Yang Paling Dicintai Rasulullah SAW Diantara Kalian

Yang Paling Dicintai Rasulullah SAW Diantara Kalian
Senin,23 Maret 2009


قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ أَحْسَنَكُمْ أَخْلَاقًا

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh yg paling kucintai diantara kalian adalah yg paling baik akhlaknya” (Shahih Bukhari)

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah kita lanjutkan acara kita, nanti syarah haditsnya akan dilanjutkan oleh beliau karena beliau ini hafal Shahih Bukhari dan syarahnya dan

lebih dari 30.000 hadits. Demikian hadirin,

Kita mintakan kepada guru kita fadhilatul ustadz ad da’i illaAllah Sayyidil Habib Musa Al Kadhim bin Ja’far Assegaf untuk menyampaikan tausiyah beberapa

menit lantas diterjemahkan oleh guru kita fadhilatul ustadz ad da’i ilallah Syekh Ridwan Al Amri lantas dilanjutkan beberapa menit. Demikian, tafadhol

masykura..

Segala puji bagi Allah Swt yang telah mengumpulkan kita di tempat ini, shalawat dan salam kita haturkan kepada hadiratul Rasulullah Saw. Al Habib Musa bin

Ja’far Assegaf, tamu kita dari kota Tarim, Hadramaut. Beliau membuka pembicaraannya dengan mengucapkan hamdalah dan bershalawat kepada Rasulullah Saw.

Kemudian beliau mengatakn baru saja kita sama – sama mendengarkan sabda daripada Rasulullah Saw yang mana hadits itu keluar dari lisannya Nabi Muhammad Saw

yang sudah pasti akan membawa keberkahan bagi kita yang mendengarkan hadits daripada Rasulullah Saw.

Kita tadi sama – sama mendengarkan sabda Rasulullah Saw bahwasanya “inna min ahabbikum ilayya ahsanakum akhlaq” sesungguhnya orang yang paling aku

cintai dari ummatku adalah yang paling baik akhlaknya, yang paling aku cintai, kata Rasulullah Saw. Walaupun banyak, seperti membaca Alqur’an itu

orang – orang yang dicintai Allah Swt. Orang yang banyak berdzikir orang yang dicintai oleh Allah Swt. Akan tetapi hadits ini memperkuat bahwasanya orang

yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw dari kalian semua adalah yang akhlaknya paling bagus.

Alhamdulillah, berkat taufiq dari Allah Swt, Allah memberikan kita kemudahan untuk bisa kita berbuat amal – amal yang taat sehingga kita menjadi orang –

orang yang dicintai oleh Rasulullah Saw maka ketahuilah apabila kita ingin dijadikan orang – orang yang paling dicintai oleh Allah Swt, ini ada jalur yang

paling cepat yaitu bagaimana memperbagus akhlak budi pekerti kita sebagaimana Rasulllah Saw.

Kita semua mampu untuk mengajak orang, bagaimana mereka bisa mencontoh akhlak Rasulullah Saw yang baik. Sebagaimana Allah Swt menciptakan yaitu manusia

dengan bentuk dan rupa yang paling baik. “Laqad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim” sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

sebaik-baiknya. QS. At-Tiin : 4.,, Maka manusia diciptakan oleh Allah Swt melebihi daripada makhluk Allah yang lainnya.maka dari itu kita diajarkan

oleh Baginda Rasulullah Saw, apabila seorang mukmin ia berkaca di depan kaca, ia melihat bentuk dan rupa yang diberikan oleh Allah Swt kepada dirinya, akan

tetapi bentuk rupa yang dhahir terlihat maka jangan lupa juga kata Rasulullah Saw yaitu akhlak atau budi pekerti yang baik. Sehingga Nabi Muhammad Saw

mengajarkan kepada kita satu dia apabila kita berkaca ,“Allahumma kamaahassanta khalqiy fahassin khuluqiy” (doa ketika bercermin) Ya Allah sebagaimana

Engkau sempurnakan bentuk dan rupaku, Engkau perindah bentuk dan rupaku, Engkau perbaiki juga bagaimana bathinku yaitu dengan akhlak yang mulia.

Ketahuilah! Bentuk dan rupa yang dhahir yang apabila rupa kita kurang baik, niscaya akhirnya kita meninggal dunia, apabila dikubur selesai itu bentuk dan

rupa yang tidak baik. Akan tetapi bentuk rupa yang bathin, yang tidak terlihat terkecuali dilihat oleh orang – orang tertentu yang diijinkan oleh Allah Swt

yaitu akhlak yang mulia dan itulah akan terus terbawa kepada orang ini sampai nanti hari kiamat berjumpa dengan Allah Swt. Sebagaimana kita merawat diri

kita, merawat bentuk rupa kita pun, kita diajarkan oleh Baginda Rasulullah Saw untuk memperbaiki akhlak kita, budi pekerti kita sehingga Allah Swt melihat

bukan hanya dhahir kita akan tetapi bathin kita juga.

Jadi tadi, Alhabib Musa mengatakan seseorang apabila ingin berakhlak mulia sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw, disamping ia berusaha jangan

pula lupa ia memohon dan berdoa kepada Allah Swt. Sebagaimana Nabi Muhammad Saw pun berdoa di dalam doa – doanya. Beliau saw berdoa kepada Allah Swt agar

Allah memberikan petunjuk kepada beliau saw, agar beliau saw diberikan kesabaran oleh Allah Swt. Telah berapa banyak cobaan dan penderitaan yang dialami oleh

Rasulullah Saw. Nabi Saw mendapatkan cobaan, yaitu mendapatkan gangguan maka Nabi saw sabar untuk menghadapi gangguan daripada orang – orang kafir quraisy.

Akan tetapi segala gangguan yang dialami oleh Rasulullah Saw dan penderitaan yang dirasakan oleh Nabi Muhammad Saw, itu semua dihadapi oleh Nabi Muhammad Saw

yaitu orang – orang kuffar bermuamalah dihadapan Rasul saw dengan muamalah yang tidak baik. Tingkah laku mereka yang buruk kepada Nabi saw, akan tetapi

dengan akhlaknya Rasulullah Saw, beliau tidak membalas dengan sesuatu yang tidak baik. Akan tetapi Rasulullah Saw membalas segala perbuatan mereka yang jelek

dengan perbuatan yang baik. Itulah akhlak yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

Sehingga Allah Swt memuji kepada Nabi Muhammad Saw di dalam Alqur’anulkarim. Yang dipuji bukan dari kesabarannya, yang dipuji bukan dari ibadahnya,

padahal Nabi Muhammad Saw banyak beribadah kepada Allah Swt. Sehingga diriwayatkan dari banyaknya ibadah Nabi Muhammad Saw, dari qiyamullailnya Nabi saw

sampai bengkak kedua telapak kaki beliau. Akan tetapi semua perbuatan Nabi Muhammad Saw, ibadah – ibadah, amal – amal Nabi Muhammad Saw yang dipuji oleh

Allah Swt didalam Alqur’an “wa innaka la a’la khuluqin adzim” sesungguhnya engkau Ya Rasulullah didalam budi pekerti yang sangat agung. QS. Al Qalam :

4. Sesungguhnya Rasul saw sungguh benar – benar berada didalam budi pekerti yang sangat tinggi dan agung disisi Allah Swt. Kalau kita manusia yang

biasa, mungkin kita bisa berakhlak tapi akhlaknya al hasanah. Perbuatan akhlak yang bagus, tidak dikatakan akhlak kita agung. Tidak ada yang berbuat akhlak

yang bagus dikatakan akhlaknya agung. Akan tetapi akhlak yang agung ini hanyalah diberikan oleh Allah Swt kepada Baginda Rasulullah Saw. Sehingga akhlaknya

Nabi saw yang begitu agung menutupi segala hal yang lainnya.

Tidak dipuji, “wa innaka la a’la ilm adzim” sesungguhnya engkau didalam ilmu yang begitu agung. Sesungguhnya engkau dalam sabar yang agung. Akan

tetapi Allah Swt memuji kepada Nabi Muhammad Saw “wa innaka la a’la khuluqin adzim”. Maka keluarlah pujian yang diberikan oleh Allah Swt

kepada Nabi Muhammad Saw bagaimana akhlaknya Nabi Muhammad Saw sehingga mereka yang tadinya musuh – musuh Nabi saw. Orang – orang kafir masuk ke dalam agama

Islam, mereka taat kepada Nabi Muhammad Saw, karena apa? Bukan hanya dari kesabaran Nabi saw tapi melihat bagaimana akhlaknya Rasulullah Saw.

Dikatakan bahwa (saya belum bawa ucapan beliau tadi) ,Rasul saw mengatakan “wakhaaliqunnaasi bikhuluqin hasan” pergauli manusia, engkau bergaul

(bermuamalah) sesama manusia (dengan baik) bukan dengan perbuatan yang lain. Akan tetapi dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw, diajarkan oleh Baginda

Rasulullah Saw maka diperintahkan bergaulah kepada orang lain dengan akhlak yang baik. Maka disini akhlak yang mulia bisa melebihi daripada amalan –

amalan yang lain bahkan melebihi derajat orang – orang yang shalih, orang – orang yang banyak shalatnya dengan akhlak yang mulia. Maka banyak hadits, kalau

seseorang mungkin banyak puasanya, shalat sunnahnya banyak, akan tetapi dia tidak mempunyai akhlak yang baik maka ini derajatnya rendah di mata Allah Swt

dibanding orang yang tidak banyak berpuasa, tidak banyak shalat sunnah, akan tetapi akhlaknya mulia, budi pekertinya agung maka orang ini derajatnya lebih

tinggi disisi Allah Swt. Sebagaimana disabdakan oleh Baginda Rasulullah Saw “ada sebagian manusia, yaitu seseorang laki – laki maupun perempuan ia

dengan akhlaknya yang baik bisa melebihi derajatnya orang – orang yang berpuasa dan derajatnya orang – orang yang bangun di malam hari”.

Diperhatikan ikhwani bahwasanya Rasulullah Saw yang mulia itu, yang sangat agung bukan hanya diketahui oleh para sahabat Nabi Muhammad Saw. Bukan hanya

orang – orang mukminin yang mengetahui akhlak dan budi pekerti beliau saw yang sangat agung itu, akan tetapi mereka para orang – orang kafir, mereka orang –

orang munafik, musuh Rasulullah Saw, mereka mengetahui budi pekerti dan akhlak daripada Rasulullah Saw yang mulia dan sangat agung. Bahkan diriwayatkan

daripada akhlak beliau yang sangat agung, sampai anak – anak kecil mengetahui bagaimana akhlaknya Rasulullah Saw yang sangat mulia.

Sehingga Rasul Saw mempunyai kebiasaan, kalau beliau pulang dari peperangan, beliau kumpul bersama semuanya, anak – anak kecil yang masih berumur kecil,

mereka berbaris dihadapan Nabi Muhammad Saw. Terkadang di barisan depan itu adalah Sayyidina Ja’far bin Abu Tholib, Sayyidina Hasan wa Husein dan beberapa

sahabat sampai shaf yang kedua dan ketiga dan Rasul saw duduk di hadapan mereka sambil melihat mereka semua, Rasulullah Saw mengatakan sayembara kepada

mereka “hai anak – anak sesungguhnya aku menyembunyikan sesuatu di ketiakku ini atau di pakaianku. Barangsiapa yang cepat mengambil apa yang aku

sembunyikan maka dia akan mendapatkan hadiah dariku, silahkan mengambil sesuatu yang aku sembunyikan di pakaianku”. Maka semua anak – anak yang berbaris

di depan Rasulullah Saw, satu – persatu dari mereka berlomba – lomba mendatangi menghampiri Rasulullah Saw, ada yang datang dari belakang, ada yang datang

dari dadanya Rasulullah saw, ada yang datang dari kepalanya Rasul saw, mereka berebutan mengambil sesustu yang disembunyikan oleh Rasulullah Saw dan beliau

diserbu oleh anak – anak kecil, beliau saw tertawa dengan gembira melihat tingkah laku anak – anak yang memperlakukan Rasulullah Saw. Inilah akhlak, inilah

budi pekerti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw sehingga beliau saw dicintai oleh ummatnya.

Beliau (Alhabib Musa) menceritakan bagaimana akhlak Rasulullah Saw yang perlu kita contoh. Pada suatu hari Nabi Muhammad Saw sedang duduk dengan para

istri – istrinya, Sayyidah Hafsah, Sayyidah Zainab, Sayyidatuna Aisyah dan yang lainnya duduk bersama Rasulullah Saw. Dan mereka para istri Nabi saw kumpul

bersama Rasul saw mereka tertawa dan dari mereka ada yang mengangkat suaranya di hadapan Sang Nabi saw. Satu sama lainnya saling bercanda di hadapan Nabi

Muhammad Saw dan beliau saw meladeni dan melayani bagaimana istri – istrinya. Tidak lama kemudian, sedang asyik – asyiknya mereka para istri – istri Nabi

Muhammad Saw bersama Sang Nabi sedang bercanda, tiba – tiba terdengar suara ketukan pintu. Tatkala didengar suara ketukan pintu, “Assalamu’alaikum”

dilihat Sayyidina Umar bin Khattab maka semua para istri Nabi saw yang tadi sedang asyik duduk bersama Nabi Muhammad Saw, sedang bersenda gurau bersama Sang

Nabi saw, mereka semua mengenakan hijab (cadar) nya. Yang tadinya membuka kerudungnya, mereka semua kembali memakainya dan menutup cadarnya sampai mereka

semua masuk ke dalam kamar, bersembunyi tidak mau lagi duduk dengan Rasulullah Saw karena datang Sayyidina Umar bin Khattab. Maka Sayyidina Umar bin Khattab

setelah masuk, Rasulullah Saw tertawa melihat Sayyidina Umar bin Khattab. Maka Sayyidina Umar melihat Rasulullah Saw yang tertawa gembira sampai geli hatinya

Rasulullah Saw, semoga Allah mendengarkan engkau ya Rasulullah. Demi Allah Swt membuat engkau gembira ya Rasulullah saw, sebagaimana engkau dibuat gembira

oleh Allah Swt. “apa yang membuat engkau tertawa ya Rasulullah?” maka Rasulullah Saw mengatakan “tadi sebelum engkau datang, semua istri – istriku

sedang berkumpul, sedang bercanda gurau denganku, kemudian tatkala engkau datang, mereka masuk ke dalam menutup cadarnya dan bersembunyi”. Maka Sayyidina

Umar bin Khattab berteriak dari depan “hai para istri – istri Nabi saw, kalian lebih takut kepadaku daripada Rasulullah Saw? Rasulullah lebih berhak,

lebih pantas untuk ditakuti daripada aku?” Maka menyahut salah satu istri daripada Nabi Muhammad Saw “ya Umar benar, kami lebih takut padamu, kami

tidak takut daripada Rasulullah Saw karena kami mengenal engkau adalah orang yang keras maka kami takut. Nanti kalau kami tertawa, engkau akan memarahi kami.

Akan tetapi kalau kami tertawa, kami bercanda dihadapan suami kami yaitu Rasulullah Saw, beliau saw tidak pernah memarahi kami”. Maka Sayyidina Umar

bin Khattab melihat keadaan ini, beliau terdiam. Dan Rasul saw tertawa (Shahih Bukhari).

Diriwayatkan bahwasanya daripada akhlaknya Rasulullah Saw pernah satu kali Rasulullah Saw didatangi daripada anak dari seorang munafikin yaitu Abdullah

bin Ubay. Ia terkenal di Madinah, ia meninggal dunia. Tatkala ia mati, anak – anaknya daaing mendatangi Rasulullah saw “ya Rasulullah aku minta kain kafan

untuk mengkafani ayahku yang sudahmeninggal dunia” maka Rasulullah Saw mengatakan “baik” padahal Rasul saw tahu ini orang munafik, maka diberikan

kain oleh Rasul saw untuk mengkafani ayahnya yang meninggal itu. Maka Rasul saw daripada akhlaknya Rasulullah saw “coba engkau memberitahu sebelumnya maka

aku akan datang dan menyolati ayahmu itu” maka anak itu berkata “ya Rasulullah boleh disholati” maka Rasulullah datang dalam pekuburannya.

Sudah seelsai dikafankan dan dikuburkan, Rasulullah saw menyolatkannya. Tatkala Rasul saw menyolatkan diatas kuburnya itu, Sayyidina Umar bin Khattab sedih

mengetahui hal ini, Sayyidina Umar mengingatkan kepada Rasulullah saw “ya Rasulullah engkau tahu ia ini munafik, tidak akan diridhoi seorang munafikin,

kenapa engkau sholatkan?” berkata Rasulullah Saw “ya Umar belum ada larangan dari Allah Swt untuk aku menyolatkan kepadanya walaupun ia orang

munafik”. Maka disholatkan oleh Rasul saw seblum turun ayat “wala tusholli a’la…wala ” jangan sekali – kali kalian menyolatkan salah satu dari

orang munafik. Rasulullah saw melarang menyolatkan jenazah daripada orang munafik dan tidak boleh berdiri di kuburannya atau pekuburan mereka. Maka

dikatakan oleh ahli tafsir setelah turunnya ayat ini “beruntung kepada munafikin Abdullah bin Ubay bahwasanya ia mendapatkan ampunan dari Allah Swt

berkat shalatnya Rasulullah Saw untuknya”. Lihat akhlaknya Rasulullah Saw, beliau saw tahu ini orang munafik tapi beliau saw mendatanginya bukan

hanya memberikan kain kafan tapi menyolatkannya.

Maka kita berusaha agar bagaimana akhlak kita menjadi akhlak yang baik. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw. Kita selalu memohon dan

meminta kepada Allah Swt disamping kita berusaha, kita juga berdoa sebagaimana Baginda Rasulullah Saw mengajarkan kepada kita bagaimana beliau saw berdoa dan

meminta kepada Allah Swt untuk diberikan petunjuk dan menjadi amalan – amalan yang paling baik. Diantaranya yaitu akhlak yang mulia. Maka Rasulullah saw

mengajarkan kita, apabila seseorang ingin bercermin ucapkanlah “Allahumma kamaahassanta khalqiy fahassin khuluqiy” maka sebagaimana Engkau memperbaiki

bentuk dan rupaku Ya Allah, maka perbaikilah juga akhlakku. Yang dhahir minta diperbaiki oleh Allah dan yang bathin juga minta diperbaiki oleh Allah.

Kita adalah manusia tidak sama dengan hewan, kita tidak sama dengan tumbuh – tumbuhan. Tumbuh – tumbuhan kalau mati kembalinya kepada tanah, kalau binatang

mati kembalinya menjadi tanah, itu pepohonan kalau mati akan kembali menjadi tanah. Akan tetapi engkau wahai manusia apabila engkau meninggal dunia engkau

bukan kembali kepada tanah, walaupun jasadmu dilianglahatkan ke dalam tanah akan tetapi ruhmu akan kembali kepada Allah Swt. Ruhmu naik keatas menghadap

Allah Swt, akan menghadap Allah Swt apabila sebagaimana kita yaitu ruh kita, santapan rohani kita. Akhlak mulia yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw

itu akan mengangkat derajat kita.

Dikatakan bahwasanya dengan akhlak yang mulia, seseorang bisa mengalahkan daripada amalan – amalan orang yang berpuasa, amalan – amalan orang yang shalat

qiyamullail. Mungkin engkau bisa shalat, membutuhkan waktu 4 jam. Mungkin hal seperti ini membutuhkan waktu 4 jam atau berpuasa sekian bulan engkau berpuasa

sunnah. Akan tetapi dengan perbuatan akhlak yang mulia, budi pekerti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw bisa mempercepat naiknya derajatmu disisi Allah

Swt. Maka dari itu marilah kita berusaha sebagaimana dhahiran kita diperbaiki oleh Allah Swt dalam bentuk rupa yang baik danjangan lupa juga kita memperbaiki

yaitu bentuk bathin kita, akhlak kita yang telah dicontohkan oleh Baginda Rasulullah Saw, bagaimana kita bisa berakhlak yang mulia sebagaimana akhlaknya

Rasulullah Saw.

Dikatakan mudah – mudahan Majelis Rasulullah Saw ini dilimpahi keberkahan. Majelis seperti ini dicintai Nabi saw, majelis seperti ini menggembirakan hati

Nabi saw yang banyak hadir di majelis ini kaum pemuda – pemudi, anak – anak, anak – anak muda ini yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad Saw. Karena di

dalam setiap peperangan banyak didapati daripada kaum pemuda. Pernah satu kali Sayyidina Abdurrahman bin Auf, sahabat Rasulullah Saw tatkala beliau sedang

didalam barisan beliau menengok ke sevelah kanan didapati semua banyak anak – anak muda, beliau menengok ke sebelah kiri rata – rata yang ada anak – anak

muda. Maka tiba – tiba sedang asyiknya sudah siap menghadapi musuh, tiba – tiba ada dikutan dari samping kanannya Sayyidina Abdurrahman bin Auf, ada yang

nyolek Sayyidina Abdurrahman bin Auf maka Sayyidina Abdurrahman bin Auf menoleh ke sebelah kanannya. Ini ada anak kecil belum begitu besar, umurnya belasan

tahun, “apa yang kau mau, apa yang kau inginkan wahai anak muda?” anak itu berkata “wahai Abdurrahman tunjukkan padaku mana yang namanya Abu

Jahal?” ini anak muda ikut perang mau mencari mana yang namanya Abu Jahal. “untuk apa kau mencari Abu Jahal”, kata Sayyidina Abdurrahman bin Auf.

Anak itu menjawab “telah sampai kepadaku kabar bahwasanya Abu Jahal itu yang selalu menyakiti Rasulullah Saw. Waktu di kota Makkah, belum hijrah ke

Madinah sampai kabar kepadaku bahwasanya Abu Jahal ini orang yang selalu menyakiti Rasulullah saw, orang yang selalu mengganggu Rasulullah saw, maka tolong

kau beritahu padaku ya Abdurrahman mana itu Abu Jahal, aku ingin membunuhnya?”.

Belum selesai anak ini berbicara ada colekan lagi dari sebelah kiri “ada apa ini?” Sayyidina Abdurrahman menoleh anak muda juga, pertanyaannya sama

dengan yang sebelah kanan. Sayyidina Abdurrahman bin Auf berkata “untuk apa kau mencari – cari Abu Jahal”, berkata sang anak “telah sampai kepadaku

bahwasanya Abu Jahal ini adalah musuh Allah yang banyak menggoda dan mengganggu Rasulullah Saw di Makkah”. Maka Sayyidina Abdurrahman bin Auf melihat

semangat dari si anak muda ini, tidak lama kemudian Sayyidina Abdurrahman bin Auf melihat itu yang namanya Abu Jahal dikelilingi oleh para musuh – musuh yang

lain. Panah disebelah kirinya dan disebelah kanannya Abu Jahal, maka tatkala Sayyidina Abdurrahman bin Auf mengatakan kepada yang di sebelah kanannya “hai

anak muda itulah yang namanya Abu Jahal”. Belum sempat memberi saran, memberi petunjuk “hai hati – hati Abu Jahal orang jahat”, belum sempat

mengatakan itu langsung anak muda itu tanpa tawar – menawar langsung terjun dihadapinya itu Abu Jahal, ia lemparkan tombaknya ke dada Abu Jahal. Si anak

sebelah kiri bertanya “mana itu Abu Jahal?” Sayyidina Abdurrahman berkata “itu”. Langsung si anak terjun menghadapi Abu Jahal, ia senang ingin

membunuh Abu Jahal karena kebenciannya kepada Abu Jahal karena Abu Jahal sering menyakiti Rasulullah Saw. Lihat kaum pemuda dimasa Nabi Muhammad Saw, mereka

rela mengorbankan nyawa mereka demi Nabi Muhammad Saw. Mereka para pemuda – pemuda yang sangat dicintai oleh Rasulullah Saw.

Jazakallahu khair jaza Guru kita yang kita muliakan fadhilatul ustadz ad da’i illaAllah Sayyidil Habib Musa bin Ja’far Assegaf mataanAllahu bihi, semoga

Allah memanjangkan usia beliau, semoga Allah melimpahkan keberkahan dan kebahagiaan kepada beliau di dunia dan akhirat, dan memberikan usrah di dalam dakwah

beliau di seluruh permukaan bumi. Karena beliau ini baru kembali dari Inggris beberapa waktu yang lalu dan mendatangi negeri – negeri Eropa. Sudah semakin

luas dakwah Nabi kita Muhammad Saw yang hampir saja mulai padam dan kini mulai saatnya bangkit. Dan malam ini kita berjumpa dengan beliau, semoga Allah

memberi keluasan di dalam bimbingan dan dakwah beliau. Amin Allahumma Amin.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Limpahan puji kehadirat Allah Jalla Wa Alla, yang telah mengumpulkan kita dalam kehadirat agung ini, didalam rahasia pengampunan Illahi. Telah kita dengar

sabda Nabi kita Muhammad Saw “inna min ahabbikum ilayya ahsanakum akhlaq” sungguh yang paling kucintai diantara kalian adalah yang paling baik

akhlaknya.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Jawablah lamaran Sang Nabi saw untuk dicintai oelh beliau saw. Kecintaan beliau dunia dan akhirat. Keberuntungan dunia dan akhirat, kebahagiaan dunia dan

akhirat, kemewahan yang abadi mendekat dengan beliau saw di yaumal qiyamah. Hadirin ketika nafas telah mencapai tenggorokkan kita dan saat nafas itu

berakhir, semoga nafas itu berakhir dalam cinta kita kepada Nabi Muhammad Saw. Bagaimana riwayat Shahih Bukhari Rasul saw memuji kaum anshar “man

ahabbahum ahabbullah waman abghadhahum abghadhahullah.” barangsiapa yang mencintai kaum anshar maka mereka dicintai Allah, barangsiapa yang membenci kaum

anshar maka mereka dibenci Allah. Ini kaum anshar, lebih – lebih lagi Sayyidina Muhammad Saw. Barangsiapa yang mencintai beliau akan dicintai Allah.

Rabbiy halalkan sanubari kami untuk selalu mencintai Nabi kami Muhammad Saw dan bukakan bagi kami gerbang keluasan cinta-Mu kepada kami karena kami mencintai

Nabi Muhammad Saw. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram

Kita bermunajat kepada Allah memohon pengampunan atas dosa – dosa kita dan dosa saudari – saudari kita muslimin – muslimat yang terjebak dalam dosa dan

kesalahan sebab perbuatan mereka mulai dari muncul lagi musibah di permukaan bumi Indonesia ini maka Rabbiy kami meminta pengampunan untuk kami dan muslimin

– muslimat yang penuh dosa, mereka yang terjebak dalam kemaksiatan hujani dengan hidayah. Mereka yang terjebak dalam perzinahan hujani mereka dengan taubat,

mereka yang terjebak didalam perjudian dan segala kemunkaran dan segala kerusakan akidah hujani mereka dengan hidayah dan rahmat. Kami bermunajat untuk kami

dan ayahbunda kami dan negeri kami dan seluruh wilayah muslimin khususnya negeri muslimin terbesar di muka bumi ini. Rabbiy Rabbiy jangan Kau jadikan

pemimpin yang muncul diantara kami pemimpin yang biadab, pemimpin yang tidak membela akidah Islam, pemimpin yang tidak membela kedamaian, kami minta pemimpin

yang baik, yang membawa kedamaian, kemakmuran, menegakkan keadilan, menindas kedhaliman, mengamankan mereka – mereka yang lemah. Ya Rahman Ya Rahim mereka

yang terjebak didalam kesalahan dari pemimpin – pemimpin kami, beri mereka hidayah, kenalkan mereka kepada sujud.

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya Allah..

Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah Laillahailallah Muhammadurrasulullah

Kami berdoa cukupkan musibah Ya Rabb, kami mengakui dosa kami dan dosa muslimin – muslimat, kami risau melihat hujan yang semakin hari semakin deras, dan

ingin terus membenahi dosa – dosa kami yang makin deras. Rabbiy maka cukupkanlah hujan – hujan yang membawa musibah, turunkanlah hujan hidayah, turunkanlah

hujan taubat, Ya Rahman Ya Rahim wahai Allah tahanlah musibah sebelum turun dari langit, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram Ya Dzathtahuli wal in’am
Hadirin – hadirat dan kita lanjutkan dengan doa bersama meminta keselamatanbagi muslimin – muslimat. Dan juga ingin saya sampaikan kepada hadirin bahwa saya

banyak diminta untuk menyampaikan tausiyah di acara – acara partai politik dan saya akan datangi undangan mereka karena saya tidak berani menolak ketika

orang banyak mengadakan banyak hal yang padanya dosa lalu saya diminta memberi peringatan dan saya tidak mampu menolaknya, saya harus datang dan menyampaikan

tausiyah. Maka jangan kaget jika saya muncul di banyak acara partai – partai politik. Sungguh ini untuk dakwah Sayyidina Muhammad Saw. Kita harus mendakwahi

semua kelompok masyarakat dari yang terbawah sampai yang teratas harus disampaikan kemuliaan Allah dan Rasul saw. Biarkan semua bendera – bendera naik di

dunia ini dan tidak ada bendera yang abadi kecuali bendera Sayyidina Muhammad Saw. Kita berdoa bersama dengan keberkahan Habib Musa bin Ja’far dan juga para

tamu dan para habaib kita dari Malang dan Surabaya dan para da’i besar kita, semoga malam ini menjadi malam yang banyak turunnya rahmatnya Allah kepada kita.

Amin Allahumma Amin..

Washollallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh