السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى نُوْرِ اْلأَنْوَارِ وَسِرِّ اْلأَسْرَارِ وَتِر يَاقِ اْلأَغْيَارِ وَمِفْتَاحِ بَابِ اْليَسَارِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُخْتَارِ وَآلِهِ اْلأَطْهَارِ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ عَدَدَ نِعَمِ اللهِ وَإِفْضَالِه
Jamaah yang di muliakan oleh Allah swt yang berkumpul di malam ini di tempat yang paling mulia di sisi Allah swt mudah – mudahan kita semua , dosa dosa kita di ampuni oleh Allah swt, di rahmati oleh Allah swt. Alhamdulilah kita bersyukur kepada Allah swt yang telah memilih kita untuk bisa berdzikir kepada Allah swt , bersolawat kepada kekasih Allah, kekasih kita, pemimpin kita baginda nabi Muhammad saw. Sungguh nikmat seperti ini bukanlah nikmat yang sepele, akan tetapi nikmat yang ‘adzim, nikmat yang agung yang Allah swt limpahkan untuk kita bahkan hujanpun bukan menjadi halangan untuk kita mengingat Allah swt. Kita do’akan mudah – mudahan yang kehujanan setiap rintihan hujan menjadi pengampunan dosa untuk kita dan suatu gambaran untuk kita agar selalu istiqomah. Kedua, kita memilih Allah dan memilih Nabinya di bandingkan kesibukan yang lainya, akan tetapi kita memilih jalan Nabi Nya dan Allah swt.
Melanjutkan yang di sampaikan minggu yang lalu bahwa ketika kita dalam kehidupan terikat dengan keinginan dan keinginan itu ada yang baik dan ada keinginan yang buruk dan keinginan ada yang membawa keindahan dan ada yang memberikan binasa dan keinginan juga ada di situ rahmat Allah swt dan ada juga keinginan yang mengundang murka allah swt . Ada syurga dan ada neraka dan keinginan itu kita tau di dalam ayat Allah swt berfirman ‘’ Barang siapa yang menginginkan dunia di percepat pemberian dunianya akan tetapi ingat kami berikan kepada yang menginginkan dan juga neraka dan kehinaan yang pantas untuknya dan barang siapa yang menginginkan akhirat berjalan di jalan nya dan beriman kepadanya apa hasilnya adalah perjalananya di terima oleh Allah swt ‘’. Maka dari dunia yang buruk kita sudah jelaskan dunia yang di ikat kan hati dan di cintakan terhadap dunia di ikatkan memikirkan dunia apa lagi dalam kehidupan kita, Allah swt berikan kita umur 1 tahun , 2, 3, 4 atau 5 tahun yang sudah kita lewati ada yang disini umur nya 20 tahun, ada yang sudah 30 tahun, 40 tahun, 50 tahun, tapi yang perlu kita tanyakan, apa amal yang sudah bertambah? apa yang kita pikirkan? apa yang kita perhitung kan?.
Banyak orang yang tidak memikirkan semakin dekat dengan Allah akan tetapi memikirkan urusan dunia, besok mau makan apa , oh nanti mau kemana , oh saya belum punya kendaraan , oh tempat tinggal , oh titel , jabatan, karir, emas, perak , harta.. Sumpah demi Allah kalau kita hanya memikirkan hal semacem ini maka hidup kita murah di sisi Allah swt, karena Allah swt tidak ciptakan kita untuk emas , bukan untuk perak , bukan untuk harta benda, akan tetapi kita di ciptakan Allah ada tujuan nya, ‘’ Tidak lah aku ciptakan jin dan manusia melain kan untuk ibadah kepada Allah swt ‘’ maka kita ber ibadah kepada Allah swt . Apa maksud akhirat ? adalah surga nya Allah swt, itu lah harapan kita dan keinginan kita, namun ingat jika kita mengiginkan Allah swt namun bukan hanya sekedar keinginan tapi ada sarat nya
وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا
‘’Orang yang menginginkan surga nya Allah swt dan dia mau berjalan didunia untuk mendapatkan surga nya Allah swt beriman kepada Allah, menjauhi larangan Allah, menjalankan semua perintah Allah ini perjalanan kita untuk mendapatkan surga nya Allah swt ‘’. Dan dia juga beriman kepada Allah swt, orang yang beriman kepada Allah dan berjalan dijalan nya maka perjalanan nya akan di terima oleh Allah swt, akan tetapi yang menginginkan dunia akan dihinakan Allah swt, maka jadikan lah keinginginan kita ingin mendapatkan surga nya Allah dan kita berusaha memperbaiki jalan kita kepada Allah swt. Seperti guru-guru kita memberikan nasihat, ini semua nama nya jalan untuk kita menuju kepada Allah swt. Masalah ke dermawanan, masalah nasihat itu semua nya jalan untuk kita mendapatkan surga nya Allah swt, ayo tinggal kita tempuh , tinggal kita jalani , tinggal kita berusaha dan setelah itu kita meminta meninggal dalam keadaan khusnul qhotimah dan layak mendapatkan surga nya Allah swt dan orang yang diterima perjalanan nya oleh Allah swt maka akan indah disisi Allah swt , indah disisi manusia.
Kalo kita melihat orang yang beribadah dilihat nya indah akan tetapi jika kita melihat orang yang rajin maksiat, sumpek , jenuh, tetapi berbeda ketika melihat orang yang shalat, hati kita tenang, namun kita tidak boleh memandang remeh yang bermaksiat, yang paling penting diantara mereka orang-orang yang meraih dunia, bukan disemua dunia itu menghancurkan, kita perlu pakaian , tempat tinggal , kendaraan yang menyampaikan kita kepada majelis yang semacam ini amin yarobbal ‘ allamin, Allah swt jadikan keinginan untuk dunia bukan yang buruk, Allah swt jadikan dalam keinginan dunia itu artinya kita meraih dunia bukan semua dunia buruk. Bukan semua dunia buruk, karena kalau pakaian kita juga perlu, para sahabat juga pakai pakaian, para ulama sholihin punya rumah, punya kendaraan yang mirip dengan kita. Dulu zaman sahabat ada kuda, kita sekarang ada kuda besi, ada motor, zaman sahabat ada dabah (keledai) dan lain sebagainya, ada rumahnya, sama, tidak ada bedanya, cuma yang masalah di sini yang paling rugi adalah orang –orang yang mengikatkan dirinya dengan dunia.
Di katakan oleh ulama, mereka yang menginginkan dunia ‘’ wa yansa janibul akhirah’’mereka melupakan atau menyampingkan akhiratnya, syurganya di sampingka,n jadi udah dunianya ajah yang mereka tuju, inilah yang buruk, ada orang karena perkerjaannya sampai lupa sholat, ada orang karna perkerjaannya sampai tidak pernah datang lagi ke majelis, ada orang karna perkerjaannya dulu rajin ngaji Qur’annya sehari satu juz, eh karena dia sudah kerja, tidak ngaji Qur’an wala satu juz, ini dunia lupakan akhirat, ini dunia menyampingkan akhirat. Ada dua macam yang rugi, yang pertama diantara mereka yang rugi adalah orang-orang yang tau mereka mengejar dunia, mencari dunia dan mereka tidak beriman kepada akhiratnya Allah, mereka tidak beriman kepada Allah swt, mereka tidak beriman kepada syurganya Allah, ini rugi dan yang paling rugi, siapa mereka? orang-orang yang kafir, bakal selamanya di api neraka. Makanya banyak orang kita suka bilang udah dunia ambil buat orang kafir dalam hadits Nabi s.a.w الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر dunia ini penjaranya orang-orang yang beriman kepada Allah, syurganya orang kafir, di nikmatin sama mereka. Orang-orang suka bertanya, kok kita yang rajin ibadah, kita muslim, kita beriman dan kita susah tapi ada tetangga kita non muslim kaya luar biasa, rizqinya banyak, jangan sampai kita berfikir memang Allah sudah jadikan keindahan di dunia untuk mereka, tapi keindahan akhirat insya Allah keindahan akhirat buat kita, amin.
Mudah-mudahan mereka dapet hidayah Ya Allah, hingga dapat keindahan juga di akhirat, itu yang kita harapkan, jangan merasa, oh kita susah, kita sulit, terus merasa orang lain yang non muslim kaya, Allah pilih dia bukan karena memang Allah berikan dunia buat mereka, kesenangan buat dia, di kasih sama Allah swt, tapi jangan lupa apa nanti di akhirat, di syurga ada nerakanya Allah yang Allah swt buat yang cocok untuk mereka.
Nah ini yang pertama, yang ke dua yang termasuk rugi, dia beriman kepada syurga tapi dia tidak amalin, dia tidak mau ibadah, dia tidak mau sholat, dia tidak mau mengaji, dia tidak mau duduk sama orang sholeh, dia malah berkumpul dengan orang-orang yang jauh dari Allah, bahkan sering kali melakukan yang di larang sama Allah swt. Nah ini orang-orang yang fasik, orang-orang yang fasik adalah mereka yang ahli maksiat, yang jauh dari Allah swt, yang semestinya di rubah orang kafir biar dapet hidayah Allah, yang fasik biar dia bisa berubah taubat dan berjalan di jalan Allah swt.
Lihat orang-orang sholeh bagaimana mereka tentang dunia mereka, mereka tidak menjadikan dunia itu sebagai apa ujian menjadikan mereka ujian buat kita di dunia, mereka bahkan seringkali menjauhi dunia, bahkan saya sering cerita syaikhina guru kita Guru mulia kita al-habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafiz datang ke Jakarta, ada satu orang kasih hadiah(amlop) kalau kita bilang isi nya ada uang sekitar 20 ribu dolar, di kasih nya pake uang dolar, di kasih 20 ribu dolar kalau kita hitung-hitung jumlahnya sekarang berapa? kalau sekarang bisa 260 juta, dua gepok tuh ratusan dolar di kasih, beliau terima kasih dengan yang sedekah, syukron jaza kumullah khair, tapi tau apa yang beliau lakukan? jalan kesuatu jalan melihat mushola rusak udah hancur, atap nya terbang, apa kata beliau? tolong ini uang masukin teromol, murid nya gak banyak ngomong, langsung di masukin ke teromol karena perintah guru nya, ini sifat nya orang sholeh.
Sayyidina Ali bin Abi Tholib mengatakan, hai dunia aku ceraikan engkau tiga kali, gak boleh balik lagi, udah gak ada rujuk lagi, ini sayyidina Ali bin Abi Tholib bahkan dalam sebuah kisah, di kisahkan, Rumah sayyidina Ali, rumah sayyidina Hasan putra dari sayyidina Ali cucunya Rasulullah, apa yang terjadi jika ada orang datang kemadinah jika mau ziarah kekuburan Rasulullah, kemakam Rasulullah, itu rumah sayyidina Hasan dulu terbuka lebar, siapapun tamu ziarah kemakam Rasulullah, mampir kerumah sayyidina Hasan, ziarah makam Rasulullah mampir dan setiap hari sampai di perhitungkan satu ekor kambing di sembelih untuk makannya para tetamu-tetamu Rasulullah SAW. Suatu hari ada seorang bapak datang mau makan disitu, ketika makan tidak lama selepas makan dia ambil bungkusan, di ambil makanan itu di taruh di bungkusan sayyidina hasan ngeliatin di samperin oleh sayyidina Hasan, sayyidina Hasan bilang, kenapa wahai paman kenapa kok ini makanan di bungkus paman? kalau mau makan datang kesini pagi, siang, malam, saya siapin makanan. Cucu nya Rasulullah, ini paman bilang, enggak ini bukan buat saya, tapi ini buat satu orang tadi sebelum saya sampai di tempat sini ada satu orang disana di pinggir jalan yang saya lihat sedih dia gak datang kesini, dia di sana malah ambil roti yang keras di tetesin air, nanti kalau roti nya sudah lembek baru di makan, saya ambil ini saya bungkus supaya saya bisa kasih itu orang. Sayyidina Hasan kemudian menangis, maka di tanya oleh paman tersebut, kenapa kau nangis? kau tidak ridho saya bawa ini makanan mu untuk nya? dijawab, tidak, saya ridho, silahkan bawa, tapi kamu tau siapa orang yang di pinggir jalan tadi? taukah kamu siapa yang di pinggir jalan itu? ayah saya Ali bin Abi Tholib, setiap hari dia berkerja, hasil dari uang kerjanya buat beliin makanan kita dan sekerang kita makan ini makanan hasil kerjanya, sedangkan dia tidak makan nasi yang dia hasilkan dari kerjanya, tapi di sedekahkan semuanya. Begini sahabat nabi Muhammad, beginilah Rasulullah SAW.
Sampai pernah dalam sebuah kisah Rasulullah kelaparan, datang sayyidina Abu Bakar juga kelaparan, bilang sama Rasulullah, yaa Rasulullah apakah engkau punya makanan? di jawab sama Rasulullah, tidak, tapi Rasulullah bilang, coba kau pergi kerumah fulan sahabatku dia kalau ada tamu pasti diberikan makanan. Maka datang sayyidina Abu Bakar pergi kesana, di siapkan makanan oleh sahabat Rasulullah tersebut, pulanglah sayyidina Abu Bakar kenyang, berterimakasih kepada Rasulullah, tapi Rasulullah sendiri belum makan, ini nama nya izhar, yaitu kepedulian. Dan ini semestinya kita hidupkan zaman sekarang, kita mau punya dunia boleh, mau punya harta boleh, tapi jangan lupa banyak di sekeliling kita yang tidak mampu, banyak di sekeliling kita yang membutuhkan bantuan kita, kalau bukan kita yang membantu siapa lagi yang harus membantu, kita yang harus menyayangi, kita yang harus menjadi orang yang dermawan dan jangan takut, Allah SWT selalu menepati janji nya, siapa saja yang bersedekah, Allah bakal tambahkan rezeqi nya, amin.
Di sisi lain setelah kita cerita sayyidina Ali, seperti itu terkenal zuhutnya, anti dari pada dunia, tapi pernah di tanya sayyidina Ali oleh para orang-orang , sayyidina Ali terkenal ahli tasawuf orang-orang sufi bertanya kepada sayyidina Ali, yaa sahabat Rasulullah, kamu ini kalau minum sukanya air dingin atau air panas, karena di negara Arab itu panas, zaman dulu tidak ada kulkas , tidak ada dispenser, jadi kalau air itu panas, cara mendinginkannya orang dulu itu punya girbeh, girbeh itu kulit kambing yang sudah di samak, di keringkan kemudian di jadikan tempat, kalau orang Indonesia bilangnya seperti kendi. Untuk apa itu girbeh? di isi air, kemudian digantung di atas pintu rumahnya biar ketiup angin, nanti air yang di dalamnya jadi adem. Sayyidina Ali yang terkenal zuhutnya di tanya, kamu ini sukanya air panas atau air dingin, di jawab oleh sayyidina Ali, saya suka minumnya air dingin, loh kok sayyidina Ali orang yang paling zuhut atas dunia, tidak cinta dunia, tapi kok mau nya minum air dingin? orang-orang sholeh di bilang yang zuhut dari dunia itu minumnya pasti air panas agar tidak merepotkan orang yang menghidangkan. Apa di jawab oleh sayyidina Ali, bukan, taukah kamu kenapa saya suka air dingin? karna kalau kita minum air dingin itu mengeluarkan rasa syukur kepada Allah dari lubuk hati yang paling dalam. Kita kalau minum air panas pelan-pelan aja udah gak enak, yah bilang Alhamdulillahnya Alhamdulillah gak enak gitu, tapi coba kalau minum air dingin, bilangnya masya Allah nikmat, apa lagi kalau siang-siang terik panas, ada yang ngasih air dingin sama kita, dikasih terus kita minum, habis minum itu kita ngucapin Alhamdulillahnya bagaimana? Alhamdulillah…. itu ucapan keluar rasa syukur kepada Allah dari lubuk hati yang paling dalam, betul apa tidak? Artinya apa, dunia itu tidak semuanya menghinakan kita, tapi kita gunakan di jalan Allah swt, dunia itu bisa menjadi kemuliaan untuk kita, orang yang banyak hartanya jika dia rajin bersedekah, dia rajin membantu orang yang sulit , dia rajin memberi anak yatim, mereka akan diangkat derjatnya sama Allah, dengan hartanya orang yang sulit juga rasa syukurnya , sabarnya, menjadikan derajat nya juga tinggi di sisi Allah, mudah-mudahan Allah jadikan dunia bukan musibah untuk kita, tapi dunia menjadikan dorongan untuk kita semakin dekat dengan Allah swt. Allah swt luaskan rezeqi kita di jalan Allah.
Berapa dari dunia yang kita sia-siakan? berapa dari harta yang Allah berikan tapi bukan kita gunakan karna Allah atau di jalan Allah, bukan untuk keluarga kita, bahkan pernah kita menggunakan harta untuk bermaksiat kepada Allah, untuk jauh dari Allah, mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa kita.
Faqulu jami’an ya Allah……………………………………ya Allah……………………………….. ya Allah , ya Allah ……………………ya Allah………………………ya Allah………………………ya Allah…………………………………ya Allah……………………ya Allah………………….ya Allah……………………………..ya Allah…………………………….
…………………………………………………. Ya Allah
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ