Habib Alwi Bin Abdurahman AlHabsyi
28 Maret 2016
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللَّـهِ
والحمد لله
والصلاة والسلام على سيدنا رسول الله محمد بن عبدالله
وعلى آله وصحبه ومن والاه
ولاحول ولاقوة إلا بالله، وما توفيقي إلا بالله توكلت
و حسبنا الله ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير
Orang tua kita para guru, para asyatidz, para pengurus, orang tua kita Alhabib Hud Bin Baghir Alathos, Alhabib Ja’far Bin Baghir Alathos, dan juga kepada Alhabibil Mahbub Habib Baghir bin Alwi Bin Yahya, Alhabib Ahmad Alaydrus, para asyatidz, para guru.
Hadirin hadirot Rahimakumullah, kita baca bersama hadits malam ini :
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
عَنْ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَقُوْلُ: (اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى) رواه مسلم
Artinya: Dari Ibn Mas’ud ra, Rasulullah SAW bersabda “Yaa Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri dari maksiat serta kekayaan” (HR Muslim)
Hadits ini adalah hadits yang ke -9 dari rangkuman kitab Quthuful Falihin Min Riyadhis Sholihin yang dirangkum oleh guru kita tercinta sayyidil walid sayyidil Alhabib Umar Bin Muhammad Bin Salim Bin Hafidh, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh imam Ibn Mas’ud yang sering kita mendengar hadits-hadits yang diriwayatkan oleh beliau seorang sahabat yang bernama imam Abdullah Ibn Mas’ud, seorang sahabat diantara para sahabat yang dijamin oleh Rasul SAW masuk surgaNya Allah SWT, sebagian riwayat beliau orang yang ke-6 masuk kedalam agama Islam, suatu kejadian yang sangat aneh singkat, yaitu sebagaimana Rasul sedang berjalan bersama Sayyidina Abu Bakr Assiddiq pada siang waktu terik matahari yang begitu panas, Rasul SAW melihat sahabatnya kehausan maka beliau pun menghampiri ada seorang anak kecil yang mengembala onta-onta, sehingga Rasul SAW pun datang menghampiri anak tersebut yang bernama Abdullah Ibn Mas’ud, lalu Nabi SAW mengatakan kepada anak kecil itu “Wahai anak kecil, apakah diantara onta-onta ini seekor onta susunya bisa saya minta untuk saya minum bersama sahabatku tersayang”, lalu anak tersebut menjawab “na’am (iya) boleh-boleh saja, tapi memang saya diberi amanat hanya untuk menjaga”, lalu Rasul berkata “Yasudah, apakah disekian banyak onta-onta yang kau kembala hari ini, apakah ada onta yang sudah tua yang sudah tidak ada susunya?” , maka imam Ibn Mas’ud mengatakan “ada satu onta yang paling tua yang sudah tidak mengeluarkan susu”, kata Nabi SAW “boleh saya pegang? (Nabi SAW langsung pegang kantung susunya, maka langsung membengkak atas izin Allah SWT dan mengalir susu yang berlimpah)”. Dalam riwayat Rasul SAW meminum susu tersebut juga sayyidina Abu Bakr ikut meminumnya, orang-orang yang ikut sama Nabi SAW ikut minum sampai kenyang, akhirnya Nabi SAW kembalikan itu onta sampai kembali kantung tersebut, kata Rasul “wahai susu kempeslah!” maka kempeslah kantung susu onta tersebut, saat itu sayyidina Ibn Mas’ud langsung masuk kedalam agama Islam mendapat hidayah dari Allah SWT berkat Mu’jizat Nabi Kita Muhammad SAW.
Imam Ibn Mas’ud ini dijamin surga oleh Rasulullah SAW, sehingga beliau itu dalam riwayat sejarah Islam dari kitab apapun akan mencatat. Sayyidina Ibn Mas’ud ini dikenal sahabat yang mempunyai baju yang paling bagus, pakai minyak wangi yang tidak dipakai oleh orang lain karena saking mahalnya, tujuannya apa? Untuk mengagungkan sendalnya Nabi SAW yang selalu dia pegang dibadannya, menghormati, mengagungkan sendalnya Rasulullah SAW. Jadi kalau Nabi SAW mau pakai sendal maka beliau yang meletakkannya, jadi Nabi SAW sendalnya tidak ditaro tetapi ditaro dibawah tangannya Imam Ibn Mas’ud, makanya beliau selalu membersikan diri.
Beliau seorang sahabat yang paling banyak meriwayatkan Hadist Rasul SAW sampai lebih dari 800 hadits, saking dekatnya dengan Rasulullah SAW beliau pernah berkata “Tidak satupun ayat Al-Qur’an wahyu ilahi yang diturunkan kepda Rasulullah SAW melainkan saya ada disamping Nabi SAW, sehingga saya tau sabab musabab turunnya ayat itu, kalau saya tau sahabat Nabi SAW yang punya pengetahuan lebih soal Al-Qur’an dari pada saya maka saya akan datangi itu orang untuk menimba ilmu Al-Qur’an dari orang tersebut” saking dekatnya sama Rasulullah SAW. Sampai Nabi SAW cintanya pun terungkap dalam bentuk doa, Nabi SAW pernah Mendoakan :
Allahumma atstsir maalahu wa waalada waa barik fii umrih, “Yaa Allah panjangkan umurnya dia, limpahkan harta dan anak cucu keturuannya”
Akhirnya Allah SWT kabulkan, umurnya panjang lebih dari 100 tahun sampai zaman khalifah Sayyidina Abu Bakr, Sayyidina Umar, sampai zaman Sayyidina Utsman Bin Affan beliau masih hidup, anaknya lebih dari 100 anak, beliau Imam Ibn Mas’ud mengatakan “Saya pribadi ketika datang penyakit to’un, anak saya meninggal, 80 anak saya kubur sendiri”, anaknya ada 80, jangan tanya cucunya, anaknya saja ada 80 apa lagi cucunya. Anak yang meninggal itu 80, semuanya lebih dari 100. Dikabulkan do’anya Rasulullah SAW, hartanya berlimpah, kebun-kebun kurma punya sahabat, 1 tahun mereka panen 1kali, tapi kurmanya Ibn Mas’ud kebunnya panen 1 tahun 2 kali. Beliau meninggal dikota Madinah, sebagian ulama mengatakan “Dikubur dibakhi berkumpul bersama puteri-puterinya Rasulullah SAW”.
Imam Ibn Mas’ud sebelum meninggal dunia didatengi, dikunjungi oleh sayyidina Ustman, sayyidina Ustman sedih meilhat sayyidina Ibn Mas’ud sampai berkata “Wahai sayyidina Ibn Mas’ud kamu perlu dokter? Saya akan bawakan dokter” kata sayyidina Ibn Mas’ud “Jangan, saya sakit bukan karena penyakit, tapi gara-gara mengingat dosa-dosa saya. Kalau engkau membawakan dokter, penyakit saya akan bertambah, obat buat saya adalah maghfirah (ampunan dari Allah SWT)” kata Sayyidina Ustman “ya sudah sebentar lagi kamu meninggal dunia, perlu bantuan kah?”, sayyidina imam Ibn Mas’ud menjawab “tidak usah, saya tidak perlu bantuan apa-apa, tolong bantu do’akan agar Allah SWT ampuni dosa-dosa saya”.
Demikian kisah sahabat Nabi SAW, Ibn Mas’ud.