Perjalanan Da’wah 2006

Perjalanan Da’wah Tahunan Majelis Rasulullah
Periode 2006

{mosimage}Selepas majelis Dalail khairat di Komp hankam cidodol 3 Agustus 2006, tepatnya pk 23.00wib diiringi adzan pelepasan kami berangkat menuju Purwokerto, keberangkatan dakwah yang kini disemarakkan dengan keikut sertaan jamaah hadroh Majelis Rasulullah saw membuat kunjungan-kunjungan kami di wilayah-wilayah tampak istimewa. Jumat malam 4 agustus 2006 pk 20.00 Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja kabupaten Banyumas Purwokerto dibanjiri pengunjung, telah lama mereka menanti kunjungan kami yang direncanakan di bulan April namun dibatalkan, Lurah Desa banjaranyar pun turut hadir, dan hal yang sangat mengharukan adalah masyarakat banyak yang berjalan kaki hampir sepanjang 5km untuk mengunjungi majelis, dan saat majelis selesai terlihatlah ibu-ibu bahkan yang lanjut usia berjalan tertatih tatih menyusuri jalan yang gelap ditengah malam yang dingin itu.., besar sekali semangat mereka dalam menghadiri majelis mulia, besar sekali kecintaan mereka pada Nabinya Muhammad saw.., kami berpisah dengan rombongan jamaah hadrah, mereka langsung menuju kediri dan kami mengunjungi Tablig Akbar di Solo terlebih dahulu.

{mosimage}{mosimage}Sabtu 5 agustus 2006 ba’da Isya kediaman Hb Saleh bin Muhammad Aljufri di Ma’had Darulmustafa Karangpandan Solo yang tampak ramai dipadati para ulama, habaib, kyai, dan tokoh masyarakat lainnya, diantara mereka Hb Husein Assegaf dari Jogja, KH Sa’dullah pimp. Ma’had Tajulmuslimin Pandaan Jatim, dan masih banyak lagi. Acara dimulai pk 21.00wib diiringi dengan puluhan pemuda yang membawa obor, mengiringi arak-arakan para tamu menuju lokasi yang juga disemarakkan dengan marawis dan hadrah, tampak Bupati karang pandan turut bersama arak-arakan diiringi para pejabat pemerintah setempat. Pembacaan tahlil dipimpin oleh Alhabib Husein dari Jogja, diteruskan pembacaan maulid Dhiya’ullami oleh Sdr Irfan (Muhammad Qalby), lalu ceramah agama oleh KH Sa’dullah, diakhiri oleh Ceramah oleh Hb Munzir Almusawa beserta doa, hadirin berkisar 5.000 (lima ribu) hadirin.

{mosimage}Kami beristirahat hingga pk 03.00 dinihari, lalu meneruskan perjalanan menuju Kediri dengan jalur Tawangmangu yang sangat curam dan terjal, acara di kediri adalah pagi Ahad 6 agustus 2006. Kami tiba di kediri selepas subuh ahad, kami langsung menuju Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, salah satu pesantren terbesar di Indonesia dengan jumlah santri dua puluh ribu orang ini sudah mulai dipadati pengunjung, acara Haul Gus Maksum Al jauhari yang diadakan oleh Gus Zainal Abidin keponakan beliau ini selalu diadakan tiap tahun, dan kini disemarakkan dengan Maulid Dhiya’ullami dan jamaah hadroh Majelis Rasulullah dari Jakarta. Acara dimulai pk 10.00 dengan sambutan para kyai sepuh, dan lalu pembacaan maulid, kemudian ceramah tunggal Hb Munzir Almusawa, lalu doa oleh Gus Idris Marzuki yang paling dituakan dan dimuliakan di pesantren besar itu, wajah yang bersahaja dan sejuk itu menjadi tulang punggung Pesantren ini sebagai penerus ayahnya Gus Marzuki. Acara selesai beberapa saat sebelum adzan dhuhur, tampak reporter RCTI, SCTV, Trans TV dan TPI berdesakan mewawancarai Hb Munzir, selepas dhuhur kami berziarah ke makam Gus Maksum Jauhari didalam lingkungan pesantren, lalu kami pamit dan menuju Tretes untuk beristirahat.
Petang ahad 6 agustus 2006 kami tiba di Tretes disambut oleh Hb Muhammad bin Hadi yang selalu menyambut kunjungan kami dan menyediakan tempat bermalam bagi kami setiap tahunnya dengan senang hati. Malam itu kami beristirahat.

{mosimage}Senin 7 agustus 2006 kami menghadiri Majelis Dalail Khairat yang dibina oleh Hb Muhammad bin Hadi bersama KH Sa’dullah, dan yang mengajar di majelis itu adalah Hb Muhammad bin Agil dari Probolinggo Jatim, selepas pembacaan dalail maka Hb Muhammad bin Agil menyampaikan taklimnya dengan singkat dan diteruskan dengan ceramah oleh Hb Munzir Almusawa, lalu kami menuju majelis berikutnya yang juga pimpinan Hb Muhammad bin Agil, dan sekali lagi Hb Munzir menyampaikan tausiyah, lalu kami kembali ke tempat peristirahatan di Tretes.

{mosimage}Pagi selasa 8 agustus 2006 kami menuju bandara juanda Surabaya, kami berpisah, 5 personil kembali ke Jakarta dan 3 personil (Hb Munzir, Muhammad Anggi, Muhammad Qalby) meneruskan dakwah ke Singapura. Pesawat Garuda Indonesia Airways mengantar keberangkatan kami ke Singapura, kami tiba pk 10.00 wib (11 waktu setempat), saat kami barusaja turun di Bandara kami telah disambut oleh Panita penyambutan yang juga adalah Karyawan Changi Airport (Sdr Rusli), diluar kami berjumpa dengan Kordinator dakwah di S’pore Hb Abdulkader ali alhaddad, yang beliau adalah Pilot penerbangan Singapore Airlines, kami berjumpa pula dengan sdr Akbar Ali, seorang pemuda yang sangat bersemangat dalam dakwah dan selalu aktif saat kedatangan para habaib ke Singapura.

{mosimage}Kami menginap di Apartemen Bay Shore di lantai 27 yang memang disediakan oleh Hb Abdulkader untuk tamu-tamu luar negeri. Majelis kami malam itu adalah di Masjid Al istighfar (Pasiris walk No.2), kami berjumpa dengan Imam Masjid yang sangat berwibawa, Ustaz Shuhaimiy Fauzi, juga satu-satunya alumni Darulmustafa Yaman di singapura, Ustaz hasan Saifool yang juga menjadi Imam di Masjid Al Anshar.
Selepas shalat Isya Imam Masjid memberikan sambutan lalu diteruskan dengan Nasyidah oleh Sdr Muhammad Qalby lalu diteruskan dengan ceramah agama oleh Hb Munzir, acara berakhir dengan sambutan hangat para hadirin dengan berdesakan untuk bersalaman.
Kami pun lalu dijamu makan malam di masjid tersebut sekaligus beramah tamah dengan tokoh masyarakat setempat, tepatnya di ruang sidang lantai tiga masjid tersebut, lalu kami kembali dan beristirahat.

{mosimage}Rabu 9 agustus 2006 kami dipadati tiga acara, yaitu pagi hari di kediaman sdr Khalid Ajman, dengan rangkaian acara pembacaan Maulid Dhiya’ullami lalu ceramah oleh Syeikh Abdul Maqshud, lalu ceramah Hb Munzir diiringi doa penutup, kami berjumpa pertama kali dengan beliau seorang Guru besar di Aljuneid School Singapore, yaitu Syeikh Abdulmaqshud Alhasani, asli Cairo Mesir, beliau tampak akrab dengan Hb Munzir, dan beliau bercerita bahwa ia pernah mengajar Syarh Shahih Bukhari di Ma’had Syafi’iyah bersama KH Abdullah Syafii di Jakarta. Lalu kami meneruskan majelis ke kediaman Ustaz Hasan Saiful, acara pun dimulai dengan tahlil, maulid Dhiya’ullami, lalu ceramah ustaz Hasan, lalu ceramah hb Munzir dan ditutup dengan jamuan makan, lalu kami mengunjungi Majelis terakhir di Masjid Abdul Halim Siddique, dengan pembacaan Dhiya’ullami, lalu ceramah hb Munzir almusawa sekaligus doa penutup, kami kembali dan beristirahat.

{mosimage}{mosimage}Kamis 10 Agustus 2006 acara kami adalah di Masjid Al Anshar, masjid yang di Imami oleh Ustaz Hasan Saifool, selepas Hb Munzir menyampaikan ceramah beliau segera terburu-buru meninggalkan masjid menuju Masjid Kp Siglap, karena telah ditunggu oleh Syeikh Zakariya Bagharib sebagai pimpinan Tarekat Naqsyabandi di singapura, ketika Hb Munzir selesai menyampaikan ceramahnya datanglah ke masjid tersebut Syeikh Abu Musa dari Amerika, ia berbahasa arab fasih, kunjungan beliau adalah sekedar silaturahmi ke singapura, setelah beramah tamah sesaat lalu hb munzir berpamitan sebelum acara selesai, hal ini sering dilakukan beliau karena menghindari kejaran khalayak yang ingin bersalaman, namun tak ayal lagi hadirin pun kesemuanya serentak bangun untuk berdesakan bersalaman, tampak wajah beliau yang telah kelelahan itu menahan diri bersabar menghadapi kerumunan hadirin, kami kembali ke apartemen dan beristirahat.

{mosimage}Jumat 11 agustus 2006 kami mengunjungi acara tunggal selepas magrib di kediaman Hb Abdulkader, dan disini kami berjumpa dengan Hb Jindan bin nofel bin Jindan yang juga berkunjung ke singapura, beliau tinggal di kediaman Hb Abubakar Assegaf, dan kami berkumpul pula dengan Syeikh Musa dari AS dan Syeikh Zakariya bagharib, dan banyak tokoh masyarakat lainnya, sambutan maulid dhiya’ullami oleh anak anak kecil sangat mengharukan kami, selepas pembacaan maulid Dhiya’ullami maka dibacakan pula terjemahnya dengan bahasa Inggris, lalu barulah Hb Jindan menyampaikan ceramah, lalu ditutup ceramah terakhir oleh Hb Munzir sekaligus doa penutup.

{mosimage}Sabtu 12 Agustus 2006 adalah acara puncak bagi kunjungan kami ke singapura, yaitu di Masjid Abdurrazak, Street Ismail, peringatan Haul Al Allamah Alhabib Isa Alhaddad rahimahullah, seorang da’I mulia di singapura, kakek dari hb Abdulkader Alhaddad , yang Alhabib Isa ini adalah salah satu pendiri Rubat Tarim di Yaman, beliau adalah seorang ulama besar yang juga seorang pengusaha yang dermawan, lalu perjuangan beliau diteruskan oleh putra putranya lalu oleh cucu cucunya, diantaranya Hb Abdulkader bin Ali bin Isa Alhaddad yg selalu mengkordinir kedatangan para habaib besar ke Singapura, antara lain Al Allamah Al habib Umar bin Hafidh, Al Allamah Al habib Salim bin Abdullah Assyatiri, dan banyak lagi para da’I da’I besar yang diundang beliau ke singapura untuk menerangi negeri Berlian asia tenggara itu, beliau pula yang memprakarsai maulid Dhiya’ullaami di Singapura, beliau mengalih bahasakannya ke bahasa Inggris hingga dapat difahami oleh para pemuda singapura yang kebanyakan mereka lebih suka membaca buku yang berbahasa inggris ketimbang yang berbahasa melayu.

Haul dimulai pk 06.00pm (pk 17.00 wib), dengan pembacaan Ratib, lalu diteruskan oleh ceramah agama Ustaz hasan Saiful dan lalu hb Jindan bin Jindan, lalu diteruskan qasidah-qasidah oleh Hb Hud Al haddad, Ustaz hasan Saiful dan Muhammad Qalby, lalu adzan magrib pk 07.20pm (18.20wib) selepas shalat magrib pembacaan Tahlil dan lalu diakhiri dengan acara puncak yaitu ceramah Hb Munzir Almusawa yang sekaligus doa penutup, lalu shalat isya dan makan malam. Dalam acara ini banyak sekali tokoh-tokoh ulama singapura yang hadir, diantaranya adalah Mufti (Pimpinan Ulama) Singapura yang menjadi orang nomor satu diantara para ulama di singapura yaitu Al Habib Isa bin Muhammad bin Smeith, lalu hadir pula Al Habib Hasan bin Salim Alattas, Imam Masjid Ba’alawi Singapura, hadir pula Syeikh Abdulmaqshud asli Kairo Mesir, dan kini beliau menjadi Guru besar di Aljuneid School Singapura, dan masih banyak lagi tokoh ulama yang hadir.

{mosimage}Ahad 13 Agustus 2006 kami menghadiri undangan di kediaman Sdr Akbar Ali (Blok Ang Mo Kio Ave 4 # 13-947), sorang aktifis dan pecinta Rasulullah saw, beliau tampak sangat akrab dengan para habaib, dan beliau akrab pula dengan Hb Munzir, bahkan putra beliau yang baru lahirpun diberinama oleh hb Munzir dan Hb Jakfar Alkaf, putra beliau diberinama Muhammad husein, nama Muhammad adalah pemberian Hb Munzir dan nama Husein adalah pemberian Hb Jakfar Alkaff. Akbar Ali adalah seorang yang asyik dengan majelis-majelis, ia sering pula berkunjung ke Indonesia, dan beliau tak kenal lelah membawakan makanan snack dan apapun dari kebutuhan kami di apartemen tempat kami menginap, beliau sudah menjadi sahabat akrab dengan kami dan mudah bergaul, acara dikediaman beliau dimulai pk 10.00am (09.00wib), dimulai dengan maulid Dhiya’ullaami, lalu ceramah Hb Munzir Almusawa, lalu tahlil, lalu ceramah hb Jindan bin jindan, acara selesai dhuhur, Kami meneruskan ke majelis terakhir kami yaitu di kediaman Sdr kamila, acara selesai di waktu ashar dan kami kembali ke apartemen, bersiap-siap untuk kembali keesokan harinya ke Jakarta untuk mengakhiri perjalanan dakwah 2006 ini.

Senin 14 agustus 2006 cuaca singapura tampak mendung, seakan-akan mencerminkan keadaan hati kami yang sedang merenung memikirkan panjangnya perjalanan dakwah ini, menempuh jalan darat dan udara demi menyebarkan dakwah nabi saw..
Kami teringat wajah-wajah polos masyarakat di desa Banjaranyar Purwokerto, kami terbayang Ibu-Ibu tua renta yang tertatih-tatih itu menempuh perjalanan hampir 5km itu dengan berjalan kaki ditengah gelapnya jalanan desa itu ditengah malam..,
Kami teringat para pemuda yang bersemangat membawa obor-obor penyambutan di Solo..
Kami teringat puluhan ribu wajah pemuda santri Lirboyo yang dengan asyiknya duduk mendengarkan lantunan ceramah yang mengenalkan kepada kecintaan atas nabi saw tanpa memperdulikan teriknya matahari kediri yang membakar di siang hari itu.. Kami terlintas pula aktifis pemuda yang dikordinir KH Sa’dullah yang demikian bersemangat menyambut kedatangan kami.., Lalu kami teringat wajah-wajah para pemuda singapura, yang asyik mengunjungi majelis-majelis kami dari tempat ke tempat, tampak wajah-wajah itu berseri dengan lantunan Maulid Dhiya’ullami, terlebih ketika seorang anak kecil berusia 10 tahun, putra Hb Abdulkader haddad membaca maulid dhiya’ullami dengan lancar dan fasih, lalu ketika seorang pemuda (Abdullah) yang merupakan putra sulung Hb Abdulkader itu membacakan terjemah maulid dhiya’ullami dengan bahasa Inggris, ia terhenti dan menangis terisak-isak ditengah bacaannya hingga tak mampu meneruskan bacaannya, dan pemuda pemuda lainnya..

Ah.. Negeri yang dikenal sebagai Berlian Duniawi bagi Negara Asia Tenggara ini ternyata kini sudah pula dipenuhi para pemuda yang beridolakan Sayyidina Muhammad saw. Lamunan kami tersentak ketika mobil jemputan tiba, kami menuju bandara Changi dan segera masuk bording.. kami tiba di Jakarta pk 14.00wib.

Semoga Allah memuliakan seluruh wilayah muslimin dimuka Bumi dengan jiwa-jiwa yang beridolakan Nabi Muhammad saw sebagaimana generasi para sahabat yang dipenuhi para pecinta nabi Muhamad saw, semoga Allah menghindarkan seluruh musibah bagi muslimin, memberikan pertolongan bagi seluruh pembela nabi saw dimuka bumi, melimpahkan keberkahan bagi muslimin, amiin?amiin..

{mosimage}{mosimage}{mosimage}{mosimage}{mosimage}{mosimage}{mosimage}{mosimage}

* Dari kiri, Penanggungjawab Majelis Rasulullah saw : Bpk Saeful Zahri.
* Sdr Syafii (Muhammad Ruhiy) Divisi Transportasi MR.
* H. Ahmad sebagai penasihat MR, dan beliau lama mengabdi kpd Alm Gus Maksum dimasa hidupnya, dan beliau pula kini mengasuh majelis Taklim Alkarimah di Manggarai yg menjadi Cabang Majelis Bulanan MR untuk wilayah manggarai.
* Sdr Wawan, seorang aktifis MR dan Ahli sellular, beliau menjadi pengajar para teknisi sellular di roksi Jakarta dan telah menrbitkan beberapa buku mengenai sellular.
* Irfan Hadi (Muhammad Qalby) seorang pemuda yg menjadi ujung tombak dakwah MR, suara beliau sangat Indah dan menjadi idola di seluruh cabang MR bahkan hingga singapura, beliau salah satu dari dua personil lainnya yg turut ke singapura.
* Muhammad Anggi, Divi Dokumentasi MR yg juga turut ke singapura
* H Hamidi Sanusi, bendahara Pusat dan dewan penasehat MR.
* Hb Munzir Almusawa.