Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
Senin, 6 Febuari 2017
-KH.Lutfi Zawawi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Para alim ulama para habaib para dewan guru, yang amat sangat kami muliakan dan kami hormati wabil khusus Habibanal Mahbub Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos, Habibanal Mahbub Akhinal Mahbub guru kita Al-Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya, kita doakan beliau-beliau senantiasa di panjangkan umurnya oleh Allah Swt, di berikan kesehatan yang sempurna , sehat lahir dan batin, terus bisa memberikan bimbingan kepada kita semua. Orang tua kita bapak KH.Abdussalam, serta para Asatidzah lainnya yang tidak dapat kami sebutkan namanya satu persatu, namun insya Allah kita doakna beliau-beliau di panjangkan umur oleh Allah.
Satu keberuntungan untuk kita semua malam ini, Allah takdirkan kita dengan izin dan ridhonya kita berada di tempat yang paling mulia yang ada di muka bumi ini, dan majelisnya pun majelis yang mulia, dan kita pun berkumpul dengan orang-orang yang mulia, harapan kita mudah-mudahan keluar dari tempat ini dengan sebab kemulian-kemulian itu semua kita bisa menjadi orang-orang yang mulia. Amin Ya Rabbal Alamin.
Tempat yang kita duduki ini adalah tempat yang paling baik dan paling mulia yang ada di muka bumi. Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah, Ya Rasulullah tempat apa yang paling baik yang ada di muka bumi ini? Beliau menjawab sebaik-baiknya tempat adalah masjid, inilah yang merupakan rumah di antara rumah-rumah Allah,
Sebagaimana Rasulullah bersabda : “di tempat yang paling baik di muka bumi ini adalah masjid”.
Makanya dalam satu kitab di ceritakan di dalam satu kitab Mukhtarul ahadist annabawiyyah, ini masjid adalah satu-satunya bangunan yang tidak akan di hisab di hari kiamat, rumah kita di hisab, kontrakan kita di hisab, semua bangunan akan di hisab kecuali masjid. Bahkan yang satu-satunya bangunan yang masuk ke dalam sorga adalah masjid. Masjid yang pertama kali masuk ke dalam sorga adalah masjid yang pertama kali di bangun oleh Allah di muka bumi ini, Ka’bah, itu yang pertama yang masuk ke dalam sorganya Allah, didampingi dengan masjid yang ke 2 di bangun oleh Allah di muka bumi yaitu masjid Al-Aqsho di Palestina, dan sebelah kanan Masjid Nabawi Al-Munawwaroh, ini masjid masuk semua ke dalam sorganya Allah, tidak selesai sampai di situ, ketika masjid-masjid ini masuk ke dalam sorganya Allah, Allah berseru ke pada masjid, wahai rumahku engkau saat ini masuk ke dalam surga ku, adakah saat ini orang-orang yang ingin engkau ajak? Kata masjid ada, siapa?, kata Allah
- Orang –orang yang menginfakan harta nya untuk aku(masjid)
- Orang yang memakmurkan masjid,
Masjid yang kita tempati saat ini adalah tempat yang paling baik di antara tempat-tempat yang ada di muka bumi ini. Dan majelis yang kita duduki saat ini adalah merupakan majelis yang sangat luar biasa, mutiara ilmu sudah di sampaikan oleh guru kita Habibanal Mahbub Al-Habi ja’far. Ini lah yang kata Imam Ghozali Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghozali beliau mengatakan bahwa majelis ilmu itu adalah merupakan ibadah yang paling besar di antara ibadah-ibadah itu adalah menuntut ilmu, karena Rasulullah bersabda : “menuntut ilmu itu lebih utama di sisi Allah dari pada sholat, dari pada puasa, dari pada haji, bahkan menuntut ilmu itu lebih utama dari pada jihad”. kenapa demikian? Karena sholat yang kita kerjakan, puasa yang kita lakukan, haji yang sudah kita laksanakan, bahkan jihad yang kita sudah lakukan tidak akan di terima oleh Allah kalau di lakukan tanpa di dasari dengan ilmu.
Nabi Saw pernah di tanya oleh seorang sahabat yang bernama Abdullah Ibnu Mas’ud, beliau bertanya kepada nabi Muhammad, “wahai Rasulullah, amalan apa yang paling di senangi oleh Allah?” Rasulullah menjawab : “amalan yang paling di sukai oleh Allah adalah sholat”. Bukan berarti amalan yang lain tidak di sukai oleh Allah, Allah suka dengan ibadah haji, ibadah haji adalah ibadah yang besar, ibadah yang luar biasa, bahkan nabi memberikan suatu gambaran, tidak ada balasan bagi orang yang melaksanakan ibadah haji kecuali adalah surganya Allah, tapi sebaik-baiknya ibadah haji, Allah hanya wajibkan sekali seumur hidup, beda dengan sholat,
Ibadah haji hanya di wajibkan sekali seumur hidup, ketika ada perintah untuk melakukan ibadah haji
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ada seorang sahabat bertanya kepada nabi, “apakah kewajiban haji ini setiap tahun ya Rasulullah?” Rasulullah diam ketika di tanya seperti itu, di tanya lagi oleh sahabat, “apakah setiap tahun ya Rasulullah?” 3 kali nabi di tanya tapi tidak menjawab, lalu nabi mengatakan, “kalau aku katakan iya maka niscaya akan menjadi wajib 1 tahun sekali, kalau 1 tahun sekali ibadah haji, maka kalian tidak akan mampu kata nabi Muhammad”, Allah suka dengan ibadah haji tapi Allah hanya mewajibkan sekali seumur hidup, Allah suka dengan ibadah puasa, tapi Allah hanya mewajibkan puasa hanya 1 bulan dalan 1 tahun yaitu bulan Ramadhan, orang yang puasa di bulan Ramadhan, Rasulullah Saw memberikan 1 motivasi buat kita untuk memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya, orang yang puasa di bulan Ramadhan di ampuni dosa nya oleh Allah, baik dosa yang terdahulu maupun dosa yang akan datang, Allah suka dengan ibadah puasa tapi tidak dengan ibadah sholat, Allah lebih suka dengan ibadah sholat , kenapa? Haji di anjurkan oleh Allah hanya sekali seumur hidup, puasa hanya 1 bulan dalam 1 tahun Allah perintahkan kita, tapi tidak dengan sholat, saking senengnya Allah dengan ibadah sholat, Allah perintahkan kita bukan sekali seumur hidup , bukan sebulan dalam 1 tahun, tapi 1 hari 5 kali kita di anjurkan sholat, alangkah beruntungnya kita pada malam hari ini. Sudah mendapatkan mutiara ilmu dari beliau.
Rasulullah pernah mengisyaratkan, kata nabi Saw nanti akan terjadi 1 masa pada umatku banyak di antara umatku yang mengerjakan sholat tapi sedikit sekali orang yang mendirikan sholat . Yang mengerjakan sholat banyak, tapi yang mendirikan sholat sedikit, kenapa? Karena mereka hanya bisa mengerjakan tapi tidak bisa mendirikan sholat. Padahal tidak ada 1 ayat pun dalam Al-Qur’an tentang sholat. Tidak ada 1 hadist pun dalam hadist-hadist nabi Muhammad tentang perintah sholat kecuali di awali dengan kata AQIMUSSHOLAH.(dirikanlah sholat) tidak ada satu pun yang bilang kerjakan sholat, mengapa? Karena orang yang mendirikan sholat beda dengan orang yang mengerjakan sholat. Orang yang bisa mendirikan sholat itu adalah orang yang di katakan
إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ini lah sholat kita, tadi telah di ajarkan tentang rukun-rukun sholat. Kata nabi dalam 1 hadist : “Apabila ada seseorang membaguskan sholatnya, dia sempurnakan wudhunya , dia sempurnakan rukuknya, dia sempurnakan sujudnya, maka berkata itu sholat , mudah-mudahan engkau di jaga oleh Allah sebagaimana engkau telah menjaga aku, tapi apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan sholat , maka berkatalah itu sholat mudah-mudahan engkau di campakan oleh Allah sebagaimana engkau telah mencampakan aku”.
Inilah kita beruntungnya hadir di majelis ini, jangan kan dapat ilmu memandang wajah guru kita saja sudah ibadah. Jangan kan duduk atau salaman kepada guru-guru kita, memandang wajah guru-guru kita saja sudah ibadah.
Kata sebagian ulama, ada 4 pandangan yang apabila kita pandang itu semua punya nilai ibadah di sisi Allah.
- Memandang kepada Baitullah adalah ibadah. Setiap hari di Ka’bah, Allah turunkan 120 rahmat, 60 rahmat untuk orang yang Thawaf , 40 rahmat Allah berikan untuk orang yang sembahyang , 20 rahmat Allah berikan untuk orang yang memandang Ka’bah, jauh sebelum Allah ciptakan alam semesta , jauh sebelum Allah ciptakan nabi Adam , 1 riwayat 5000 tahun sebelum Allah ciptakan nabi Adam, Allah sudah ciptakan Baitullah dan Allah menyimpannya di sorga nya Allah, setelah Allah ciptakan alam semesta barulah Allah turunkan itu Ka’bah yang saat ini ada di Mekkah . nanti di hari kiamat Allah berseru kepada Ka’bah, apa kata Allah?, “wahai Ka’bah, pulanglah kamu ke asal mu”, namun Ka’bah tidak mau . Sampai 3 kali Allah bertanya, “kenapa engkau tidak mau kembali ke dalam sorga sementara semua makhluk-makhluk ku ingin masuk kedalam sorga, kenapa engkau tidak mau masuk ke dalam surga?” Apa kata Ka’bah, “demi kemuliaan mu ya Allah, demi ke agunganmu ya Allah, bukan aku tidak mau kembali ke surga, sesungguhnya aku ingin ke surga tapi dengan 1 permintaan”, “apa permintaan mu kata Allah?”, “Izinkan aku kembali ke surga bersama orang-orang yang pernah datang kepadaku” kata Ka’bah.
- Memandang kepada Al-Qur’an juga adalah ibadah. Jangankan membaca dan menyentuh, memandang nya saja sudah mendapatkan nilai-nilai ibadah.
- Memandang wajah guru-guru kita juga adalah ibadah, memandang wajah ulama dan duduk dengan para ulama adalah ibadah. Guru yang mengenalkan kita kepada Allah, kita berhutang budi dengan para ulama, kita berhutang budi dengan para Habaib, kalau bukan karena beliau-beliau kita tidak akan mengenal Tuhan kita, kata nabi akan datang satu keadaan, dimana pada saat keadaan itu gelap nya luar biasa seperti malam yang gelap gulita, makanya nabi menyuruh kita segeralah kita dengan amal-amal sholeh, nanti akan terjadi satu masa yang keadaan itu banyak fitnah saat itu sehingga keadaannya gelap gulita, sehingga manusia pada saat itu sudah tidak bisa membedakan mana kebaikan dan keburukan, mana halal dan mana haram, kalau sudah seperti itu kata nabi nanti banyak orang pagi beriman, sore sudah kafir, sore dia beriman, pagi sudah kafir. Kenapa? Karena pada saat itu fitnah begitu banyak, mereka rela jual agamanya karena urusan dunia, mereka rela jual aqidahnya hanya untuk kepentingan dunia, 15 abad yang lalu nabi sudah memberikan isyarat seperti itu, kalau sudah gelap kita butuh lampu yang membimbing kita kejalan yang lurus, kita butuh lampu yang bisa menunjukan kita ke jalan Allah, siapa lampu kita? Lampu kita adalah para alim ulama, ulama adalah lampu-lampu di dunia, beliau yang akan menuntun kita ke jalan Allah, tapi saat ini ada segelintir orang yang berusaha mencoba mematikan lampu-lampu itu, saat ini ada sekelompok orang yang mencoba lampu-lampu di Jakarta pada khususnya, supaya gelap ini Jakarta, supaya orang tidak tahu mana halal mana haram, oleh karena itu kita jaga guru-guru kita biar panjang umur, sehat wal afiyah, kita jaga para ulama kita,
- Memandang wajah kedua orang tua kita adalah ibadah, jangankan berbakti, jangankan berbuat baik, mandang wajah orang tua kita adalah ibadah. Kita ini banyak yang belum berangkat haji, orang yang berangkat haji dia rela meninggalkan rumah, dia rela meninggalkan kantornya, dia rela meninggalkan usahanya, tujuan mereka ke Mekkah, dia tinggalkan Indonesia, pergi ke Mekkah, pergi ke Madinah melaksanakan ibadah haji tujuan dan harapannya hanya 1 kembali ke tanah air dia bisa menjadi haji yang Mabrur. Untuk berangkat haji sekarang berat, jangan kan yang tidak mempunyai uang, yang punya uang pun susah, ketika kita punya uang, kita setor di bank, insya Allah kita dapat nomor tapi berangkatnya nanti 23 tahun yang akan datang. Tapi insya Allah kita tidak perlu wukuf di padang Arofah kita tidak perlu Thawaf di Baitullah. Kita akan mendapatkan haji yang Mabrur, kata nabi tidak ada di antara seseorang yang memandang wajah orang tuanya, dia pandang ibunya dengan pandangan kasih sayang kecuali Allah akan memberikan pahala kepada orang yang memandang wajah orang tua nya, pahala haji yang mabrur di sisi Allah,
Makanya saya minta buat kita semua, khusus nya buat yang muda-muda generasi kita saat ini, kalau di rumah kita masih punya orang tua, masih punya ayah, masih punya ibu, bersyukurlah kalian karena artinya pintu keberkahan masih Allah berikan kepada kita. Walaupun orang tua kita sudah tua, rambutnya beruban dan kulitnya sudah keriput kalau mereka masih hidup jangan sakiti mereka, jangan membentak mereka karena itu kunci keberkahan kita. Setiap malam kita tahajud, pagi sholat dhuha, tidak pernah meninggalkan baca Qur’an, sholawat nabi tidak pernah lepas, tapi durhaka kepada orang tua, jangan harap amal ibadah kita di terima oleh Allah, ridho nya Allah tergantung ridhonya kedua orang tua kita, murkanya Allah juga tergantung murka kedua orang tua kita, jangan kita sakiti mereka .
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh