Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
19 Maret 2018
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang kita hormati dan kita cintai para guru-guru kita yang hadir pada malam hari ini terlebih khusus orang tua kita Al-Habib Hud bin Muhammad Bagir Al-Atthos demikian guru kita Al-Habib Muhammad Al-Junaid kita doakan mudah-mudaahn beliau-beliau panjang umur dan sehat wal afiyah. Demikian juga kepada Al-Habib Jakfar bin Muhammad Bagir Al-Atthos yang senantiasa membimbing kita, kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur dan sehat wal afiyah. Juga kepada Al-Habib Ahmad Al-Idrus dan guru kita Kh. Abdussalam.
Para Hadirin wal hadirat jamaah Live Streaming Majelis Rasullah Saw dimanapun anda berada mudah-mudahan semuanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat dunia akhirat, baiklah Hadirin kita kembali melanjutkan Hadist kita dalam kitab Qutuful Falihin yang di rangkum dan di karang oleh guru kita tercinta Sayyidil Walid Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syekh Abu Bakar bin Salim kita doakan mudah-mudahan beliau panjang umur sehat wal afiyah Allah kabulkan hajat-hajatnya dan ilmu yang di berikan kepada kita menjadi ilmu yang manfaat Amin Ya Rabbal Alamin. Kita baca bersama Hadist yang ke 74
- عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ آلِهِ سَلَّمَ (وَاللَّه لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ!) قِيلَ ؛ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : (الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ) متفق عليه
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda “Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman“ Sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yang tetangganya tidak aman dari keburukannya”(Muttafaqun ‘Aleih)
Hadist malam ini Hadist yang ke 74. Mudah-mudahan Hadist yang sebelumnya Allah jadikan ilmu yang bermanfaat dan bisa kita amalkan bersama-sama. Hadist dari Imam Abu Hurairah sahabat baginda Nabi kita Muhammad Saw sahabat Rasul yang ulama sepakat mengatakan sahabat yang paling banyak membawa Hadist nya Rasulullah Saw. Beliau adalah Imam Abdurrahman bin Sakhr yang di kenali dengan julukan Abu Hurairah. Meriwayatkan Hadist kurang lebih 5374 Hadist, beliaupun mengatakan itu setengah dari apa yang saya dengar dari Rasulullah.
Hadist malam ini Rasul bersabda وَاللَّه Demi Allah لَا يُؤْمِنُ tidaklah seseorang beriman , bukan berarti tidak beriman kafir tapi maksudnya tidak sempurna imannya seseorang karena iman ini kadang bisa naik dan bisa turun, sahabat bingung Rasul bersabda sampai 3 kali. Sumpah itu bukan hal yang biasa. Kita tidak di perkenankan membiasakan diri bersumpah. Kecuali untuk mempertegas akan suatu hal yang harus di pahami dan di mengerti yang tidak akan sempurna kecuali dengan bersumpah maka sumpah itu menjadi sesuatu yang harus. Dalam Hadist ini Nabi kita Muhammad Saw sumpahnya 3 kali. Seandainya kita berbicara dengan lawan bicara kita kita bilang demi Allah ente jangan sentuh Gelas ini. Kita dengar sekali sudah mengerti. Lalu di ulangi lagi demi Allah ente jangan sentuh Gelas ini. Kita sudah paham dan lalu di ulangi lagi demi Allah jangan sekali-kali kau sentuh Gelas ini. Berarti ada sesuatu yang penting. Sesuatu yang luar biasa. Demikian Hadist nya Rasul. Demi Allah tidaklah seseorang sempurna Imannya sampai sahabatpun memberanikan diri bertanya kepada Rasulullah.
قِيلَ ؛ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ (siapa yang anda maksud Ya Rasulullah) jawaban Rasulullah الَّذِي لَا يَأْمَنُ orang itu adalah yang orang lain yaitu tetangga nya tidak merasa aman جَارُهُ بَوَايِقَهُ) dari keburukan nya dia. Keburukan yang muncul dari ucapnya, keburukan yang muncul dari perbuatan dan tingkah lakunya. Tetangga kita tidak merasa aman dari sikap kita itu tanda Iman kita sangat lemah. Berarti orang Mukmin itu yang Imannya sempurna karakter ciri-cirinya dia baik sama tetangga nya walaupun tetangga nya Non Muslim. Dan keindahan Islam itu tidak harus dengan ucapan. Tapi yang di butuhkan dengan perbuatan kita. Sesuatu yang Nampak untuk mereka dari perbuatan kita yang bagus maka itu satu bentuk hal yang paling positif dan paten menunjukan baiknya kita sama tetangga. Kalau kita baik dasarnya, saling menghormati, saling berbagi, maka akan muncul kehidupan , kerukunan di dalam hidup bermasyarkat dengan akhlaknya Rasulullah Saw.
Dulu Sayyidina Daud di wahyukan oleh Allah “ wahai Daud ingatkan hamba-hamba ku dengan kebaikan yang ku berikan kepada mu. Karena hati manusia itu condong suka sama yang baik dan hati kita itu nalurinya benci atau kesel sama hal yang jahat.”
Dulu ibu bapak Hadirin-Hadirat jamaah Majelis Rasulullah Saw. Ada orang Soleh dia punya tetangga kerjaan nya Mabuk. Tapi ini orang sangat Miskin dan Melarat. Tapi orang Soleh ini sangat baik, karena dia tau tetangga nya orang susah hampir setiap hari di kirimin makanan. Dia suruh keluarga nya untuk baik kepada tetangga nya itu walaupun tukang Mabuk.
Ibu bapak Hadirin-Hadirat yang di rahmati oleh Allah. Tanda orang yang Imannya sempurna dalam Hadist Rasul “ orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia tidak mengganggu tetangga nya”. Kenapa dalam Hadist ini Nabi itu seakan-akan memaksa kita.supaya menjadi orang yang baik sama tetangga. Karena sebelum datang nya Islam di kenali kehidupan orang zaman dahulu mereka berlomba-lomba dalam berbuat jahat kepada tetangga nya.
Sahabat bertanya kepada Rasulullah, wahai Rasul di kampung kita ini ada perempuan ibadah nya rajin, akan tetapi dia jahat kepada tetangganya hanya dengan mulut nya saja. Jawaban Nabi singkat, tempatnya dia di Nerakanya Allah. Ibadah orang pas-pasan, sholat yang wajib, Sunnah ketika dia mau, puasa yang wajib saja, akan tetapi baik sama tetangga kata Nabi jawabannya apa? Tempatnya Surga nya Allah Swt.
Ibu bapak Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt . dulu ketika orang susah menemukan tetangga yang baik maka kalau ada orang yang hidup bermasyarakat punya tetangga baik dia bangga. Kalau pergi ke luar kampung dia cerita kepada temannya. Saya punya tetangga baik sekali. Itu lah zaman terdahulu, saking sulitnya mendapatkan tetangga yang baik sebelum datang Islam. Setelah datang nya Islam mereka berlomba-lomba berbuat baik dengan tetangga.
Di kisah kan zaman dahulu orang kalau mau jual rumah di Tanya anda mau jual rumah? Ia. Berapa Dirham? 4000 Dirham. Tidak kurang? Tidak, ya sudah, ini saya beli, di terima duit 4000 Dirham. Dia pikir dia akan mendengarkan ucapan terima kasih, nanti dulu. Ini 4000 Dirham harga rumah saya. Tapi saya punya tetangga Kanan Kiri orang baik. Saya kasih harga 4000 Dirham juga. Kalau ente hanya bayar Rumah tidak bayar tetangga ane yang baik ini ane tidak jadi jual. Akhirnya dia bayar 8000 Dirham.
Ada satu Hadist Nabi bersabda: 7 orang yang tidak mendapatkan pandangan nya Allah dan di masukan ke dalam Neraka. Saya sebut 2 saja. Di ujung Hadist itu 2 orang siapa? Yang pertama yang Zina dengan Istri tetangganya. Mudah-mudahan Allah jadikan kita orang yang baik kepada tetangga. Dan Allah anugrahkan kepada kita punya tetangga, tetangga yang baik.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.