Majelis Rasulullah Teguh memegang Panji Sayidinna Muhammad SAW

Majelis Rasulullah Teguh memegang Panji Sayidinna Muhammad SAW

{mosimage}(Jakarta) “Jika muncul fitnah bahwa Majelis Rasulullah berpolitik silahkan mereka boleh memfitnahnya tapi di mata saya, dari mata kita, semua panji akan runtuh di hari kiamat kecuali panji Sayyidina Muhammad Saw yang harus ditegakkan di semua kalangan masyarakat dari kalangan masyarakat terbawah sampai masyarakat tertinggi, semua harus mengenal Muhammad Rasulullah Saw” Pernyataan itu disampaikan Habib Munzir Al Musawa dalam tausyiahnya di Masjid Raya Almunawar Pancoran Jakarta Selatan, pada tanggal 16 Maret 2009 lalu. Pernyataan ini menepis anggapan Keberpihakan Majelis Rasulullah pada salah satu partai politik peserta pemilu.

Dalam kesempatan yang berbeda, Habib Munzir meminta pada Jamaah Majelis rasulullah SAW agar jangan kaget bila beliau hadir di banyak acara partai politik yang berbeda-beda, “Saya tak berani menolak, sebab ketika mereka (parpol, red)banyak mengadakan acara yang penuh muatan dosa, lalu saya diminta memberi peringatan melalui tausyiah. Sungguh, ini untuk dakwah Sayidinna Muhammad SAW. saya ingin menyeru mereka (partai politik, red) untuk dekat dan memahami sunnah Sang Nabi SAW, untuk lebih peduli pada Islam”.

Menjelang keberangkatan Habib Munzir ke singapura guna menjalani pengobatan. Habib Munzir memberi pernyataan tegas untuk tidak lagi menghadiri berbagai Undangan partai Politik. hal ini tentu saja berbeda dengan pernyataan Beliau sebelumnya. Saat dikonfirmasi oleh tim majelisrasulullah.org mengenai hal tersebut, Habib Munzir mengungkapkan fitnah yang menyatakan dirinya rakus dan ingin meraup semua uang partai politik dengan menggunakan alasan ingin berdakwah pada semua. “Dan di kalangan partai politik yang tidak mengundang saya, saya malah dibilang mau jadi oposisi mereka, maka saya menghubungi guru mulia (Habib Umar Bin Hafidz), seraya menjajaki baik dan buruknya kehadiran saya dalam acara partai politik, beliau berkata : jangan hadir pada semua acara mereka (partai Politik. red), berbahaya bagi keselamatanmu. Demikian keputusan saya sesuai instruksi guru mulia”.

Berkaitan dengan semakin dekatnya waktu Pemilihan Umum, Habib Munzir menyatakan harapannya yang mendalam pada partai politik yang ada, “Mayoritas muslimin di dunia adalah di Indonesia, maka mereka (partai Politik, red) harus memperjuangkan kedamaian Islam yang dengan itu akan damai pula agama yang lain di negeri Ini”.