Maulid 2014, Sambutan Hb Ahmad bin Novel bin Jindan


S
ambutan Hb Ahmad bin Novel bin Jindan
Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw
Lapangan Monas, Selasa, 14 Januari 2014

Assalamualaikum wr wb,

Para habaib, para ulama, para tamu, khususnya bapak presiden yang dimuliakan oleh Allah swt, beserta para menteri, para pejabat pejabat tinggi, para tetamu yang datang dari luar negeri, hadirin walhadirat yang dimuliakan oleh Allah swt, Ahlul Dzahir dan Ahlul bathin, yang hadir ditempat yang mulia ini, yang mudah mudahan setiap orang diantara kita baik yang hadir maupun yang tidak, diberikan keberkahan oleh Allah swt, segala harapannya di ijabah dan dikabulkan oleh Allah swt, bagaimana tidak? kita keluar dari rumah kita ketempat ini, untuk siapa? untuk apa? untuk Allah dan untuk Rasulullah saw.

….. Allah swt tidak menggerakan kita ketempat ini, melainkan Allah ingin mengabulkan kita, melainkan Allah ingin merahmati kita, melainkan Allah swt ingin menerima kita dengan berkat nabi besar Muhammad saw. Hadirin yang dimuliakan oleh Allah swt, mewakili guru besar kami Yang Mulia Da’i Ilallah Alalamah Al arif Billah, Alhabib Umar bin Salim bin Hafids bin Syekh Abubakar bin Salim, atas nama para ulama dan atas nama para ulama yang tergabung didalam ikatan majelis Muwasholah baina Muslimin dan atas nama pribadi, keluarga besar alhabib Munzir bin Fuad bin Abdurahman bin Ali Almusawa, atas nama keluarga besar Majelis Rasulullah dan atas nama seluruh umat Islam, kami mengucapkan ribuan terimakasih kepada hadirin wal hadirat dan secara khusus kepada bapak presiden Republik Indonesia, bapak dokter H Susilo Bambang Yudhoyono yang mudah mudahan diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah swt.

Kami mengucapkan terima kasih kami yang sebesar besarnya kepada bapak Presiden atas perhatian beliau untuk guru kami Yang Mulia Almarhum Alhabib bin Fuad Almusawa, hingga bapak presiden menyempatkan untuk datang bersama ibunda negara untuk melayat dan mensholatkan guru kami tercinta, serta memberikan sambutan yang berarti untuk umat, sebagaimana ucapan terimakasih kepada beliau dan perhatian beliau selama ini untuk Majelis Rasulullah, perhatian beliau kepada umat dan kepada Islam dan atas kehadiran bapak Presiden setiap tahunnya bersama umat ditempat yang mulia ini, dan sungguh apa yang bapak Presiden lakukan adalah sangat berarti untuk kami dan untuk seluruh umat Islam.

Betapa besar jasa bapak presiden, apa yang bapak lakukan untuk bangsa Indonesia tanpa memandang bulu, tanpa memandang suku, hanya satu ikatan, yaitu ikatan cinta, ikatan persaudaraan dan menjunjung tinggi kemanusiaan, sebagaimana itulah Islam, datang dengan membawa misi yang semacam itu. Nabi Muhammad saw, yang pagi hari ini kita rayakan kelahirannya, beliau datang dengan membawa kasih sayang untuk seluruh alam semesta, …………

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah swt, bapak presiden, para pejabat, para tamu yang dimuliakan oleh Allah swt, izinkan saya menyampaikan sesuatu, atas nama umat Islam, atas nama para ulama, kepada bapak Presiden dan setelah inipun siapapun yang memimpin dan kepada para seluruh pejabat, siapapun yang memimpin negeri ini, apapun jabatannya, bahwasanya negeri Indonesia yang kita cintai ini adalah negeri dengan jumlah umat Islam terbesar dimuka bumi, ini adalah kenyataan yang tidak bisa kita pungkiri dan ini merupakan nikmat yang terbesar yang Allah berikan untuk bangsa Indonesia.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah swt, kenyataan yang semacam ini, merupakan tanggung jawab besar bagi setiap pemimpin, siapapun dia, apapun jabatannya dan kapanpun dia menjabat, ini adalah kenyataan dan tanggung jawab besar dimata Allah, dihadapan Allah, yang mana nabi besar Muhammad saw didalam haditsnya beliau bersabda, beliau mengingatkan kepada setiap individu dari umatnya, beliau bersabda ……………. “Tidak ada seorangpun dari kalian, melainkan pasti akan menghadap kepada Allah, tanpa penerjemah, dia akan dipanggil untuk menghadap langsung kepada Allah, untuk diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Saat seseorang menghadap kepada Allah, disaat yang semacam itu, dia menoleh kearah kanannya, yang hanya dia dapati hanyalah amal perbuatannya, menoleh kearah kirinya, yang dia dapati hanyalah amal perbuatannya, dia menoleh kehadapannya, dia hanya mendapati api neraka yang siap menerkam dirinya, karena itu jaga diri kalian.” nabi Muhammad mengingatkan kepada kita, beliau yang diutus dengan membawa kasih sayang mengingatkan kepada kita semua, ……………………. “Jaga diri kalian, dari pada siksa api neraka, walaupun kalian dengan cara bersedekah dengan setengah butir kurma.”

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah, nabi Muhammad saw beliau bercerita tentang seorang wanita yang disiksa oleh Allah swt karena seekor kucing yang beliau tidak urus, tidak diberi makan, hanya dikandangi, tidak diberi makan hingga kucing tersebut mati, maka wanita tersebut, ini wanita dikenal sebagai ahli ibadah, tetapi karena perlakuannya terhadap binatang yang semacam ini, dia disiksa oleh Allah swt.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah swt, ini seorang wanita terhadap kucing, bagaimana keadaan seseorang yang diberikan tanggung jawab besar terhadap umat. Karena itu sayiduna Umar bin Khatab r.a, beliau mengatakan “Demi Allah, apabila ada seekor keledai diujung barat jatuh tergelincir karena jalan yang tidak aku perbaiki, demi Allah aku takut dituntut oleh Allah swt.” tanggung jawab yang sangat besar dimata Allah swt, oleh karena itulah ketika beliau menjabat, sayiduna Umar bin Khatab dan bersama beliau para sahabat Rasulillah saw, dengan susah payah sayiduna Umar bin Khatab mencari orang orang yang membantu beliau untuk menjadi menteri atau pejabat dibeberapa negeri, semua menolak karena tanggung jawab yang besar dimata Allah swt, mereka teringat dengan apa yang disabdakan oleh nabi Muhammad saw didalam haditsnya, ……………. “Kalian akan mengejar ngejar kepemimpinan” dan ketahuilah nasehat dari seorang yang mengenal kasih nabi Muhammad saw, beliau mengatakan “Dan ketahuilah itu akan menjadikan penyesalan yang terbesar dihari kiamat nanti”.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah swt, sayidina Umar bin Khatab ketika beliau menjabat sebagai pemimpin, disiang hari beliau tidak pernah mengenal tidur, dimalam hari beliau tidak pernah mengenal tidur, beliau tertidur saat yang betul betul berat, saat saat yang betul betul letih baru tertidur dengan terpaksa. Sehingga ditanya oleh beberapa orang “Ya amirul mukminin, kenapa engkau tidak tidur, tidak istirahat seperti yang lain lainnya” beliau menjawab, “Apabila aku tidur disiang hari, sungguh aku sudah menyia nyiakan tanggung jawab ku terhadap rakyat dan apabila aku tidur dimalam hari, sungguh aku telah memutuskan hubungan ku dengan Allah Tuhan ku.” ini yang dikatakan oleh sayiduna Umar bin Khatab.

Wahai para pemimpin, siapapun dia, apapun jabatannya, kapanpun dia akan menjabat, rakyat dan negeri tidak akan menjadi baik dan sempurna selama hubungan mu kepada Allah tidak baik, selama hubungan tidak baik dengan Allah dan tidak sempurna maka ambil kabar, rakyatpun dan negeripun tidak akan pernah menjadi baik, namun ambil kabar gembira, kabar yang pasti, saat hubungan mu kepada Allah baik dan sempurna, maka saat itulah raykat dan negeri akan menjadi baik dan sempurna. Saat kemenangan diraih oleh sayiduna Umar bin Khatab, pasukan pasukan yang beliau kirim ke Baitul Ma’dis, beliau diminta datang dari kota Madinah ke Baitul Ma’dis untuk menerima kunci kunci Baitul Ma’dis. Maka ketika beliau datang, beliau datang bukan dengan kuda kerajaan, bukan dengan pakaian kerajaan yang serba mewah, tapi beliau datang dengan keledainya, sesekali beliau menunggangi keledainya, sesekali pembantunya yang menunggangi keledainya dan beliau yang menarik keledainya. Datang dengan pakaian yang penuh dengan tambalan, 14 tambalan di bajunya, ketika beliau datang, disambut dan diserahkan kunci kunci Baitul Ma’dis, saat itu beliau mengatakan ucapannya yang terkenal dan melegenda …………. “Kami adalah kelompok manusia yang menjadi mulia, yang menang, yang berhasil, yang sukses dengan agama Islam. Ketika kami menjalankan agama dengan benar, ketika kami menjalin hubungan yang erat dengan Allah, saat itu kemenangan dan pertolongan dari Allah diberikan kepada kita. Namun apabila kita mencari kemenangan, kesuksesan dengan selain Allah, jangan pernah bermimpin dan jangan pernah berharap. Allah akan menghinakan kita, Naudzu Billah.”

Hadirin yang dimuliakan Allah, ini adalah tanggung jawab besar yang dipikul oleh setiap pemimpin, namun ketahuilah wahai para pemimpin, wahai para pejabat. Kapanpun dia memimpin dan siapapun pemimpin, ketahuilah bahwasanya Rasulullah saw memberikan kabar gembira untuk mu, beliau menyebutkan tentang keadaan dihari kiamat yang menakutkan, ketika matahari didekatkan oleh Allah swt diatas kepala manusia, semua tenggelam didalam keringatnya, tergantung amal perbuatannya, saat yang genting dan menakutkan dihari kiamat, beliau memberikan kabar gembira …………. “Tujuh golongan orang yang akan dinaungi oleh Allah dibawah naungan RahmatNya dihari kiamat, dimana tidak ada tempat bernaung disaat itu kecuali dibawah naungan Rahmat Allah.” beliau menyebutkan 7 golongan, dan yang pertama disebutkan oleh Rasulullah saw dengan bangga adalah pemimpin pemimpin yang adil dan bijaksana.

Didalam hadits yang lain, Rasulullah saw bersabda …………. “Satu hari dari pemimpin yang adil dan bijaksana, lebih mulia daripada ibadah 60 tahun”, pemimpin yang adil dan bijaksana adalah seorang dimuka bumi yang do’anya senantiasa diijabah oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda ……….. “Tiga kelompok orang yang do’anya tidak ditolak oleh Allah swt, yaitu orang yang berpuasa hingga dia berbuka dan pemimpin yang adil dan bijaksana, dan do’a yang tidak ditolak oleh Allah yang ketiga adalah do’a orang yang terani’aya”. Dalam hadits yang lain Rasulullah saw memberikan kabar gembira kepada setiap pemimpin yang adil dan bijaksana, beliau mengatakan ………. “Pemimpin pemimpin adil bijaksana mereka kelak dihari kiamat akan berdiri diatas mimbar mimbar dari cahaya, bersama manusia manusia pilihan Allah swt.”

Pemimpin yang adil adalah khalifah Allah dimuka bumi, pemimpin yang adil adalah manusia yang paling dicintai oleh Allah, pemimpin yang adil dan bijaksana adalah tempat dan pandangan perhatian Allah, pemimpin yang adil dan bijaksana adalah penyebab turunnya rahmat dan kasih sayang Allah swt, pemimpin yang adil dan bijaksana adalah penyebab diangkat bala dan musibah oleh Allah swt dan pemimpin yang adil dan bijaksana tempatnya adalah surga firdaus yang tertinggi bersama nabi Muhammad saw. Demikian sebaliknya, demikian sebaliknya dan demikian sebaliknya.

Sebaik baiknya pemimpin adalah yang bersimpuh dihadapan para ulama, para aulia, para sodikin yang menjalin hubungan dengan Rasulullah saw. Wahai para ulama, seburuk buruknya ulama adalah yang berdiri didepan pintu penguasa untuk menjilat mereka. Hadirin yang dimuliakan oleh Allah, wahai umat Islam yang hadir ditempat ini, wahai umat Islam diseluruh Indonesia, wahai seluruh bangsa Indonesia, wahai seluruh umat Islam didunia ini, ketahuilah bahwasanya pemimpin tertinggi yang memimpin negeri tercinta kita ini, negeri Indonesia yang kita cintai ini, ketahuilah adalah pemimpin atas negara dengan umat Islam terbanyak didunia. Pengang omongan ini, siapapun pemimpinnya, kapanpun dia memimpin, ketahuilah wahai seluruh umat Islam, bahwasanya dia telah memimpin negara dengan umat Islam terbanyak didunia, kita terima atau kita tidak terima, kita puas atau kita tidak puas, namun ambil kenyataan dia adalah pemimpin atas negara dengan umat Islam terbanyak didunia. Sebagaimana pemimpin yang semacam ini memiliki tanggung jawab yang sangat besar yang dia pikul dihadapan Allah, kitapun memiliki tanggung jawab besar terhadapnya dihadapan Allah, jangan hanya kita menuntut tanggung jawab mereka, tapi kita tidak menjalankan tanggung jawab kita terhadap mereka dihadapan Allah.

Rasulullah saw beliau bersabda, sebagaimana didalam hadits yang diriwayatkan oleh seorang sahabat Irbad bin Syariah, ………… “Dahulu pernah satu kali Rasulullah berdiri ditengah tengah kita memberikan mauidzoh, hingga setiap sahabat yang mendengarkan mauidzoh yang disampaikan oleh Rasulullah mereka menangis, hingga mereka mengatakan, ‘Ya Rasulullah, seakan akan ini mauidzoh perpisahan, berikan wasiat kepada kami’, maka beliau memberikan wasiat kepada para sahabat dan kepada seluruh umatnya yang ada saat itu dan yang akan datang setelah mereka hingga yaumul qiyamah termasuk kita, beliau mengatakan ‘Aku wasiatkan kepada kalian agar bertakwa kepada Allah, dan aku perintahkan dan wasiatkan kepada kalian untuk ta’at dan tunduk kepada pemimpin yang memimpin kalian siapapun pemimpin itu, walaupun seorang budak dari negeri habasyah dari etophia memimpin kalian, kalian aku perintahkan untuk tunduk dan ta’at” Nasehat Rasulullah dan wasiat serta perintah untuk seluruh umatnya, kemudian beliau mengatakan “Berpegang teguhlah kalian dengan ajaran ku dan ajaran para Khulafa Rosyidin setelahku, …… gigit dengan gigi graham kalian” kata Rasulullah, sebab disitulah kebahagiaan, kemenangan, kesuksesan, kemuliaan didunia dan diakhirat.

Didalam beberapa riwayat Rasulullah saw bersabda mengenai tanggung jawab kita, umat terhadap para pemimpin, “Diantara bentuk penghormatan seseorang kepada Allah, diantaranya adalah menghormati dan mengagungkan pemimpin yang adil dan bijaksana.” Didalam haditsul Qudsi Allah berfirman, Allah mengatakan ……… “Aku adalah raja diraja dan hati para penguasa yang ada didunia berada digenggaman Ku, barangsiapa diantara kalian wahai hamba Ku, ta’at kepada Ku, Aku jadikan penguasa tersebut nikmat baginya, barang siapa yang bermaksiat kepada Ku, maka sungguh para penguasa adalah hukuman Ku bagi mereka yang bermaksiat kepada Ku.” Karena itu jangan pernah kalian sibukan diri kalian, mencaci dan memaki para penguasa, namun mintalah pertolongan dari Allah swt. Terkadang kita sibuk dengan dosa penguasa, tetapi kita tidak pernah berfikir dengan dosa kita, kita sibuk membicarakan dosa orang lain, sedangkan dosa kita sangat banyak dan kita akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah, bukan atas dosa orang lain, tapi atas dosa kita masing masing.

Dalam riwayat disebutkan, …….. “Amal perbuatan kalian yang akan memimpin kalian, sebagaimana kalian berbuat, seperti itulah pemimpin kalian.” karena itu, hendaknya kita umat Islam menjalin hubungan yang erat dengan Allah, menjalankan wasiat, perintah yang diperintahkan oleh nabi Muhammad saw. Sayiduna Fadalik Nu’aiyam, beliau mengatakan, “Apabila aku diberikan oleh Allah satu do’a yang mustajab, sungguh aku tidak akan pernah gunakan do’a tersebut melainkan untuk memohon kepada Allah, agar menjadikan pemimpin kami sebagai pemimpin yang shaleh dan bertakwa kepada Allah swt, sebab kesalehan pemimpin, negeri dan rakyat akan menjadi saleh.”

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah swt, dalam kesempatan kita saat ini, kita hadir bersama sama, jumlah sangat banyak, ini yang kita lihat dengan mata kita, yang tidak kita lihat jauh lebih banyak. Ini yang dinyatakan oleh Rasulullah saw, malaikat ikut hadir bersama kita, arwah para ambiya ikut hadir bersama kita, arwah para shalihin ikut hadir bersama kita. Yang tidak kita lihat banyak dan Allah saat ini memandang kita, Allah tidak memandang bentuk tubuh kita, tetapi yang dilihat oleh Allah, hati kita dan orang yang paling beruntung diantara kita adalah yang mau bertaubat dimata Allah swt. Kita tahu diri kita penuh dengan kekurangan, kita tahu diri kita penuh dengan kesalahan, kita tahu diri kita penuh dengan dosa, berapa banyak maksiat yang kita lakukan dengan mata kita, berapa banyak maksiat yang kita lakukan dengan telinga kita, dengan mulut kita, dengan anggota badan kita, dengan tangan, kaki, kemaluan, perut dan hati kita, satu dari kemaksiatan apabila Allah ingin menghacurkan kita dan membinasakan kita, Allah mampu, tapi tidak.. Kesempatan dibentangkan oleh Allah, dibuka oleh Allah siapa diantara kita yang ingin bertobat kepada Allah, dan inilah saatnya, inilah waktunya. Sungguh Allah swt membukakan pintu taubat kepada kita sekalian dan saat ini kita akan memanggil nama Allah swt, dengan hati yang tulus, dengan hati yang penuh dengan penyesalan, dengan hati yang penuh dengan harapan, mudah mudahan dengan berkat nabi Muhammad saw yang saat ini kita mengadakan peringatan kelahiran beliau, mudah mudahan dengan berkat beliau segala harapan kita diijabah oleh Allah swt.

Sama sama kita memanggil kepada Allah dengan ketulusan, dengan segala harapan, dengan segala rasa takut, dengan segala penyesalan, kita memanggil nama Allah, Yaa Alllaaah.. Yaa Alllaahh.. Ya Allahu Ya Allaaahh.. Ya Allahu Ya Allaaah.. Ya Allahu Ya Allahhh.. Ya Allahu Ya Allahh…….

Ya Allah pengampunan Mu lebih luas dari dosa dosa kami, walaupun dosa dosa kami telah memenuhi langit dan bumi, namun sungguh pengampunan Mu lebih luas dari segala dosa kami Ya Allah, Ya Rabb sehebat apapun amal ibadah seseorang diantara kami, namun rahmat dan kasih sayang mu adalah harapan terbesar untuk kami Ya Allah… Ya Allahu Ya Allaaah… Ya Allahu Ya Allahhh..

Ya Rabb, karena dosa yang kami lakukan, turun bala, turun musibah, turun adzab kepada sekalian hamba Mu… Ya Rabb.. disaat saat yang mulia ini, bersama nabi Mu Muhammad, Ya Allahhhh kami bertobat Ya Allahh.. kami berdamai Ya Allahh.. kami memohon pengampunan Mu Ya Allahh.. dan engkau yang menerima taubat dari sekalian hamba Mu, terima taubat kami Ya Allahh.. taubat sekalian hamba Mu Ya Allahh, dengan berkat nabi Muhammad, dengan berkat berkumpulnya kami ini, hapuskanlah seluruh dosa umat manusia ini Ya Allah, hamba Mu.. Ya Allah angkat segala musibah.. Ya Rabb.. hamba hamba Mu, saudara saudara kami dibelahan bumi yang lain, dinegeri tercinta kami Indonesia.. Kesulitan, dibelahan bumi yang lain, di Syam, di Afganistan, di Libia, di Yaman, dibelahan bumi yang lain, kaum muslimin Ya Rabb, siapa untuk mereka kalau bukan engkau Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Ya Arhamarohimin, Ya Arhamarohimin Farij Alal Muslimin, Ya Allahh.. Ya Allahh.. Kullu Jami’an Laa Ilaa Ha Ilallah…. Laa Ilaa Ha Ilallah… Laa Ilaa Ha Ilallahhhh… Muhammadarasulullah saw..

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah, lebih dari 1400 tahun yang lalu, nabi besar Muhammad saw duduk bersama para sahabat, saat itu beliau mentalkinkan dan membimbing para sahabatnya mengucap 3 kalimat syahadat tersebut, beliau mengatakan, ikuti kepada ku, beliau mengucapkan La Ilaa Ha Ilallah dan diikuti oleh sahabat sahabatnya, beliau mengulanginya yang kedua kali dan diikuti, mengulanginya yang ketiga kali dan diikuti oleh para sahabat. Setelah itu beliau mengatakan kepada para sahabatnya, “Ambil kabar gembira para sahabat ku, sesungguhnya saat ini dosa dosa kalian telah diampuni oleh Allah swt” Ya Rabb kita pulang membawa pengampunan dari Allah, membawa kasih sayang dari Allah, membawa pertolongan dari Allah untuk seluruh umat Islam dinegeri tercinta Indonesia dan diseluruh penjuru dunia, dengan berkat nabi Muhammad saw yang diutus oleh Allah Rahmatan Lilalamin, dan mudah mudahan Allah mengangkat derajat para pemimpin kita yang telah mendahului kita, para pahlawan pahlawan yang telah mendirikan negeri tercinta Indonesia ini. Orang orang yang telah mendahului kita, para ulama, para sholihin, orang orang beriman kepada Allah, mudah mudahan mereka diampuni oleh Allah, diangkat derajat mereka oleh Allah dan kita semua ditutup usia kita dalam keadaan husnul khotimah dengan mengucap La Ila Ha Ilallah, dan sebagaimana Allah mengumpulkan kita ditempat yang mulia ini untuk menyebut namaNya, untuk mengagungkan Rasulullah, harapan terbesar kita, tidak ada seorangpun dari kita melainkan kelak Insya Allah bersama nabi Muhammad saw, disurga yang tertinggi bersama beliau, amin Ya Robbal Alamin..