Islam Itu Agama Yang Mudah

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

Senin 10 juli 2017

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan kita cintai guru-guru kita Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan semoga panjang umur dan di murahkan rezkinya, kemudian juga Habibanal Mahbub Al-Habib Muhammad Al-Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyat, juga kepada Habib Ahmad Al-Idrus kita doakan panjang umur dan sehat wal afiyat, Ust. Abdussalam maupun para guru lainnya.

Alhamdulillah setelah kita bersyukur ke hadirat Allah sholawat dan salam kita haturkan untuk baginda Nabi besar Muhammad Saw. Lalu kemudian kita akan melanjutkan pelajaran kita dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang oleh guru kita Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz semoga Allah panjangkan usianya, Allah sehatkan badannya, Allah kabulkan segala hajatnya dan senantiasa di kumpulkan oleh kita semua di dunia maupun akhirat Amin Ya Rabbal Alamin.

  1. عن عائشة رضي الله عنها قالت (إن كان رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم ليدع العمل و هو يحب أن يعمل به خشية أن يعمل به الناس فيفرض عليهم) متفق عليه

Dari Aisyah RA berkata “Jika Rasulullah SAW meninggalkan amalan padahal beliau suka mengamalkannya , namun khawatir orang-orang mengamalkannya kemudian diwajibkan bagi mereka (Muttafaqun ‘Aleih)

Hadist malam ini hadist yang ke 50. Dari lanjutan hadist-hadist yang terangkum dalam kitab Qutuful Falihin. Yang di bawa hadist ini oleh Sayyidah Aisyah istri baginda Nabi kita Muhammad Saw Ummul Mukminin R.a semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya.

قالت Sayyidah Aisyah berkata. إن كان adalah Dhomiru Sya’n. artinya sesungguhnya.

كان رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم. Sesungguhnya baginda Rasul itu meninggalkan ليدع العمل amal perbuatan. Yang di maksud amal perbuatan ibadah sunah, bukan ibadah wajib. Beliau sungguh meninggalkan ibadah amalan sunnah di hadapan sahabat-sahabatnya. هو يحب padahal sebetulnya Nabi itu sangat senang, sangat suka, gemar senantiasa lakukan amalan sunnah itu di depan sahabatnya. Yang bisa di contoh bisa di ikuti tapi di tinggalkan oleh Rasul dihadapan para sahabat.

  و هو يحب أن يعمل به خشية mengapa Nabi tinggalkan? Mengapa Nabi melakukan ibadahnya itu di dalam rumahnya  tidak di hadapan sahabat, خشية karena Nabi khawatir , karena Nabi takut  أن يعمل به الناس khawatirnya Nabi amalan itu di ikuti rame-rame sama sahabatnya فيفرض عليهم yang berhujung akhirnya ibadah sunnah itu jadi wajib. فيفرض عليهم khawatirnya Nabi ibadah yang tadinnya sunnah itu karena mereka mengikuti Nabi secara kompak khawatirnya di jadikan ibadah wajib turun wahyu dari Allah untuk ummat islam akan menjadi beban untuk ummatnya Baginda Nabi kita Muhammad Saw.

Jadi hadist ini saudara hadirin-hadirat jamaah Majlis Rasulullah Saw menjelaskan bagaimana begitu lembutnya hati Rasulullah. Bukannya Nabi itu berharap kita meninggalkan sunnahnya bukan. Tapi Nabi khawatir kita tidak mampu. Nabi khawatir kita meninggalkan suatu ibadah apalagi itu wajib. Seseorang meninggalkan ibadah wajib dosa atau tidak? Dosa. Jadi Nabi tidak mau, yang sudah wajib sudah. Itu saja di jaga. Kalau ada kelonggaran waktu, semangat juang ibadah silahkan hidupkan ibadah-ibadah sunnah.

Tetapi saat itu Rasul beliau lebih menyembunyikan ibadah-ibadah sunnahnya, contohnya Sholatnya di rumah. Sholat apa? Sholat sunnah. Kalau sholat wajib Nabi pergi ke Masjid. Tapi ibadah sholat-sholat sunnahnya seperti dhuha, seperti Tarawih, pada malam-malam ketiga, ke empat dan selanjutnya Nabi tidak ke Masjid. Khusus untuk Rasul. Kenapa? Khawatir kalau Rasul tetap mengimami sholat Tarawih 30 malam akhirnya Tarawih jadi wajib.

Kalau Tarawih jadi wajib kira-kira wajib atau tidak buat kita? Jadi wajib juga. Kalau tidak sholat Tarawih sementara itu wajib maka kita dosa. Tidak sholat witir jadi dosa. Nabi sholat Dhuhanya di rumah. Tidak di Masjidnya. Khawatir sahabat melihat dan mengikuti Rasul akhirnya sholat Dhuha jadi wajib. Kalau sholat Dhuha jadi wajib kita semua wajib melaksanakannya berapa banyak orang meninggalkan sholat Tarawih, berapa banyak orang meninggalkan sholat Dhuha, zuhur, Asar, Magrib, Isya, Subuh saja sering di tinggalkan.

Jadi ini saudara hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt. Bukan beranggapan Nabi meninggalkan amalan itu karena Nabi tidak suka ibadah. Nabi orang yang paling suka, paling gemar ibadah. Untuk apa? Nabi itu orang yang selalu ingin bermunajat sama Allah. Sampai makan bawang saja Nabi tidak mau. Saya ini individu seseorang yang setiap detiknya saya itu munajat sama Allah. Jadi saya tidak mau mulut saya ini bau.

Makanya tidurnya Nabi tidak membatalkan wudhu. Karena Nabi setiap detiknya selalu berhubungan dengan Allah. Lalu untuk apa Nabi meninggalkan? khawatir kita teledor. Sementara kita akan terkena dosa dari pada ibadah-ibadah wajib kita yang kita tinggalkan.

Dalam shohih Bukhori yang di bawa oleh Abu Hurairah pada malam ke tiga, malam ke empat Nabi tidak sholat berjamaah maksud nya tidak ikut sholat Tarawih berjamaah Witir berjamaah di Masjid. Pada malam ke tiga, malam ke empat Ramadhan Nabi tidak keluar dari rumahnya. Setelah sholat Isya Nabi pulang. Nabi kerjakan di rumah. Sahabat berkumpul dan tetap melaksanakan ibadah sampai Subuh Nabi keluar.

Wahai sahabatku maaf tadi malam sampai sekarang saya baru keluar hanya untuk sholat berjamaah saya khawatir sholat-sholat malam jadi wajib untuk kalian di turunkan wahyu wajib dari Allah untuk kalian nantinya kalian tidak akan bisa menjalankan menjadi beban makanya saya tidak keluar.

      Jadi hadist ini bisa kita ambil ungkapan bagaimana perhatiannya Rasul kepada kita ummatnya. حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ sangat menginginkan orang-orang ini beriman. Sangat perhatian kepada manusia.  بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ itu firman Allah. Allah Swt dalam wahyu nya berfirman tidaklah ku utus engkau wahai Muhammad melainkan menjadi manusia pembawa rahmat bagi alam semesta. Manusia ,jin , binatang, malaikat semua yang ada di bumi Allah. Nabi adalah utusan sebagai rahmat bagi alam semesta.

Makanya salah kalau di bilang Nabi kejam. Nabi itu orang paling lembut. Salah kalau di bilang Nabi itu orang yang sangat kasar. Nabi itu orang yang sangat halus. Perhatian, sampai ibadah yang di khawatirkan jadi wajib di tinggalkan  oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw. Saya ini rahmat yang di hadiahkan oleh Allah untuk semua manusia. Makanya kalau ada orang bertanya untuk apa kita sholawat? Sampai ribuan kali. Untuk apa kita baca sholawat sampai meneteskan air mata? Untuk apa kita bergadang bangun tengah malam mulut kita basah baca sholawat untuk Rasul .

Sesungguhnya saudara perlu kita ketahui tetesan air mata kita, kerinduan kita, sholawat yang kita baca untuk Rasul dari mulai kita sehat sampai sakit sampai meninggal dunia tidak sebanding dengan perhatiannya Rasul kepada kita di dunia saja apa lagi nanti di yaumil Mahsyar. Di dunia saja Nabi perhatian kepada kita sampai seperti ini. Jangan sampai ibadah sunnah karena kalian ikuti aku terus akhirnya jadi wajib kalian meninggalkan. Jadi lebih baik saya tinggalkan itu. Itu maksud hadist ini.

Belum lagi di alam barzah, belum lagi di Yaumil Qiyamah, bagaimana seseorang yang amal nya banyak tapi tidak dapat syafaat. Tidak dapat Rahmat Allah, tidak cium bau surganya Allah. Begitu besar rahmat Allah yaitu baginda Nabi kita Muhammad Saw. Makanya dalam hadist ini di jelaskan seperti itu Nabi meninggalkan bukan berarti Nabi tidak suka. Nabi suka, tapi Nabi khawatir menjadi wajib akhirnya kalian teledor.

Ini agama Islam saudara, agama yang paling enak. Agama yang paling enteng. Dalam Shohih Bukhori agama Islam itu enteng, mudah. Kalau ada orang menjadikan agama islam ini berat, menjadikan agama islam ini sangat sulit, ibadahnya harus begini, harus begitu, kalau tidak begini haram, kalau tidak begitu salah, terlalu membeban-bebani pasti orang itu bakal terkalahkan. Kata Nabi makanya kerjakanlah sebagaiman mestinya. Atau mendekati semestinya.

Bergembiralah kalian wahai umat islam jangan sedih, jangan sulit, dan minta lah rahmat Allah. Tapi kata Nabi mohonlah kalian pahala dari Allah pagi, sore dan sedikit di waktu malam. Agama Islam enteng. Bikin mudah jangan bikin sulit.

Ada sahabat ikut perang lalu di tengah malam dia bangun kemah dan pada malam nya dia tidur ketika pagi dia janabah. Sementara kepala nya retak karena terkena pedang lalu dia bertanya ke sahabat: bagaimana cara saya untuk sholat ? kamu harus mandi janabah terlebih dahulu. Lalu dia mandi. Ketika air masuk ke kepalanya yang retak dia meninggal dunia. Kata Nabi engkau telah membunuhnya.

Agama itu mudah. Suruh Tayamum selesai. يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ (Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu). Begitu juga baginda Nabi kita Muhammad Saw. Dalam hadist Nabi: seandainya saja saya tidak khawatir kalian terbebani dengan siwak maka pasti saya wajibkan kalian semuanya untuk memakai Siwak setiap hendak sholat.

Siwak adalah kegemaran nya Nabi. Keunggulan yang paling utama manfaatnya mengingatkan 2 kalimat Syhadat ketika orang mau meninggal dunia. Kalau orang rajin pakai Siwak ketika dia mau meninggal dunia tidak perlu di ingetkan dia akan ingat sendiri. Kita lihat dalam Hadist ini seperti itu. Sholat Dhuha nya Nabi dirumah. Sampai Nabi suruh kita kalau sholat Sunnah banyakin di rumah.

Anda mau sholat Subuh di Masjid bagusnya sebelum berangkat sholat Sunnah Subuh 2 rakaat di rumah baru setelah itu jalan ke Masjid. Kita lihat Nabi sholat Dhuhanya juga di rumah dan sholat wajib di Masjid. Antara Subuh sampai zuhur itu waktu panjang. Dari Isya sampai Subuh waktunya panjang. Makanya ada sholat malam ada sholat siang. Sholat siang Sunnah itu Dhuha. Dari subuh sampai zuhur waktunya panjang makanya ada sholat Dhuha. 8 sampai 12.

Ini kalau Nabi saat itu sholatnya di Masjid maka beruntunglah orang yang menjaga sholat Sunnah Dhuha. Coba sholat malam, waktunya dari Isya sampai Subuh. Di antaranya ada sholat Tarawih, ada sholat Witir. Contoh sholat Witir 11 Rakaat jadi wajib, Ramadhan tidak Ramadhan Witir wajib. Maka beruntunglah orang yang menjaga sholat Witir tersebut karena itu Sunnah Nabi kita Muhammad.

Nabi orang yang paling lembut dan perhatian kepada ummatnya bahkan di dalam shohihul Bukhori di bawa oleh Aisyah: baginda Rasul melarang orang untuk Wishol Fisshowmi haram orang nyambung puasa.

Kata ulama di dalam kitab Nabi itu haramin kalau orang puasa dengar azan magrib Wajib buka. Kalau Wishol dia lanjutin tidak buka haram. Tapi sahabat melihat Nabi seperti itu. Maksud nya apa? Nabi Wishol. Itu khusus ke istimewaan baginda Nabi kita Muhammad Saw. Tapi buat kita jangan. Nabi haramin dan takut puasa jadi beban. Tapi bagi Rasul itu keistimewaan untuk beliau. Sampai sahabat bertanya kepada Rasul anda melarang orang Wishol anda sendiri Wishol. Saya punya badan beda dengan badan kalian. Lambung saya beda dengan lambung kalian. Kulit saya beda dengan kulit kalian. Kalau saya yang kasih minum dan makan saya  adalah Allah langsung.  Tapi buat kita di larang.

Dalam Shohih Bukhori Nabi Sholat, saya Sholat dan ingin memanjangkan Sholat. Nabi cinta Sholat. Tiba-tiba saya mendengar tangisan anak kecil. Maka saya ringkas Sholat saya. Saya takut panjangnya sholat saya menjadi beban buat orang tua yang nunggu anaknya itu. Khusus nya ibu yang ikut sholat berjamaah.

Saudara kita berterima kasih dengan Allah. Karena Allah telah mengutus baginda Nabi kita Muhammad Saw. Ini sholat Magrib kita tadi, sholat Isya, sholat Subuh kita nanti, zuhur, asar kita harus ingat kepada Rasul. Itu berkat Rasul sholat sehari semalam jadi 5 waktu. Kalau tidak ada Rasul kita sehari 50 waktu. 5 waktu saja berat. Jadi sholat 5 waktu itu adalah bentuk rahmatnya Allah berkat baginda Nabi kita Muhammad Saw.

Kalau kita hidup di dunia jaga yang wajib saja saudara kita meninggal dunia tempat kita surga. Yang wajib jangan di tinggalin.

Sebagaimana Hadist riwayat Imam Muslim Jabir bin Abdillah sedang bercerita ada orang datang kepada Rasul, Ya Rasulullah bagaimana kalau saya hidup di dunia ini saya hanya sholat 5 waktu? Masuk Ramadhan saya puasa. Mana yang Halal saya ikut Halalin, mana yang haram saya hindarin, begitu saja hidup saya Ya Rasul, kalau saya meninggal dunia apakah saya masuk surga? Kata Nabi iya kalau kamu meninggal dunia tempat kamu di surga.

Apalagi kalau di kombinasikan dengan ibadah-ibadah sunnah. Mudah-mudahan Allah Swt menjadikan ilmu yang kita dengarkan manfaat sehingga bisa muncul rasa cinta, rindu kita kepada baginda Nabi kita Muhammad Saw dan cinta kepada sunnah-sunnah nya Rasul. Wallahu a’lam Bisshowab.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh