebesaran nya dan keagungan nya yang menciptakan itu semuanya.

Nabi Saw sebelum datang Ramadhan beliau pernah berkhutbah dan dalam satu khutbahnya kita bisa simpulkan bahwa Rasulullah Saw mengagungkan bulan suci Ramadhan

Dalam Hadist Nabi mengatakan wahai orang-orang yang ada di dalam perkumpulan Rasulullah Saw akan datang kepada kalian bulan yang agung, bulan yang pernuh keberkahan

Berarti Nabi Saw mengajarkan kita satu makna di dalam menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh keagungan. Sebab Allah Swt memberikan kemuliaan , memberikan keberkahan, memberikan keagungan. Dengan ada nya bulan suci Ramadhan bulan yang hanya Allah Swt berikan untuk kita ummatnya Nabi Muhammad.  Ummat –ummat terdahulu tidak di berikan Ramadhan. Mereka berpuasa tapi tidak di jadikan puasa mereka di bulan Ramadhan hanya khusus untuk Ummat Nabi Muhammad Saw. Makanya kita pelajari Rasulullah Saw menanamkan kepada kita untuk mengagungkan nya dan memuliakan nya. Perlu kita mengagungkan bulan suci Ramadhan, memuliakan bulan suci Ramadhan dan di situ akan tumbuh dalam setiap hati kita untuk kita berusaha berupaya agar tidak menyianyiakan Ramadhan . berapa banyak orang yang menyianyiakan Ramadhan?

Nabi Saw dalam doa nya

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

Apa maknya sampaikan? Bukan hanya sekedar sampaikan , kalau bicara sampai banyak orang yang sampai di bulan Ramadhan . berapa banyak orang umur nya panjang dan sampai ke bulan Ramadhan? Tapi tidak semuanya bisa beribadah di bulan Ramadhan  dan hanya sekedar sampai. Berapa banyak orang umur nya panjang  sampai ke bulan Ramadhan tapi tidak berpuasa di bulan Ramadhan? Dia tidak menghidupkan malam Ramadhan , dia tidak meningkatkan amal soleh nya di bulan Ramadhan .

makanya dalam makna doa Nabi di jelaskan dalam doa Nabi yang lainnya Allahumma Salimna Ramadhan wasallim Ramadhan minni( Y a Allah  selamatkan saya untuk Ramadhan dan berilah saya umur panjang untuk di bulan Ramadhan dan selamatkan Ramadhan ku). Artinya apa? Jadikan lah aku dalam beribadah di bulan Ramadhan kepada Allah Swt.

Makanya para Salafussholeh kalau dalam doa nya

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

Ini adalah pesan yang tiap tahun kita ingat. Tiap tahun di sampaikan di ingatkan supaya kita memperbaharui keadaan kita dengan datang bulan suci Ramadhan  dengan penuh ke agungan. Sebab orang yang berhasil Ramadhan nya sukses dalam ibadah dalam istiqomah orang yang memaknai Ramadhannya. Makanya Salafussholeh itu memaknai Ramadhan bahkan setahun penuh mereka maknai Ramadhan . artinya mereka tunggu Ramadhan 6 bulan sebelum Ramadhan  mereka sudah nangis  dan berdoa Ya Allah sampaikan umur kami kepada bulan Ramadhan. Kalau sudah masuk 6 bulan sesudah Ramadhan mereka berdoa Ya Allah terimalah Ramadhan saya. Mereka terus berdoa, artinya mereka jadikan Ranadhan setahun penuh.

Nabi Saw mengatakan : kalau mereka tau keistimewaan Ramadhan, kemuliaan Ramadhan mereka akan berharap setahun penuh isi nya Ramadhan dengan penuh ke agungan dengan penuh keberkahan dengan penuh kemuliaan. Ini lah makna yang penuh kita hidupkan. Jangan Virus kita besarkan, penyakit kita besarkan, dunia kita besarkan. Salah satu maksiat adalah orang yang mengagungkan dunia dan dia merendahkan ibadah. Padahal yang penting itu adalah mengagungkan ibadah, mengagungkan akhirat dan merendahkan dunia. Lihatlah dunia dengan rendah dan kita agungkan di sisi Allah Swt

وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ

Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).

Ini yang perlu kita perhatikan khusus nya dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Nanti kalau kita sudah bisa mengagungkan Ramadhan contoh lain mengagungkan setiap ibadah kita akan mendapatkan kekhusyukan dalam ibadah. Seseorang tidak akan sampai derajat khusyuk di dalam ibadah kalau dia tidak memuliakan ibadah, dia tidak mengagungkan ibadah. Jadi bagaimana sampai nya pada kekhusyuaan yaitu memuliakan dan mengagungkan sholat, mengagungkan puasa . saya mau sholat baju di rapihkan, pakai baju yang bersih, sholat jangan pakai kaos walaupun sholat nya di rumah bukan di Masjid, ini namanya bukan mengagungkan. Bukan karena tidak boleh, bahkan sholat tidak pakai kaos untuk laki laki juga boleh asalkan tertutup dari pusar sampai lutut nya akan tetapi itu namanya tidak mengagungkan Allah Swt. Kalau kita bertemu pejabat bertemu mentri ketemu pak Rt kita pakai baju yang bagus  lalu ketemu Allah Swt memakai baju yang tidak pantes dan kadang kadang kita malas pakai minyak wangi dan pakai siwak kadang-kadang kita malas dan terkadang kita tidak memakai peci cuman karena sholat di rumah.  Harus nya walaupun kita sholat di rumah di pakai peci nya. Syiarkan agungkan makna nya sholat itu agung dan indah.

         Nabi Saw kalau menyambut sholat senang. Sambut dengan makna keagungan. Sahabat pun seperti itu. Adzan belum di kumandangakan Nabi sudah siap untuk sholat. Ini lah makna mengagungkan lalu timbul lah khusyuk setelah itu. Orang tidak akan bisa khusyuk di dalam ibadah kalau dia tidak bisa mengagungkan ibadah itu sendiri. Jadi kalau ada orang bertanya, bagaimana sih cara agar ibadah bisa khusyuk? Agungkan dan lihatlah siapa yang kita sembah.

Kita sering dengar guru mulia kita Al-Habib Umar kalau mimpin sholat beliau bilang rapatkan barisan, akan tetapi yang sering beliau sampaikan , hei yang mau sholat rasakan ke agungan Allah Swt  yang mau kita sembuh yaitu tuhan kalian. Jadi agar tumbuh di hati murid-murid nya rasa peng agungan kepada Allah Swt dan ini penting. Kita tidak akan sampai derajat khusyuk kalau kita tidak mengagungkan Allah Swt. Nanti kalau kita sudah sampai derajat khusyuk nanti kita akan dapat manis nya ibadah.

Makanya tadi seperti Al-Habib Husein menyampaikan  tentang Imam Syafii sebulan penuh selama bulan Ramadhan  60 Khatam Qur’an. Nah ini kan nanti ada orang bertanya apa mungkin? Pagi sekali siang sekali malam sekali kapan tidur nya? Kapan istirahat nya? Urusannya yang lain bagaimana? Sebab mereka sudah merasakan manis nya ibadah. Kalau kita manis nya belum sampe, jangan kan manis nya, khusyuk nya saja kita belum sampe. Khusyuk belum sampe bagaimana manis nya , bagaimana kita mau merasakan ibadah kita tidak bosen. Terkadang ada orang jenuh. Dengan ibadah dia jenuh, ibadah jenuh kan aneh. Dia dekat sama Allah Swt mestinya tenang hatinya senang hatinya, bahkan ketika semua pintu terkunci, semua kita mendapatkan masalah, semua kita dapat kesulitan hanya satu yang memberi ketenangan yaitu Allah Swt.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

 hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Apabila dalam mengingat Allah Swt  tidak ada ketenangan berarti ada masalah . sebab dia tidak merasakan manis nya berzikir dan manis nya ibadah dan manisnya dengan Allah Swt. Dia tidak mendapatkan khusyuk dan dia tidak mengagungkan Allah Swt . dia berzikir tapi dia tidak mengagungkan Allah Swt. Dia sholat, dia berpuasa tapi dia tidak mengangungkan Allah Swt. Nah mereka ini tidak sampai derajat manisnya ibadah.

Makanya kalau kita berbicara tentang Imam Ali Zainal Abidin setiap malam sholat sunnah nya 1000 rakaat. Kalau kita Tanya sehari semalam seribu rakaat Ya Allah , kadang kita Qobliyah dan Ba’diyah lupa. Nah ini 1000 rakaat, pertanyaan nya jangan kita hanya banyak mengomentari ah masa iya bisa begitu, jangan, coba di praktekan dulu. Sholat witir dulu dah 11 rakaat, kalau kita sudah praktekin Istiqomah 1 bulan saja  tidak kita tinggalkan, sholat dhuha 1 bulan tidak kita tinggalkan, sholat tahajjud 1 bulan tidak kita tinggalkan, qobliyah dan badiyah dalam 1 bulan tidak kita tinggalkan, sudah berapa jumlah nya sehari semalam? Tanpa kita sadari loh. Bisa 100 rakaat. Jumlah sehari semalam kita laksanain qobliyah dan ba’diyah, witir nya, dhuha nya kalau kita laksanakan dalam sehari semalam itu bisa 100 rakaat. Luar biasa, keindahan keistimewaan , hanya saja orang kita banyak yang berkomentar. Orang kita banyak yang ngomong masa iya akan tetapi praktek nya gak ada. Makanya tadi Habib Husein bilang praktek, perlu kita praktek dan perlu kita jalanin. Supaya kita dapat yang namanya ke khusyuk an dan manisnya ibadah.

Mudah-mudahan Allah Swt memberikan ke khusyuk an buat kita khusus nya di bulan suci Ramadhan, manisnya ibadah juga biar kita bisa merasakannya dan Allah Swt kasih orang-orang Soleh nikmat ibadah nya sampai kalau tidak ibadah nangis, kehilangan sholat sunnah nangis, kelupaan zikir sedih, orang-orang kita terkadang meninggalkan yang wajib tidak sedih, tidak menangis, tidak merasa menyesal dengan hidup nya. Mudah-mudahan Allah Swt menyelamatkan hidup kita di dunia dan akhirat. Nah ini nasehat buat kita untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan persiapkan diri kita.

Nabi Saw mengatakan : di bulan Ramadhan ada satu malam lebih mulia dari 1000 bulan. Dan Nabi Saw mengatakan  orang yang mendekatkan diri kepada Allah swt dengan satu kewajiban pahala nya seperti 70 kali lipat kata Rasulullah Saw. Itulah di bulan Ramadhan.  Agungkan? 1 wajib seperti 70 kali lipat. Berrarti ada rasa memuliakan, ini satu ente kerjakan dapat 70 kali lipat di luar bulan ramadhan . sama seperti kita datang ke Masjidil Haram langsung muthowwif nya berkata sholat di Masjdiil Haram pahalanya di kali kan 100.000 seperti sholat di luar Masjidil Haram. Coba apa yang tumbuh, 100.000? besar, agung, udah tidak akan di tinggalkan. Subuh,zuhur azar gak bakal di tinggalin,pokoknya di Masjidil Haram,100.000. karena apa? Memaknai rasa pengagungan. Nah kadang Allah Swt kasih buat orang-orang yang memang Allah swt kasih pintu hidayah sehingga iya merasakan. Sampai di Masjidil Haram Subhanallah luar biasa di dapatkan tuh. Ini orang yang liat Ka’bah pahalanya  langsung di lihatin sama dia tidak merem-merem, ada rasa Tadzim. Sholawat sama Nabi pahala nya itu kan Tadzim. Berapa banyak orang mendengar Hadist tentang Sholawat , 1 Sholawat di bayar 10. Bukan hanya 10 saja, akan tetapi 10 pahala, 10 rahmat , 10 derajat, 10 dosa di ampuni sama Allah Swt. Kan Tadzim, dia sudah tidak meninggalkan Sholawat yang lain amalannya di tinggalin kecuali Sholawat. Nah ini makna Tadzim. Orang kalau sudah punya rasa Tadzim maka dia bisa menjalani perintah Allah Swt  dan perintah Rasulullah Saw. Tidak akan ada tumbuh rasa pengagungan kecuali dengan kita cinta. Kalau kita tidak cinta tidak akan tumbuh rasa pengagungan dan kita tidak akan memuliakan guru kita kalau kita tidak ada rasa cinta.

Contoh, kita tidak akan memuliakan orang tua kita kalau kita tidak cinta kepada orang tua kita. Kita tidak akan memuliakan Allah Swt dan tidak akan memuliakan Rasulullah Saw kalau kita tidak mencintai nya. Bagaimana orang mau cinta sama Allah Swt dan sama Rasulullah Saw kalau tidak mengenalnya. Berapa banyak orang yang bermaksiat, yang jauh dari Allah Swt dia lakuin semua dosa karena dia tidak mengenalnya dan tidak mau mengenalnya. Di ajak ayo datang ke majelis, datang ngaji, tidak ah lebih asyik nonton film. Streaming Majelis pun nanti dulu dan sebagian orang kalau melihat Majelis baru sebentar sudah di pindahkan ke yang lain. Lebih asyik dengerin cerita, lebih asyik dengerin film, lebih asyik dengerin cerita hantu, kalau buat kita dengerin Majelis baru sebentar udah di ganti, nah ini namanya tidak ada rasa cinta dan tidak ada rasa penghormatan. Makanya kita di dalam menjalankan syariat Allah Swt  dan syariat Rasulullah Saw perlu dengan makna penghormatan rasa pengagungan kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw. Mudah-mudahan Allah Swt tanamkan di hati kita rasa pengagungan  kepada Allah Swt. Tidak ada yang lebih besar dari Allah Swt. Tidak ada yang lebih agung dari Allah Swt. Kita selalu sebutkan di setiap sholat 5 waktu kita Allahu Akbar. Allah yang maha besar, Allah Swt yang maha agung , hanya Allah yang perlu di agungkan. Pada malam hari ini sebelum kita tutup Majelis ini seperti biasa kita berzikir jalallah. Sudah rindu kita dengan zikir Jalalah . kangen kita dengan zikir jalalah . para Jamaah Majelis Rasulullah Saw ayo berxzikir dengan zikir jalalah, kita gemakan zikir jalalah. Setiap zikir walaupun di baca dari rumah-rumah nya itu nyambung langsung ke Allah Swt . kalau dari markas Majelis Rasulullah Saw, yang streaming di rumah berzikir juga semua di dunia ini ikut berzikir maka  pasti Allah Swt akan mengabulkan doa kita. Allah ampuni dosa-dosa kita, Allah Swt selamatkan hidup kita insya Allah  dengan zikir jalalah Allah Swt angkat segala musibah kita . mari sama sama kita ucapkan.            Faquluuu jami’aaannn Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah…..  Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah…..

Laa ilaa ha ilallah….. laa ilaa ha ilallah….. laa ila ha ilallah….. laa ilaa ha ilallah al adzimul haliim, laa ilaa hailallah robbul arsyil adzim, laa ilaa ha ilallah rabussamawati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariimm..

Adadaa kholqih wa ridho nafshih waa dzinata ‘arsyih waa midaada kalimaatih

Para hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt  dan para penyimak Streaming Majelis Rasulullah Saw dimanapun berada mudah-mudahan berkah zikir jalalah dan dari Majelis dan dari Sholawat atas Nabi Muhammad Saw di akhir bulan Sya’ban ini tidak menjumpai Ramadhan kecuali di angkat musibah bala  dan wabah di angkat oleh Allah Swt  Dengan kemulian Rasulullah Saw, keagungan Rasulullah Saw aamin Ya Rabbal Alamin. Dan Allah Swt tumbuhkan di hati orang-orang yang beriman bertambah cinta nya kepada Allah Swt, bertambah cinta nya kepada Rasulullah Saw. Saat ini jika Masjid belum bisa di buka nanti saat di buka Allah Swt tambahkan keadaan ummat agar mereka mau datang ke Masjid. Majelis belum bisa dibuka insya Allah nanti ketika sudah di buka Majelis bertambah yang datang ke Majelis dan guru mulia Al-Habib Umar pun sampai mengatakan  di dalam satu pesan pesan beliau ketika ada perkumpulan dengan murid-murid beliau yang dari eropa yang dari amerika Habib Umar mengatakan Insya Allah mereka orang-orang yang cinta kepada Allah Swt  dan cinta kepada Rasulullah Saw di angkat musibah dari mereka dan di berikan kesembuhan kepada Allah Swt dan Al-Habib Umar pun sampai mengatakan dalam satu ungkapan beliau Insya Allah setelah wabah ini orang-orang yang beriman kepada Allah Swt akan bertambah dan mereka akan melihat keagungan Allah Swt dan kebesaran Allah Swt  dan semua nya akan menyaksikan. Seperti terjadi gedung yang roboh di amerika beberapa tahun yang lalu banyak orang setelah itu mencari tau tentang islam sehingga Allah Swt berikan hidayah. Begitu juga setelah penyakit-penyakit ini bakal banyak orang yang mencari tau tentang agama Islam dan Insya Allah akan menjadi hikmah Allah Swt bukakan pintu hidayah buat ummat ini Amin Allahumma Amin.

Hanya ini yang bisa di sampaikan. Mudah-nnudahan bermanfaat untuk kita semuanya amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.