Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
25 Desember 2017
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang kita hormati dan kita cintai guru-guru kita Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos kita doakan semoga panjang umur dan di murahkan rezkinya, kemudian juga Habibanal Mahbub Al-Habib Muhammad Al-Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan mudah-mudahan panjang umur sehat wal afiyat, juga kepada Habib Ahmad Al-Idrus kita doakan panjang umur dan sehat wal afiyat, Ust. Abdussalam maupun para guru lainnya
Alhamdulillah setelah kita bersyukur ke hadirat Allah sholawat dan salam kita haturkan untuk baginda Nabi besar Muhammad Saw. Lalu kemudian kita akan melanjutkan pelajaran kita dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang oleh guru kita Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz semoga Allah panjangkan usianya, Allah sehatkan badannya, Allah kabulkan segala hajatnya dan senantiasa di kumpulkan oleh kita semua di dunia maupun akhirat Amin Ya Rabbal Alamin. Kita baca bersama Hadits yang ke 65.
- عن أمّ سلمة رضي الله عنها قالت قال رسول الله صلى الله عليه و آله و سلم (
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ) رواه الترمذي وقال حديث حسن
Dari Ummu Salamah RA, Rasulullah SAW bersabda “Wanita mana saja yang meninggal dunia, kemudian suaminya ridho kepadanya, maka ia akan masuk surga” (HR Tirmidzi berkata tirmidzi hadits hasan)
Hadirin hadirat hadist malam ini hadist yang ke 65 yang ada pada kitab Qutuful Falihin di bawa oleh seorang wanita yang julukannya Ummuh Salamah. Ummu Salamah adalah Ummahatul Mukminin. Salah satu istri nya Rasulullah Saw yang bernama Hindun binti Abu Umayyah Al-Quraisy Al-Makhzumiyyah. Beliau mendapat julukan Ummu Salamah karena beliau mempunyai anak laki-laki yang bernama Salamah. Ketika dahulu bersama suaminya mendapatkan anak di antaranya bernama Salamah. Maka sang suami di panggil dengan Abu Salamah sang istri di panggil dengan Ummu Salamah.
Ikut Hijrah ke kota Habasyah bersama suaminya atas perintah Rasul ketika Ummat Islam di kota Mekkah masih sedikit ujian cobaan rintangan untuk Ummat Islam sangat berat maka Rasul memerintahkan untuk kau Muslimin yang sangat sedikit Minoritas untuk berhijrah ke kota Habasyah. Saat itu Ummu Salamah masih mempunyai suami beliau bersama sahabat dan suaminya ikut berhijrah. Setelah kembali ke kota Mekkah suaminya meninggal dunia 4 tahun menjanda akhirnya di nikahkan oleh Baginda Nabi kita Muhammad Saw.
Ummu Salamah ini di catat dalam sejarah Sirah Nabawiyyah salah satu istrinya Rasul yang paling cantik. Ummu salamah ini yang bernama Hindun salah satu istrinya Nabi yang umurnya paling panjang. Sampai 90 tahun. Meninggal dunia pada tahun 62 Hijriyah usianya 90 tahun dan di antara istrinya Rasul yang memiliki kecerdasan. Banyak meriwayatkan Hadist Rasul jumlah nya kurang lebih 378 dari pada Hadist- hadist nya Rasulullah Saw.
Ummu salamah ini salah satu istrinya Rasul yang pernah melihat malaikat Jibril yang menyerupai. Ketika Malaikat Jibril turun ke Bumi menjumpai Rasul menyerupai sosok nya yang ganteng saat itu Ummu Salamah menyaksikan dan di beritahu oleh Rasul ini adalah Jibril. Itulah Ummu Salamah, semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya Amin. Di katakan di sini berkata Ummu Salamah Rasul telah bersabda : perempuan mana saja, istri siapa saja, semua istri yang mempunyai suami yang mana istri tersbut meninggal dunia sementara dia punya suami ridho kepadanya maka wanita itu, istri itu yang meninggal dunia telah mendapatkan ridho suaminya maka akan masuk kedalam surganya Allah Swt.
Hadirin dan hadirat yang di rahmati oleh Allah, hadist ini berbicara secara garis besar. Kalau ada istri yang Solehah meninggal dunia suaminya ridho tempatnya surga. Ulama menafsirkan Hadist ini secara detail. Maksud tujuan Nabi seperti ini yaitu ada keterkaitan dan berhubungan dengan Syariat. Jadi bukan hanya istri yang mendapatkan ridho suaminya meninggal dunia masuk surga begitu saja. Tapi istri yang Sholat,
- Istri itu beriman kepada Allah. Kalau seorang suami punya istri Non Muslim istri nya meninggal suaminya ridho apakah tempatnya di surga? Maka tentu tidak. Sehingga di katakan kalau istri itu beriman kepada Allah suaminya ridho maka tempatnya surga. Ulama lain berkata tidak cukup kalau dia beriman saja, tidak cukup suaminya ridho sehingga bisa menyebabkan dia masuk surganya Allah. Artinya ini perempuan dia tidak hanya taat dengan suaminya, dia tidak hanya menggembirakan hati suaminya, tapi dia taat juga kepada Allah. Waktunya sholat dia sholat, waktunya puasa dia puasa, ketika tidak ada halangan ibadah nya bagus lalu tidak hanya demikian tertutup aurat nya. Ada istri pakaiannya setengah telanjang. Lalu meninggal dunia, di atas kubur suaminya berkata duhai istriku aku ridho kepada mu apakah istri tersebut masuk surganya Allah? Surganya Allah haknya Allah. Tapi Allah telah mengutus seorang Rasul ke alam dunia untuk memperbaiki akhlak manusia. Dimanakah peranan pendidikan sang suami kepada istrinya? Apakah dengan ridhonya suami tersebut dia membiarkan istri nya membuka aurat nya? Sehingga menyebabkan dia masuk surganya Allah? Alangkah murahnya surganya Allah. Sementara Allah tegur di dalam Al-Qur’an وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ dari segi pakaian, dari segi sosialnya, dari segi perbuatannya, dari segi tingkah lakunya, dari segi yang dia makan, itu semua menjadi keterkaitan. Itu pandangan beberapa ulama. Ada lagi pandangan ulama lain. Pokoknya kalau suaminya ridho masuk surga. Sebagaimana Allah Swt berfirman di dalam Hadist Qudsi kepada orang-orang yang hadir perang Badar. 313 orang. Setelah bubar peperangan, setelah selesai peperangan Apa Allah wahyukan Hai orang-orang ahli Badar berbuatlah kalian semau kalian aku telah mengampuni kalian. Atau Hadist lain Rasul ketika ingin perang Khandaq Sayyidina Ustman membawa 800 Kuda, membawa 800 Unta, 70 Kuda, sama harta berkarung-karung di pake di bawa untuk Medan pertempuran bersama Rasulullah. Rasul saking senang dan gembiranya Rasul pegang itu harta Rasul bersabda terserah Ustman mau berbuat apa saja setelah hari ini . maksudnya apakah ada keterkaitan Hadist ini wanita pokoknya dapat ridho suami masuk surge sebagaimana keterkaitan sabda Rasul kepada Ahli Badr dan kepada Sayyidina Ustman? Wallahu ‘alam. Bisa jadi ada kala nya Allah berhak memasukan siapa saja masuk Surga tanpa di hisab itu haknya Allah. Mudah-mudahan istri kita ada pada golongan itu yang masuk surge tanpa di hisab. Karena itu haknya Allah. Tapi kalau kita lihat secara garis besar dari Hadist ini dia meninggal dunia sang istri suaminya Ridho seakan-akan suami itu ridho nya Allah. Jadi istri itu kalau pengen tahu surge dan nerakanya penentu nya ada suaminya. Kalau dia taat sama suaminya sampai suaminya Ridho maka surge yang di tentukan oleh Allah melalui suaminya, kalau tingkah laku nya busuk, akhlaknya bejad, sampai suami tadi tidak ridho dan murka itu perempuan maka penentu murkanya Allah adalah suaminya. Kalau kita melihat hadist ini seakan akan suami itu yang menentukan ridhonya Allah.
Saking mahalnya hadirin-hadirat keutamaan suami ini suara di dengar oleh para istri kita di rumah atau para nisa yang hadir mala mini perhatikan baik-baik. Kalau kita suka mendengar suami itu surge dan neraka nya istri itu memang benar kaluar dari lisan baginda Nabi besar Muhammad Saw.
Dalam riwayat Imam Baihaqi ada perempuan datang kepada Rasul ada perlu, setelah selesai hajatnya dia Nabi bertanya apakah kamu mempunyai suami? Betul saya mempunyai suami ya Rasulullah. Apa kata Nabi, bagaimana hubungan anda dengan suami anda? Bagaimana tingkah lakuh anda dengan suami anda? Saya lakukan apapun yang saya mampu Ya Rasul, yang saya tidak mampu saya tidak kerjakan. Apa jawaban Rasul? Perhatikan wahai istri baik baik, hai istri perhatikan baik-baik suami kamu itu adalah surge kamu dan neraka kamu. Jadi suami surge dan neraka kamu itu bukan perkataan orang bijak, akan tetapi perkataan Sayyidina Muhammad. Sehingga Sayyidatuna Aisyah pernah kumpulin orang perempuan dan beliau memberi nasehat. Wahai sekalian kaum perempuan, seandainya kalian para kaum perempuan tau haknya suami yang harus kalian tunaikan atas kalian maka kalian itu kalau betul-betul mengakui dan melaksanakan hak yang harus kalian tunaikan terhadap suami kalian maka para istri akan mengambil debu yang ada di bawah kaki suaminya dan di usapkan ke muka-muka kalian. Maksudnya debu yang ada di bawah kaki suami saja memiliki nilai di sisi Allah Swt. yang harus di hargai, yang harus di hormati, Sayyidah Aisyah pernah bertanya kepada Rasul di dalam riwayat Imam Hakim: wahai Rasulullah hak yang paling besar untuk para wanita itu apa Ya Rasulullah? Hak yang paling besar ialah suaminya, tidak ada yang lain. bagi suami haknya banyak.
- Ibu nya. Sehingga pastikan kalau ada istri yang menghalang-halangi sang suami berbakti kepada ibu bapaknya maka pastikan istri itu bukan wanita Solehah. Istri adalah orang yang baru bagi keluarga kita. Tapi seorang ibu wanita yang rela mengorbankan nyawa sekalipun demi kta. Nanti kalau kita mempunyai anak istri kita itu adalah ibu hak yang paling besar harus di tunaikan oleh anak kita bukan ke kita akan tetapi ke istri kita. Begitu lah ajaran agama Islam.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt bahkan dalam riwayat Imam Ibnu Majah dan Imam At-Turmudzi Rasul pernah bersabda seandainya saya ini di tugaskan oleh Allah Swt untuk menyuruh orang untuk Sujud kepada suami maka kuperintahkan para istri Sujud kepada suami. Akan tetapi sujud tidak di perkenankan kecuali hanya kepada Allah. Maka Nabi bersumpah sesungguhnya demi jiwaku berada di dalam kekuasaanya Allah perempuan tidak bisa menunaikan hak Allah sehingga dia lebih dahulu menunaikan hak suaminya. Kalau dia bisa menunaikan hak suaminya baru haknya Allah yang dia kerjakan di terima sama Allah Swt.
Hadirin dan hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt. Nabi kita Muhammad Saw adalah Nabi yang agung. Satu satunya Nabi yang pernah masuk kedalam surga, satu satu nya Nabi yang pernah melihat Neraka. Di dalam riwayat Bukhori Muslim Rasul berkata saya sudah melihat Neraka, yang kulihat di Neraka itu paling banyak perempuan. Maka para Sahabat mendengar seperti itu bertanya kok paling banyak penghuni neraka itu perempuan? Apakah karena mereka itu kufur kepada Allah. Rasul bersabda perempuan paling banyak di Neraka karena 2 hal:
- mereka tidak pernah berterima kasih kepada keluarga atau Suami. Mereka kufur juga atas kebaikan suami.
- Tidak pernah berterima kasih kepada Allah apa yang telah Allah anugrahkan dalam Rumah Tangga.
Sampai kata Nabi istri yang banyak di Neraka kalau kamu berbuat baik seumur hidupmu untuk dia. Lalu engkau melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan mereka apa yang mereka katakan aku bersumpah belum pernah melihat kamu berbuat baik satu kalipun untuk ku. Gara-gara kalimat seperti itu mereka di masukan ke dalam neraka nya Allah.
Oleh karena itu melalui majelis Rasulullah ini kita doakan akhwat kita kelak di hari kemudian setelah menikah menjadi istri-istri yang solehah. Dan istri kita mudah-mudahan Allah jadikan istri yang Solehah. Karena pahala yang di dapat oleh istri yang Solehah sangat besar. Terakhir ada perempuan namanya Asma’ binti Yazid Al-Anshoriyyah. Dalam riwayat Imam Bazzar datang kepada Rasulullah sambil berkata saya ini mewakili perempuan-perempuan semuanya. Mau datang kepada mu mau bertanya itu perang yang boleh ikut laki-laki saja. Jadi yang mendapatkan keutamaan Jihad cuman laki-laki saja? Kita perempuan tidak mendapatkan apa-apa? Dari keutamaan Jihad Ya Rasulullah? Apa kata Nabi hai wanita engkau dengarkan baik-baik nanti engkau umumkan dengan semua perempuan ketaatan kepada suami, menunaikan hak-hak nya suami itu menyamai pahala ibadah semuanya. Tapi sedikit sekali perempuan yang mengamalkan nya.
Hadirin hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt mudah-mudahan Allah lembutkan istri kita, Allah lembutkan para wanita-wanita Muslimah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.