• Home
  • MR – Store
  • Biografi
  • Tausiah
    • Munzir AlMusawa
  • Pembahasan
    • Kitab Adab Sulukil Murid
    • Kitab Risalatul Jamiah
  • Jadwal
  • Forum
  • Media
    • Dokumentasi
    • Audio
    • Foto
    • Video
    • E-Book
    • Qosidah
  • Referensi
    • Habib Umar bin Hafidz
    • Habib Ali Aljufri
    • Toko Nabawi
Sign in
Welcome!Log into your account
Forgot your password?
Password recovery
Recover your password
Search
January 17, 2021
Sign in
Welcome! Log into your account
Forgot your password? Get help
Password recovery
Recover your password
A password will be e-mailed to you.
Majelis Rasulullah
  • Home
  • MR – Store
  • Biografi
  • Tausiah
    • AllMunzir AlMusawa
      Tausiah

      Waktu yang tidak boleh melakukan sholat

      Tausiah

      Klarifikasi Pemberitaan

      Tausiah

      Tabiat Manusia itu Suka Harta

      Tausiah

      11 Perkara Yang Membatalkan Sholat

  • Pembahasan
    • AllKitab Adab Sulukil MuridKitab Risalatul Jamiah
      Kitab Risalatul Jamiah

      14 Perkara Yang Menyebabkan Batalnya Sholat

      Kitab

      Ciri Orang Munafik

      Kitab

      Sebaik baiknya Jihad

      Kitab

      Waktu Waktu Sholat

  • Jadwal
  • Forum
  • Media
    • AllDokumentasiAudioFotoVideoE-BookQosidah
      Dokumentasi

      Tata cara wudhu oleh guru mulia AlHabib Umar bin Hafidz.

      Dokumentasi

      Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Senin 09 Mei 2016

      Dokumentasi

      Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Senin 25 April 2016

      Dokumentasi

      Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Senin 28 Maret 2016

  • Referensi
    • Habib Umar bin Hafidz
    • Habib Ali Aljufri
    • Toko Nabawi
Home Tausiah Kejujuran Mengantarkan Kepada Surga.
  • Tausiah

Kejujuran Mengantarkan Kepada Surga.

By
Majelis Rasulullah SAW
-
September 21, 2015
381

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Hadist ke-40

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللّٰه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ

قَالَ ; (إنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إلَى البِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ،وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللّٰهَ صِدِّيْقاً، وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُوْرِ، وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ،وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبْ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللّٰهَ كَذَّاباً) )رواه البخاري ومسلم(

Dari Ibn Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan menghantarkan kepada surga. Seseorang yang berbuat jujur oleh Allah akan dicatat sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya bohong itu akan menunjukkan kepada kezaliman, dan kezaliman itu akan menghantarkan ke arah neraka. Seseorang yang terus menerus berbuat bohong akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong.” (HR Bukhari Muslim)

Di sini nabi Saw  menjelaskan kepada kita ada  dua sifat,   yang satu sifat  yang  mulia   yang mengantarkan kepada kebaikan   yang satu sifat  yang buruk  yang mengantarkan  kepada  keburukan  bahkan mengantarkan kita  kepada api neraka nya Allah Swt,  Di  sini  dalam  ucapan Rasulullah Saw  Nabi mengatakan   sesungguhnya  kejujuran   , maksud ke jujuran  di sini adalah yang di maksud  dengan   kejujuran  yang dengan  lisan,   jujur dalam ucapan tepatnya  apa  yang dia kerjakan dengan apa yang terjadi  inilah  yang di namakan  kejujuran  kalau  bicara  benar itu  kejadian nya  itu  yang  nyata  itu  yang terjadi  maka  inilah yang namanya kejujuran  dan ulama juga mengatakan jujurnya niat  yaitu ikhlas kepada Allah Swt  dalam setiap  ucapan dalam setiap pekerjaan  dan yang di maksud dari ini semua  paling sedikitnya  itu sama  dengan  ucapan,  dengan apa yang ada di dalam hatinya  maka  hal inilah yang di namakan kejujuran   dari yang dia ucapkan dan  yang ada di dalam  hati  tidak  berbeda maka  ini di sebut dengan  jujur  , Nabi mengatakan  jika seseorang   selalu  jujur  tidak  berbohong maka dia akan di  catat di sisi Allah Swt  sebagai  orang yang  jujur  apa   maksudnya orang yang  jujur di sini  adalah Allah menjadikan dia  jujur  setiap ucapanya , setiap  prilakunya  bahkan dia  berhak mendapatkan kedudukan  asidikin  orang – orang  yang  jujur   , bahkan Allah Swt  firmankan

فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ’’

asidiqin  di sini adalah kedudukan  orang  orang yang jujur  ,  yang  jujur dalam  perkataanya ,  yang jujur dalam akidahnya , jujur dalam  ma’rifahnya  , jujur dalam  ucapanya , jujur dalam prilakunya  maka  ini adalah orang yang derajatnya  tinggi disisi  Allah Swt,  kemudian dengan  ke jujuran  ini  orang tersebut  akan  di kenal  oleh seluruh malaikatnya Allah Swt  bahkan di hadapan Allah  pun  inilah hamba Allah yang  paling  jujur  dengan  kejujuran  selalu  jujur  sampai di  tulis di hadapan Allah Swt  bahkan  bukan hanya pada malaikat – malaikat Allah  saja dan  juga di jadikan di hati  hamba  hamba Allah Swt  mengenal  bahwa  orang tersebut  orang yang  jujur  contohnya  adalah nabi kita Muhammad Saw  bahkan Allah jadikan orang   yang bukan hanya  beragama Islam saja  bahkan orang   kafir  pun  mereka mengatakan  bahwa nabi Muhammad adalah  orang yang  paling  jujur  sampai  di kisahkan dalam suatu riwayat  bahwa Abu  Jahal  pernah di Tanya oleh  teman – temanya  apa pendapatmu  wahai Abu Jahal  kalau Muhammad  ini adalah seorang Nabi  maka  Abu Jahal mengatakan ‘’ Pendapat saya  yang saya  tau  Muhammad  itu  tidak pernah  berbohong  tapi ko  kenapa  Nabi dari golongan mereka  bukan dari  golongan nya  kami”  inilah kesombonganya Abu Jahal,  semua  pun  mengenal kejujuran  Nabi kita Muhammad Saw,  pemimpinya   orang  – orang yang  jujur  Nabi kita Muhammad  Saw

Para ulama  mengatakan di tulis di lauh nya Allah Swt  dan  di tulis  juga di catatanya para malaikat  bahwa  orang tersebut  adalah  orang yang jujur  adapun sifat  yang  kedua adalah lawan dari jujur  sebagaimana Nabi Muhammad mengatakan sifat  pertama  bagi  orang yang jujur  maka akan mengantarkanya kepada  kebaikan   dan  kebaikan tersebut  mengantarkanya kepada  syurganya Allah Swt   jadi  kalau  orang yang  jujur  , jujur  terus menerus bagaimanapun keadaan nya  maka dia  akan  di hantarkan  kepada  syurganya Allah Swt  karena sifat  yang  jujur adalah sifat  yang baik  dan  lawan nya adalah sifat  pembohong, sifat  kebohongan  atau dusta  . Dusta adalah mengabarkan sesuatu   bukan  yang terjadi,  bukan  yang  yata  bukan yang benar  maka  hal ini di namakan ‘’ al kidzib ‘’   kenapa  karena  Rasulullah Saw  menyatakan  bahwa   kebohongan  itu adalah sifat keburukan  dan keburukan menghantarkan  seseorang   kepada api nerakanya  Allah Swt  sampai Allah   Swt  berfirman dalam

إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ’’  

Mereka  orang – orang yang abrar  maka akan  masuk dalam Daruna’im yaitu syurganya Allah Swt  dan  orang yang berdusta,  orang –  orang  yang melakukan kemaksiatan  ‘’ al fujur adalah  pendosa ‘’  maka mereka akan masuk ke dalam api  nerakanya Allah Swt  bahkan  ulama mengatakan ‘’  orang  kalau sudah bohong   lalu dia bohong terus menerus maka  ucapan nya    tidak  akan  bisa  kita percaya ‘’  kalau  kita  suka berbohong  kata  Nabi Saw  ada tiga sifat  yang  jikalau seseorang memiliki sifat tersebut  maka  dia adalah   orang yang  munafik kata  baginda Rasulullah Saw  walaupun dia shalat  walaupun dia  puasa  walaupun dia mengaku sebagai muslim  yang   pertama adalah   kalau berbicara berdusta   , sampai  Nabi  pernah  di riwayatkan dalam shahih al Bukhari,  sayidina Abu Bakar Asidiq    pernah mengatakan dahulu  di  tahun – tahun pertama  hijrah  kami di madinah  pernah  Rasulullah   naik ke atas mimbarnya  kemudian  beliau  menangis,  Rasulullah Saw.  Kemudian kata Rasulullah ‘’  iyakum wal kidzib  fa innahum ma’al fujur   fa inahuma finnar ‘’   kata Rasulullah,   hati – hatilah dengan  ke bohongan  karena  kebohongan  itu  bersama dengan  keburukan  , kemaksiatan , dosa  kata  Rasulullah Saw   dan dua duanya  itu ada di  api nerakanya Allah Swt

Akhir dari hadits ini   yang  pertama  kita  harus  pelajari dari hadits  Nabi Saw  ini  jaga  agar  kita selalu  jujur  dalam ucapan kita  dalam  prilaku kita  perhatikan  terus  ke jujuran  ,  dan ketahuilah   orang yang menang  , orang yang berhasil  , orang yang sukses adalah  orang yang memiliki kejujuran,  kemudian  kalau  kita mau tau  jalan  untuk  menggapai syurganya Allah Swt,  jalan  untuk kita mengapai kebaikan adalah ke jujuran.  Kemudian  yang kedua  yang  perlu kita   pahami dari  hadits ini adalah Rasulullah Saw  mengatakan dalam  hadits  tersebut  peringatan  untuk kita  jangan sampai kita  berbohong  dan memudahkan dengan kebohongan  ‘’  

Pernah  terjadi di  jaman sayidina  Umar bin Khatab R.a  sayidina  Umar mau mengetes  ada satu orang menggembala kambing,  sayidina Umar tau   ini  kambing milik si fulan dan si  penggembala hanya  bekerja  lalu sayidina  Umar  mengatakan,  saya  beli kambing anda,  tidak  bisa  ini  punya tuan saya jawab pengembala,  tidak apa – apa saya beli saja   harganya  mahal saya beli kata sayidina  umar,  tidak  bisa  ini  punya  tuan saya, saya cuma menjalankan  tugas saja sambung si pengembala.  Kata sayidina Umar,  tidak saya  beli aja  sudah  kamu sebutkan saja  berapa  saja nanti saya beli.    Maka  di jawab tidak  bisa  ya amiril mu’minin,  ini  punya tuan saya,  saya  tidak  boleh jual,   saya tidak  punya hak.  Sudah kalau begitu saya  kasih jalan keluar,   untuk kamu  saya beli satu,  kalau  tuan  kamu menanyakan  di mana,  kamu katakan saja  bahwa   yang satu di makan serigala  akan  tetapi kamu terima  uangnya untuk kamu saja,  sayidina  Umar bukan nya  mau menipu akan  tetapi mau mengetes seseorang ini  bagaimana  kejujuran  orang tersebut,  lalu  ini  pemuda  mengatakan kalau begitu  ‘  iya   kalau  tuan saya  bisa saya bohongin bagaimana dengan Allah  apakah  bisa saya bohongin ‘’ apa  bisa kita tipu,  tidak  bisa  maka dari situ tersenyum sayidina  Umar  bin khatab R.a  senang dengan pemuda  tersebut di tes supaya  jangan berbohong.

Kemudian  pelajaran  yang terakhir  barang siapa  yang   melazimkan dirinya   untuk melakukan satu sifat daripada sifat yang baik atau sifat yang buruk  maka  orang tersebut tergolong  pada ahlinya  ‘’ kalau   orang yang  jujur maka  inilah si penjujur  kalau  pembohong  inilah si pembohong .    Yang terakhir  memang ada di perbolehkan  bohong dalam beberapa  hal   untuk menyatukan sahabat yang berantem    contoh ada si A dan si B  berantem kita  bilang kepada  si A    tuh si B  kangen dengan engkau   kepengin ketemu   dan di katakan kepada si B,  itu si A  kangen katanya kepengin ketemu,  padahal si A dan si B  tidak pernah mengatakan seperti itu   akan tetapi  gara  gara semacam ini si A dan si B  menjadi akur kembali.  Hal ini   namanya  bohong  akan  tetapi  bohong yang di perbolehkan  dan   juga adalagi kebohongan yang baik  yaitu   kalau  bicara  misalkan seseorang  perempuan tentang suaminya dan seseorang  laki laki  tentang istrinya   misalnya  kalau  ada seseorang yang  menjelekan keluarganya,  kita  seorang suami  harus memperbagus  istri kita,  ada seseorang menjelekan suami kita maka  seorang istri harus  memperbagus suami kita.  Dan bukan di  umbar,  apalagi   jaman sekarang    jaman media sosial menulis setatus,  orang   banyak  yang tahu menulis  maka  orang  lain   pun mengetahui kejelekan ,  mudah mudahan  kita menjadi hamba yang jujur   yang tidak  berbohong   fa qulu jami’an ya Allah ……………………. Ya Alllah ………………………… ya Allah …………………… ya Allah …………………. Ya Allah …………………. Ya Allah ………………………………… ya Allah ………………………. Ya Allah ………………….. ya Allah ………………….. ya Allah ……………….. ya Allah ………………………….. ya Allah …………………… ya Allah ……………. Ya Allah ……………….. ya Allah ………………….. ya Allah ……………… ya Allah ……………………. Ya Allah ……………………

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

 Jasaltu Itsnain Majelis Rasulullah

21 September 2015, Masjid Raya Almunawar, Pancoran

~ Habib Bagir bin Yahya ~

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Telegram
LINE
    Majelis Rasulullah SAW

    Artikel TerkaitMORE FROM AUTHOR

    Tausiah

    Waktu yang tidak boleh melakukan sholat

    Tausiah

    Klarifikasi Pemberitaan

    Tausiah

    Tabiat Manusia itu Suka Harta

    Tausiah

    11 Perkara Yang Membatalkan Sholat

    Tausiah

    Orang Yang Tidak diberi Maaf Oleh Allah SWT di Hari Kiamat

    Tausiah

    Cahaya itu Adalah Nabi Muhammad Saw

    Artikel Terpopuler

    Himbauan nama Majelis Rasulullah SAW di sosial media

    December 5, 2016

    Perkumpulan Yang Membawa Rahmat

    April 2, 2018

    Live Video Streaming

    June 13, 2010

    Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan maka baginya pahala orang yang melaksanakannya

    January 16, 2017

    Jakarta & Sekitarnya Tahun 2002 – 2005

    September 3, 2005

    Artikel Terbaru

    Waktu yang tidak boleh melakukan sholat

    Majelis Rasulullah SAW - January 4, 2021 0

    Klarifikasi Pemberitaan

    Majelis Rasulullah SAW - December 15, 2020 0

    Tabiat Manusia itu Suka Harta

    Majelis Rasulullah SAW - December 14, 2020 0

    11 Perkara Yang Membatalkan Sholat

    Majelis Rasulullah SAW - December 7, 2020 0

    Orang Yang Tidak diberi Maaf Oleh Allah SWT di Hari Kiamat

    Majelis Rasulullah SAW - November 23, 2020 0

    Cahaya itu Adalah Nabi Muhammad Saw

    Majelis Rasulullah SAW - November 16, 2020 0

    Cinta itu Tidak Cukup Dengan Kata-Kata

    Majelis Rasulullah SAW - November 9, 2020 0
    [emailpetition id="1"]

    Follow us on Instagram @majelisrasulullahsaw_official

    ABOUT ME
    Majelis Rasulullah Saw, 2014. Jl. Cikoko Barat V, RT 03/05, No 66, Pancoran, Jakarta Selatan Telfon: 021-7986709
    Bank Syariah Mandiri (BSM) Yayasan Majelis Rasulullah 710-510-313-6
    Contact me: admin@majelisrasulullah.org
    FOLLOW US
    • Tentang Majelis
    • Jadwal
    • Sosial Media
    © Copyright 2005-2019 Majelis Rasulullah SAW
    MORE STORIES
    Munzir AlMusawa

    Sifat Kedermawanan Rasul SAW, Senin 30 Juli 2012

    Munzir Almusawa - August 6, 2012 0
    Munzir AlMusawa

    Allah SWT Maha Memaafkan HambaNYA Yang Berdosa, Senin 23 Mei 2011

    Munzir Almusawa - May 28, 2011 0
    Tausiah

    Wasiat Al Allamah Alhabib Umar Bin Hafidh Dalam Menghadapi Bulan Ramadhan

    Munzir Almusawa - October 6, 2005 0
    X