Saling mencintai sesama muslim

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

11 Februari 2019

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

         Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah setelah kita bersyukur kepada Allah bershalawat dan salam kepada junjungan Nabi Saw lalu kemudian kita akan kembali melanjutkan pelajaran hadist kitab Qutuful Falihin yang telah di rangkum oleh guru kita tercinta yaitu Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim kita doakan mudah-mudahan panjang umur, di Kabul hajatnya oleh Allah dan kita semua mudah-mudahan menjadi kesayangannya Amin Ya Rabbal Alamin. Hadist yang ke 101 kita baca bersama

  1. عَنْ أَبِيْ كَرِيْمَةَ الِمقْدَاد بِنْ مَعْدِ يَكْرِب رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عن النبي صلى الله عليه و آله و سلم قال (إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ) رواه أبو داود و الترمذي و قال الترمذي حديث حسن صحيح

Dari Abu Karimah AlMiqdad bin Ma’di yakrib RA, Rasulullah SAW bersabda “Apabila seseorang mencintai saudaranya, hendaklah dia mengabarkan cinta kepadanya.” (HR Abu daud dan Tirmidzi berkata Tirmidzi hadits hasan shahih)

Malam ini kita sudah sampai ke Hadist 101. Setelah beberapa waktu uzur tidak bisa sampai ketempat ini Alhamdulillah kita di takdir malam ini menimbah ilmu Hadist dari kita Qutuful Falihin kembali. Mudah-mudahan manfaat dunia akhirat. Hadist ke 101 dari sahabat Rasul yang berjulukan Abu Karimah namanya Al-Miqdad Ma’ad Yakrib Ra. Beliau adalah salah satu sahabat Rasul yang datang kepada Rasul untuk Masuk Islam dari Bani Kindah yaitu dari Syam. Salah seorang yang lumayan banyak meriwayatkan Hadist Rasdul kurang lebih ada 47 Hadist yang di bawa oleh Abu Karimah Al-Miqdad bin Ma’di Yakrib.  Beliau adalah salah satu sahabat yang umur nya panjang dan meninggal dunia pada usia 91 Tahun tepatnya tahun 87 Hijriah. Beliau mengatakan bahwasannya baginda Nabi kita Muhammad Saw semoga Allah meridhoi dan kita mendapatkan Barokahnya Amin. Beliau mengatakan Baginda Nabi kita Muhammad Saw bersabda إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ( jika seseorang mencintai saudara Muslimnya ) أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ ( maka hendaknya dia mengabarkan) أَنَّهُ يُحِبُّهُ) (bahwasannya dia mencintai orang tersebut). Hadist riwayat Imam Abu Daud dan Imam Tirmidzi. 

         Hadist ini jelas untuk kita bersama memahaminya. Kalau kita cinta dengan seseorang maka kita Ikrar kan, kita beri tahukan bahwasannya saya ini sayang kepada mu. Saya ini cinta kepada mu. Saya beri nasehat kepada kamu karena saya sayang kepada kamu. Semua hal-hal yang di anjurkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Dan Hadist ini merupakan cara agar tujuannya agar bertambah rasa cinta dan kasih sayang di dalam persaudaraan agama Islam. Agar Muslim satu dengan lainnya saling mencintai karena Allah Swt. insya Allah penyakit hati akan hilang di dalam hati karena tumbuh rasa Mahabbah sesama saudara kita. 

         Ibu bapak hadirin hadirat yang di rahmati oleh Allah. Kajian kita dalam kitab Qutuful Falihin malam ini sudah sampai pada Hadist ke 101. Kita juga masih berbicara masalah tentang Mahabbah. Sudah 5,6 atau 7 Hadist. Semua berbicara tentang Mahabbah. Dari Hadist ke 95 kalau tidak salah المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ(seseorang bersama orang yang dia cintai). Dan hadist yang ke 96 أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ( engkau bersama orang yang engkau cintai). Hadist ke 98 أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلَالِى الْيَوْمَ أُظِلَّهُمْ فِى ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي (‘Di manakah orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, hari ini Aku akan menaungi mereka di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Ku). Hadist ke 99 kita juga belajar masalah cinta 

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لا تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، ولا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا، أَوَ لا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوه تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلامَ بينَكم(

Demi Dzat yang jiwaku ada di dalam genggaman-Nya, kalian tidak dapat masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian belum disebut beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian tentang sesuatu yang jika kalian lakukan, kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian”

Hadist ke 100 عَزَّ وَجَلَّ الْمُتَحَابُّونَ فِي جَلَالِي لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ يَغْبِطُهُمْ النَّبِيُّونَ وَالشُّهَدَاءُ(Bagi orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku mimbar-mimbar dari cahaya dari cahaya yang membuat iri para nabi dan syuhada)

Sampai lah kita malam ini pada Hadist yang ke 101.  إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ hadist malam ini berbicara tentang teori bukan ungkapan tentang cinta dalam hati lagi tapi cara tentang cara menyampaikannya. Menunjukannya dengan orang yang kita cintai. Kalau kalian cinta dengan seseorang hendaknya kalian memberitahukan kepada orang itu bahwasannya engkau mencintai orang tersebut. Tujuan baginda Nabi Muhammad Saw apa? Mengajarkan kita soal cinta, soal Mahabbah, sampai harus di ungkapkan.

Ada lagi dalam Hadist riwayat Imam Abu Daud yang di bawa oleh Anas bin Malik : waktu itu Nabi sedang duduk dengan seseorang sahabat tiba-tiba ada orang sedang melintas sambil nunjuk orang itu di depan Nabi, wahai Rasulullah saya cinta dia, habis itu jalan lagi. Nabi ketika mendengar orang menyampaikan cinta kepada sahabat nya itu kata Nabi kenapa kamu tidak menjawab? Tidak wahai Rasulullah. Cepat lah engkau kejar orang itu kasih tau juga bahwa engkau cinta kepada dia. Lalu dia kejar orang tersebut dan mengatakan saya cinta kamu karena Allah. Maka sahabat tadi yang jalan mendengar ungkapan cinta dari sahabat tersebut menjawab mudah-mudahan engkau juga di sayang sama Allah dan Rasulnya. Begitu dalam nya akhlak baginda Nabi kita Muhammad Saw. Tujuannya apa? Tujuan nya agar Muslim satu dengan Muslim lainnya ini saling merangkul, saling menghormati, saling menyayangi, saling melindungi, saling berbagi, supaya apa? Supaya Kokoh. Supaya menjadi kuat kalau Muslim satu lainnya saling mengikat maka mereka ada di dalam Kategori seperti satu tubuh, seperti satu badan, seperti 5 jari, semuanya saling membutuhkan ketika lima-lima nya kumpul menjadi kuat.

Kata Nabi Tubuh kita ini kalau satu organ tubuh ada yang sakit maka seluruh Tubuh akan sakit. Ini Hadist bukan hanya di dengar akan tetapi harus kita realisasikan dalam kehidupan kita. Makanya bersihkan Hati. Saling mencinta jangan saling menghasut, jangan saling menipu dan jangan saling membenci dan jangan saling mengguncing di belakang dan jadikanlah satu dari kalian sesama Muslim menjadi Saudara. Seperti Kakak, seperti Adik. Kata Imam Al-Qurtubi jadilah kalian seperti saudara Kandung. Kenapa bisa begitu? Karena Laailahailallah Muhammad Rasulullah.

Mudah-mudahan kita bisa mengamalkan. Makanya dalam ungkapan Imam Abu Musa Al-‘As ari pernah mengatakan saya pernah masuk kota Damisyik. Di sana saya masuk ke dalam Masjid. Setelah Sholat Isya ada satu anak muda wajah nya penuh dengan cahaya lalu dia di putari sama orang. Dia pergi kemanapun di ikuti orang lalu ada orang bawa kitab dan bertanya sama dia. Ada orang selisih paham minta pendapat sama dia dan semua mengikuti petuahnya. Maka saya ingin menghampiri tapi tidak bisa karena selalu di kerumuni dengan orang banyak. Ketika malam di pagi hari ingin sholat Subuh di waktu Tahajjud saya datang kembali ke Masjid itu ternyata pemuda itu ada sedang sholat lalu ketika selesai saya kasih salam Assalamu’alaikum dan dia menjawab Wa’alaikum salam lalu di Tanya ente ini siapa? Ana Muadz bin Jaba. Oooohhhh ente ini sahabat Rasul yang bernama Muadz bin Jabal. Kalau gitu saya sampaikan kepadamu bahwa saya cinta kepada mu dan perkataan itu di ulangi sampai 3 kali. Kalau begitu kata Muadz bin Jabal beruntung kamu. Karena saya mendengar lamgsung dari Rasulullah Saw bersabda melalui Hadist Qudsi  Allah Swt berfirman dalam Hadist Qudsi wajib seorang hamba mendapat rahmat Allah yang ketika hidup di dunia saling cinta, berkunjung, berkorban karena Allah. Maka malam ini kita niat duduk di sini karena cinta kita sesame Muslim Karena Allah. Kita luangkan waktu karena Allah. Sehingga kita layak mendapatkan rahmatnya Allah Swt. 

         Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt ini Hadist ke 101. Saya baca 1 Hadist lagi karena sudah 3 Minggu atau .3 kali selalu Uzur maka kita baca satu Hadist lagi. 

  1. عَنْ مُعَاذٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آلِهِ وَسَلَّمَ  أَخَذَ بِيَدِهِ وَ قَالَ (يَا مُعَاذُ واللَّهِ، إِنِّي لأُحِبُّكَ، ثُمَّ أُوصِيكَ يَا مُعاذُ لا تدعن في دُبُرِ كُلِّ صلاةٍ تَقُولُ : اللَّهُم أَعِنِّي على ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ، وحُسنِ عِبَادتِك) حديث صحيح رواه أبو داود و النسائي بإسناد صحيح

 Dari Mu’az RA. bahwa Rasulullah SAW mengambil tangannya dan bersabda: “Hai Mu’az, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu. Aku hendak berpesan padamu hai Mu’az: Jangan pernah tiinggalkan bacaan setelah setiap kali usai shalat.Ucapkanlah: Ya Allah, berilah aku pertolongan untuk tetap mengingat-Mu serta bersyukur pada-Mu, juga berilah aku pertolongan untuk Beribadah yang sebaik-baiknya pada-Mu” (Hadits shahih riwayat Abu Daud dan Annasa’i dengan isnad shahih)

Hadist ke 102 dari sahabat Rasul yang bernama Muadz bin Jabal semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan Barokahnya Amin. Hadist ini sekarang yang ke 102 bukan teori lagi akan tetapi sudah penerapan dan di contohkan oleh baginda Nabi kita Muhammad Saw dan di praktekan langsung oleh Rasul dimana Rasul cinta kepada seseorang langsung Rasul ungkapkan saya cinta kepadamu wahai Muadz. Kalau tadi masih teori dan sekarang sudah Praktek dan di praktekan oleh Rasul kepada Muadz bin Jabal siapa Muadz bin Jabal? Muadz bin jabal adalah salah satu pembesar sahabat baginda Nabi kita Muhammad Saw yang masuk Islam dari usia 18 Tahun hadir perang Badr di usia 20 Tahun dan hampir setiap peperangan dia ikut bersama Rasulullah Saw dan umurnya tidak panjang wafat di usia 38 Tahun terkena penyakit Thoun di kota Syam dan jasadnya di kuburkan di Urdun mudah-mudahan kita bisa berziarah kesana. Seorang sahabat yang ahli Fiqih, yang ahli Hadist, yang hafal Qur’an yang di buktikan dengan lisannya Rasul umat saya yang paling mengerti soal Halal Haram adalah Muadz bin Jabal. Makanya di utus oleh Nabi untuk berdakwah ke kota Yaman. Sehingga Rasul mengungkapkan cintanya kepada Muadz bin Jabal. Salah satu sahabat yang pernah di bonceng dengan Onta bersama Rasulullah. Kita bisa membayangkan manusia suci membonceng seorang sahabat di catat di dalam sejarah Islam yang di bonceng oleh Rasul di belakang Onta nya itu adalah Abdullah bin Abbas dan beliau adalah sepupu Rasul itu tidak aneh akan tetapi Muadz bin Jabal ini orang lain. Suatu Riwayat Rasul di atas Onta dan membonceng Muadz bin Jabal. Bahkan riwayat yang lain Rasul menasehati Muaz bin Jabal  di atas Onta akan tetapi Nabi berjalan. Bisa di bayangkan betapa dekatnya dengan baginda Nabi kita Muhammad Saw. Pada suatu Riwayat di temukan dahulu Muadz bin Jabal mempunyai Hutang dengan orang Yahudi. Dan orang Yahudi ini setiap hari maksa kebetulan hari Jum’at dan Muadz bin Jabal sembunyi di rumahnya tidak hadir Sholat Jum’at. Setelah Sholat Jumat Nabi melihat semua sahabat Nabi mengetahui ada yang tidak Hadir yaitu Muadz bin Jabal. Pas besok ketemu Rasul dan langsung bertanya wahai Muadz ente kemarin tidak sholat Jum’at bener Ya Rasul. Kenapa? Saya malu Ya Rasul, saya mempunyai hutang kepada orang Yahudi dan dia menunggu terus dan kalau anak keluar ketangkap dan ane bersembunyi di luar, kalau begitu mau gak kamu saya kasih doa agar bisa bayar Hutang? Walaupun hutang ente sebesar Gunung Uhud akan Allah kasih rizki untuk menggantinya. Senjata ini yang saya mau. Kata Nabi ente baca doa ini (Allahumma Yaa Farijalham wakasyifaddhur wabujibada’watal Muddthoor rahmanadunnya wal akhirah warahimahuma irhamni fiqodhoi ayni rahmatan tughnini an rahmatin man siwaka) yang banyak hutang nanti ulang-ulang Vidio ini dan di hafalkan. Mudah-mudahan Hutang nya di lunasin sama Allah. Maka saya langsung baca doa itu saya lazimi itu doa akhirnya semua hutang saya di lunasi oleh Allah dengan cepat. Mudah-mudahan Allah Swt meridhoi kita semua Amin Ya Rabbal Alamin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.