لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي اَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِ
وَالتَّكْبُّرُ عَلَى عِبَادِ الله تَعَالَى. والرِّيَاءُ. وَالْعُجْبُ بِطَاعَةِ الله تَعَالَى. وَالْحَسَدُ والْحِقْدُ عَلَى عَبِيْدِ الله. وَمَعْنَى الْحَسَدٍ: كَرَاهِيَةُ النِّعْمَةِ عَلَى المُسْلِمِ وَاسْتِثْقَالُهَا. وَمِنْهَا: الإصْرَارُ عَلَى مَعْصِيَةِ الله. وَالْبُخْلُ بِمَا أوْجَبَ الله تَعَالَى. وَسُوءُ الظَّنِّ بالله وَبِخَلْقِ الله. وَالتَّصْغِيْرُ لِمَا عَظَمَ الله مِنْ طَاعَةٍ أوْ مَعْصِيَةٍ أوْ قُرْآنٍ أوْ عِلْم أوْ جَنَّةٍ أوْ نَارٍ.
Hadirin – hadirat rahimakumullah pembahasan kita di dalam kitab Risalatul jami’ah yang di karang oleh al Habib Ahmad bin Zein al Habsyi berkenaan dengan ulumu tasawuf atau ulumul ihsan yang kemarin kita sudah terangkan bahwa kitab ini merangkum dari tiga komponen ilmu islam, ilmu iman dan ilmu ihsan, ilmu yang berkaitan dengan hukum – hukum islam ilmu fikih, ilmu yang berkaitan dengan akidah yaitu ilmu iman kemudian ilmu yang berkaitan dengan ihsan yaitu ilmu tasawuf.
Kemarin kita sudah terangkan dari al Habib Ahmad bin Zein al Habsyi tentang ilmu ihsan hal yang terpenting yang berkaitan dengan hati yaitu menjaga hati kita dari kemaksiatan. Sesungguhnya Allah Swt menjadikan manusia dan di ciptakanya hati yang merupakan tempat pandangan Allah Swt di muka buminya dan hati yang paling di cintai oleh Allah kata Rasulullah Saw yaitu hati hamba – hamba orang – orang shaleh. Kemudian hati yang di katakan oleh al Imam Ali r.a yang paling di sayang oleh Allah Swt yang bersih di dalam keyakinan , keras di dalam urusan agama , lembut di dalam bersaudara , mudah mudahan hati kita di jadikan keras dalam beragama, menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan Allah Swt bersih , suci di dalam keyakinan nya dan lembut persaudaraanya di antara sesama manusia , apalagi sesama muslim , apalagi sesama iman , apalagi sesama hamba – hamba yang shaleh terutama lagi terhadap para Nabi dan Rasul – Rasul Allah Swt.
Kemarin kita sudah pelajari maksiat – maksiat hati yang patut kita jaga yaitu keraguan terhadap Allah Swt , merasa aman dari murka Allah Swt , dan putus asa dari rahmat Allah Swt, ketiganya adalah sumber penyakit – penyakit hati yang lain dari tandanya keraguan lalu menepis keyakinan terhadap Allah Swt adalah tanda lemahnya iman terhadap Allah Swt, tanda seseorang merasa aman dari murka Allah Swt karena tidak ada rasa takut kepada Allah Swt, dengan putus asa dari Allah adalah hilangnya harapan terhadap Allah Swt. Kalau tiga ini ada di dalam diri setiap manusia terutama kepada Allah Swt sangat di hawatirkan keimananya bahkan di khawatirkan mati dalam keadaan su’ul khatimah kalau terus tidak mau bertaubat kepada Allah Swt.
Jadi obat dari tiga penyakit hati ini, kita memantapkan hati lagi , iman kita , kita kuatkan lagi keyakinan kita, bagaimana caranya? yaitu dengan membaca kitab – kitab para ulama – ulama besar seperti al Imam Abu Hasan Asyadili, Imam Abdul Qodir al Jailai , habib Abdullah bin Alwi al Haddad tentang bagaimana menguatkan keimanan , bagaimana menguatkan keyakinan, habib Abdullah bin Alwi al Haddad mengatakan dengan banyak berdzikir kepada Allah Swt dan dengan membaca kitab Allah Swt dan mempelajari sirahnya Rasulullah Saw serta banyaknya bertafakur terhadap kenikmatan – kenikmatan yang Allah banyak berikan kepada kita, apa yang Allah bentangkan di alam semesta, yang ada di depan kita yang bisa menguatkan keyakinan kita , keimanan kita kepada Allah Swt,
Kalau penyakit yang ke dua, merasa aman dari murka Allah Swt mari kita pelajari lagi bagaimana kita harus belajar rasa takut, jangan kan dengan dosa besar kita dengan dosa yang terkecil kita yang di anggap remeh pantas untuk memasukan kita kepada neraka jahanam Nya, bagaimana dengan dosa – dosa besar kita. Habib Abdullah bin Alwi al Haddad mengajarkan kita di dalam kitab adab sulukil murid, hendaknya bagi seorang murid memandang dosa kecilnya seperti racun yang mematikan, dosa kecil harus di pandang racun yang sangat mematikan. Misalnya memandang wanita yang bukan makhramnya hal seperti ini kita sudah sering di biasakan padahal Rasulullah Saw mengatakan ‘’ Satu pandangan yang haram merupakan satu anak panah beracun yang di lepas oleh iblis yang terkutuk, siapa yang meninggalkan karena takut kepada aku kata Allah Swt, aku gantikan rasa manis keimanan ibadah di dalam hatinya” , sayidina Umar mengatakan ‘’ Seandainya aku ini pohon yang di makan oleh bintang dan menjadi kotoran, tidak ada hisab, tidak ada perhitungan di hadapan Allah Swt”, habis sudah saking takutnya dengan Allah Swt sayidina Abu Bakar Asidiq saking takutnya terhadap Allah Swt tercium dari aroma mulutnya seakan akan hatinya terbakar, saking takutnya terhadap Allah Swt dan juga banyak dari para imam seperti imam Wahab bin Wasi’ di mana beliau datang di suatu majelis beliau menangis sampai – sampai Rabi’ bin Haitam mengatakan ‘’ Kalau Rasul melihat engkau wahai Wahab bin Wasi’ maka beliau akan gembira ‘’ karena lembutnya hatinya, karena mudahnya mengucurkan air mata takut kepada Allah Swt dan ketahuilah bahwa dosa dosa kita bisa hancur dengan tangisan air mata kita yang di terima oleh Allah Swt, membakar dosa dosa kita di akhirat nanti dan satu tetesan air mata takut terhadap Allah Swt lebih afdhal, lebih baik dari bersedekah emas satu gunung uhud. Mudah – mudahan Allah berikan rasa takut kepada diri kita, jangan merasa aman dari kemurkaan Allah Swt
Kemudian orang yang berputus asa dari rahmat Allah Swt mereka adalah orang yang sesat ‘’ karena dia tidak anggap rahmat Allah dan kasih sayang Allah tidak ada buat dirinya lagi padahal Allah sudah katakan
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ‘’
“katakan wahai Muhammad kepada hamba- hamba ku yang keluar batas jangan kalian putus asa dari rahmat Allah Swt sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa .’’
Setelah tadi memiliki rasa takut kepada Allah Swt yang begitu hebat , mengharapkan rahmat Allah yang lebih besar dari dirinya akan tetapi seseorang yang menggantukan dirinya tanpa ada rasa takut kepada Allah Swt, tanpa ada keinginan untuk kembali kepada Allah Swt maka merekalah orang orang yang merasa aman dari murka Allah Swt dan itulah yang di katakan ‘’Orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan dia berangan – angan kepada Allah Swt dari ampunan nya, tidak ada rasa takut mengharap ampunan Allah Swt”, mudah – mudahan Allah berikan ini obat – obatnya kepada kita, di berikan kita rasa takut kepada Allah Swt, di berikan harapan yang besar lebih dari rasa takut kita kepada Allah Swt dari َالتَّكْبُّرُ عَلَى عِبَادِ الله
Sombong terhadap hamba – hamba Allah Swt , sombong adalah merasa besar diri yang di sertai dengan merendahkan orang lain , dan kata ulama orang yang besar dari orang lain walaupun hanya satu orang maka sudah termasuk sombong
لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذَرَّة مـــن كِبْر
‘’Ttidak akan masuk surga kalau di hatinya masih ada sebutir atom sifat sombongnya di dalam hatinya dan Allah Swt mengatakan di dalam hadits qudsinya ‘
’ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي ، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي ، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا أَدْخَلْتُهُ النَّارَ
’’ Kesombongan adalah rida Ku, keagungan adalah pakaian Ku, siapa yang mencopot keduanya dari Ku, Aku akan lempar dia kedalam api neraka , dalam riwayat yang lain, Aku akan siksa dia , dan dalam riwayat yang lain, Aku akan masukan dia kedalam api neraka ‘’
Ketika seorang raja menegur seorang yang besar yang terkenal dengan sifat mustajabuda’wahnya ‘’ yang terkenal dengan Ibrahim bin adham ketika di tanya sesuatu, di tanya namanya, dia mengatakan namanya Abdullah, kita semuanya hamba – hamba Nya Allah, di tanya lagi apakah engkau tidak mengenal diriku siapa ? dia jawab dengan keadaan hatinya yang awalnya adalah mani sperma yang menjijikan , engkau di dalam perutmu kotoran dan akan menjadi bangkai yang menjijikan, di ketok kepalanya maka beliau mengatakan pukul terus ini kepala yang masih terus maksiat kepada Allah Swt yang satu dalam kesombonganya dan yang satu dalam ke tawadu’anya orang ahli ibadah , orang yang paling takut kepada Allah Swt orang yang murah nangisnya, selalu mengasingkan diri beribadah kepada Allah Swt, terkenal di mana – mana dulunya seorang anak raja besar akhirnya dia menjauh dari dunia, akhirnya dalam kehidupan dunianya dan hidup dalam kesederhanaan hingga di kenal do’anya langsung di istijabah akan tetapi di pukul kepalanya dan sambil mengatakan pukul kepala yang terus bermaksiat kepada Allah Swt .
Sifat kibir(sombong) ada dua macam
1. Sifat kibir terhadap Allah Swt
2. Sifat kibir terhadap makhluk Allah Swt
Kibir terhadap Allah Swt seperti fir’aun , haman , mereka mengaku tuhan yang maha tinggi, maka kata nabi Musa mengatakan berimanlah dan untukmu kerajaanmu , ku serahkan kerajaanmu untukmu akan tetapi berimanlah kepada ku, maka kata fir’aun sampai aku musawarah dengan haman karena haman ini adalah jendralnya maka kata haman kepada fir’aun “Engkau ingin di patuhi dan di sembah, atau menjadi hamba yang menyembah?” lalu fir’aun mengatakan “Aku tuhan yang maha tinggi”, itu kibir terhadap Allah Swt , Allah Swt mengatakan ‘’ Ketika ada sekelompok orang Arab di suruh sujud dengan Allah Swt” di katakan ‘’’Sujudlah kalian kepada Allah yang maha penyayang , lalu mereka mengatakan siapa itu yang maha penyayang ? apakah kami harus sujud di sesuatu yang engkau perintahkan kepada kami dan mereka bertambah jauhnya kepada Allah Swt”, orang – orang tersebut sulit untuk kembali kepada Allah Swt, kibirnya bukan lagi terhadap manusia biasa , bukan terhadap makhluk Allah akan tetapi langsung terhadap sang pencipta Allah Swt.
Kemudian yang kedua adalah sombong terhadap makhluk Allah Swt, yang terutama terhadap Rasul – Rasul Allah Swt ‘”Mereka orang – orang yang kafir terhadap Allah Swt ‘’ apakah kami harus beriman kepada dua orang seperti kami , apakah kami harus beriman kepada orang yang seperti kami, dia makan seperti kami, dia minum seperti kami ‘’, dan jangan kira di jaman sekarang tidak ada , datang ulama benar – benar mengajak kepada Allah Swt, mengajak mereka ke jalan Allah, mengajak mereka cinta kepada Rasul Allah, membangkang dan tidak mau, kata Ibnu Mas’ud ‘’Cukup bagi seorang, dosa kalau seseorang di ajak takut kepada Allah Swt dan tidak mau dan mengatakan sudah urusin diri anda sendiri ‘’, cukup baginya dosa karena kesombongan terhadap Allah Swt dengan sombong terhadap orang – orang yang menasehatinya terutama para ulama – ulama, para auliya auliya muqorobin, para sidikin, para anbiya dan para Rasul – Rasul.
Paling tidak point nya ‘’Kalau seseorang merasa dirinya tidak akan terkena penyakit hati maka dia akan terkena penyakit hati , kalau seseorang merasa dirinya tidak sombong berarti dirinya sombong , kalau seseorang merasa dirinya tidak pamer berarti dirinya ria, kalau seseorang merasa dirinya tidak ujub berarti dirinya ujub dll ‘’ semoga kita di bersihkan hati kita dan di bersihkan dari kesombongan faqulu jami’an ………………………..
Ya Allah ……………………… ya Allah ……………………………. Ya Allah ………………………….. ya Allah ……………………….. ya Allah ……………………… ya Allah ………………. Ya Allah ……………………….. ya Allah ……………….. ya Allah ……………………. Ya Allah …………………… ya Allah …………………. Ya Allah ………………….. ya Allah ……………………… ya Allah …………………… ya Allah …………………. Ya Allah ………………………. Ya Allah …………………………………….
Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah SAW
Masjid Raya Almunawar Pancoran
Senin 28 September 2015
~ Habib Ja’far bin Hud Allatas ~