السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Kembali kita dalam pembahasan hadits yang ke 44
عَنْ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءَ رَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْهَا عَنْ رَسُوْلِ اللّٰه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
أَنَّهُ قَالَ ; (إنَّ جِبْرِيْلَ كَانَ يُعَارِضُنِي القُرْآنَ كُلَّ سَنَةٍ مَرَّةً، وَإِنَّهُ عَارَضَنِي العَامَ مَرَّتَيْنِ، وَإِنِّي لَأَرَى الأَجَلَ إِلَّا قَدِ اقْتَرَبَ، فَاتَّقِي اللّٰهَ وَاصْبِرِي، فَإِنَّه نِعْمَ السَّلَفُ أَنَالَكِ)) رواه البخاري ومسلم
Dari Fathimah Azzahra RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya Jibril biasa membacakan dan menyimak al-Quran kepadaku sebanyak satu kali setiap tahun, namun tahun ini dia membacakan dan menyimak al-Quran kepadaku sebanyak dua kali. Aku tak melihat hal itu selain sebagai isyarat tentang kematianku sungguh semakin dekat, maka bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah karena sesungguhnya aku adalah Salaf (pendahulu) terbaik bagi kamu”(HR Bukhari Muslim)
Dalam hadits ini di riwayatkan oleh sayidah Fatimatu Azahra R.a putri Nabi kita Muhammad Saw sedikit mengenal dari putri Rasulullah Saw yang di juluki sayidahtunisa il ‘alamin pemimpin nya perempuan seluruh alam semesta ‘’afdhalunisail’alamin ‘’ afdhalnya wanita di seluruh alam semesta sayidah Fatimatuzahra R.a yang di juluki Azahra, kenapa di juluki Azahra sebagaimana ulama mengatakan karena beliau sayidah fatimatuzahra tidak pernah haidh sama sekali berbeda dengan wanita – wanita biasanya, beliau sayidah Fatimatuzahra tidak haidh bahkan nifasnya pun saat melahirkan anaknya adalah sekejap. Maka dari situlah di ambil oleh imam syafi’I dalam ilmu fikihnya mungkin wanita itu tidak haidh sebagaimana sayidah Fatimatuzahra dan di ambil dalam ilmu fikih paling sedikitnya orang nifas itu sekejap lahir anak keluar darah kemudian selesai itulah aqolunifas dalam ilmu fikih di jelaskan dan juga sayidah Fatimatuzahra di juluki Al Batul ‘’ karena tidak pernah putus hubungan nya dengan Allah Swt karena tidak haidh dan tidak halangan selalu beribadah setiap waktunya inilah kemuliaanya sayidah Fatimatuzahra R.a
Sayidah Fatimatuzahra beliau di lahirkan sebelum kenabian, 5 tahun berarti saat Rasulullah Saw berumur 35 tahun di lahirkan sayidah Fatimatuzahra R.a dan beliau menikah dengan sayidina Ali bin Abi Thalib bahkan sebelum sayidina Ali bin Abi Thalib , sayidina Abu Bakar meminta , sayidina Umar sudah datang meminta begitu juga banyak dari pembesar – pembesar sahabat namun Rasulullah Saw masih belum menerima mereka semuanya , tidak menerima mereka sampai sayidina Abu Bakar dan sayidina Umar berfikir maka mereka mendatangi sayidina Ali dan mengatakan ‘’ ya Ali seakan – akan Rasulullah ini menginginkanmu coba engkau yang datang meminta putri Rasulullah Saw ‘’ maka sayidina Ali datang kepada Rasulullah Saw untuk melamar putri nabi Muhammad Saw. Di katakan maharnya adalah baju perang sayidina Ali R.a, ada yang mengatakan 400 gram daripada perak mahar nikahnya sayidina Ali dan sayidah Fatimatuzahra.
Sayidah Fatimatuzahra di sebutkan dalam riwayat, sebelum Rasulullah memiliki sayidah Fatimatuzahra , sebelum Rasulullah menemui istrinya maka datang malaikat Jibril membawa apel dari syurga ‘’ tufah minal jannah ‘’ di suruh Rasulullah Saw memakan nya sampai Rasulullah Saw di malam tersebut hubungan Rasulullah Saw dengan istrinya yang di situ lahirnya sayidah Fatimatuzahra, makanya Rasulullah Saw pada masa sayidah Fatimatuzahra masih kecil selalu menyium bau mulutnya sayidah fatimatuzahra karena bau mulutnya sayidah fatimatu Zahra seperti bau apelnya syurga yang di sucikan oleh Allah Swt dan di muliakan oleh Allah Swt .
Ketika beliau menikah dengan sayidina Ali maka di doakan oleh Rasulullah Saw ‘’ Semoga Allah menyatukan kalian memberikan keturunan yang banyak dan baik ‘’ sayidina Jabir bin Abdillah al Anshori mengatakan ‘’ Sumpah demi Allah dari do’a Rasulullah tersebut kami melihat keturunan Rasulullah banyak dan baik – baik semuanya ‘’ dari do’anya nabi Muhammad Saw , makanya di suatu kampung kadang banyak yang bermarga al Athas , bin Yahya , Alydrus dll, karena kita mendoakan mereka di dalam setiap shalat kita do’akan nabi Muhammad saw kalau dalam tahyat
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وعلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ
Ada kata kata berikanlah keberkahan untuk nabi Muhammad dan keluarga nabi Muhammad Saw, makanya banyak keturunan nabi Muhammad adalah sebab do’a kita, pernah di ceritakan seseorang datang kepada al imam al Habib Umar bin Abdurahman al Athas dan mengatakan ‘’ ya habib datang – datang kok tau tau al Athasnya jadi banyak keturunannya banyak seperti ini maka berkata al habib Umar ‘’ Jangan engkau salahkan kita, salahkan dirimu karena engkau mendoakan untuk keluarga nabi Muhammad saw ‘’.
Kemudian beliau (sayidah Fatimatuzahra) bersama sayidiana Ali dan sayidina Ali tidak menikah lagi setelah sayidah Fatimatuzahra meninggal dunia dan kemudian dari mereka lahirlah , sayidina Hasan , sayidina Husein, sayidina Muhasin yang meninggal dimasa kecil , dan kemudian Umu Kulsum , Zaenab inilah putra putri daripada sayidah Fatimatuzahra dan sayidina Ali R.a . Adapun hadits di sini beliau Rasulullah mengatakan kepada putri nya ada isyarat sebagaimana Rasulullah mengatakan (إنَّ جِبْرِيْلَ كَانَ يُعَارِضُنِي sesungguhnya Jibril datang kepada ku yaitu maknanya adalah saling, kadang Rasulullah membaca malaikat jibril mendengarkan dan begitu juga sebaliknya malaikat Jibril membaca dan Rasulullah mendengarkan kalau kita biasanya mengatakan saling menyimak daripada Al Qur’an, makanya kita di ajarkan oleh guru guru kita dahulu ada yang di namakan halakoh Qur’an, satu mendengarkan dan yang satu membaca dan tradisi ini dari dahulu bahkan di Hadra maut hidup di masjid – masjid kumpul ada yang 4 orang , ada yang 5 orang, ada yang 6 orang, yang satu membaca yang lain mendengarkan karena seperti inilah di ajarkan oleh nabi kita Muhamamd Saw, kalau keluarga, suami membaca istrinya mendengarkan, anak membaca dan ayah nya mendengarkan maka hal inilah yang di ajarkan oleh Rasulullah Saw,
Di gambarkan Rasulullah dengan malaikat Jibril dan beliau malaikat Jibril berjumpa dengan Rasulullah Saw setiap setahun sekali dan waktu itu di temuinya adalah di bulan Ramadhan turun malaikat Jibril, turun untuk belajar Al Qur’an dan saling membaca dan saling mendengarkan ، وَإِنَّهُ عَارَضَنِي العَامَ مَرَّتَيْنِ akan tetapi kata rasulullah aku di jumpai dua kali lalu kata beliau وَإِنِّي لَأَرَى الأَجَلَ إِلَّا قَدِ اقْتَرَبَ aku tidak melihat ini terkecuali kematianku dekat dan dalam riwayat yang lain juga di katakan ‘’ Aku tidak melihat hal ini terkecuali aku melihat ajalku ‘’ kemudian beliau berpesan kepada sayidah Fatimatuzahra فَاتَّقِي اللّٰهَ وَاصْبِرِي maka bertakwalah engkau kepada Allah dan bersabarlah ‘’ini nasihat dari ayah untuk anak ‘’
Makanya nasihat dari ayah untuk anak adalah agar bertakwa dan bersabar kepada Allah Swt dari hadits ini kita bisa ambil pelajaran
1. Rasul dan malaikat Jibril saling membaca al Qur’an
2. Adalah kita bisa ambil kesimpulan adalah Rasulullah memberikan wasiat kepada orang yang terdekatnya dan tercintanya dan wasiat bukan hanya dengan harta akan tetapi wasiat bisa untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, kenapa di waasiatkan dua hal takwa dan sabar karena dua hal ini adalah paling mulia di hadapan Allah Swt
3. Adalah bisaroh, kabar untuk putrinya sebagaimana beliau mengatakan akulah sebaik baik pendahulu dan setelahnya adalah engkau sayidah Fatimah zahra artinya adalah sayidah Fatimah tidak akan hidup lama dan akan berjumpa dengan Rasulullah saw dalam riwayat setelah wafat Rasulullah kemudian 6 bulan wafatlah sayidah Fatimatuzahra .
Bahkan di riwayatkan saat Rasulullah di cabut nyawanya, Rasul membisiki sayidah Fatimatuzahra bahwa sakit ini adalah sakit dari akhir umurnya dan menjadikan menangis dari ucapanya karena akan berpisah dengan orang tua tercintanya dan di bisikin lagi oleh Rasulullah dan yang pertama akan menjemput saya adalah engkau, tersenyum sayidah Fatimah karena akan menemani nabi Muhammad saw inilah kalau seseorang yang cinta terhadap Rasulullah sebagaimana sayidina Abu Bakar Asidiq tidak sanggup lama – lama hidup tanpa nabi Muhammad Saw ‘’ bahkan di kisahkan binatang saja tidak sanggup hidup tanpa nabi Muhammad, ada yang namanya ya’fur keledai Rasulullah saw ketika tahu rasul wafat maka keledai ini menjatuhkan diri ke sumur dan mati
4. Adalah ta’dzim untuk bulan suci Ramadhan karena di bulan Ramadhan ini waktu di turunkan al Qur’an pertama dan di jadikan Nabi dan malaikat Jibril saling belajar tentang al Qur’an
5. Adalah kita kalau sudah tau mau meninggal maka untuk banyak taat kepada allah swt
Dan kemulian alqur’an sebagaimana sayidina Sufyan Atsauri di tanya ‘’ apa yang paling baik jihad atau membaca al qur’an? maka beliau mengatakan paling mulia adalah membaca al Qur’an karena Rasul mengatakan ; ‘’ Semulia mulia kalian adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkan nya ‘’ bahkan dalam riwayat imam Baihaki, Nabi mengatakan ‘’ Ibadah paling utama umatku adalah membaca al Qur’an ‘’ dan berkata sayidian Ja’far Asodik ‘’ kalau kita mau bicara dengan Allah maka bacalah al Qur’an ‘’
Dan berkata al habib Ali Alhabsyi ‘’ saya bingung di zaman sekarang ada orang yang gundah sedangkan di sisi mereka ada al Qur’an
Semoga kita kelak mendapatkan safa’at dari al Qur’an amiinn faqulu jami’an ya allah ……………………….ya allah ………………………. Ya allah …………………………………… ya allah ………………………………… ya allah ………………………….. ya allah ……………………….. ya allah ……………………………………… ya allah ………………………… ya allah ……………………………………………………………. Ya allah
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ
Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah SAW
19 Oktober 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran
~ Habib Bagir bin Yahya ~