Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
5 Agustus 2019
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang sama kita hormati dan kita muliakan semua guru-guru kita khusus nya Al-Habib Jakfar bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan panjang umur sehat dan afiyah juga guru kita yang pada malam ini tidak bisa hadir bersama kita yaitu Al-Habib Muhammad Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan panjang umur sehat dan afiyah juga kepada guru kita Al-Habib Husein Al-Habsyi, guru kita Kh.Abdussalam juga kepada tamu kita yang datang dari Hadromaut yaitu Al-Habib Abu Bakar bin Hasan Bilfaqih kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur, sehat dan Afiyah dan mudah-mudahan apa yang nanti akan di sampaikan kepada kita bermanfaat.
Hadirin dan hadirat jamaah majelis rasulullah saw yang hadir dan demikian juga yang menyaksikan dari kejauhan Live Streaming mudah-mudahan Allah Swt menakdirkan dan menjadikan kepada kita apa yang kita dengar bisa kita amalkan bersama Insya Allah.
Hadirin dan hadirat setelah kita bersyukur kepada Allah Swt, sholawat dan salam kepada baginda Rasul Saw lalu kemudian sampailah kita pada kelanjutan Hadist dari pada kitab Qutuful Falihin yang telah di karang dan telah di rangkum oleh Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim semoga Allah jadikan beliau panjang umur, Allah sehat kan badannya, Allah kabulkan hajat-hajat nya
Hadist yang ke 116 dari kitab Qutuful Falihin bertepatan hadist ini hadist yang terakhir dari kitab yang kita pelajari kitab Qutuful Falihin. Mudah-mudahan pelajaran demi pelajaran ilmu dengan ilmu yang telah kita kaji bersama di majelis mulia majelis agung dan luhur ini di Majelis Rasulullah mudah-mudahan bisa bermanfaat. Kita baca bersama:
“ dari Anas bin Malik Baginda Rasulullah Saw bersabda: Ya Allah tidak ada kehidupan yang kekal kecuali kehidupan akhirat. Muttafaqun Alaih Bukhori Muslim. “
Hadist malam ini Hadist yang ke 116 atau Hadist yang terakhir dari kitab yang kita pelajari yang di bawa oleh sahabat Rasul Al-Imam Sayyidina Anas bin Malik salah satu sahabat Rasul yang sudah beberapa kali kita kaji tentang biografi beliau salah satu sahabat yang banyak menyampaikan dan menyimpan Hadist Baginda Nabi kita Muhammad Saw bahkan lebih dari 2000 Hadist dan meninggal dunia pada tahun 94 Hijriyah mudah-mudahan Allah Swt meridhoinya dan kita mendapatkan Barokahnya.
Beliau mengatakan baginda Nabi telah bersabda : Ya Allah tidak ada kehidupan yang abadi kehidupan yang panjang kehidupan yang penuh dengan ketenangan kehidupan yang penuh dengan kenyamanan dan ketentraman tidak ada kehidupan yang abadi kecuali kehidupan akhirat. Hadist sepakat Bukhori Muslim.
Hadist malam ini berkaitan dengan bab Zuhud di dunia. Apa yang di sampaikan oleh Baginda Rasul tidak ada kehidupan yang enak yang panjang yang nyamakan bagi kita di muka Bumi ini kekal abadi terus menerus kecuali kehidupan akhirat. Dunia itu sementara dan akhirat selama lama nya. Oleh karena nya salah kalau orang menjalani hiruk pikuk dunia ini melupakan Negri aslinya Negri yang abadi Negri akhirat. Dia hidup terus seakan-akan tidak akan mati, mencari dunia terus seakan-akan tidak akan mati, melakukan kemaksiatan terus seakan-akan tidak akan pernah mati padahal kematian itu pasti akan datang dan sesuatu yang akan datang itu pasti dekat. Nanti akan datang berarti tidak lama lagi akan datang .
Oleh karena nya bapak ibu hadirin dan hadirat melalui majelis rasulullah melalui hadist mulia ini jangan kita merasa sedih ketika kita tidak menjadi orang kaya di dunia ini. Jangan pernah kita merasa putus asa ketika rajin kepada kita ibadah kita bagus dengan Allah tetapi tidak ada pangkat apapun yang bertengker di atas pundak kita jangan pernah kita putus asa ketika semakin kita sering sujud kepada Allah tapi semakin jauh dunia dari pada kita jangan pernah sedih kenapa? Sesuatu yang indah jikalau akan musnah habis sesuatu yang indah itu tidak ada harga apa apa kenapa? Karena kehidupan yang abadi kesenangan yang selama lamanya kebahagian yang tidak terputus hanya lah kehidupan akhirat. Bib saya tidak menjadi orang kaya, saya tidak punya pabrik, saya tidak punya usaha,tidak usah sedih.
Allah Swt berfirman : wahai Muhammad kekasihku sampaikan kepada ummat manusia sesungguhnya kerugian yang hakiki dan bangkrut yang sesungguhnya bukan di dunia tapi nanti kerugian yang sesungguh nya di hari kiamat diri mereka, keluarga mereka rugi dan bangkrut, itulah penyesalan sesungguhnya.
Jadi di dunia bisa makan Alhamdulillah. Mendapat pekerjaan yang halal Alhamdulillah. Pakaian yang menutup aurat kita Alhamdulillah. Ngontrak rumah Alhamdulillah lebih dari itu seseorang akan menjadi budak nafsunya. Oleh karena nya baginda Nabi kita Muhammad Saw di beritahukan oleh Allah Swt وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗdan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan, jadi hidup nya Nabi itu Miskin sudah biasa sampai akhir hayat nya tetap Fakir dan Miskin itu biasa.
Dalam riwayat Imam Bukhori salah seorang istri Baginda Rasul Ummul Mukinin Juwairiyah Bintu Harits. Semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan barokah nya. Nabi itu ketika meninggal dunia tidak meninggalkan 1 Dirham pun tidak meninggalkan 1 Dinarpun tidak meninggalkan 1 budakpun. Budak nya Nabi banyak, sebelum Rasul meninggal sudah di bebas-bebaskan oleh Rasul, tidak punya Budak Laki dan Perempuan tidak meniggalkan apa-apa kecuali Nabi meniggalkan ada seekor Keledai yang berwarna Putih yang selalu Nabi Tunggangi dan Nabi meninggalkan Pedang dan Nabi meniggalkan sebidang Tanah yang Tanah itu Nabi jadikan Wakaf, Sodaqoh untuk para Musafir karena Allah Swt.
Bahkan dalam riwayat Nabi meninggal dunia masih ada Baju Perang nya Rasul yang masih tergadai di orang Yahudi belum sempat untuk di tebus keburu meninggal dunia.
Berkata Sayyidatuna Aisyah Nabi meninggal dunia tidak meninggal sesuatu apapun makanan yang di makan oleh manusia kecuali setengah Gandum yang Nabi letakan di rak yang saya kalau lapar ambil itu tepung saya olah saya makan berjalan waktu yang panjang tidak pernah habis berkah nya Rasul sampai pada suatu hari saya timbang penasaran itu setengah Gandum yang sedikit kok tidak pernah habis berbulan-bulan? Akhirnya saya timbang dan setelah saya timbang baru habis. Dahulu Nabi melarang saya untuk menimbang nya. Selain itu tidak ada yang di tinggalkan oleh Baginda Nabi kita Muhammad Saw.
Kembali kita ke Hadist tidak ada kehidupan yang abadi kecuali kehidupan akhirat. Hadist ini di katakan oleh Anas bin Malik yaitu ketika Rasul sedang berada di perang Khandak. Khandak ini salah satu tempat tidak begitu jauh dari Madinah. Khandak itu artinya Parit. Nabi menggali Parit mengelilingi kaum Muslimin agar bisa sedikit menghalang gempuran dari pada musuh-musuh Allah Swt dan ketika di gali Parit ini bukan sebentar bertepatan saat itu pada musim dingin mereka pada kelaparan mereka Gali itu Parit.
Berkata Sahal bin Saad Rasul yang menggali Tanah nya sendiri, Kami kata sahabat yang memikul tanah dan pasir nya di atas pundak-pundak kami, kalau ketemu batu besar Nabi yang menghancurkan kami yang gotong begitu perihatin keadaan kami di dalam perang Khandak itu kata sahabat-sahabat Baginda Nabi kita Muhammad Saw. Nabi pun tidak tega ketika melihat pembesar-pembesar kaum Muhajirin pembesar kaum Anshor bekerja keras bersama Baginda Nabi kita Muhammad Saw tanpa di bantu oleh pelayan mereka sementara mereka itu orang-orang besar di kota Mekkah akhirnya Nabi berdoa Ya Allah tidak ada kehidupan yang abadi kecuali kehidupan akhirat maka ampunilah Ya Allah ini orang-orang Muhajirin yang meninggalkan rumah mereka meninggalkan keluarga dan harta mereka demi untuk mu aku ampuni dosa-dosa kaum Muhajirin dan Anshor demikian orang-orang Anshor mereka mendengar doa nya Nabi. Sahabat ketika mendengar Nabi mendengarkan itu mereka lansgung menjawab kami orang-orang yang setia berbaiat kepada Nabi Muhammad Saw kami tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad Saw kapanpun dan dimanapun.
Bahkan kata ulama Nabi mengulang ini doa seperti kita membaca Qosidah di jawab oleh sahabat-sahabat yang mendengar. Oleh karena nya kalau orang yang membaca Qosidah itu di Tanya sumber nya dari mana dari zaman dahulu Nabi sendiri baca dan di ikuti oleh para sahabat-sahabat Nabi kita Muhammad Saw.
Dalam riwayat Imam Ibnu Abbas Nabi juga pernah mengatakan kalimat yang mirip dengan Hadist ini. Ketika Nabi berada di Tanah Arofah sedang berdiri di Arofah Nabi menyaksikan cahaya Ilahi, menyaksikan karunia Allah yang begitu deras Nabi mengatakan tidak ada kebaikan yang sesungguhnya kecuali kebaikan akhirat.
Dalam riwayat yang lain Nabi ketika berada di Tanah Arofah bersama sahabat di antara mereka ada yang berpaling maka Nabi mengatakan tidak ada kehidupan yang abadi kecuali kehidupan akhirat.
Ibu bapak Hadirin dan hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt Al-Imam Al-Baihaqi di dalam kitab beliau mengatakan Nabi itu kalau melihat sesuatu yang aneh pasti Nabi mengatakan tidak ada kehidupan yang abadi kecuali kehidupan akhirat. Makanya ulama ahli Hadist mengatakan di sunnahkan kita itu kalau melihat sesuatu yang menakjubkan dari pada dunia beserta isinya jangan lupa sebut doa yang di baca oleh Nabi. Tidak ada kehidupan yang sesungguhnya abadi kecuali kehidupan akhirat. Baik yang kita lihat itu menakjubkan karena indahnya membuat kita senang atau menakjubkan mengangetkan kita? Karena begitu menyeramkan dalam keadaan senang atau susah baca doa yang di baca oleh Nabi.
Ibu bapak hadirin hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt. Baginda Nabi kita Muhammad Saw mengatakan Hadist ini penuh dengan makna. Mungki orang-orang berilmu paham kehidupan akhirat itu lebih baik dari pada dunia. Tapi yang di maksud oleh Rasul intisari Hadist ini apa? Intisari Hadist ini agar hati kita jangan sampai mengaitkan dunia dalam hati sehingga kita berpaling dari Allah Swt karena dunia. Kalau orang dia mendapatkan kecaman berpaling dari Allah Swt hati nya bakal buta. Kalau hati seorang Muslim di dunia ini buta maka nanti di hari kiamat juga buta.
Allah berfirman: di dunia buta nanti di hari kiamat juga buta dan jalan nya akan tersesat.
Tujuan hadist ini Nabi juga memberikan Motivasi kepada kita ummat nya. Jangan berkecil hati di dunia ente gak enak, kalau malam Tahajjud, senin Kamis puasa, punya duit lebih sedikit sedekah, setiap hari bakti kepada orang tau, dekat dengan ulama tapi kenapa bib hidup saya susah? Ente tidak usah sedih, ente tidak usah berkecil hati karena tidak ada kehidupan yang nyaman kecuali kehidupan akhirat. Susah nya kita di dunia sudah di rasakan oleh Rasul lebih menderita jauh dari pada kita. Apa yang kita rasakan di dunia ini tidak ada apa-apa nya. Dari mulai di tinggal oleh orang-orang yang kita cintai ada yang wafat orang tua kita , ada yang wafat anak kita, ada yang wafat ibu kita, ada yang wafat kakak adik kita. Rasul ketika hidup di dunia ini sudah tidak mempunyai Bapak. 6 Tahun 8 tahun Ibu nya meninggal dunia, di urus sama Kakek nya sama Pamannya meninggal dunia, Kakek nya meninggal dunia, Istri nya meninggal dunia, punya anak semuanya meninggal dunia anak laki anak perempuan semuanya meninggal Nabi nya masih hidup kecuali Sayyidatuna Fathimah Azzahra Binti Rasul yang masih hidup sebelum Nabi meninggal dunia setelah Nabi meninggal dunia 6 Bulan setelah itu Sayyidatuna Fathimah Azzahra meninggal dunia tapi ketika Nabi masih hidup semua anak nya meninggal. Ujiannya Rasul Saw. Kepedihan hidup di dunia ini kira-kira di bales gak sama Allah Swt? jangan khawatir jangan berputus asa di bales sama Allah Swt.
Dalam Hadist Riwayat Imam Muslim Anas bin Malik pernah menyampaikan satu Hadist nya Rasul : nanti di hari Kiamat Allah akan panggil di datangkan ini orang Ahli Neraka yang dulu di Dunia paling Kaya, paling enak hidupnya, di panggil Allah suruh Malaikat, kata Allah celup ini orang sedetik aja dalam Api Neraka. Di dunia paling enak, makannya nya enak, di dunia enak, hidup nya bahagia, celup dalam Api Neraka lalu di Tanya sama Allah ente selama di dunia pernah melihat keindahan gak? Ente di dunia pernah merasakan kenikmatan gak? Demi Allah di dunia saya tidak pernah merasakan keindahan dan kenikmatan gara-gara kena celup Api Neraka Satu kali. Lalu Allah suruh wahai Malaikat coba cari orang yang di dunia paling Miskin tapi dia penghuni Sorga. Lalu di Tanya sama Allah Swt pernah gak ente di dunia merasakan kesulitan? Apa jawabnya tidak pernah ya Allah. Masuk Surga Cuma sedetik hilang rasa sulit nya di dunia yang pernah di alaminya. Mudah-mudahan kita menjadi penghuni Surga yang bisa di kumpulkan oleh Allah bersama baginda Nabi besar Muhammad Saw. Oleh karena itu jadikan kehidupan yang sementara ini jadikan motivasi untuk kita mengumpulkan amal baik sebanyak-banyak nya. Jadikan dunia ini jembatan yang bisa menghantarkan kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Punya duit wasilah untuk ibadah, punya Baju wasilah untuk ibadah, punya Mobil wasilah untuk ibadah, punya motor wasilah untuk ibadah, naik jabatan wasilah untuk ibadah, dekat dengan ulama wasilah untuk ibadah, duduk di Majelis Taklim wasilah untuk ibadah untuk kita dekat dengan Allah dan dekat dengan Baginda Nabi besar Muhammad Saw.
Yang terakhir sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw. Wahai Rasul ajarin saya perkara yang kalau saya lakukan Allah cinta sama saya dan manusia pun ikut Cinta sama saya. Apa kata Nabi? Ente di dunia menjadi orang yang zuhud. Allah bakal cinta sama ente. Zuhud sudah pernah saya jelaskan intinya menikmati apa yang sudah menjadi kewajiban kita tidak berlebihan banyak mengingat kematian
Dalam Hadist riwayat Addaylami seafdhol-afdhol nya Zuhud apa kata Nabi? Banyak mengingat kematian. Tidak sempurna orang yang mengingat kematian kecuali dia dalam mengingat nya sehari semalam 20 kali. Kalau orang yang Istiqomah kata ulama menurut apa yang di sabdakan oleh Nabi sehari semalam ingat mati 20 kali kalau dia meninggal dunia Allah jadikan kuburannya taman surga.
Yang kedua jadilah kamu orang yang merasa cukup tidak selalu mengemis dari orang lain maka kamu akan di cintai oleh manusia. Berkata Imam Ali bin Abi Thalib. Semiskin apapun kalau kamu tidak mengemis kedudukan kamu dengan orang kaya sama. Sekaya apapun kamu ketika kamu mengemis kepada manusia maka kedudukan kamu miskin di hadapan manusia walaupun kamu kaya.
Ada orang datang ke kota Basyrah dan bertemu dengan orang-orang basyrah dan bertanya siapa pimpinan tuan orang yang paling mulia di kampung ini? Dia adalah Imam Hasan Al-Basyri. Kenapa dia di hormati? Karena ilmunya? Bukan, karena pakaiannya? Bukan, karena dia tidak pernah mengemis kepada manusia tapi manusia mengemis ilmu kepada dia. Mudah-mudahan Allah Swt menjadikan kehidupan kita yang singkat ini bernilai dan bisa menghantarkan kita setiap detiknya untuk memperbaiki amal kita sehingga mudah-mudahan amal yang kita bawa untuk sampai kepada Allah semuanya menjadi amal-amal yang soleh yang kita kerjakan di dunia ini penuh ketulusan dan keikhlasan dan menjadi nyata keberadaan nya nanti di hari Kiamat Amin Ya Rabbal Alamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.