Apa itu ikhlas?

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

26 Agustus 2019

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Yang sama-sama kita hormati dan kita muliakan guru kita Al-Habib Jakfar bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur, sehat Wal Afiyah dan Ilmu-ilmu yang di berikan kepada kita bermanfaat Insya Allah. Guru kita Kh.Abdussalam maupun para Habaib yang lainnya yang hadir bersama kita Al-Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad kita doakan panjang umur sehat Wal-Afiyah 

         Hadirin dan hadirat para pendengar Live Streaming Majelis Rasulullah Saw dimanapun berada mudah-mudahan kita semua mendapatkan ridho nya Allah Swt, Allah ampuni dosa kita, Allah murahkan rizki kita, Allah kabulkan hajat kita dan ilmu yang kita pelajari bermanfaat Amin Ya Rabbal Alamin. 

         Ibu Bapak Hadirin dan Hadirat yang di rahmati Allah Swt malam ini kita kembali kumpul di Majelis Barokah, di Majelis yang penuh naungan Rahmat Allah Swt berkumpul di Majelis Rasulullah Saw bertepatan malam ini kita mengawali pelajaran baru dari kitab Hadist kita kitab sebelum nya yang kita khatamkan bersama kitab Qutuful Falihin yang telah di karang di rangkum oleh Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim kita doakan mudah-mudahan panjang umur, sehat Wal Afiyah bisa sampai ke tanah air tanpa ada halangan apapun lalu mandat dari beliau juga agar kita melanjutkan kitab hadist selanjutnya yaitu dari pada kitab Riyadhussholihin. Kitab ini sangat tebal. Mungkin nanti Majelis Rasulullah akan menyiapkan dan Hadist nya sangat banyak. Hampir rata-rata yang ada di dalam hadist ini Hadist nya-hadist Shohih. Terlebih khusus dari Imam Bukhori, Imam Muslim, juga para perawi Hadist nya yang ada di dalam nya seperti At-Turmudzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Abu Daud dan lainnya. Kitab Riyadhussolihin di karang oleh seorang Imam Syarofuddin Abi Zakaria  Yahya bin Syarof Annawawi Addimisky. Salah satu ulama besar yang mudah-mudahan Allah Swt merahmati beliau dan kita mendapatkan manfaat nya Amin Ya Rabbal Alamin. Salah seorang ulama yang umur nya tidak panjang. Lahir pada tahun 630 Hijriyah. Ada yang mengatakan 631 lalu umur nya hanya 46 Tahun setelah itu meninggal dunia. Tapi kitab karangan nya Masya Allah banyak sekali dan di baca di mana-mana bukti ke ikhlasan dan ketulusan beliau. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan berkahnya Amin Ya Rabbal Alamin. 

        Sampai lah kita di dalam pelajaran Hadist pelajaran pertama dari pada kitab Riyadussholihin. Kitab ini isi nya macam-macam BAB dan macam-macam pasalnya. Satu BAB bisa 20 Hadist dan kita sampai pelajaran pertama dari kitab Riyadussholihin BAB ikhlas. Saya akan membaca nya sendirian tidak membaca bersama karena panjang dan mudah-mudahan yang hadir bisa mencatat Faedah ataupun arti yang berkaitan dengan penjabaran yang akan di bahas pada malam ini. 

BAB bicara tentang ikhlas. Keikhlasan, ketulusan, apa itu ikhlas? Sering kita dengar ikhlas itu seseorang beramal murni 100 persen hanya karena Allah Swt. tidak pengen di lihat oleh orang, tidak pengen di sanjung sama orang, harapan nya murni kepada Allah Swt. dia yakin 1000 persen yang memberi pahala hanya Allah Swt dan berkaitan dalam bab ini tentang keutamaan menghadirkan niat dalam semua amal-amal kita, setiap ucapan kita dan keadaan-keadaan kita baik keadaan yang Nampak jelas maupun keadaan yang tidak Nampak. 

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ Arab-Latin: Wa mā umirū illā liya’budullāha mukhliṣīna lahud-dīna ḥunafā`a wa yuqīmuṣ-ṣalāta wa yu`tuz-zakāta wa żālika dīnul-qayyimah Terjemah Arti: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ Arab-Latin: Lay yanālallāha luḥụmuhā wa lā dimā`uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā mingkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha ‘alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīn Terjemah Arti: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Ini ayat Al-Qur’an menjadi dalil bahwa sesungguhnya yang di terima oleh Allah ketakwaan seseorang yang di isi dengan keikhlasan. Orang zaman dahulu sebagaimana sabab ayat ini di turunkan mereka itu kalau menyembelih Unta darahnya di kumpulin di ember, daging nya di kumpulin di ember lalu di siram di Ka’bah. Sudah selesai di siram mereka pulang kerumah  di tembok-tembok rumah mereka di lumuri oleh darah hewan-hewan kurban mereka dan tujuanya ingin Kurban. Maka turunlah firman Allah yang suci. 

قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ Arab-Latin: Qul in tukhfụ mā fī ṣudụrikum au tubdụhu ya’lam-hullāh, wa ya’lamu mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, wallāhu ‘alā kulli syai`ing qadīr Terjemah Arti: Katakanlah: “Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui”. Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ayat ini berkaitan sebab mu sababnya kata Ahli Tafsir jika kita menyembunyikan orang orang kafir. Orang yang tidak menyembah Allah kalian angkat menjadi pemimpin kalian hati kalian berkeinginan seperti itu. Tapi tidak di ucapkan. Kalian dukung orang kafir atau kalian ucapkan. 

      Hadist yang pertama

وﻋﻦ اﻣﯿﺮ اﻟﻤﺆﻣﻨﯿﻦ اﺑﻲ ﺣﻔﺺ ﻋﻤ ُ ﺮﺑﻦ اﻟﺨﻄﺎب ﺑ ِ ﻦ ﻧﻔﯿﻠﺒﻦ ﻋﺒﺪ اﻟُﻌ ُ ﺰى ﺑﻦ ر ْ ﯾﺎح ﺑﻦ ﻋﺒﺪﷲ ﺑﻦ ﻗ َ ﺮ َ ط ﺑﻦ ر َ ز ِ اح ﺑﻦ ﻋ ﺪى ﺑﻦ  َ َ ﻛﻌﺐ ﺑﻦ ﻟﺆي ﺑﻦ ﻏﺎﻟﺐ اﻟﻘﺮﺷﻰ اﻟﻌ ﺪوى رﺿﻰ ﷲ ﻋﻨﮫ ﻗﺎل ﺳﻤﻌﺖ رﺳﻮل ﷲ ﺻﻠﻰ ﷲ وﺳﻠﻢ ﯾﻘﻮل اﻧﻤﺎ اﻻﻋﻤﺎل ﺑﺎﻟﻨﯿﺎت واﻧﻤﺎ ﻟﻜﻞ اﻣﺮئ ﻣﺎﻧﻮى ﻓﻤﻦ ﻛﺎﻧﺖ ھﺠﺮﺗﮫ اﻟﻰ ﷲ ورﺳﻮﻟﮫ ﻓﮭﺠﺮﺗﮫ اﻟﻰ ﷲ ورﺳﻮﻟﮫ وﻣﻦ ﻛﺎﻧﺖ ھﺠﺮﺗﮫ ﻟﺪﻧﯿﺎ ﯾﺼﯿﺒﮭﺎ اواﻣﺮﺋﺔ ﯾﻨﻜﺤﮭﺎ ﻓﮭﺠﺮﺗﮫ اﻟﻰ ﻣﺎ ھﺎﺟﺮ اﻟﯿﮫ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻰ ﺻﺤﺘﮫ رواه اﻣﺎﻣﺎ اﻟﻤﺤﺪﺛﯿﻦ اﺑﻮﻋﺒﺪﷲ ﻣﺤﻤﺪ اﺑﻦ اﺳﻤﺎﻋﯿﻞ اﺑﻦ  ُ َ اﺑﺮاھﯿﻢ اﺑﻦ اﻟﻤﻐﯿﺮة ﺑ ْ ﻦ ﯾ ِ ﺮ ْ د َ ز ْ ﺑﺔ اﻟُﺠ َ ﻌ ّ ﻔﻰ اﻟﺒﺨﺎرى واﺑﻮاﻟﺤﺴﯿﻦ ﻣﺴﻠﻢ اﺑﻦ اﻟﺤ ﺠﺎج اﺑﻦ ﻣﺴﻠﻢ اﻟﻘﺸﯿﺮى اﻟﻨﯿﺴﺎﺑﻮرى رﺿﻰ ﷲ ﻋﻨﮭﻤﺎ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺑﯿﮭﻤﺎ اﻟﻠﺬﯾﻦ ھﻤﺎ اﺻﺢ اﻟﻜﺘﺐ   

Artinya : Sesungguhnya segala amal tergantung kepada niatnya. Setiap amal perbuatan seseorang akan mendapatkan balasan pahala atau tidak, hanyalah sesuai dengan niatnya. Barang siapa berhijrah (dari Makah ke Madinah) karena mentaati perintah Allah swt dan mengikuti sunnahRasulullah saw, maka hijrah orang tersebut benar-benar mentaati perintah Allah swt dan mengikuti Rasulullah saw. Akan tetapi barang siapa yang berhijrah bersama Rasulullah saw karena ingin meraih  kepentingan duniawi atau karena ingin mendapatkan seorang perempuan untuk dinikahi maka hijrah yang demikian itu kemungkinan hanyalah akan mendapatkan apa yang diinginkan

Hadist malam ini adalah Hadist yang pertama dari Amirul Mukminin Sayyidina  Umar yang julukanya Abu Hafsyang bernama Umar bin Khottob. Sayyidina Umar ini orang yang pertama dapat panggilan sahabat dengan kalimat Amirul Mukminin. Dapat julukan Abi Hafsin dari Rasulullah Saw. Abi Hafsin bukan berarti bapak nya Hafsoh saja akan tetapi Abi Hafsan mengandung makna Hafs artinya singa. Karena Nabi melihat Sayyidina Umar ini begitu keras sehingga mendapatkan julukan dari Nabi adalah Abu Hafsin. Beliau juga mendapatkan julukan Al-Faruq dari Nabi. Karena melalui Sayyidina Umar agama ini bisa terpisah. Mana yang hak itu hak mana yang batil itu batil dengan terang-terangan nyata tanpa ada rasa takut muncul nya dari Sayyidina Umar. Sayyidina Umar bukan orang yang pertama masuk Islam. Beliau orang yang ke 40 lebih keatas yang masuk Islam. Setelah 40 orang sahabat masuk Islam baru Sayyidina Umar bin Khottob masuk Islam dan beliau orang yang pertama berani mengikrarkan agama Islam nya di depan ka’bah. Ketika beliau masuk Islam dengar adik nya yang bernama Fathimah sudah masuk Islam bersama suaminya Said bin Zeid beliau marah. Ketika mendengar ayat suci di bacakan tersentuh hatinya akhirnya masuk Islam lalu datang kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad Saw. Nabi senang, girang, gembira dan Nabi langsung kasih kabar gembira kamu penghuni surga nya Allah Swt. saking girang nya 

         Dalam riwayat Addarkudny Malaikat Jibril datang kepadaku kata Rasulullah Saw. Wahai Muhammad Rasulullah Saw seluruh Malaikat penghuni langit girang dan gembira dengan masuk nya Islam Sayyidina Umar. Karena Nabi selalu berdoa Yas Allah buatlah Islam menjadi kuat dengan melalui orang yang paling kau cintai.

         Dalam riwayat yang lain melalui salah satu Umar yaitu Umar bin Khattab atau Umar bin Amr bin Hisyam(abu Jahal). Dapatlah hidayah sayyidina Umar masuk Islam. Lagsung keluar Sayyidina Umar ke Ka’bah dan berkata wahai penghuni Mekkah siapa saja di antara kalian yang pengen anak nya jadi Yatim, siapa saja di antara kalian pengen istrinya langsung jadi janda ganggu saya dan Sayyidina Umar orang yang paling mulya setelah Abu Bakar Siddiq. Di tunjukan alamat nyatanya kuburannya di samping Sayyidina Abu Bakar Siddiq di samping Baginda Nabi kita Muhammad Saw. Allah Swt tunjukan saking dekat nya di dunia ini bersama Nabi seperti Sayyidina Abu Bakar demikian Sayyidina Umar meninggal duniapin makam nya junjungan Baginda Nabi kita Muhammad Saw. Setelah beliau masuk Islam banyak meriwayatkan Hadist nya Rasul 539 Hadist melalui Sayyidina Umar Amirul Mukminin Umar Ibnul Khattab dan beliau ini ketika menjadi Amirul Mukminin tidak sebentar paling lama di antara 4 Khalifah Rasul di katakan oleh ulama paling lama Sayyidina Umar. Selama 10 Tahun 6 Bulan lebih 5 Hari menjadi Amirul Mukminin. Di katakan oleh para sahabat hampir para sahabat menemui beliau di pagi hari sedang menangis. Siang menangis, sore menangis, malam menangis, sampai para sahabat penasaran wahai Amirul Mukminin kenapa engkau selalu menangis setiap waktu? 

         Berkata Sayyidina Umar saya ini menjadi Amirul Mukminin sudah sangat lama. Seandainya saya mati walaupun saya berlaku adil menjadi pemimpin saya akan tetapi di hisab oleh Allah Swt. jika saya Zolim saya akan di siksa oleh Allah Swt. kalau di waktu siang saya Tidur saya teledor dengan tanggung jawab saya. Jika saya tertidur di waktu malam saya sudah teledor di dalam hak saya, jiwa saya tuntutan kepada Allah Swt. 

        Bahkan  di katakan beliau itu keras tapi keras nya di dalam kewajiban bahkan anak nya sediri ketika berzinah di suruh Algojo mencambuk sampai mati. Akan tetapi di balik kekerasan nya beliau itu orang yang lembut kepada keluarga. Salah seorang pembantu beliau masuk kerumah belliau kaget melihat anak-anak nya sedang bermain di dada nya Sayyidina Umar sambil celentang maka pembantu ini bingung sambil berkata ini tidak pantas wahai Amirul Mukmnin. Berkata Amirul Mukminin ente bersama keluarga seperti apa? Saya ini sama anak jika saya datang mereka diam saking takut nya kalau saya datang. Harus nya ente Amirul Mukminin seperti itu. 

        Apa jawaban Sayyidina Umar? Ente jangan jadi anak buah saya lagi dan ente boleh pergi. Ente sama keluarga aja kasar bagaimana sama ummat nya Nabi Muhammad Saw. Allah Swt cinta kepada Sayyidina Umar, penghuni langit cinta kepada Sayyidina Umar.

         Dalam kitab karya Imam Assyuyuti ketika di zaman Sayyidina Umar ada gempa dan semua orang ketakutan gunung-gunungpun bergoncangan. Lalu Sayyidina Umar langsung mengeluarkan pecutnya dan memukul itu Bumi sambil berkata wahai Bumi hentikan Gempamu. Kalau saya tidak adil saya akan celaka akan tetapi kalau saya adil jangan Gempa. Detik itu juga Gempa berhenti. 

         Di dalam kitab Abdullah Atthabary di katakan Gubernur Mesir Amr bin Ash. Beliau adalah salah satu sahabat Rasul Saw. Beliau kirim surat kepada Amirul Mukminin Sayyidina Umar di kota Madinah. Dalam isi surat nya wahai Amirul Mukminin Sayyidina Umar saya mohon maaf bagaimana pendapat antum karena orang-orang Mesir ketakutan dan kebingungan karena sungai Nil Air nya sudah mulai mengering. Kecuali kita lemparkan wanita yang masih perawan sebagai Tumbal. Lalu Sayyidina Umar membalas surat nya dan isi surat nya berkata Sayyidina Umar wahai Sungai Nil di Mesir jangan macam-macam kalau ente mengalir karena mau nya ente sendiri tidak ada yang mencintai boleh ente ngadat akan tetapi kalau yang menciptakan kamu wahai sungai nil Allah Swt jangan macam-macam mengalir lah kamu. Lalu Sayyidina Umar berkata wahai Amr bin Ash kalau kamu sudah baca surat dari saya lemparkan surat itu ke sunga Nil. 

         Beliau meninggal dunia pada usia 63 tahun. Sayyidina Abu Bakar meninggal umur 63 Tahun juga. Mudah-mudahan Allah meridhoinya dan kita mendapatkan Barokah nya Amin. Ketika beliau meninggal dunia matahari yang terang langsung gelap, mendung, sampai anak-anak kecil datang kepada ayah nya. Wahai Ayah apakah hari ini Kiamat? Wahai anakku hari ini bukan Kiamat tapi hari ini Umar bin Khattab di bunuh. Yang membunuh nya orang Nasrani yang bernama Abu Lu’lu’. 

         Rasul bersabda amal itu tergantung pada niat dan seseorang itu tergantung apa yang dia niatkan. Barang siapa yang niat Hijrohnya itu karena Allah Swt. hijrah itu dalam bahasa Arab artinya meninggalkan. Dalam Syariat kita Hijrah artinya berpindah dari kampung ke kafiran, berpindah dari wilayah yang penuh dengan ke Zoliman, kemaksiatan ketempat yang aman untuk ibadah karena khawatir datang nya Fitmah. 

         Barang siapa yang niat hijrah nya karena Allah Swt dan Rasul nya maka niat Hijrah nya untuk Allah dan Rasul nya otomatis dia dapat pahala. Barang siapa yang niat Hijrah nya tujuan nya gara-gara dunia maka niat hijrah nya tergantung apa yang menjadi tujuannya. 

         Hadist ini berita dari Allah untuk Baginda Nabi kita Muhammad Saw. Ketika Nabi menganjurkan Hijrah ada salah seorang di antara mereka ikut Hijrah bersama rombongan. Tapi kebetulan niat nya  sudah bercabang. Niat nya untuk menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qaisyh. Wanita yang cantik dia minta Mahar dan minta persyaratan kalau kamu mau menikahi aku syarat nya kamu harus pergi ke kota Madinah. Kalau kamu sampai di kota Madinah baru saya terima kamu menjadi suami saya. Akhir nya dia ikut bersama rombangan orang-orang yang mukhlisin dan orang-orang yang benar-benar berhijrah. Allah Swt beritahukan kepada Nabi di antara rombongan itu ada yang tujuan Hirah nya bukan untuk Allah Swt dan Rasulullah Saw tapi karena ada perempuan yang dia tuju.

         Otomatis tidak dapat pahala. Dalam agama Allah butuh niat yang tulus dan lurus tidak boleh di gabung dengan niat yang lain. Tapi keutamaan niat luar biasa. Dalam Hadist ini yang bisa kita ambil keutamaan niat. Niat itu menjadi suatu kewajiban dalam beberapa macam ibadah. ada ibadah yang tidak perlu pakai Niat. Azan, memandikan Mayat, membaca Al-Qur’an, duduk di Masjid tidak butuh niat, mengaji tidak butuh niat tapi kalau di niatkan jadi pahala. Ada yang namanya niat betul-betul wajib. Seperti Sholat dan Wudhu.

         Dalam Mazhab Imam Syafii maksud dari pada niat hukum nya wajib dan berkat niat orang bisa mendapatkan berlipat ganda pahala. Makan saja kalau kita niatkan bisa jadi pahala buat kita jika kita niatkan. Niat tidur supaya bisa bangun untuk sholat Tahajjud dan sholat subuh berjamaah maka tidur nya akan mendapatkan pahala. Bersenggama dengan istri niat nya untuk menjaga syahwat dan mendapatkan anak yang soleh dan solehah maka bersenggama nya mendapatkan pahala. Memberi nafkah ke orang tua, istri dan anak di niatkan menjalan kan perintah Allah Swt maka ketika mengeluarkan nafkah mendapatkan pahala. Ada lagi orang yang niat nya luar biasa ketika hadir di Majelis Rasulullah niat nya supaya Allah Swt mengampunkan segala dosa. Niat itu seperti Mobil bisa di bawa kemana saja tergantung kita. 

         Makanya di sebutkan keberkahan itu tergantung niat. Dahulu ada Wali Sufi di jenguk sama tetangga kumpul datang. Sudah kumpul mengelilingi dia yang sedang sakit ini berkata Wali Sufi tersebut wahai Hadirin ente niatin Haji ya bareng sama saya niatin saya Sholat berjamaah bareng sama ente. Niatin supaya saya bisa pergi ke Masjid bareng kalian lalu kata orang yang menjenguk ente ini lagi sakit. Apa jawaban wali Sufi tersebut saya ini memang lagi sakit dan boleh jadi sebentar lagi saya mati tapi kalau saya di kasih kesempatan umur sama Allah saya akan tunaikan niat saya itu. Tapi kalau saya keburu mati Allah sudah catat niat saya ingin Haji bersama ente pengen sholat berjamaah bersama ente. 

         Makanya ada riwayat Hadist Qudsi Allah perintahkan Malaikat di hari kiamat tulis untuk si Fulan itu pahala Haji. Malaikat bingung Ya Allah dia belum pergi Haji dia belum pergi Umroh, dia belum bangun Masjid, dia belum bangun Mushollah, lalu apa yang harus saya catat? Kalian tidak tahu dahulu di dunia dia sudah niat dan niat yang mengetahui hanya Allah Swt. amalan yang terlihat itu masih bisa tercampur dengan Riya. Tapi kalau niat Malaikat tidak bisa melihat nya. Siapa yang bisa lihat? Hanya Allah yang bisa lihat. Karena sesuatu tidak bisa di lihat kecuali hanya Allah Swt mayoritas orang yang niat amalannya ikhlas dan keikhlasan merupakan syarat di kabulkannya amal ibadah yang di lakukan oleh seseorang. Mudah-mudahan Allah Swt membersihkan hati kita, meluaskan hati kita sehingga selalu berniat dengan niat-niat yang baik, dengan niat-niat Soleh dan Solehah dan mudah-mudahan niat yang baik dan tulus itu dapat menghantarkan kita menjadi hamba-hamba Allah Swt yang baik dan selamat di dunia dan akhirat Amin Ya Rabbal Alamin. 

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.