Senin, 13 Juli 2009
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
حَرَّمَ اللَّهُ عَلَى النَّارِ، أَنْ تَأْكُلَ مِنْ ابْنِ آدَمَ، أَثَرَ السُّجُودِ
(صحيح البخاري)
Sabda Rasulullah saw :
“Allah haramkan api neraka menyentuh anggota sujud pada keturunan Adam”
(Shahih Bukhari)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Maha Tunggal dan Maha Abadi. Cahaya yang menuntun hamba –
hambaNya menuju kedamaian dunia dan akhirat, menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, dan
sesekali memunculkan musibah yang sementara bagi hamba-Nya demi ia mendapatkan kebahagiaan
yang kekal. Memberikan kepada hambaNya sedikit cobaan yang pahit dan kemudian memberikan
baginya kebahagiaan yang abadi. Demikian rahasia Keagungan Ilahi bagi mereka yang mau
bertafakkur bahwa usianya yang singkat jika dipenuhi musibah dan kesulitan tiada artinya
dibanding kebahagiaan yang kekal karena tiada musibah yang abadi kecuali Kemurkaan Illahi
Jalla Wa Alaa (Jalla wa ‘alaa : Maha Agung Kedahsyatan Nya dan Maha Luhur).
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Cahaya kemuliaan yang menerangi jiwaku dan jiwa kalian dari kemuliaan tuntunan Sayyidina
Muhammad Saw, sang pembawa Kasih Sayang Allah. Yang dengan itu aku dan kalian dituntun
kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga cahaya kedamaian menerangi wajahku dan wajah
kalian, sanubariku dan sanubari kalian, nafasku dan nafas kalian didalam Cahaya Keridhoan
Ilahi, didalam pengampunan dan tumbuhnya sifat – sifat luhur dari sanubari kita dan sirnanya
segala keinginan – keinginan yang hina dari jiwa ini. Wahai Sang Pemilik Jiwa Yang Maha
Menentukan setiap keadaan dan membolak – balikkan sanubari dan perasaan. Palingkan sanubari
kami selalu dalam Cahaya Keluhuran yang abadi didalam keinginan selalu dekat dan rindu
dengan-Mu Ya Rahman Ya Rahim.
Sampailah kita di malam hari yang diberkahi oleh Allah Swt ini. Dan Allah telah berfirman
“Qad aflaha man zakkaahaa wa qad khaba man dassaahaa” manusia itu telah beruntung yang
mensucikan dirinya dan mereka merugi yang terus menghinakan dirinya; QS. Asy-Syams : 9-10.
“Qad aflaha man zakkaahaa” beruntunglah mereka yang selalu ingin mensucikan
dirinya, mensucikan lisannya, mensucikan jiwanya, mensucikan anggota tubuhnya, mensucikan
hartanya, mensucikan usia dan setiap nafasnya dan mereka selalu dalam keberuntungan, selalu
dalam kemuliaan, keberuntungan dunia dan akhirat, kebahagiaan dunia dan akhirat, Keridhoan
Allah Yang Maha Abadi. (Allah berfirman pula dalam surat Al A’laa) Qad aflaha man
tazakkaa.. beruntung mereka yang mau mensucikan dirinya. “Wa dzakarasma Rabbihi
fashallaa” dan mereka yg mau mensucikan Nama Allah, mensucikan Nama Tuhannya, mensucikan
Nama yang menciptakannya, Yang Maha Berjasa kepadanya yang memberinya seluruh kenikmatan
yang tidak bisa diberikan oleh makhluk satu sama lain. Kenikmatan panca indera, kehidupan
dan semua ini adalah merupakan isyarat Kasih Sayang Allah memanggil kita untuk mengenal
Cinta-Nya dan Kasih Sayang-Nya kepada kita.
“Wa dzakarasma Rabbihi fashallaa” (dan) dan mereka banyak melakukan shalat; QS.
Al-A’laa : 15. Mereka tunduk kepada Allah. Mereka tahu shalat adalah penghadapan
kehadirat Allah. Semakin seseorang cinta kepada Allah maka ia akan semakin asyik melakukan
shalatnya. Semoga aku dan kalian selalu dibimbing Allah dengan cinta kepada-Nya dan
perbuatan – perbuatan yang dicintai-Nya. Kita selalu mengadukan, selalulah mengadukan
kelemahan kita dalam taat atas perintah Allah dan mengadukan kelemahan kita dalam
menghindari larangan – larangan Allah. Yang dengan pengaduan dan pengakuan itu, Allah akan
memberi kita kekuatan lebih dari kekuatan yang ada. Tergantung munajat dan harapan kita, dan
Allah tidak akan mengecewakan para pendoa.
Hadirin – hadirat, (Allah meneruskan firman Nya swt) “bal tu-tsiruunal hayaataddunyaa
wal akhiratu khairun wa abqaa” tapi banyak dari kalian lebih mementingkan kehidupan dunia
dan akhirat itu lebih abadi; QS. Al-A’laa : 16-17). Akhirat itu kekal dan kehidupan
setelah kematian itu abadi. Kehidupan yang kita lewati dari keguncangan, permasalahan,
fitnah dan saling kecam satu sama lain, perpecahan antara muslimin, permusuhan antara
muslimin.
Ketahuilah!! Semua ini fana dan sirna. Yang Abadi adalah Allah dan Keridhoan-Nya. Inilah
derajat tertinggi yang ditawarkan kepadaku dan kalian, inilah posisi yang paling mulia
karena posisi ini abadi, pangkat ini abadi, kedudukan ini kekal didalam istana Kasih Sayang
Ilahi. Ribuan dan triliyunan tahun, adakah kita menukarnya dengan hal yang remeh di muka
bumi?.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Betapa Agungnya Rabbul Alamin memberikan Kasih Sayang-Nya kepada kita. Sebagaimana
disabdakan oleh Nabiyyuna Muhammad Saw, Allah mengharamkan api neraka untuk menyentuh
anggota sujud dari keturunan Adam. “Harramallahu ‘alannaar anta-kula min ibn adam
atsarassujud”. Anggota sujud diharamkan Allah untuk tidak disentuh api neraka, anggota
sujud dari 7 anggota sujud orang – orang yang sering dan selalu sujud diharamkan oleh
Allah untuk api neraka menyentuhnya, api neraka tidak boleh menyentuhnya. Orang yang sujud
Kehadiratul Rabb, orang yang sujud merendahkan diri Kehadirat Allah, lebih – lebih lagi
orang yang sujud dengan jiwanya. Ketika ia sujud dengan hati dan sanubarinya merendahkan
dirinya kepada Rabbul Alamin maka tentunya api neraka tidak akan menyentuhnya. Semoga aku
dan kalian diterangi keindahan sujud, cahaya sujud dan kemuliaan sujud dan dikumpulkan di
yaumal qiyamah bersama ahli sujud.
Allah Swt memberikan Kasih Sayang-Nya kepada kita melebihi segenap kasih sayang. Sehingga
disabdakan oleh Sang Nabi saw bahwa api neraka tidak menyentuh anggota sujud kita. Ketika
Para Sahabat bertanya “wahai Rasul saw, bagaimana engkau mengenali umatmu kelak di hari
kiamat? jika mereka para pendosa masuk ke dalam neraka karena dosa – dosa besarnya”,
Rasul saw berkata “aku mengenali umatku dari anggota sujudnya karena anggota sujud umatku
tidak disentuh api neraka”. (Demikian teriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim) Demikian syafa’at Sayyidina Muhammad Saw. Dan Allah membayar setiap musibah dan
kesedihan dengan Kasih Sayang-Nya yang abadi dan lebih.
Sebagaimana riwayat Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda bahwa “tiadalah seseorang yang
wafat anaknya 3 orang maka ia tidak akan disentuh api neraka”. Tiadalah seorang muslim,
jika wafat anaknya sampai 3 orang, ia tidak akan disentuh oleh api neraka. Kenapa? Karena
kesedihannya dibayar oleh Allah Swt dengan Pengampunan-Nya. Allah menghargai kesedihan kita,
Allah melihat setiap apa yang menimpa kita dari hal yang hal membuat kita sedih, hal yang
tidak kita sukai diperhatikan oleh Allah dan diberi ganjaran yang abadi. Bagaimana seseorang
kehilangan anaknya? Sedih dan hancur jiwanya, Allah melihatnya. Barangkali kedua, barangkali
ketiga maka Allah Swt mengharamkan api neraka menyentuhnya karena ia telah melewati 3
guncangan kesedihan besar dalam hidupnya maka Allah Swt tidak akan memberinya kesedihan lagi
di hari kiamat. Demikian indahnya Rabbul Alamin menghargai kesedihan kita.
Hadirin – hadirat, setiap kesedihanmu itu dilihat oleh Allah. Setiap kesedihan dan
permasalahan kita akan dilihat dan tidak lewat begitu saja tapi Allah akan mengganjarnya,
Allah akan menggantinya dengan yang lebih dan lebih dan lebih. Demikian pula setiap doa dan
munajat. Jika kita berdoa dengan suatu doa, lantas kenapa Allah tidak mengijabahnya?. Allah
tidak mengijabahnya berarti Allah ingin memberikan yang lebih dan lebih dari yang kita
inginkan. Kalau kita dibalas oleh Allah dengan pengabulan, bukan hanya dikabulkan saja tapi
ditambah yang lebih lagi dengan pahala. Tapi kalau Allah tidak kabulkan berarti Allah ingin
memberikan yang lebih dari itu dan Allah tidak pernah mengecewakan para pendoa sekalipun
Iblis..!.
Ketika iblis itu berdoa setelah dilaknat oleh Allah dan tidak mau sujud kepada Nabi Adam
atas perintah Allah, maka iblis itu berdoa kepada Allah “Rabbiy andhirniy ila yaumi yub’
atsuun” wahai Allah tunda siksaku sampai hari kebangkitan. Dan Allah menjawab
“fainnaka minal mundharin” kau (iblis) tergolong orang yang ditunda siksaannya. Kenapa
iblis tidak bertaubat? Karena sombongnya, jika ia bertaubat, pasti Yang Maha Menerima Taubat
menerima taubatnya. Namun iblis hanya minta ditunda siksanya, Allah kabulkan doanya.
Jangan putus asa atas setiap doa karena setiap doa pasti dijawab oleh Allah. Dan jika Allah
tidak menjawabnya, Allah memberi yang lebih dari doa dan munajat kita. Tidak ada yang lebih
berhak untuk lebih dipercaya melebihi Allah, untuk lebih bersangka baik. Kau bisa bersangka
baik kepada teman dan saudaramu, sungguh yang lebih baik dan pantas untuk kita bersangka
baik adalah Allah karena memang Dialah Yang Maha Baik.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika salah seorang sahabat datang ke tempat Rasul saw
yaitu tamu Sang Nabi saw dari jauh. Rasul saw berkata kepada istrinya “apa yang kita
punya untuk disuguhkan kepada tamu?” Maka berkata istrinya “tidak ada apa – apa,
kebetulan yang ada cuma air saja”. Maka Rasul saw berkata “siapa yang memuliakan
tamuku ini untuk menjamunya?”, maka berdirilah salah seorang sahabat dari anshar, seraya
berkata “aku wahai Rasulullah yang membawa tamu ini untuk dijamu makan malam”. Sampai
dirumahnya, ia berkata kepada istrinya “ini tamunya Rasulullah Saw, kita harus muliakan”
, istrinya berkata “kita tidak punya makanan, cuma ada makanan untuk anak kita, kita
juga tidak punya makanan”. Maka suaminya berkata “kalau begitu tidurkan anak – anak
kita, biar tidur, sudah tidur, nanti setelah itu tamunya kita hidangkan makanan”,
istrinya berkata “makanan hanya cukup untuk 1 orang? bagaimana tamu makan sendiri
sedangkan kita tidak makan?”, suaminya berkata “kalau begitu saat hampir nanti
waktunya makan malam, kau pura – pura membetulkan lampu dan padamkan lampu pelita itu, jadi
nanti makanan ditaruh dihadapan tamu yang ada makanannya. Kita duduk tidak perlu ada
makanannya, taruh piring saja, jadi tamu tahunya kita makan bersama tapi ternyata dia
sendiri yang makan karena makanannya hanya untuk 1 orang”. Perbuatan seperti ini, ketika
mereka berbuat itu dan pada pagi harinya Rasul saw memanggil sahabat itu “kau telah
membuat Allah Swt takjub atas perbuatanmu sehingga Allah menurunkan firman-Nya “mereka itu
terus berkorban dan mengorbankan apa yang mereka miliki walaupun mereka dalam kesulitan”.
(QS Alhasyr 9)
Perbuatan itu perbuatan yang biasa saja, perbuatan seorang yang baik. Tapi kita lihat
bagaimana Allah mengguncangkan kejadian itu dengan turunnya ayat, darimana turunnya ayat ini
bisa terjadi, siapapun bisa untuk memuliakan tamunya bahkan lebih dari itu. Apa rahasia dari
kemuliaan ini? Ucapan sahabat itu kepada istrinya “akrimiy dhaifa Rasulillah Saw”
muliakan tamunya Rasulullah Saw<. Perbuatan itu yang memuliakan tamu Sang Nabi saw,
sehingga ia mengorbankan makan malam untuk anaknya sehingga anaknya ditidurkan tanpa makan,
demi menghormati tamu Sang Nabi saw. Perbuatan itu membuat turunnya firman Allah Swt.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Maksud dari penyampaian saya dalam hadits ini adalah memunculkan rahasia doa. Kalau
seandainya Allah memuliakan seperti itu, para tamunya Rasulullah Saw, ketika dimuliakan maka
Allah turunkan ayat maka didalam doa – doa dan munajat kita minta kepada Allah, kita ini
tamunya Rasulullah Saw di majelis ini agar dilimpahi Keberkahan Allah Swt.
Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, Rasul saw bersabda “ma baina baiti wa min bari
raudhah min riyadhil jannah” diantara mimbarku dan rumahku adalah tamannya surga. Yaitu
tempat diantara mimbar dan makam beliau saw, beberapa meter itu adalah Raudhah yang disitu
adalah tempat yang sangat diberkahi oleh Allah Swt. Dan turunnya Jibril sering ke tempat itu
menyampaikan wahyu Illahi dan tempat itu masih diabadikan hingga saat ini. Mereka para tamu
Rasul saw yang berkunjung ke Madinah Al Munawwarah mengambil kesempatan melakukan shalat
sunnah atau berdoa di Raudhah.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Jika seandainya kita jarang kunjung kesana atau belum pernah kunjung dan berdoa di Raudhah,
selalulah meminta kepada Allah rahasia kemuliaan Raudhah agar didalam doa dan munajat dan
ibadah kita, Allah Swt mengelompokkannya ke dalam orang – orang yang beribadah didalam
Raudhatul Syarif Sayyidina Muhammad Saw. Wajah yang paling berhak dicintai, manusia yang
paling ramah dari semua makhluknya Allah, manusia yang paling berkasih sayang kepadaku dan
kepadamu dan kepada seluruh umat beliau saw. Seraya bersabda, diriwayatkan didalam Shahih
Bukhari bahwa “..haudhiy masiirat syahr..” telaga haudhku nanti di hari kiamat itu
panjangnya dan lebarnya itu sepanjang 1 bulan perjalanan daripada luasnya telaga haudh yang
diberikan oleh Allah di surga untuk Nabi Muhammad Saw. Didepan pintu surganya Allah,
seraya bersabda “telaga haudhku itu luasnya seperti 1 bulan perjalanan, airnya lebih
putih dan bening daripada susu, dan wanginya lebih wangi dari misik, dan banyak cangkir –
cangkirnya melebihi bintang – bintang di langit. Dan barangsiapa yang minum darinya, maka ia
tiada akan pernah haus selama – lamanya”.
Kalau seandainya minum dari telaga haudh saja tidak akan pernah haus selama – lamanya.
Betapa indahnya mereka yang merasakan cahaya iman, cinta kepada Shahibul Haudh Sayyidina
Muhammad Saw. Mencintai yang Allah berikan kepadanya telaga haudh, Nabi kita Muhammad Saw.
Kalau minum dari telaga haudh saja tidak haus selama – lamanya, bagaimana jiwa yang
mencintai Sayyidina Muhammad Saw. Seraya bersabda diriwayatkan didalam Shahih Bukhari
“ana faratukum alal haudh” aku menunggu kalian di telaga haudh. Ucapan ini disampaikan
untuk seluruh umat beliau bahwa ada 1 manusia yang akan menolong mereka dari segala dosa –
dosa dengan syafa’at yang meminta kepada Allah agar mereka selamat dari api neraka seraya
bersabda “ana faratukum alal haudh”.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Dan seraya bersabda sebagaimana riwayat Shahih Bukhari “yakhrujuuna minannaar bi syafa’ah
kaannahumuttsa’ariir”, pendosa itu keluar dari api neraka dengan syafa’at, mereka keluar
bagaikan puluhan ribu serangga yang keluar dari suatu lubang besar. Puluhan ribu manusia
pendosa dimuntahkan oleh api neraka karena doa Sayyidina Nabi Muhammad saw. Ketika kedua
telapak tangan itu terangkat kehadirat Allah, memintakan pembebasan dari para pendosa maka
keluarlah ratusan ribu pendosa dimuntahkan oleh api neraka dari doa Muhammad Rasulullah
Saw.
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Waktu itu akan sampai padaku dan pada kalian, kejadian itu akan kau saksikan dan akan
kusaksikan dan akan dilihat oleh seluruh keturunan Adam. Kita bermunajat kepada Rabbul
Alamin, Wahai Allah yang telah mengelompokkan kami dalam kelompok Nabi-Mu Muhammad Saw,
pastikan kami termasuk orang yang didoakan Sang Nabi saw, mendapatkan syafa’at Sang Nabi
saw. Ya Rahman akrim dhaifa Rasulillah, wahai Allah muliakan tamu Rasulullah ini, puluhan
ribu muslimin – muslimat, berikan mereka kebahagiaan dunia dan akhirat, singkirkan dari
segala musibah, singkirkan dari kesulitan dan juga seluruh muslimin – muslimat di Barat dan
Timur. Rabbiy percepatlah kemunculan, kemuliaan dan kemakmuran di negeri muslimin terbesar
di muka bumi ini.
Ya Rahman Ya Rahim, perkumpulan muslimin – muslimat yang berkumpul para pemuda, para
pemudi bershalawat, berdzikir, bertaubat kepada Allah di majelis mulia ini. Semoga menjadi
berlian yang menyenangkan hati Sang Nabi Saw. Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljajali Wal Ikram Ya
Dzaththauli Wal In’am, muliakan kami dengan cinta kepadamu, dengan rindu kepadamu wahai
Allah, pastikan kami jumpa dengan Sang Nabi saw di yaumal qiyamah, pastikan kami bertamu
kepada beliau saw di surga firdaus, pastikan nama kami termasuk kepada mereka yang diberi
syafa’at, pastikan kami wafat dalam keadaan ahlul sujud (orang yang mencintai sujud).
Pastikan jiwa kami terang – benderang dengan cahaya sujud, pastikan nafas kami bercahay
dengan cahaya taubat, pastikan hari – hari kami dipenuhi istighfar. Ya Rahman Ya Rahim
berikan kami segala sifat – sifat yang mulia dan luhur, cabut dari kami segala keinginan
untuk berbuat dosa.
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Ya Allah, Ya Allah..Ya Allah..Ya
Allah.. Ya Rahman Ya Rahim
Wahai Yang Maha Menerbitkan matahari dan bulan, wahai Yang Menghidupkan kami dari sebutir
sel, kebahagiaan wahai Allah, pengampunan wahai Allah, Kasih Sayangmu wahai Allah, muliakan
kami semua hadirin – hadirat, terangi wajah kami dengan Cahaya-Mu, terangi jiwa kami dengan
Cahaya-Mu wahai Allah, terangi hari – hari kami dengan Cahaya kemakmuran dan kebahagiaan-
Mu,
Faquuluuu jamii’an (ucapkanlah bersama sama) Laillahailallah Laillahailallah
Laillahailallah Muhammadurrasulullah
Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Sekembalinya saya dari Madinah Al Munawwarah, saya telah menyampaikan salam rindu kita
kepada Nabi kita Muhammad Saw. Dan sekembalinya dari Madinah, saya sempat transit di Yaman
selama 1 hari 1 malam dan saya berkunjung kepada Guru Mulia Adda’I Ilallah Al Musnid Al
Habib Umar bin Hafidz dan beliau mewasiatkan pada kita untuk tetap tenang dan tidak
terpengaruh dengan keadaan yang berusaha mengacaukan keadaan muslimin dan memecah belah
muslimin. Kita tetap tenang dengan apa – apa yang telah diberikan oleh Allah Swt dan beliau
juga menyampaikan salam rindu kepada kita jamaah semua dan kepada para ulama, para habaib,
beliau juga menyampaikan salam tadhim dan doa beliau, agar Allah Swt segera memakmurkan
seluruh wilayah Indonesia dengan dakwah Sayyidina Muhammad Saw dan memunculkan serta
memakmurkan dakwah di seluruh wilayah dan seluruh negeri muslimin – muslimat dan semoga
Allah Swt selalu menyatukan kita dalam kemuliaan ini dan menjadikan perjuangan dan hari –
hari kita selalu membawa Cahaya Keridhoan-Nya kepada kita.
Kita bersama – sama mendoakan seluruh muslimin – muslimat dan juga kita berdoa dengan
qasidah Ya Arhamarrahimin Farij Alal Muslimin, agar Allah selamatkan seluruh muslimin –
muslimat di muka bumi dan kita berdoa agar munculnya pemimpin yang terbaik bagi kita,
pemimpin yang menindas kedhaliman, pemimpin yang membela kelemahan, pemimpin yang mencintai
shalihin, siapapun yang menjadi pemimpin, doa dan munajat kita untuk maslahat muslimin –
muslimat dan pemimpin yang baik,. Tafadhol masykura
Washallallahu ala Sayyidina Muhammad Nabiyyil Ummiy wa Shohbihi wa Sallam
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh