JALSATUL ITSNAIN MAJELIS RASULULLAH SAW
Senin, 22 Mei 2017
-HABIB JA’FAR BIN MUHAMMAD BAGIR AL-ATTHOS-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
رَبِّ اشْرَحْ لِىْ صَدْرِىْ وَيَسِّرْلِىْ اَمْرِىْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِىْ يَفْقَهُوْاقَوْلِى
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
Alhamdulillah wa syukrulillah di malam hari ini kita kembali dalam kajian kitab Safinatunnajah yang di karang oleh Al-Imam syekh Salim Bin Abdullah bin Saad bin Sumair yang mudah-mudahan Allah memberikan manfaat dari pada Ilmu-ilmu yang beliau berikan kepada kita dan di berikan cahaya nya oleh Allah Swt dan di berikan Khossyahnya oleh Allah Swt Amin amin amin Ya Rabbal Alamin.
Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kehadirat junjungan Nabi besar Muhammad Saw, yang dengan beliau kita bisa mengenal seluruh kemuliaan dan keistimewaan dan kelebihan yang Allah berikan baik dari diri seseorang, baik dari waktu dan tempat kita mengenal semua fadhilah-fadhilah waktu, zaman dan manusia-manusia yang di muliakan Allah Swt melalui junjungan Nabi besar Muhammad Saw. Mudah-mudahan kita berada di penghujung bulan Sya’ban, bulan yang termasuk bulan istimewa yang sangat besar di sisi Rasulullah Saw yang di katakan oleh para ulama bulan nya Rasulullah Saw, Mudah-mudahan Allah Swt tidak sia-siakan amal ibadah kita yang telah lalu, dari mulai bulan Rajab , bulan Sya’ban bulan-bulan sebelumnya di terima oleh Allah Swt untuk kita persiapkan diri kita menyambut datang nya bulan suci Ramadhan yang tadi di dalam qosidah-qosidah kita menghaturkan doa- doa dan munajat para ulama kita.
Mudah-mudahan di kabulkan oleh Allah Swt. 3 yang terpenting yang harus kita perhatikan dalam menyambut bulan suci Ramadhan
1) Diri kita
2) Waktu kita
3) Dan harta kita.
Pasal Syarat Jamak Ta’khir
Syarat-syarat jamak ta’khir ada 2
1) Niat jamak ta’khir ketika waktu sholat yang pertama masih tersisa, sekiranya masih cukup untuk mengerjakan sholat tersebut.
Penjelasan: maksud nya ketika kita ingin sholat zuhur dan asar, dan kita ingin me ta’khir sholat zuhur di waktu asar, kita di harus kan niat ta’khir di waktu zuhur. Tapi ketika kita lupa niat takhir di waktu zuhur tersebut dan kita belum sholat zuhur sampai waktu zuhur habis, itu bisa di jatuhkan qodho..
2) Kekalnya (terus-menerus) udzur sampai kepada sempurnanya sholat kedua.
Penjelasan: contoh ketika kita di bandung kita ingin ta’khir zuhur kita harus masih ada di wilayah bandung, tapi kalau sudah di wilayah jakarta itu jatuh nya sudah qodho. karena safar nya sudah selesai.
Atau kita masih di dalam perjalanan sudah niat di tempat yang akan di tuju atau muqim, niat muqim itu niat di 1 tempat 4 hari selain hari masuk dan hari keluar. Kita niat ke bandung Cuma 3 hari boleh kita melakukan qoshor atau jamak, tapi ketika sudah 4 hari selain hari masuk dan hari keluar sudah tidak boleh jamak dan qoshor. Musafir adalah orang yang tinggal di 1 daerah kurang dari 4 hari selain hari masuk dan hari keluar. Kalau sudah di atas 5 hari selain hari masuk dan hari keluar itu dinamakan muqim.
Uzur ada 3
1) Uzur perjalanan
Penjelasan: musafir
2) Uzur sakit
Penjelasan: kalau sakit boleh taqdim dan ta’khir
3) Uzur hujan
Penjelasan: kalau hujan hanya boleh taqdim, dan bagi orang yang jauh dari masjidnya. Dan biasa melakukan sholat jamaah di masjid bersama imam, dan tidak ada pelindung dari hujan. Dan syarat hujannya harus membasahi dirinya, bukan hujan gerimis. Dan di perboleh kan nya taqdim karena hujan jika di sholat yang pertama masih hujan, lalu ketika salam sholat yang pertama masih hujan dan ketika takbiratul ihram sholat yang di taqdim masih hujan itu boleh di taqdim. Walwpun setelah sholat yang kedua berhenti hujannya tetap sah jamaknya.
Pasal Syarat Qashar
Syarat-syarat untuk di perbolehkannya shalat qashar ada 7:
1) Jarak kepergiannya sudah mencapai dua marhalah ( sekitar 80,64 km atau 82 km menurut Al-Habib Zain bin Smith) kalau mau aman kata para ulama 120 km itu Mutlaq Qashar.
2) Kepergiannya tidak karena dorongan maksiat.
Penjelasan: ketika kita dari Jakarta ingin pergi ke bandung lalu di Jakarta kita sudah ada niat untuk maksiat. Maka tidak ada keringan-keringanan seperti tayammum, jamak dan qoshor. Kecuali di awal perjalanan dia tidak ada niat untuk bermaksiat lalu sudah sampai tempat tujuan di paksa oleh temannya untuk bermaksiat dan bertaubat dengan Allah maka boleh untuk melakukan jamak dan qashar.
Dan ada lagi ketika kita tidak ada niat di awal perjalanan, lalu di tengah perjalanan kita niat untuk maksiat, itu tidak boleh jamak atau qashar.
3) Dan dia mengetahui seharusnya qashar.
Penjelasan: makna nya qashar merubah sholat yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat.
4) Niat qashar ketika takbiratul ihram.
Penjelasan: ketika takbiratul ihram kita niat qashar, niat nya ushalli fardhu zuhri qoshron imaman atau makmuman,(aku niat sholat zuhur qashar, atau aku niat sholat zuhur 2 rakaat)
5) Shalat yang di qashar hanya yang 4 rakaat saja.
6) Yang berpergiannya terus menerus sehingga sempurna sholatnya.
7) Orang yang mengqoshor sholatnya tidak boleh mengikuti atau bermakmum kepada orang yang tidak qoshor yang menyempurnakan sholatnya.
Penjelasan: tidak boleh mengikuti imam yang sholatnya 4 rakaat.
Wallahu’a’lam bisshowab.