{mosimage}Senin, akhir waktu dhuha, 6 November 2006 bertepatan 14 syawal 1427 H telah berpulang ke Rahmatullah Alhabib Assayyid Muhammad Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad Al Habsyi Rahimahullah, bertepatan dengan saat-saat wafatnya Rasulullah saw yaitu senin sebelum waktu dhuhur. Beliau ini adalah cucu dari Al Allamah Alhabib Ali bin Muhamad Alhabsyi rahimahullah yang mengarang Maulid Simtudduror, Habib Anis adalah Guru Mulia, ratusan ribu orang yang menjadi pengikutnya, dan beliau adalah Tokoh Terbesar dari para Habaib di masa kini, maka dengan kemangkatan beliau ini seluruh habaib di Indonesia berkabung, demikian pula para muslimin, kita kehilangan sosok luhur yang menjadi ayah bagi para habaib di Indonesia.
Ada satu riwayat mulia mengenai beliau rahimahullah, sebelum Guru Besar Alhabib Umar bin hafidh berkunjung ke Indonesia, beliaulah (Alhabib Anis) yang meminta agar Alhabib Umar bin hafidh berkunjung dan mengambil para pemuda di Indonesia untuk menjadi murid-muridnya di yaman, maka pada tahun 1994 berkunjunglah Alhabib Umar bin Hafidh ke Indonesia, mengunjungi beberapa kota di pulau Jawa, dan mengambil 30 orang murid, diantaranya Hb Jindan bin Nofel bin Jindan, Hb Munzir Almusawa, Hb Gureis Baharun, Hb Jakfar Bagir Alattas dll. Inilah murid-murid pertama Alhabib Umar bin hafidh, setelah 4 tahun berselang, yaitu tepatnya pada tahun 1998 luluslah murid-murid angkatan pertama ini dan terjun di Indonesia dalam kancah dakwah, menyusul kelompok-kelompok berikutnya yang terus berangkat menimba ilmu ke Yaman dan kembali ke Indonesia, telah lebih dari ratusan jebolan Darulmustafa Pimpinan Alhabib Umar bin hafidh yang telah berjuang di indonesia.
Habib Anis telah wafat, namun jasa beliau dan cahaya kemuliaan beliau terus kokoh dengan semakin luasnya perjuangan dakwah para pemuda alumni Darulmustafa Yaman, ratusan majelis dan pesantren, ribuan jamaah yang bertobat, kesemua itu menjadi limpahan kemuliaan atas beliau di haribaannya, Ruh beliau telah berkumpul dengan Ruh para wali dan syuhada, dan berkumpul dengan Rasulullah saw, sebagaimana riwayat hadits Rasul saw yang menceritakan kelompok yang hatinya sangat khusyu dan mencintai beliau saw, mereka memasuki Madinah sambil bersenandung : ?Esok Kami akan bertemu para pecinta, Muhammad dan kelompoknya? (Ahaditsuul Mukhtarah hadits no.1944).
Demikian keadaan para pecinta, wafat mereka adalah tujuan mereka untuk bersama Idolanya dan kekasihnya, Muhammad Rasulullah saw, demikian bahkan wafatnya Khalifah umar bin Khattab ra yang berusaha minta dimakamkan disebelah makan Rasul saw, maka ketika ia diizinkan oleh Aisyah ra maka berkatalah beliau ra seraya menahan sakit bekas tusukan pedang orang yang melukai perutnya dengan luka besar yabg menganga, beliau berkata : ?Tiada yang lebih kupentingkan dari pembaringan ditempat itu? (Shahih Bukhari hadits no.1328). Demikian para sahabat, demikian para pecinta Rasul saw, bahkan makamnya pun ingin dekat dengan Tubuh Muhammad saw..
Telah wafat sosok Guru mulia Alhabib Anis bin Alwi bin Ali bin Muhammad Alhabsyi, Allah telah menjadikannya wafat tepat disaat yang sama dengan saat wafatnya Rasulullah saw, yaitu senin di akhir waktu dhuha. Saat kami mengadakan perjalanan dakwah pada Agustus 2006 yang baru lalu, kami sempat mengunjungi dan silaturahmi pada beliau rahimahullah, tepatnya pada 5 Agustus 2006, beliau mendoakan kami, alangkah sayangnya bila kami menyadari saat itu adalah terakhir kali kami mengunjungi beliau untuk selama-lamanya.
Semoga Allah memuliakan Ruh beliau, menyinari kuburnya dengan cahaya keridhoan Nya, dan semoga kita semua dalam kelompok yang bersama beliau di hari kiamat, dan bersama Muhammad saw dan sahabatnya, para syuhada dan para wali Allah.. wa ilaa hadratinnabiy saw.. Alfatihah..