Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
20 Mei 2019
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Hadirin dan hadirat jamaah Majelis Rasulullah yang di muliakan oleh Allah Swt, setelah kita bersyukur kepada Allah atas segala anugrahnya dan sholawat salam untuk baginda Rasul lalu kemudian kita akan kembali melanjutkan kajian Hadist dalam pelajaran kitab Qutuful Falihin yang telah di karang di rangkum oleh guru kita tercinta Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim kita doakan mudah-mudahan panjang umur, sehat Wal-Afiyah dan mudah-mudahan kita semua termasuk orang-orang yang di cintai nya di dunia akhirat.
Sampai lah kita pada Hadist yang ke 112 kita baca bersama
Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda ” seandainya orang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, niscaya tidak ada seorang mukmin pun yang mengingin kan surganya dan seandainya orang kafir itu mengetahui luasnya rahmat yang ada di sisi Allah niscahya tidak ada seorang kafir pun yang akan berputus asa untuk mengharapkan surganya”. (HR Muslim).
Hadirin-hadirat jamaah Majelis Rasulullah Saw yang di muliakan oleh Allah sampailah kita pada Hadist yang ke 112 dalam kitab Qutuful Falihin tersisa tinggal 4 Hadist lagi. Mudah-mudahan Ilmu yang kita pelajari bisa kita amalkan dan bermanfaat. Hadist malam ini yang ke 112 dari Imam Abu Hurairah Abdurrahman bin Sakher semoga Allah meridhonya dan kita mendapatkan Barokahnya. Bahwasannya beliau mengatakan Baginda Rasul Saw telah bersabda :
Dari Abu Hurairah Ra, Rasulullah Saw bersabda ” seandainya orang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, niscahya tidak ada seorang mukmin pun yang mengingin kan surganya dan seandainya orang kafir itu mengetahui luasnya rahmat yang ada di sisi Allah niscaya tidak ada seorang kafir pun yang akan berputus asa untuk mengharapkan surganya”.(HR Muslim).
Hadist ini memiliki 2 kandungan makna :
Yang pertama berbicara tentang masalah khauf. Artinya rasa takut.
Yang kedua pembahasan tentang baburroja’ pengharapan manusia kepada Allah.
Sifat takut dan sifat pengharapan ini merupakan sifatnya hamba-hamba Allah Swt. sifat-sifat tersebut seperti pakaian yang bukan saja menutupi badan kita bagian atas akan tetapi merupakan pakaian yang menutupi badan kita yang bagian bawah. Artinya sifat-sifat tersebut adalah sifat yang harus ada keseimbangan di setiap hamba-hamba Allah.
Bahkan kata Imam Ghozali di umpamakan sifat-sifat tersebut ini seperti Roti dan Air . kita punya badan tidak cukup hanya makan Roti tidak cukup hanya makan Nasi tidak cukup hanya makan Gandum tapi kita juga butuh Air. Kalau ada orang makanan nya hanya Air dia tidak makan Roti dia tidak makan Gandum, tidak makan Nasi kira-kira badannya sehat atau tidak? Buka puasa Air, habis Sholat Tarawih Air , Sahur Air Insya Allah Tiga hari di umum kan di Masjid. Atau ada orang buka puasa Nasi Goreng, habis Tarawih Nasi Kebuli, Sahur makan Nasi Kabsyah lalu tidak Minum lalu besok Puasa, Azan Masjid berkumandang buka puasa makan Qurma lagi 7 butir, tidak Minum Air, lalu habis Tarawih makan lagi Risol, lalu Sahur makan lagi Pastel, Insya Allah 3 Hari UGD.
Ini yang di maksud kata Imam Ghazali seperti Roti dan Air. Kalau seimbang antara Air dan Roti, Nasi uduk ketemu Air, Nasi Goreng ketemu Air, Sahur makan Qurma dan Air sebagaimana kata Rasul Qurma dan Air insya Allah sehat dan seimbang badan ini. Kita punya Hati sama seperti Badan ini butuh Air dan Roti dan hati ini membutuh kan 2 sifat sifat Takut dan sifat berharap kepada Allah Swt.
Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menjabarkan 2 maksud sifat yang di maksud oleh Imam Ghazali seperti Roti dan Air. Adakala nya orang butuh hanya Air kata Imam Haddad. Kita lagi jalan kehausan yang bawa angkot sedang nyupir Angkot, yang bawa Kopaja sedang balap-balapan lalu dia haus yang di butuhin apa? Roti atau Air? Yang di butuhi Air. Ketika dia kelaparan dari Pagi sampai Sore tidak makan-makan maka yang di butuhkan adalah makanan yaitu Roti.
Demikian kondisi orang Mukmin adakala nya rasa takut harus lebih Dominan, harus lebih di utamakan dari pada rasa pengharapan dan adakala nya rasa pengharapan harus lebih menonjol, lebih di utamakan dari pada rasa takut.
Kata Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad kalau orang tersebut rajin dan doyan bermaksiat maka harus lebih di taruh dalam hatinya sifat rasa takut kepada Allah akan tetapi kalau orang itu sedang melakukan ibadah atau dalam kondisi dia sedang lemah, atau dalam kondisi dia sedang sakit atau mendekati ajalnya maka sifat pengharapan harus lebih menonjol dari pada sifat rasa takut.
Ibu bapak Hadirin-hadirat jamaah Majelis Rasulullah Saw yang di muliakan oleh Allah. Yang pertama sifat rasa takut. Sifat rasa takut ini kita semua di paksa oleh Allah harus takut. وَإِيَّايَ فَارْهَبُونِ (kepada aku lah kalian harus takut). Kenapa kita harus takut kepada Allah? Karena Allah Swt memilki azab yang begitu dahsyat.
يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوۡا رَبَّكُمۡۚ اِنَّ زَلۡزَلَةَ السَّاعَةِ شَىۡءٌ عَظِيۡمٌ
1. Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.
يَوۡمَ تَرَوۡنَهَا تَذۡهَلُ كُلُّ مُرۡضِعَةٍ عَمَّاۤ اَرۡضَعَتۡ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمۡلٍ حَمۡلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكٰرٰى وَمَا هُمۡ بِسُكٰرٰى وَلٰـكِنَّ عَذَابَ اللّٰهِ شَدِيۡدٌ
2. (Ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras.
Itu yang di maksud dalam Hadist ini. Kalau orang mukmin tau siksaan yang Allah siapkan begitu berat begitu dahsyat tidak ngarap kita masuk Surga. Kenapa? Karena kita selalu jadi budaknya Nafsu. Ya Allah baru Taubat tadi Pagi, siang maksiat lagi. Ya Allah baru Taubat tadi Sore, Malam maksiat lagi. Jadi Sorga itu bagaikan Fatamorgana buat kita itu yang di maksud tidak ada seorang mukmin berharap bisa masuk dalam Surga nya Allah Swt siapapun itu kecuali mereka orang-orang yang di pilih oleh Allah Swt. kenapa? Bukan kita tidak pesimis, kita harus minta sama Allah Rahmatnya, kita harus minta Sorganya tapi sifat rasa takut ini harus ada? Bahkan kepada Baginda Nabi kita Muhammad Saw pun demikian. Orang yang paling takut kepada Allah, orang yang paling takut siksaanya Allah siapa? Orang yang mengenal Allah. Namanya Ulama. Orang yang paling takut dengan Allah adalah ulama. Ulama itu siapa? Yang berjubah? Yang berimamah? Bukan, ulama itu adalah kata Imam Ibnu Katsir orang yang mengamalkan ilmu yang telah dia ketahui itu namanya ulama. Mudah-mudahan kita semua menjadi seperti itu, ngaji setiap minggu kita mengenal Ilmu dan mudah-mudahan kita masuk dalam Kategori orang –orang yang takut kepada Allah Swt dan orang yang paling takut kepada Allah Swt itu siapa bib? Nabi kita Muhammad Saw. Itu Mutlaq. 1000 persen orang yang paling takut kepada Allah adalah Rasulullah.
Kata Nabi, demi Allah saya ini orang yang paling kenal dengan Allah dan saya orang yang paling takut dengan Allah. Sampai kata Nabi kalau kalian bisa lihat apa yang saya lihat, bisa mengetahui apa yang saya ketahui, kalian lebih banyak menangis dan sedikit tertawa. Tapi Nabi kebalikannya. Lebih banyak menangis, sedikit tertawanya kenapa? Karena beliau orang yang paling takut dengan Allah Swt, paling takut dengan Azabnya Allah.
Dalam Hadist bukhori Muslim, Sayyidah Aisyah mengatakan ada tiga pendeta datang kepada Sayyidah Aisyah menanyakan soal ibadah nya Nabi. Mereka tidak mau Nikah, mau nya ibadah terus padahal mereka sudah masuk Islam, kerjaan nya puasa terus tidak mau menikah, ibadah terus, makannya sangat sedikit dan tidurnya pun hanya sedikit. 3 orang ini datang ke Sayyidah Aisyah bertanya soal ibadah nya Nabi lalu di beritahu ibadah nya Nabi begini, begitu, sholat nya pun nangis, rukuk nya nangis, Sujud nya nangis, malam orang tidur beliau bangun, beliau Sholat, beliau membaca Qur’an, beliau menangis setiap duduk membaca Istighfar. Di beri tahu tentang ibadah nya Nabi akhirnya mereka beranggapan bahwa ibadah mereka tidak ada apa apa nya di banding Nabi. Lalu mereka berkata buat apa Nabi ibadah sampai seperti itu? Nabi kan sudah di hapus oleh Allah dosa-dosanya kok bisa seperti itu? harus nya kita orang biasa yang di tuntut untuk ibadah punya sifat seperti Nabi, Sholat sampai bengkak, setiap waktu menangis, tidak jauh dari Qur’an lalu puasa dan macem-macem. Akhir nya Nabi ketika mendengar cerita itu Nabi katakan siapa mereka itu yang datang menanyakan tentang ibadah yang ku kerjakan? Beri tahu kepada mereka semua dan saksikan saya ini orang yang paling takut sama Allah, saya orang yang paling bertakwa kepada Allah tapi saya puasa dan juga buka. Saya Sholat lalu saya juga tidur dan saya juga menikah. Saya paling takut sama Allah tapi rasa takut saya tidak membuat saya meninggalkan kewajiban, tidak membuat saya lupa kepada hak-hak tubuh saya, saya ini orang yang paling Taqwa takut kepada Allah Swt. siapa orang yang meniggalkan Sunnahku dia tidak termasuk golonganku. Baginda Nabi kita Muhammad Saw orang paling takut kepada Allah, paling takut sama Azab nya Allah. Mudah-muudahan kita mendapatkan Syafaat nya.
Apa kata Imam Anas bin Malik kalau lagi ada angin kencang kita sedang melihat muka nya Nabi kita tau mukanya Nabi sedang ketakutan
Kata Sayyidah Aisyah kalau sudah ada angin kencang atau melihat awan gelap kita melihat wajah nya Nabi berubah seperti tidak suka, saya Tanya Ya Rasul kenapa kok Antum ini kalau melihat awan gelap seperti tidak suka., melihat angin kencang Antum seperti tidak suka, bukan kah mereka kalau melihat awan gelap pertanda mendung mereka gembira akan datang nya hujan? Apa jawaban baginda Nabi kita Muhammad Saw? Sudah banyak kaum kaum zaman dahulu di beri siksa oleh Allah Swt dengan Angin. Mereka menganggap ini Angin segar padahal ujung-ujung nya siksaan dari Allah. Mereka beranggapan Langit Gelap, Awan yang Hitam ini mau turun Hujan, sebentar lagi akan Hujan seperti kaum nya Nabi Hud mereka tantang Nabi Hud ketika ngajak beriman dan beribadah mereka tolak tunjukan bukti kalau kau ini Nabi akhirnya mendung mereka gembira mereka beranggapan sebentar lagi akan turun Hujan sementara Allah Swt dengan rahmat nya bukan berarti menurunkan Hujan malah Azab yang datang. Itu Rasul orang paling takut kepada Allah.
Kata Imam Abu Musa Al-Asy’ari pada suatu siang ada Gerhana Matahari lalu Nabi ketakutan masuk ke Masjid langsung Sholat ibadah kepada Allah. Kenapa? Saya takut Gerhana Matahari ini sebab turun nya malapetaka untuk Ummatku. Orang takut kepada Allah.
Sifat takut ini harus ada di diri kita. Bahkan Baginda Rasul memberikan pelajaran rasa takut kepada Allah di terapkan kepada orang-orang terdekat sekalipun. Kepada Sayyidina Abu Bakar Shiddiq. pernah Sayyidina Abu Bakar Shiddiq mengatakan dalam ungkapannya: saya takut menjadi Abu Bakar Shiddiq, takut dengan siksaan oleh seandainya saya ini menjadi pohon-pohon yang Hijau yang ada di pinggir jalan lalu melintas lah Unta demi Unta lalu saya di makan dan di kunyah di keluarkan menjadi kotoran Unta tidak menjadi Abu Bakar Shiddiq kenapa? Takut siksaan Allah Swt.
Sayyidina Umar di pipi nya ada garis di kanan dan kiri nya. Kenapa? Karena setiap hari menangis sampai tempat Sujud nya bolong. Kenapa? Karena setiap waktu meneteskan Air Mata.
Sayyidina Usman orang yang hebat, orang yang dekat dengan Nabi, orang yang membagikan harta nya untuk Nabi dan untuk Islam. Berkarung-karung di bawakan duit untuk Rasul dan sahabat nya sebelum perang. Sampai Nabi berkata tidak ada kemudhorotan lagi setelah ini untuk Usman bin Affan, saking cinta nya kepada Allah dan Rasul setiap melihat Kuburan menangis. Kenapa? Karena beliau menyadari beliau di Kuburan sendiri, takut Azab dan Siksa nya Allah Swt.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib kalau sudah datang waktu menjelang Magrib mulai ketakutan dan menangis. Sayyidina Ali setiap malam menangis sambil memegang Jenggot nya sambil mengatakan: wahai Dunia jangan kau bujuk saya , jangan kau membuat saya terlena.
Jadi sifat rasa takut ini harus ada di diri kita. Apalagi badan kita ini lemah dengan lampu lilin saja tangan kita tidak bisa bertahan satu Menit. Bagaimana dengan siksa Api Neraka?
Yang kedua sifat pengharapan. Habis Sholat berharap, habis Puasa berharap. Makanya ulama zaman dahulu berharap kepada Allah sudah selesai Puasa Ramadhan 1 Bulan mereka berdoa setiap hari setiap waktu selama 6 Bulan . setelah Ramadhan mereka berdoa kepada Allah agar puasa mereka di terima selama 6 Bulan lalu 6 Bulan sebelum masuk Ramadhan berdo’a untuk bisa sampai di bulan Ramadhan yang akan datang,, ini sifat rasa takut dan pengharapan. Apalagi dalam posisi habis sakit, apalagi dalam posisi dalam meninggal dunia
Dalam Riwayat Imam Turmudzi meriwayatkan Anas bin Malik bercerita: ada anak muda kesakitan mau sakaraotul Maut lalu Nabi datang kepada nya dan bertanya bagaimana keadaanmu wahai anak muda? Anak muda menjawab saya takut dengan dosa dosa saya dan saya berharap rahmat nya Allah. Apa kata Nabi? Tidak lah kumpul di tempat tersebut di dalam hati seorang hamba melainkan Allah ampuni dosa nya dan Allah rahmati dia dan Allah berikan apa yang dia mau. Mudah-mudahan meninggal nya Husnul Khotimah.
Ini lah pengharapan seperti dua sayap. Kalau burung mempunyai satu sayap tidak bisa terbang harus seimbang mempunyai 2 sayap. Begitu juga dengan ibadah kita harus di lengkapi dengan 2 sifat yaitu rasa takut dan pengharapan. Mudah-mudahan 2 sifat ini ada pada tubuh kita, menghiasai keseharian kita, menghiasi ibadah kita sehingga kita bisa menjadi hamba-hamba Allah yang Soleh dan Solehah dan harapan kita mudah-mudahan amal ibadah kita yang kita lalui selama setengah bulan Allah terima.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.