{mosimage}Dengan segala puji bagi Allah Yang Maha Luhur, Setelah melihat jamaah Nisa (wanita) semakin banyak yang menghadiri Majelis Mingguan Senin Malam di Masjid Raya Almunawar, saya semakin hari semakin risau, karena banyak hal-hal Negatif yang akan muncul, dengan menjadikan majelis ini sebagai ajang, selanjutnya adalah (yang ditakutkan dan semoga tak terjadi) adalah lelaki hidung belang menjemput si kaum hawa dengan alasan pada orang tuanya mau jemput ngaji.., lalu mereka pergi semaunya hingga larut malam, sebab majelis ini baru berakhir pk 22.45wib, belum lagi kerisauan saya atas mereka yang diantaranya datang sendiri (kaum hawa), pulang kerja mereka langsung ke majelis, dan lalu akan pulang sendiri pula kerumahnya dalam waktu yang larut malam, dan ini sangat berbahaya, dan bila terjadi sesuatu..?,
Aduh.. hati bagai teriris-iris memikirkan kaum hawa yang akan bubar ditengah malam ini, hal ini terus menghantui saya, sering saya tersentak dari tidur nyenyak, atau saat sedang tenang tiba-tiba buyarlah ketenangan ketika teringat hal ini, dan tidak jarang pula saya merintih dengan doa lirih kepada Allah agar melindungi kaum hawa yang pulang larut malam dari majelis.., apa mau dikata?, apakah saya harus melarang mereka?, saya sudah coba menyelidiki lewat beberapa penggerak dakwah, jawabannya mereka tak mau atau malas pergi ke majelis taklim lain.., masya Allah.., melarang mereka berarti menghalangi hidayah bagi mereka, memang bagi kaum hawa sebaiknya duduk rapi dirumah jauh lebih baik daripada keluar, namun kini didalam rumah ada televisi yang siang malam terus mendoktrin dan meracuni kepala dengan sinetron, telenovela dan lain sebagainya, ini justru berbahaya pula, dan banyak diantara mereka yang hadir di majelis (walaupun tempat terpisah dengan pria) masih berpakaian belum sempurna sebagai mukminah, duh.. melarang mereka akan mematahkan hidayah mereka..
Saya terus membatin.. lalu apa yang harus saya perbuat?, maka saya mengambil kesimpulan untuk membentuk kordinator Nisa, terbentuklah kordinator Nisa dan mulailah kami mengikuti kabar kabar kaum hawa ini yang ternyata memang sudah gawat darurat untuk segera dibentuk majelis tersendiri.
Setelah mengadakan rapat dengan kordinator Nisa, maka diadakanlah penjajakan dengan halal bihalal di beberapa tempat, yaitu :
? Pertama di wilayah Duren Tiga Jakarta Selatan (pk 13.00wib Ahad 13 Nopember 2005).
? Lalu pada hari yang sama di Majelis Taklim Arridho, wilayah Pengadegan Jakarta Selatan pada pk 15.00wib.
? Lalu minggu berikutnya (20-11-05) di wilayah Margonda Depok pada pk 15.00wib,
? lalu pada Minggu berikutnya (27-11-05) sebagai penyempurnaan penjajakan yaitu di wilayah Fatmawati pada pk 13.00wib.
? Lalu wilayah Tanah Kusir pada hari yang sama pk 15.00wib.
Setelah mendapat laporan dari fihak kordinator Nisa yang mengatakan bahwa sambutan sangat hangat bagi kaum wanita untuk menghadiri Majelis Nisa setiap hari ahad sore, maka dengan ini saya dan segenap kordinator Nisa dan kordinator Majelis Rasulullah saw dengan penuh rasa syukur dan berlapang dada, meresmikan dibukanya Majelis Nisa berkala setiap hari Ahad, pk 16.00wib yang bertempat di Masjid Raya Al Istikmal, Buncit XII, Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
Semoga Allah swt merestui dan terus memakmurkan majelis Nisa sebagai mercusuar Dakwah Nabi saw terhadap kaum wanita, majelis ini merupakan pecahan dari ?Majelis Rasulullah saw?, dan saya memberinya nama ?Majelis Nisa?. Semoga Panji Majelis Nisa berkibar dengan megah dan terus berkembang pesat, dipenuhi para pendosa yang bertobat, dipenuhi wajah yang terang benderang dengan cahaya Kecintaan atas Idola tunggal Sayyidina Muhammad saw, amiin? amiin..
walhamdulillahi ?alaa Dzalik.