• Home
  • MR – Store
  • Biografi
  • Tausiah
    • Munzir AlMusawa
  • Pembahasan
    • Kitab Adab Sulukil Murid
    • Kitab Risalatul Jamiah
  • Jadwal
  • Forum
  • Media
    • Dokumentasi
    • Audio
    • Foto
    • Video
    • E-Book
    • Qosidah
  • Referensi
    • Habib Umar bin Hafidz
    • Habib Ali Aljufri
    • Toko Nabawi
Sign in
Welcome!Log into your account
Forgot your password?
Password recovery
Recover your password
Search
January 16, 2021
Sign in
Welcome! Log into your account
Forgot your password? Get help
Password recovery
Recover your password
A password will be e-mailed to you.
Majelis Rasulullah
  • Home
  • MR – Store
  • Biografi
  • Tausiah
    • AllMunzir AlMusawa
      Tausiah

      Waktu yang tidak boleh melakukan sholat

      Tausiah

      Klarifikasi Pemberitaan

      Tausiah

      Tabiat Manusia itu Suka Harta

      Tausiah

      11 Perkara Yang Membatalkan Sholat

  • Pembahasan
    • AllKitab Adab Sulukil MuridKitab Risalatul Jamiah
      Kitab Risalatul Jamiah

      14 Perkara Yang Menyebabkan Batalnya Sholat

      Kitab

      Ciri Orang Munafik

      Kitab

      Sebaik baiknya Jihad

      Kitab

      Waktu Waktu Sholat

  • Jadwal
  • Forum
  • Media
    • AllDokumentasiAudioFotoVideoE-BookQosidah
      Dokumentasi

      Tata cara wudhu oleh guru mulia AlHabib Umar bin Hafidz.

      Dokumentasi

      Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Senin 09 Mei 2016

      Dokumentasi

      Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Senin 25 April 2016

      Dokumentasi

      Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Senin 28 Maret 2016

  • Referensi
    • Habib Umar bin Hafidz
    • Habib Ali Aljufri
    • Toko Nabawi
Home Kitab 3 Macam Penyakit Hati Dan Cara Mengobatinya
  • Kitab
  • Kitab Adab Sulukil Murid

3 Macam Penyakit Hati Dan Cara Mengobatinya

By
Majelis Rasulullah SAW
-
September 28, 2015
785

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،

وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،

وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،

وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،

اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي اَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِ

وَالتَّكْبُّرُ عَلَى عِبَادِ الله تَعَالَى. والرِّيَاءُ. وَالْعُجْبُ بِطَاعَةِ الله تَعَالَى. وَالْحَسَدُ والْحِقْدُ عَلَى عَبِيْدِ الله. وَمَعْنَى الْحَسَدٍ: كَرَاهِيَةُ النِّعْمَةِ عَلَى المُسْلِمِ وَاسْتِثْقَالُهَا. وَمِنْهَا: الإصْرَارُ عَلَى مَعْصِيَةِ الله. وَالْبُخْلُ بِمَا أوْجَبَ الله تَعَالَى. وَسُوءُ الظَّنِّ بالله وَبِخَلْقِ الله. وَالتَّصْغِيْرُ لِمَا عَظَمَ الله مِنْ طَاعَةٍ أوْ مَعْصِيَةٍ أوْ قُرْآنٍ أوْ عِلْم أوْ جَنَّةٍ أوْ نَارٍ.

Hadirin  – hadirat rahimakumullah   pembahasan  kita  di dalam kitab Risalatul jami’ah   yang di karang oleh al Habib Ahmad  bin Zein al Habsyi  berkenaan dengan ulumu tasawuf  atau  ulumul ihsan  yang   kemarin kita  sudah  terangkan  bahwa kitab ini merangkum dari tiga  komponen  ilmu islam, ilmu iman dan  ilmu ihsan,  ilmu yang berkaitan dengan   hukum – hukum islam ilmu fikih, ilmu  yang berkaitan dengan akidah  yaitu  ilmu iman  kemudian  ilmu yang  berkaitan dengan  ihsan  yaitu ilmu tasawuf.

Kemarin kita sudah terangkan    dari al Habib Ahmad bin Zein al Habsyi  tentang  ilmu ihsan  hal yang  terpenting yang berkaitan dengan  hati  yaitu menjaga  hati kita dari kemaksiatan.  Sesungguhnya Allah Swt   menjadikan manusia dan di  ciptakanya   hati   yang  merupakan  tempat  pandangan Allah Swt  di  muka buminya  dan hati yang  paling di cintai oleh Allah  kata Rasulullah Saw   yaitu  hati hamba – hamba  orang  – orang shaleh. Kemudian hati  yang di katakan oleh al Imam Ali r.a  yang  paling di sayang  oleh Allah Swt  yang  bersih di dalam keyakinan  , keras di dalam  urusan agama  , lembut di dalam bersaudara  , mudah mudahan  hati kita  di jadikan   keras  dalam beragama,   menjalankan  perintah Allah Swt    dan  menjauhi larangan Allah Swt  bersih , suci di dalam keyakinan nya  dan  lembut  persaudaraanya  di antara sesama manusia  , apalagi sesama muslim  , apalagi sesama  iman  , apalagi   sesama  hamba – hamba  yang shaleh   terutama  lagi  terhadap  para  Nabi dan Rasul – Rasul Allah Swt.

Kemarin  kita sudah  pelajari maksiat  – maksiat  hati yang  patut  kita jaga   yaitu keraguan terhadap  Allah Swt  , merasa  aman  dari  murka Allah Swt  , dan putus asa dari  rahmat Allah Swt,  ketiganya adalah sumber penyakit – penyakit  hati  yang  lain  dari tandanya  keraguan  lalu menepis    keyakinan  terhadap Allah Swt   adalah tanda   lemahnya  iman  terhadap Allah Swt,   tanda  seseorang    merasa  aman dari murka Allah Swt  karena tidak ada rasa takut kepada Allah Swt,   dengan  putus asa  dari Allah   adalah hilangnya   harapan terhadap Allah Swt.   Kalau tiga ini   ada di dalam diri setiap manusia  terutama  kepada Allah Swt    sangat di hawatirkan keimananya   bahkan   di khawatirkan  mati dalam keadaan  su’ul khatimah  kalau terus tidak mau  bertaubat  kepada Allah Swt.

Jadi obat dari tiga  penyakit hati ini, kita memantapkan  hati lagi  , iman kita ,   kita kuatkan  lagi keyakinan kita,  bagaimana  caranya?    yaitu  dengan membaca kitab – kitab  para ulama  – ulama besar seperti al Imam Abu  Hasan Asyadili,  Imam Abdul Qodir al Jailai  , habib Abdullah bin Alwi al Haddad  tentang  bagaimana menguatkan keimanan  , bagaimana menguatkan keyakinan,   habib Abdullah bin Alwi al Haddad mengatakan dengan   banyak berdzikir kepada Allah Swt   dan  dengan membaca  kitab Allah Swt   dan mempelajari sirahnya Rasulullah Saw serta banyaknya  bertafakur  terhadap  kenikmatan – kenikmatan  yang Allah   banyak berikan kepada kita,  apa yang Allah bentangkan  di  alam semesta,   yang ada di depan kita   yang bisa menguatkan   keyakinan kita  , keimanan kita kepada  Allah Swt,

Kalau  penyakit yang ke dua,  merasa  aman dari  murka Allah Swt  mari kita   pelajari lagi bagaimana  kita harus  belajar  rasa  takut,  jangan  kan dengan dosa besar  kita   dengan dosa  yang terkecil kita   yang di anggap remeh  pantas untuk memasukan kita  kepada  neraka  jahanam Nya,  bagaimana dengan  dosa  – dosa  besar  kita. Habib Abdullah bin Alwi al Haddad  mengajarkan kita di   dalam kitab adab sulukil  murid,   hendaknya  bagi seorang murid  memandang dosa kecilnya seperti   racun  yang mematikan,  dosa kecil   harus di pandang   racun yang sangat mematikan.   Misalnya  memandang  wanita yang bukan makhramnya  hal seperti ini  kita  sudah sering di biasakan  padahal Rasulullah Saw mengatakan ‘’ Satu pandangan yang haram  merupakan  satu anak panah  beracun yang  di lepas  oleh iblis  yang  terkutuk,  siapa  yang meninggalkan  karena takut kepada aku kata Allah Swt,  aku gantikan  rasa  manis  keimanan  ibadah di dalam  hatinya”  , sayidina  Umar  mengatakan ‘’ Seandainya aku ini   pohon yang di makan  oleh bintang  dan menjadi kotoran,  tidak ada  hisab,  tidak  ada  perhitungan di hadapan Allah Swt”,  habis sudah   saking  takutnya dengan Allah Swt   sayidina Abu Bakar Asidiq saking takutnya terhadap Allah Swt  tercium dari aroma  mulutnya seakan akan  hatinya terbakar,  saking takutnya terhadap Allah Swt  dan  juga  banyak dari para imam seperti imam Wahab bin Wasi’  di mana  beliau datang  di suatu majelis  beliau menangis  sampai – sampai  Rabi’ bin  Haitam mengatakan ‘’ Kalau Rasul melihat engkau  wahai Wahab  bin Wasi’ maka  beliau akan  gembira ‘’  karena  lembutnya  hatinya, karena  mudahnya  mengucurkan   air  mata takut  kepada Allah Swt  dan   ketahuilah bahwa dosa dosa  kita   bisa  hancur dengan  tangisan  air mata  kita  yang di terima  oleh Allah Swt,  membakar dosa  dosa  kita  di akhirat  nanti   dan satu tetesan air mata  takut terhadap Allah Swt  lebih afdhal, lebih baik  dari  bersedekah   emas satu gunung  uhud.  Mudah –  mudahan Allah berikan  rasa  takut  kepada diri kita,  jangan merasa  aman dari kemurkaan Allah Swt

Kemudian   orang yang  berputus asa dari rahmat Allah Swt  mereka adalah  orang  yang sesat ‘’  karena dia   tidak anggap  rahmat Allah dan  kasih  sayang Allah tidak ada    buat dirinya    lagi   padahal Allah  sudah   katakan

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ‘’ 

“katakan  wahai Muhammad kepada  hamba- hamba ku  yang keluar batas  jangan  kalian  putus asa dari rahmat Allah Swt  sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa   .’’

Setelah  tadi memiliki rasa takut   kepada Allah Swt    yang begitu hebat , mengharapkan   rahmat Allah   yang lebih  besar dari dirinya   akan  tetapi  seseorang yang  menggantukan dirinya tanpa ada rasa   takut  kepada Allah Swt,  tanpa ada  keinginan  untuk kembali kepada Allah Swt maka merekalah  orang  orang yang merasa  aman dari murka Allah Swt   dan itulah yang di katakan   ‘’Orang yang lemah  adalah  orang yang mengikuti hawa nafsunya  dan dia  berangan – angan  kepada Allah Swt  dari ampunan nya,   tidak  ada rasa  takut mengharap ampunan Allah Swt”,  mudah – mudahan  Allah berikan  ini  obat – obatnya  kepada  kita,  di berikan kita rasa  takut  kepada Allah Swt,   di berikan  harapan yang besar  lebih dari rasa  takut  kita kepada Allah Swt dari َالتَّكْبُّرُ عَلَى عِبَادِ الله

Sombong terhadap  hamba – hamba Allah Swt   , sombong adalah merasa  besar  diri   yang di sertai dengan merendahkan  orang  lain , dan kata  ulama  orang yang besar  dari orang lain  walaupun  hanya satu orang maka sudah termasuk sombong

لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذَرَّة مـــن كِبْر   

‘’Ttidak akan  masuk surga  kalau di hatinya masih ada sebutir atom  sifat sombongnya di dalam  hatinya  dan Allah Swt   mengatakan di dalam  hadits  qudsinya ‘

’ الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي ، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي ، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا أَدْخَلْتُهُ النَّارَ

’’  Kesombongan adalah rida Ku,  keagungan adalah   pakaian Ku,   siapa  yang mencopot   keduanya  dari Ku,  Aku akan lempar  dia kedalam api neraka  , dalam  riwayat  yang lain, Aku akan siksa dia  , dan dalam riwayat  yang lain,  Aku akan  masukan  dia kedalam api neraka ‘’

Ketika seorang raja  menegur  seorang yang besar   yang terkenal dengan  sifat  mustajabuda’wahnya ‘’  yang  terkenal dengan  Ibrahim bin adham  ketika di tanya sesuatu,  di tanya  namanya,   dia mengatakan namanya Abdullah,  kita   semuanya   hamba – hamba Nya Allah,   di tanya  lagi apakah engkau tidak mengenal diriku siapa ?  dia  jawab dengan  keadaan  hatinya   yang awalnya adalah mani sperma yang menjijikan   , engkau  di dalam  perutmu  kotoran  dan  akan menjadi bangkai  yang menjijikan,  di  ketok kepalanya     maka beliau mengatakan  pukul  terus   ini kepala  yang masih  terus  maksiat  kepada Allah Swt   yang satu dalam  kesombonganya dan yang satu dalam ke tawadu’anya  orang ahli ibadah  , orang  yang  paling takut  kepada Allah Swt  orang yang murah nangisnya,   selalu   mengasingkan  diri  beribadah kepada Allah Swt,  terkenal di mana  – mana   dulunya seorang   anak  raja besar  akhirnya dia menjauh dari dunia,  akhirnya dalam kehidupan  dunianya dan  hidup dalam  kesederhanaan  hingga di kenal do’anya  langsung di istijabah  akan  tetapi di pukul kepalanya    dan sambil mengatakan   pukul  kepala  yang terus  bermaksiat kepada Allah Swt .

Sifat  kibir(sombong)  ada dua macam

1.       Sifat   kibir terhadap Allah Swt

2.       Sifat  kibir terhadap makhluk Allah Swt

Kibir  terhadap Allah Swt  seperti fir’aun  , haman , mereka  mengaku  tuhan  yang maha  tinggi,    maka  kata   nabi Musa mengatakan  berimanlah dan  untukmu  kerajaanmu  , ku serahkan kerajaanmu  untukmu  akan tetapi berimanlah kepada ku,  maka kata  fir’aun  sampai aku  musawarah dengan  haman    karena  haman ini  adalah   jendralnya   maka kata  haman kepada  fir’aun  “Engkau  ingin di patuhi dan di sembah,   atau  menjadi   hamba  yang menyembah?”  lalu   fir’aun mengatakan  “Aku tuhan  yang maha tinggi”,  itu kibir terhadap Allah Swt , Allah  Swt mengatakan   ‘’ Ketika ada sekelompok  orang  Arab di suruh sujud dengan Allah Swt”   di katakan  ‘’’Sujudlah  kalian  kepada Allah  yang  maha  penyayang , lalu mereka  mengatakan siapa  itu yang maha  penyayang ?  apakah kami harus sujud di sesuatu yang  engkau  perintahkan kepada  kami   dan  mereka bertambah  jauhnya  kepada Allah Swt”,   orang  – orang tersebut sulit  untuk kembali  kepada Allah Swt,  kibirnya  bukan lagi terhadap manusia  biasa  , bukan  terhadap  makhluk  Allah  akan  tetapi langsung terhadap  sang  pencipta Allah Swt.

Kemudian  yang kedua adalah  sombong terhadap  makhluk Allah Swt,   yang terutama  terhadap  Rasul – Rasul Allah Swt  ‘”Mereka  orang – orang yang  kafir terhadap  Allah Swt  ‘’ apakah kami  harus  beriman kepada  dua  orang seperti kami  , apakah kami harus  beriman kepada   orang yang  seperti kami,  dia makan seperti kami, dia minum seperti kami   ‘’,  dan jangan  kira  di jaman sekarang tidak ada , datang ulama  benar – benar mengajak kepada Allah Swt,  mengajak  mereka  ke jalan Allah, mengajak mereka  cinta kepada Rasul Allah,  membangkang dan  tidak mau,  kata  Ibnu Mas’ud  ‘’Cukup  bagi seorang, dosa kalau seseorang di ajak  takut kepada Allah Swt   dan  tidak mau  dan mengatakan  sudah  urusin diri anda sendiri ‘’,   cukup baginya dosa  karena kesombongan terhadap Allah Swt   dengan sombong  terhadap  orang – orang yang menasehatinya terutama  para  ulama – ulama,  para  auliya auliya  muqorobin,  para sidikin,   para  anbiya dan  para  Rasul – Rasul.

Paling tidak point nya ‘’Kalau seseorang  merasa  dirinya  tidak akan  terkena  penyakit hati maka  dia akan terkena  penyakit hati , kalau seseorang merasa dirinya tidak sombong berarti dirinya sombong , kalau seseorang merasa dirinya  tidak pamer  berarti dirinya ria, kalau seseorang  merasa dirinya  tidak  ujub berarti  dirinya   ujub  dll ‘’ semoga  kita di bersihkan hati kita dan di bersihkan dari kesombongan   faqulu  jami’an ………………………..

 Ya Allah ……………………… ya  Allah ……………………………. Ya Allah ………………………….. ya Allah ……………………….. ya Allah ……………………… ya Allah ………………. Ya Allah ……………………….. ya Allah ……………….. ya Allah ……………………. Ya Allah …………………… ya Allah …………………. Ya Allah ………………….. ya Allah ……………………… ya Allah …………………… ya Allah …………………. Ya Allah ………………………. Ya Allah …………………………………….

Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah SAW

Masjid Raya Almunawar Pancoran

Senin 28 September 2015

~ Habib Ja’far bin Hud Allatas ~

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email
Print
Telegram
LINE
    Majelis Rasulullah SAW

    Artikel TerkaitMORE FROM AUTHOR

    Kitab

    Ciri Orang Munafik

    Kitab

    Sebaik baiknya Jihad

    Kitab

    Waktu Waktu Sholat

    Kitab

    Syarat-Syarat Fatihah Ada 10

    Kitab

    4 Hal Yang Untuk Mencapai Derajat Muqorrobun

    Kitab

    Mengangkat ke dua tangan di 4 tempat di dalam sholat

    Artikel Terpopuler

    Puasa Adalah Benteng Penghalang

    August 20, 2009

    Taufiq Adalah Asas dari Segala Ibadah

    July 27, 2020

    Doa Guru Mulia Sayyidul Habib Al ‘Allamah Al Habib Umar bin...

    September 13, 2015

    Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Senin 15 Februari 2016

    February 15, 2016

    Hadits ke 23, Kitab Nurul Iman, Pandanglah Kebawah Untuk Duniawi

    April 27, 2015

    Artikel Terbaru

    Waktu yang tidak boleh melakukan sholat

    Majelis Rasulullah SAW - January 4, 2021 0

    Klarifikasi Pemberitaan

    Majelis Rasulullah SAW - December 15, 2020 0

    Tabiat Manusia itu Suka Harta

    Majelis Rasulullah SAW - December 14, 2020 0

    11 Perkara Yang Membatalkan Sholat

    Majelis Rasulullah SAW - December 7, 2020 0

    Orang Yang Tidak diberi Maaf Oleh Allah SWT di Hari Kiamat

    Majelis Rasulullah SAW - November 23, 2020 0

    Cahaya itu Adalah Nabi Muhammad Saw

    Majelis Rasulullah SAW - November 16, 2020 0

    Cinta itu Tidak Cukup Dengan Kata-Kata

    Majelis Rasulullah SAW - November 9, 2020 0
    [emailpetition id="1"]

    Follow us on Instagram @majelisrasulullahsaw_official

    ABOUT ME
    Majelis Rasulullah Saw, 2014. Jl. Cikoko Barat V, RT 03/05, No 66, Pancoran, Jakarta Selatan Telfon: 021-7986709
    Bank Syariah Mandiri (BSM) Yayasan Majelis Rasulullah 710-510-313-6
    Contact me: admin@majelisrasulullah.org
    FOLLOW US
    • Tentang Majelis
    • Jadwal
    • Sosial Media
    © Copyright 2005-2019 Majelis Rasulullah SAW
    MORE STORIES
    Munzir AlMusawa

    Senin, 8 Juli 2013, Kitab Arrisalatul Jami’ah Bagian 23

    Munzir Almusawa - July 8, 2013 0
    Majelis Syuro

    SIKAP MAJELIS RASULULLAAH SAW PUSAT TENTANG PEMILUKADA DKI JAKARTA 2017

    Majelis Rasulullah SAW - February 14, 2017 0
    Munzir AlMusawa

    Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Senin 27 Juni 2011

    Munzir Almusawa - July 1, 2011 0
    X