Kemuliaan Sholat Di Masjid

Habib Alwi Bin Abdurahman Al Habsyi

Senin, 15 Agustus 2016

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang kita hormati dan kita cintai semua guru-guru kita terlebih khusus Anak cucu baginda Rasulillah SAW, guru kita yang kita cintai Al Habib Ja’far Bin Baghir Alathos, Al Habib Baghir Bin Alwi Bin Yahya kita doakan dewan guru kita semoga panjang umur sehat wal afiyah, juga tidak kalah pentingnya malam ini kita juga kedatangan para tamu-tamu yang dimuliakan oleh Allah SWT yaitu Al Habib Abdullah Bin Abdurahman Al Muhdor kita doakan panjang umur sehat wal afiyah, juga kepada akhinal mahbub K.H Fakhruddin Al Bantani kita doakan juga panjang umur sehat dan Afiyah, juga Al Habib Ahmad Alaydrus, Ust. Abdussalam, maupun para guru hadirin hadirat rahimakumullah.

Untuk memperingkas waktu kita, kita baca bersama-sama Hadist malam ini :

1. عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَرَضِيَ اللهُ عَنْهُ,أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آلِهِ وَ سَلَّمَقَالَ: (مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا وَرَاحَ) متفق عليه

Artinya : “Dari Imam Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa pergi ke masjid di pagi dan sore hari Allah SWT menyiapkan baginya rumah di surga” (Muttafaqun Alaih, Bukhari wa Muslim).

Hadirin hadirat Rahimakumullah, malam ini kita akan membahas hadits dari kita Qutuful Falihin yang ke 21 yang dirangkum oleh Sayyidil Habib Umar Bin Salim Bin Hafidz semoga Allah SWT panjangkan umurnya sehat wal afiyah, semoga kita mendapatkan barokahnya (Amiinn Yaa Robbal ‘alamiinn). Hadits ke 21 dari imam Abu Hurairah/Abdurahman Bin Sakhr semoga Allah SWT meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya (Amiin yaa Robbal ‘alamiinn).

Bahwasannya Rasulullah SAW telah bersabda: “Barang siapa pergi ke Rumahnya Allah SWT baik masjid maupun mushollah pada waktu pagi/awal permulaan waktu sholat subuh dia pergi ke masjid untuk sholat subuh maupun membaca Al Qur’an atau i’tikaf atau berdzikir dipagi hari atau majelis Ta’lim yang ada di masjid saat itu, atau dia pergi untuk sholat Dzuhur atau sholat Ashar, baik untuk sholat yang lebih utama atau untuk i’tikaf atau untuk dzikir atau untuk membaca Al Qur’an atau duduk dimajelis ta’lim yang ada didalamnya baik Masjid/Mushollah.

Jadi maksudnya di waktu pagi dan sore hari pergi ke masjid, apa kata Rasulullah SAW didalam haditsnya? Allah SWT akan menyiapkan untuknya Hadiah/jamuan dari Allah SWT bukan hanya di dunia tapi juga di Surganya Allah SWT, yaitu hadiah dari Allah sesuai jerih payahnya dia di dunia kalau pagi dan sore dia pergi ke mushollah / masjid untuk ibadah (Amiinn Yaa Robbal’alamin). Hadiah dari Allah SWT namanya Nuzulla disini bisa dikatagorikan rumah/hadiah/piagam/anugerah dari Allah SWT didunia dan akhirat, di surganya Allah SWT. Setiap mana dia pergi dipagi dan sore hari. Jadi istana Allah SWT yang namanya surga Allah SWT sifatkan dengan segala bentuk keindahannya nanti didalamnya Allah SWT akan berikan piagam dan istana-istana khusus untuk orang yang hidup didunia dia Rajin pergi ke Masjid.

Al Imam Ibn Bathol dalam Sarah Shohihul Bukhari didalam hadits ini intinya adalah himbauan agar kita sholat jamaah di masjid secara rutin. Kata Imam Ibn Rajab didalam Fathul Baari beliau mengatakan “setiap orang yang pergi ke rumah ini baik dia sholat/baca qur’an/ menuntut ilmu maka dia itu adalah tamunya Allah SWT, bukan berarti Allah hanya ada di masjid tapi selayaknya Allah SWT untuk menjamu siapa-siapa yang datang ke rumahnya Allah SWT” maksud jamuannya ialah jikalau dia berdoa maka di qobul oleh Allah SWT, kalau dia i’tikaf maka dikasih pahala sama Allah SWT, jikalau dia niatkan dari rumahnya pergi ketempat tersebut maka di kasih anugerah oleh Allah SWT.

Hadirin Hadirot Rahimakumullah, haidts ini anjuran untuk kita semangat pergi ke masjid bukan untuk sholat jamaah, sampai kata Nabi SAW “pergi mondar-mandir (kalau bahasa kita)” pagi Sholat subuh ke masjid, dzuhur ke masjid, Ashar/Maghrib/Isya pergi ke masjid. Dianjurkan oleh Allah SWT pergi ke masjid melalui Baginda Rasulullah SAW agar kita memakmurkan rumahnya Allah SWT, apalagi rumah kita jauh ke masjid, semakin jauh rumah kita ke masjid maka pahalanya semakin besar, kata Nabi SAW riwayat Shohih Bukhori dibawa oleh imam Abu Hurairah :

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مِهْرَانَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْأَبْعَدُ فَالْأَبْعَدُ مِنْ الْمَسْجِدِ أَعْظَمُ أَجْرًا

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Abi Dzi`b] dari [Abdurrahman bin Mihran] dari [Abdurrahman bin Sa’d] dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Semakin jauh perjalanan seorang untuk berjamaah ke masjid, maka semakin besar pahalanya.”
Kata Nabi SAW riwayat Shohih Bukhori dibawa oleh imam Abu Hurairah :

“Yang paling besar pahala kalian yaitu yang rumahnya paling ujung, setiap ia melangkah kaki kanannya maju maka dicatat 1 pahala, langkah kirinya maju maka Allah ampuni 1 dosanya”.

Jadi kaki kanan dikasih pahala dan kaki kiri diampuni dosanya, semakin jauh itu masjid yang kita tempuh berarti semakin bersih kita dari dosa (Subhanallah). Sampai kata Nabi SAW :

“kalau ditengah jalan terdengar suara iqamah maka jangan lari, agar langkah kita tidak cepat-cepat tapi menjadi banyak dan supaya pahala kita semakin besar” (subhanallah). Apalagi di waktu gelap waktu subuh/isya.

Meringkas waktu saudara-saudara, jikalau kita sholat di rumah kira-kira Sah/tidak? Kalau kita sholat di rumah sama anak dan istri kita Sah atau tidak? Sah ! tapi kata Nabi SAW “tidak sempurna Sholat kalian yang rumahnya dekat dengan Masjid kecuali di Masjid”, tidak sempurna bukan berarti tidak sah, tetap sah tapi lebih afdholnya di Masjid. Khusus untuk laki-laki sholat berjamaah dianjurkan Sunnah Muakadah, tapi kalau perempuan tidak karena kata Nabi SAW “Masjidnya perempuan yaitu ditengah rumahnya/dikamarnya” jadi kalau perempuan sholat di masjid boleh tapi sebaliknya, lebih afdholnya di rumah sebagaimana dianjurkan oleh Nabi kita Muhammad SAW. Dulu ada sahabat namanya Umar Ibn Maktum dia datang kepada Rasulullah SAW lalu dia berkata “Rasulullah SAW saya punya mata buta dan rumah saya jauh, juga saya punya pendamping tidak ada yang bisa mengantarkan, sudah buta rumah saya jauh jikalau saya sholat di rumah apakah diizinkan yaa Rasulullah ?” maka kata Nabi SAW “apakah dari rumahmu kedengeran suara Adzan atau tidak?” maka di jawab “saya mendengar wahai Rasulullah SAW” maka Rasulullah SAW berkata “kalau begitu tidak ada uzur untuk kamu”. Jaman dulu tidak ada speaker yang keras seperti kita, Sayyidina Billah berkumandang Adzan sampai ke rumahnya maka tidak ada uzur untuk tidak pergi ke masjid. Saking pentingnya sholat berjamaah di rumahnya Allah SWT.

Dulu kaum Anshor kata Imam Ubay Ibn Ka’ab ada orang Anshor rumahnya paling jauh rumahnya lebih dari 1 km, saya bingung lihat dia tidak pernah uzur ninggalin sholat jamaah di belakang Rasulullah SAW sampai saya datang dan saya katakan “kenapa kamu ini tidak beli keledai/onta/kuda yang bisa antar kamu ke masjid, pulang naik kendaraan tidak capek” jawabannya apa? “saya mampu membeli beberapa ekor unta beberapa ekor kuda beberapa ekor keledai saya tau, tapi saya tidak mau. Tapi saya berharap semakin banyak langkah kaki saya maka semakin menggulung pahala saya disisi Allah SWT”. Ada lagi sahabat kaum Bani Salamah baru masuk islam tidak tahu mereka pengen dekat sama Nabi SAW pengen sholat jamaah sama Nabi SAW sementara rumahnya jauh lebih dari 1 km lalu di jual rumah-rumahnya maka diperebutkan untuk membeli rumah dekat dengan masjid Rasulullah SAW, kemudian Nabi SAW dengar, apa kata Nabi SAW ? “hai Bani Salamah rumah kalian jangan di jualin, tetap tinggal di rumah kalian jangan sampai di jual, bagi kalian pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT sebanyak langkah kalian pahala akan dilipat gandakan untuk kalian oleh Allah SWT” akhirnya kata mereka “kami tunduk patuh wahai Rasul kami tidak akan menjual rumah-rumah kami”.

Intinya Saudara malam ini hadits mengajarkan 2 hal yaitu semangat pergi ke masjid yang ke dua sholat jamaah di rumahnya Allah SWT yaitu masjid atau mushollah. Ingat jangan kalah kita dengan orang di luar paham ahlussunah wal jamaah, kita bangga dengan Ahlussunah wal Jamaah subuh kita di rumah, dzuhur kita di rumah, ashar/maghrib/isya kita di rumah, sementara kita teriak-teriak mengagungkan Ahlusunnah Wal Jamaah tapi tidak pernah sholat di masjid sehingga masjid-masjid kita yang memakmurkan ialah orang diluar aqidah kita. Kembali ke Real yang di ridhoi oleh Allah SWT yaitu memakmurkan masjid masjid Allah SWT. Mudah-mudahan Allah SWT Ridho kepada kita semua (amiinn Allahumma Amiinn).

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ