Sesungguhnya Allah tidak menyukai kerusakan

Jaltsatul istnain Majelis Rasulullah

7  Juni 2021

Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos

 

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kita ucapkan selamat datang kepada guru-guru kita Al-Habib Ahmad Syarif bin Syihab, habib Alwi bin Ahmad Assegaf, Syekh Anwar dan para saudara-saudara beliau yang mudah-mudahan semua kita yang hadir yang laki yang perempuan bahkan yang nonton melalui Live Streaming Majelis Rasulullah Saw jadi karena Allah Swt orang-orang yang di pilih oleh Allah Swt dalam kasih sayang nya kecintaanya, keridhoannya dan ampunannya Amin-Amin Amin Ya Rabbal Alamin.

Sebagaimana biasa sebelum kita membacakan dari pada kitab Ghoyah Wattaqrib kita selalu membaca doa dari pada pembukaan majelis yang di karang oleh Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Alhamdulillah Wa Syukrulillah di malam hari ini kita kembali dalam kajian kita di dalam kitab Ghoyah Wattaqrib yang di karang oleh Imam Abil Husein Al-Asbahani di dalam pembahasan yang cukup penting yaitu tentang meminta pertolongan kepada Allah Swt dengan turun nya hujan. Baik hujan nya rahmat dari Allah Swt yang zohir begitu juga hujan rahmat Allah Swt yang bathin. Mungkin hujan rahmat Allah Swt yang zohir negri kita sudah banyak juga turun hujan. Bahkan sekarang hujan sudah tidak karuan sampai berlebihan sampai kita teriak dengan hujan bahkan Negri yang lain pun Negri Hadromaut kemarin turun hujan bukan pada waktunya karena sudah masuk musim panas terkena kabar berita yang  sangat mengenaskan, negeri Tarim yang begitu banyak para Auliya dan Sholihin terkena dari Allah Swt ujian yang berat dengan banjir bandang yang melumat dari pada beberapa rumah bahkan ratusan rumah dan banyak juga yang terkena dari pada luka-luka dan yang meninggal dan yang meninggal dan wafat. Mudah-mudahan seluruh nya yang wafat di ampuni oleh Allah Swt

Begitu juga kita doakan dari keluarga dari pada Syekh Anwar kakak Ipar dari pada guru kita Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa dan ibunda Syekh Anwar ini di India sana wafat pada malam hari ini dan mudah-mudahan Allah Swt jadikan kuburannya Roudhoh Min Riyadhil Jannah, di angkat semua dari pada dosa-dosa nya, di angkat derajat nya oleh Allah Swt, di jadikan anak- anak nya anak-anak yang berbakti yang Soleh dan Solehah di sisi Allah Swt, di berikan seluruh keturunannya menjadi penolong ummat nya Rasulullah Saw dan beliau di tempatkan dengan datuk-datuk kita Nabi Muhammad Saw dan pembesar-pembesar para Aulia dan Muqorrobin di sisi Allah Swt Amin ya Rabbal Alamin yaitu ibunda Ibu Hamidah binti Qosim yaitu mertua dari pada Syarifah Lulu kakanda dari pada Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa.

Begitu juga kita doakan dari pada istri dari guru kita Al-Habib Nabil bin Fuad Al-Musawa yang pada hari ini masuk di dalam ruang ICU karena penyakit beliau, mudah-mudahan Allah Swt angkat segala macam penyakitnya, di sembuhkan oleh Allah Swt, di panjangkan umurnya oleh Allah Swt, di kembalikan segala kemampuan dan kesehatannya oleh Allah Swt, di berikan oleh Allah Swt kekuatan di dalam beribadah kepada Allah Swt setelah kesembuhannya Amin-amin amin Ya Rabbal Alamin yaitu Ustadzah Syarifah Hilda Al-Haddad yang mudah-mudahan dan kita doakan semuanya para keluarga kita kerabat kita sanak family kita juga yang sedang sakit agar di angkat segala macam penyakit nya oleh Allah Swt.

Begitu juga saudara dan saudari kita serta keluarga kita family kita kerabat kita yang wafat para Habaib dan para Kyai yang tidak berhenti-berhenti nya dari awal covid sampai sekarang terus di ambil oleh Allah Swt dan sudah lebih dari 400 orang Habaib bahkan lebih kalau di seluruh dunia, di Negeri kita saja 400 orang Habaib dan Kyai yang terhitung dan tercatat sudah di panggil oleh Allah Swt. Mudah-mudahan Allah Swt jadikan kuburan-kuburan beliau semuanya Roudhoh Min Riyadhil Jannah dan di angkat derajat nya di sisi Allah Swt di tempatkan menjadi pejuang-pejuang nya Rasulullah Saw Amin Ya Rabbal.

Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt. Pembahasan kita pada malam hari ini tentang meminta turun nya hujan yaitu sholat Istisqo dan ini sudah jarang yang mengadakan, karena di Indonesia apalagi Jakarta seperti nya hujan sangat sering dan jarang terkena paceklik, mungkin orang-orang yang daerah nya jarang turun hujan bisa mengamalkan sholat Istisqo.

Dahulu paling di takutkan kalau sudah datang teguran-teguran dari Allah Swt, tapi orang sekarang di tegur, di uji tidak bisa dan tidak sadar bahkan makin menggila di dalam bermaksiat dengan Allah Swt.

Berkata Imam Hasan AlBashri: sungguh kebinasaan kehancuran yang paling besar engkau berbuat amalan yang jahat, berbuat maksiat pada zaman di turunkan nya musibah-musibah oleh Allah Swt

Kalau masih ada orang yang punya niatan dan apalagi sudah melakukan perbuatan maksiat bahkan terang-terangan sedangkan di depan nya di melihat musibah. Banjir bandang, gempa, tsunami di depannya, gunung meletus di depannya, penyakit di depannya. Segala teguran-teguran, ujian-ujian, musibah-musibah turun tetep dia menganggap enteng semua  nya dan jangan sampai turun yang terakhir dari Allah Swt. Ketika manusia sudah mulai lupa dengan Allah Swt dan merasa dia paling mampu paling hebat, paling kuat, bisa menguasai mengatur dunia dengan segala tipu daya mereka Allah tidak akan tinggal diam muka bumi  nya di acak-acak. Di buat kerusakan

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدُوْن

Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak menyukai kerusakan.

         Pasti Allah Swt akan datangkan teguran yang lebih keras. Mungkin bentuk nya lebih kerasa dari yang kita lihat

وَظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قٰدِرُوْنَ عَلَيْهَآ ( dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya)

اَتٰىهَآ اَمْرُنَا لَيْلًا اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنٰهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ بِالْاَمْسِۗ (datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin)

Mudah-mudahan Allah Swt jangan turunin azab nya dan kita selalu minta kepada Allah Swt pertolongannya baik dengan doa  Istisqo bisa 3 cara nya: dengan doa saja kata para ulama. Kita minta di turunin hujan oleh Allah Swt , pertolongan dari Allah Swt dengan doa yang nanti di ajarkan

Dahulu mufti Hadromaut ketika di undang ke guereh untuk sembahyang istisqo lupa dia dengan cara nya. Untung nya karena dia mufti hafal banyak matan-matan dan syair-syair tentang fiqih lalu dia baca Bab istisqo di dalam kitab Zubad langsung di buka sholat lah seperti sembahyang Id takbir 7 kali di rakaat pertama dan takbir 5 kali di di rakaat yang ke 2 tapi bacaan nya saja beda, kalau di sembahyang Id membaca tasbih tapi di sholat istisqo kita minta sama Allah Swt ampunan dan yang di baca di setiap takbir sholat istisqo adalah istighfar, tapi ada urutannya tidak langsung sembahyang

Bahkan di Tanya seorang ulama apakah wajib berjamaah sholat istisqo? Jawabannya tidak wajib. Imam Muhammad bin Ahmad Assyatiri di dalam sarah Yaqut beliau terlupa ketika ada pertanyaan seperti itu dan dia ingat orang-orang Faqih itu enak ada rujukannya dan dia ingat bahwa sembahyang berjamaah yang ada rujukannya hanya 4

Pasal:

Sholat istisqo maknanya adalah permintaan.

Sholat istisqo di sunnah kan untuk imam sebelum sholat untuk  memerintahkan rakyat nya untuk bertaubat dari segala dosa-dosa yang mereka lakukan dan Imam juga memerintahkan rakyat nya untuk bersedekah dan juga Imam memerintahkan rakyat nya untuk meminta maaf kepada orang yang di zolimi dan Imam harus menyuruh rakyat nya untuk berdamai dengan musuh-musuh nya dan Imam menyuruh rakyat nya untuk berpuasa selama 3 hari dan di hari ke empat kita di perintahkan untuk keluar bersama-sama, yang laki yang perempuan, yang tua yang muda, yang anak-anak dalam satu tempat untuk melaksanakan sholat istisqo.

Dahulu Abdullah bin Mubarok melihat satu budak sudah berkali-kali di perintahkan oleh pemerintah nya untuk sholat istisqo namun tetep juga di turun hujan. Rajanya sudah kebingungan karena sudah sholat istisqo berkali-kali namun tidak turun hujan. Suatu Saat Syekh Abdullah bin Mubarok melihat satu orang budak dia mengatakan Ya Allah dengan kedudukan mu yang tinggi di atas diriku dan rahasiaku denganmu maka turunkan untuk mereka hujan. Tiba-tiba awan menjadi gelap dan langsung turun hujan. Lalu Abdullah bin Mubarok memperhatikan ini orang dan akhir nya ini budak di ikutin sampai ketempat majikannya lalu besok nya di tempat pelelangan budak di panggil tuannya dan berkata aku minta salah satu dari pada budak mu lalu di keluarkan budak-budak yang kuat dan punya ke ahlian, kata Abdullah bin Mubarok bukan yang ini . lalu Abdullah bin Mubarok bertanya apakah masih ada lagi budakmu? Di jawab, ada, namun dia orang yang lemah. Kata Abdullah bin Mubarok iya coba kau keluarkan dia, lalu di perhatikan budak itu . akhir nya dibeli dengan harga yang di minta. Ketika berjalan Syekh Abdullah bin Mubarok mengatakan: wahai budak engkau adalah tuanku dan aku adalah budakmu. Bingung budak ini, kata budak nya boleh kah kita mampir sebentar ke Masjid karena aku ingin sholat 2 rakaat. Di perjalanan budak bertanya kenapa kau lakukan ini? Iya karena aku melihat kemarin engkau berdoa langsung turun hujan di depan mataku. Akhir nya ketika dia sholat 2 rakaat dia minta sama Allah Swt Ya Allah engkau telah buka kan hijabku kepada orang lain maka ambillah diriku.

Seperti itu lah orang-orang soleh. Ketika orang lain mengetahui bahwa dia dekat dengan Allah Swt dia tidak akan betah di dunia.

Sayyidina Musa Alaihisalam ketika minta istisqo berkali-kali tidak di kabulkan sama Allah Swt. Kata Allah Swt wahai Musa bagaimana aku akan kabulkan permintaanmu sedangkan di antara ummatku ada yang saling memutuskan tali silaturrahmi dan di antara mereka ada yang saling mendengki. Lalu di kumpulkan oleh Sayyidina Musa dan berkata siapa di antara kalian yang masih menyimpan sesuatu pada saudaranya dan memutuskan silaturrahmi dan akhirnya ada yang ngaku lalu di suruh taubat sama Sayyidina Musa dan kemudian di turunkan hujan oleh Allah Swt,.

Bagaimana zaman kita, yang di depan mata kita bukan lagi hujan biasa namun sudah hujan teguran, hujan ujian, hujan cobaan dari Allah Swt dan berita-berita makin ngeri lagi, akan terjadi hal-hal yang di luar kemampuan kita, masih belum mau sadar juga? Hati-hati ente. Udah bulan puasa lewat, syawal lewat masih saja suka maksiat sama Allah Swt. Hei musibah sudah di depan mata, kejadian sudah di depan mata, masih berani beranian untuk bermaksiat sama Allah Swt? Tunggu kehancuran dari Allah Swt yang luar biasa nanti. Mudah-mudahan Allah Swt ampunin kita, Allah sayangin kita, Allah Swt pelihara kita, Allah Swt jaga kita, Allah Swt jaga negeri kita dari segala macam musibah dan bala dari Allah Swt.

Lanjutan pembahasan:

Kemudian keluar di hari ke 4 bersama sama dengan pakaian yang merendah. Jangan pakaian yang wangi karena hukum nya makruh dan jangan juga pakaian yang penuh hiasan karena ada ulama yang mengatakan haram. Seakan-akan ente minta sama Allah Swt tapi ente pertontonkan segalanya yang tidak pantas sama Allah Swt. Apalagi kalau niat nya pamer sama orang-orang yang hadir. Mestinya minta sama Allah Swt dengan penuh ratapan, rintihan, pakai baju yang sederhana, menunjukan kemiskinan kita,harapan kita, rasa butuh kita, keperluan kita dengan Allah Swt , itu baru pas untuk minta pertolongan Allah Swt

Kemudian imam tersebut sholat dengan mereka sholat dua rakaat seperti sholat Id. Kemudian setelah sholat di selingi dengan khutbah. Ada yang mengatakan sholat setelah khutbah da nada yang mengatakan khutbah setelah sholat tapi afdholnya sholat nya sebelum khutbah. Beda dengan sembahyang Jum’at. Kemudian di rubah dari pada rida nya dari pada yang khutbah, afdholnya yang khutbah memakai rida seperti rida nya Sayyidina Ali, ketika yang khutbah membaca doa menolak bala di rubah keadaan rida nya hanya beda gulungan rida saja.

Kemudian dia banyak berdoa kepada Allah Swt dan beristighfar kepada Allah Swt. Imam nya di saat-saat khutbah banyakin doa sama Allah Swt, banyakin istighfar dengan Allah Swt. Ajak semua nya orang-orang yang mendengar nya untuk bertaubat, beristigfar dengan Allah Swt bener-bener dengan hati yang penuh takut dengan Allah Swt dengan rintihan kepada Allah Swt ketika kita mendengarkan khutbah dari pada sholat Istisqo. Dan dia berdoa dengan doa nya Rasulullah Saw

 

Doa Sholat Istisqa’

اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا سُقْياَ رَحْمَةٍ، وَلاَ تَجْعَلْهَا سُقْياَ عَذَابٍ، وَلاَ مَحْقٍ وَلاَ بَلاَءٍ، وَلاَ هَدْمٍ وَلاَ غَرْقٍ. اَللَّهُمَّ عَلَى الظُّرَّابِ وَاْلآكَامِ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُوْنِ اْلأَوْدِيَةِ، اَللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا. اَللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْثاً مُغِيْثاً، هَنِيْئاً مَرِيْئاً مُرِيْعاً، سَحاً عَاماً غَدْقاً طَبَقاً مُجَلَّلاً، دَائِماً إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِيْنَ، اَللَّهُمَّ إِنَّ بِالْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ مِنْ الْجُهْدِ وَالْجُوْعِ وَالضَّنْكِ، مَا لاَ نَشْكُوْ إِلاَّ إِلَيْكَ.اَللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ، وَأَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ اْلأَرْضِ، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلاَءِ مَا لاَ يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ، اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّاراً، فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَاراً

 

ALLAHUMMAJ ‘ALHA SUQYAN ROHMATIN. WA LAA TAJ’ALHA SUQYAN ‘ADZABIN. WA LAA MAHQIN WA LAA BALAA’IN. WA LAA HADMIN WA LAA GHOROQIN. ALLAHUMMA ‘ALLADH DHORBI WAL AKAAM. WA MANAABITIS SYAJRI WA BUTHUUNIL AUDIYAH. ALLAHUMMA HAWAALAYNA WA LAA ‘ALAYNA. ALLAHUMAS QINA GHOITSAN MUGHIITSA. HANII’AN MARII’AN MURII’AA. SAHAA ‘AAMA GHODAQOO THOBAQO MUJALLALA. DAAIMAN ILAA YAUMID DIIN. ALLAHUMMAS QINAL GHOITSA WALAA TAJ’ALNAA MINAL QOONITIIIN. ALLAHUMMA INNA BIL ‘IBAADI WAL BILAADI MINAL JUHDI WAL JUU’I WAD DHONKI. MAA LAA NASYKU ILLA ILAIKA. ALLAHUMMA ANBIT LANAZ ZAR’A WA AADIR LANAD DHOR’A. WA ANZIL ‘ALAINA MIM BAROKAATIS SAMAA’I. WA AMBIT LANA MIM BAROKAATIL ARDHI. WAKSYIF ‘ANNA MINAL BALAA’I MAA LAA YAKSYIFU GHOIRUKA. ALLAHUMMA INNA NASTAGHFIRUKA INNAKA KUNTA GHOFFAARO. FAARSILIS SAMAA’A ‘ALAINA MIDRORO.

Kemudian dia mandi jika sudah turun hujan untuk mengambil keberkahan dari doa istisqo tersebut karena itu hujan obat, memberikan kesehatan, memberikan kesembuhan dan kemudian dia bertasbih jika ada petir. Berkata Sayyidina Abdullah bin Abbas jikalau ada petir kita membaca tasbih,tapi ketika kita membaca tasbih masih terkena petir maka akau yang membayar denda nya di hari kiamat. Menandakan insya Allah aman tidak akan terkena petir orang-orang yang membaca tasbih.

Sayyidina Umar ketika sholat istisqo hanya bertawasul kepada paman Rasulullah. Kalau dulu kita bertawasul kepada Rasulullah sekarang kita bertawsul kepada Abbas dan khutbah nya sedikit. Tidak ada kata-kata nasihat namun hanya istighfar di perbanyak. Sampai di Tanya wahai Amirul Mukminin engkau tidak nasihatin orang, tidak memerintahkan orang apa-apa hanya saja engkau menyuruh istighfar terus menerus di dalam khutbahmu. Lalu beliau mengatakan ini perintah Allah Swt

Allah Swt berfirman :

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا . يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10 – 12)

 

Beliau mengutip dari pada ayat tersebut baru ayat tersebut terdiam. Banyak istighfar lebih utama dari pada perintah-perintahku dan nasehat-nasehatku. Saat nya kita perbanyak istighfar kepada Allah Swt. Di depan kita sudah musibah, bala, penyakit. Kapan lagi kita mau istighfar sama Allah Swt

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ أكْثَرَ مِنَ الاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ.

Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang memperbanyak istighfar maka Allah akan menjadikan untuknya kelapangan dari setiap kegundahan, jalan keluar dari setiap kesempitan, dan Dia memberikan rezeki untuknya dari jalan yang tidak terduga.”

Mudah-mudahan Allah Swt memberikan untuk kita semuanya rezeki yang berlimpah ruah, di angkat segala macam kesumpekan dan kesulitan dan kehimpitan dan di angkat bala dan musibah oleh Allah Swt dari negeri kita Jakarta khusus nya. Allah Swt angkat semua bala dan penyakit. Allah Swt jadikan ummat nya sadar sesadar-sadar nya bahwa tidak ada yang bisa mengangkat bala kecuali Allah Swt. Tinggal kita nya mau atau tidak minta sama Allah Swt dengan beristighfar

Mudah-mudahan Allah ampuni dosa-dosa kita, Allah rahmati kita, Allah jaga dan pelihara kita, Allah memberikan kecintaan nya dan keridhoan nya untuk kita. Amin amin Ya Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh