Dirikanlah Sholat

Jaltsatul istnain Majelis Rasulullah

8 juni 2020

Al-Habib Ja’far bin Muhammad Bagir Al-Atthos

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

 

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Alhamdulillah Wa Syukrulillah kita ucapkan selamat datang para Asatidza kita guru kita bersama Al-Habib Husein Al-Habsyi, Ust.Ahmad Habsyi, Ust Sukron, Ust Qalbi dan lain-lainnya yang hadir bersama kita Team Hadroh Majelis Rasulullah Saw begitu juga semua hadirin yang nonton dari pada Streaming Website Majelis Rasulullah Saw dimanapun berada yang mudah-mudahan kita selalu dalam lindungan Allah Swt dalam rahmat Allah Swt dan dalam kasih sayang Allah Swt dan keridhoan Allah Swt Amin Ya Rabbal Alamin.

Sebelum nya saya ingin mengucapkan dari pada Minal Aidin WalFaidizn, saya juga baru ketemu nih dengan team Hadroh dan dengan para Asatidza Majelis Rasulullah Saw setelah 3 bulan kurang lebih dari bulan Rajab,Sya’ban Ramadhan dan Syawal pertengahan Rajab saya tidak hadir ya? Kita ziarah ke Negeri Tarim dan itu pertemuan yang terakhir pada guru saya Al-Habib Ali Masyhur bin Muihammad bin Salim bin Hafidz. Dan itu satu harapan yang tertinggal pada saat itu memang ada suatu kekecewaan dalam hati sampai sekarang ini tidak hilang-hilang karena pertemuan itu beliau mengharapkan kita dengan jamaah untuk kerumah beliau tapi waktu sangat mepet dan kita sudah di undang oleh guru mulia kita Al-Habib Umar untuk makan siang. Jadi saat itu kita tidak sempat untuk ziarah ke tempat beliau dan pertemuannya hanya di mobil beliau ketika jenazah dan akhir ziarah di zambal. Tapi kita juga tidak bisa bicara karena kita bawa rombongan bukan kepala satu kepala nya banyak dan kita juga di undang pada saat itu dengan guru mulia untuk hadir bersama beliau dan saya juga takut pada hakekatnya, khawatir pada hakekatnya beliau juga kecewa kepada saya karena tidak bisa hadir panggilan dari pada beliau. Guru beliau, saudara besar beliau Al-Habib Ali Masyhur yang merupakan guru kita bersama terutama angkatan pertama benar-benar kita itu bersama beliau setiap hari, setiap waktu melebihi dari pada guru mulia kita. Tapi mudah-mudahan beliau membukakan hati nya untuk memaafkan saya. Para jamaah walaupun singkat sangat berkesan. Perjumpaan kita setelah kita ziarah Zambal kemudian ada ziarah di percepat ziarah pada saat itu untuk bisa menghadiri jenazah yang biasa nya beliau menyelesaikannya sampai akhir yaitu di ringkas ziarah tersebut untuk menghadiri jenazah dan itu adalah adab dari pada ulama-ulama di sana apabila ada jenazah di ringkas dari pada ziarah hari Jum’at tersebut. Setelah jenazah saya uber beliau saya hampiri sampai di mobil beliau saya tuntun beliau sampai mobilnya beliau mengharapkan untuk hadir di rumah beliau tapi saya bilang saya punya janji dengan guru mulia dan belum ketemu dengan Habib Umar bingung untuk memutuskan nya pada saat itu dan akhirnya beliau banyak tugas lagi. Masya Allah dalam fisik umur 80 tahun sangat-sangat luar biasa semangatnya. Kita mungkin yang masih muda kalah semangatnya dan masih hadir di seluruh dari pada kegiatan beliau saya mohon untuk bisa menghadiri kerumah beliau setelah asar tapi beliau punya ikatan Majelis sehingga tidak bisa di tinggalkan ke anaknya dan itu akhir dari pada pertemuan kita dengan guru mulia kita Al-Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Mudah-mudahan Allah Swt berikan kedudukan yang terbesar di sisi Allah Swt. Keridhoan yang terbesar dari Allah Swt, kecintaan yang terbesar dari Allah Swt, kecintaan dari Rasulullah Saw yang terbesar dan dari pada Salafunnas Soleh dan kita semua mendapatkan keberkahan dari beliau, ilmu-ilmu yang bermanfaat dari beliau, cahaya-cahaya yang besar dari beliau, rahasia-rahasia Asror dari beliau dengan kita selalu mencintai para kekasih-kekasih Allah Swt baik dalam keadaan hidup atau yang telah wafat. Mudah-mudahan Allah Swt selalu berikan keberkahannya untuk kita semua Amiin Ya Rabbal Alamin.

Mudah-mudahan juga kita semua para hadirin dan hadirat yang menonton di streaming dari pada website Majelis Rasulullah Saw membukakan semua pintu maaf dari kesalahan saya kekhilafan saya yang telah berlalu yang mudah-mudahan kalau kita saling memaafkan di terima semua amal ibadah kita dari Rajab Sya’ban Ramadhan Syawal di sisa hidup kita di sisa dari pada umur kita Allah Swt berikan keridhoaanya dan selalu di terima amal ibadah kita oleh Allah Swt Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt perjalanan dari pada ziarah ke Tarim memang, saya ingin bicara itu aja dah. Kalau kita baca kitab nanti kita baca kitab nya minggu depan aja. Karena kemarin perjalanan yang sangat unik itu. Karena perjalanan belum dapat kabar masalah Corona ini, kita juga buru-buru kejar nya hanya dapat waktu 2 hari doing di Tarim. Tidak sampai 2 hari kita datang hari kamis malam jum’at jam setengah 3 pagi. Jam 7 kita langsung ziarah yang paling jauh yaitu di Do’an di Hadromaut. Dari pada Aulia-Aulia di Do’an maksud saya kita ingin lebih santai lebih banyak bisa ziarah di Tarim dengan guru-guru kita dengan para Masyayekh kita. Tapi takdirnya lain.

Ketika selesai ziarah Do’an dan turun ke Huraidhoh dari ‘Amd kemudian Huraidhoh ada isyarat untuk balik langsung ke Tarim. Itu kayak orang di tarik itu juga semua rombongan bingung. Guru kita Al-Habib Alwi bin Abdurrahman Assegaf memutuskan untuk balik langsung ke Tarim. Kita bilang bib ini perjalanan tanggung tinggal Hawtoh, Habib Ali Habsyi kemudian kita masuk ke daerah Tarim kembali. Kata beliau tahun depan juga bisa katanya. Sekarang kita balik katanya. Cepet kita harus balik ke Tarim. Akhir nya semua jamaah ngikutin dan balik ke Tarim. Dari situ saya sudah punya Filing tidak enak ada apa ini? Kok buru-buru gini. Kemudian sampai Tarim Magrib atau habis Magrib dikit dah, kita bagi wudhu lalu keluar kamar mandi ada telepon bilang dan ada sms dari Kbri Oman untuk minta saya dan jamaah untuk balik lagi ke Oman. Malam itu juga, dan akhirnya kita bilang lagi dengan Habib Alwi lagi dan kata Habib Alwi sekarang balik. Habib kita belum ketemu Habib Umar belum ketemu yang lain lalu Habib Alwi diam dan tidak bisa ngomong. Akhirnya kata beliau ane sholat hajat deh. Kata Habib Alwi ini seumur hidup ane tidak pernah Sholat Hajat.

Wajah beiau sudah gelisah nya terlihat. Karena pada saat itu dadakan memang kabarnya. Kata beliau ane belum pernah sholat hajat sekrang ane sholat hajat. Ini waktu ane sholat hajat. Selesai sholat hajat langsung beliau keluar lalu bilang dengan saya semua keputusan ada di tangan guru mulia Habib Umar kata nya. Apa yang beliau katakan kita ikut Sami’na Wa Atho’na. girang saya, buyar juga tuh pegel-pegel yang tadi capek di perjalanan stress memikirkan jamaah, padahal saya pikir santai-santai aja ada masalah sedikit tidak seperti yang di bayangkan beliau dan pada saat itu saya masih agak santai. Alhamdulillah masih bisa ketemu ni malam dengan Habib Umar dan Habib Umar lagi ceramah. Saya kalau datang acara malam Jum’at tersebut udah lelah banget lalu saya istirahatkan badan saya tuh. Dari ziarah-ziarah sampai, udah niat mau datang ke Darul Musthofa tapi dapat kabat seperti itu akhirnya kita bikin rencana dengan Habib Agil untuk gimana supaya waktu malam ini ada jawaban dari Habib Umar. Karena KBRI mengatakan hari senin atau Minggu Oman akan di tutup berarti kita tidak bisa balik. Akhirnya Habib Aqil bikin rencana dia minta izin Habib Umar ingin bertemu dan Alhamdulillah beliau kasih waktu kita setelah Maulid tapi setelah rapat karena ada pertemuan dengan para Asatidzah di Darul Musthofa sehingga agak telat jam 11 malam. Sebenernya saya juga sudah tidak enak banget tapi Habib Alwi udah maksa kita untuk bicara malam itu juga akhirnya kita hadapin juga dah . setengah sebelas di terima sama Habib Umar kalau tidak salah dan jam 11 kita keluar dari rumah beliau.

Belum apa-apa beliau nengok ke saya berapa hari lagi ente di sini?. Berarti memang di suruh pulang nih. Kita bilang sama Habib Umar kita hanya 2 hari. Hari Jum’at besok Sabtu paling telat harus keluar dari Tarim karena Minggu atau Senin Oman akan di tutup. Lalu kata Habib Umar oh masih 2 hari. Lalu kata Habib Umar besok ente makan Siang di sini habis itu Tawakkal sama Allah Swt. Tenang dah kita. Sebenarnya sih kalau kita punya hati mending Lock Dwon di Tarim gak papa enak tapi Habib Alwi tidak berani. Habib Alwi Assegaf sudah gelisah beliau. Pada malam hari sudah cepet-cepet minta ketemu Habib Umar kemudian paginya kita ketemu dengan Habib Umar di Zambal buru-buru semuanya untuk sembahyang jenazah. Jadi langsung pulang sholat Jum’at tumben-tumbenin di situ Habib Umar ceramahnya keras wibawa tegas masalah yang berkaitan dengan penyakit yang di takutkan oleh semua orang di dunia ini dan baru kali itu Habib Umar ceramahnya keras dan agak lama. Kita orang Indonesia kata Habib Alwi nih kapan selesainya?

Selesai di suruh masuk kerumahnya, orang sana memang menghormati tamu nya berlebihan. Kalau makan siang itu tidak menyediakan tamu yang masakan tidak di matangin sebelumnya mungkin baru persiapan untuk di hidangkan di masak di olah. Jadi dari jam 1 jam setengah 4 baru makan. Kata Habib Alwi nih kita kapan makan nya air lagi-air lagi. Sebelah kiri kita Habib Umar sebelah kanan kita Habib Alwi. Habib alwi bisikin bib ini kapan makannya? Qosidah kitab-qosidah kitab. Habib Umar senyum aja dan dua-dua nya tidak banyak bicara, Habib Umar tidak banyak omong Habib Alwi juga tidak banyak omong mereka saling diem-dieman. Pembacaan kita dari kitab Al-Habib Abdullah Al-Haddad, Habib Umar jelasin tentang itu lalu saya di colek sama Habib Alwi, kata Habib Alwi Habib Umar meledek ane. Maknanya jangan banyak keinginanmu apa yang di takdirkan itu yang terjadi. Kata Habib Alwi  Habib Umar pake di jelasin. Akhirnya selesai makan semuanya karena kita datang kesitu memang ada tujuan dan maksud ke Habib Umar untuk bertanya ke beberapa hal kita ngilang, Habib Alwi sudah di mobil setengah jam beliau nunggu kita ternyata Habib Umar memang agak sulit untuk di temuin setelah penerimaan tamu secara umum dan ada juga penerimaan tamu secara khusus dan itu di waktuin 5 menit-5 menit ada juga yang 3 menit.

Kita mendapatkan giliran yang ke 4 jadi agak telat dan Habib Alwi sudah gelisah. Kita bicara dengan Habib Umar 30 menit mungkin untuk minta izin beliau termasuk di antaranya minta izin peresmian dari pada Darut Tahfidz yang saya buat di cibubur untuk anak-anak saya perempuan kemudian selesai 3 menit kita kelaur ini Habib Alwi marah-marah, kata Habib Alwi ente kemana ngilang? Ane bilang bib ane ketemu Habib Umar lagi biar lancer kalau tidak di ketemuin tidak lancer. Kata Habib Alwi oh gitu? Iye deh. Padahal kita mempunyai hajat lain. Lihat muka nya sudah marah kita takut juga, waduh Habib Alwi marah nih setengah jam lebih di jemur di mobil. Mau jalan Habib Kadzim pake minta kerumah nya. Ane bilang bisa telat nih urusannya masuk Oman tidak bisa habis dah kita di tengah-tengah jalan . perjalanan sekitar 16 jam dan kita jalannya sudah sore sekitar jam 4. Mampir lagi kerumah Habib Kadzim. Udah ngobrol 5 menit kata Habib Alwi ane sekarang gak nginep rumah ente tahun depan ane mau nginep sekeluarga. Ente siapin ane dengan keluarga ane ane mau nginep di sini. Sudah selesai kita langsung ziarah zambal terus ziarah inad, ziarah Nabi Hud langsung ke Oman. Itu Subhanallah jalanan kosong sekosong-kosong nya. Tidak di luar pemikiran kita. Karena isu nya udah banyak ente kalau gak jalan ini bakalan tertutup. Orang semuanya pada mau balik , orang pasti mau ke Oman. Apalagi orang-orang Oman yang ada di Hadromaut. Pasti dia ngarah dirinya untuk balik ke Oman pada waktu yang sama.

Tapi Subhanallah ada nya truk-truk doing yang 5 kg atau 6 kg yang berjejer tapi mobil kita los semuanya. Jalanan di kasih sama Allah Swt los se los-los nya. Sampai di Oman kita belum beristirahat kata Habib Alwi sekarang kita pulang ke Jakarta. Habib ini baru jam 7 pagi mana ada pesawat, kata Habib Alwi ente cari pesawat sekarang kita boking pesawat hari Rabu ini baru hari Sabtu bib masih 4 hari lagi saying Oman enak bib. Kata Habib Alwi kita pulang. Ane belum dapat kabar Oman di Lockdwon untuk keluar Negeri nya hanya pintu Tarim di Lockdwon untuk masuk ke Negara Oman nya tapi dari Oman ke luar Negri nya masih belum ada kabar untuk di tutup. Kata Habib Alwi sekarang kita pulang. Ane bilang sayang bib duit nya mahal. Ini tiket antum pake bisnis 2 jadi 100 juta. Kata Habib Alwi kecil duit di Indonesia bisa di cari. Akhir nya kita menuju kantor Qatar namun tidak bisa juga waktunya di pindahin harus beli tiket baru tapi karena ketika kita keluar kantor Qatar pake duit Dolar tidak di terima dia mau nya duit Real oman pembeliannya kita keluar tidak pakai di b oking dulu. Jadi pengen keluar aja karena pengen tuker uang Dolar ke uang Real Oman. Sampai di kantor Qatar sudah di ambil Seat nya sama orang. Kita sih girang tapi Habib Alwi gelisah. Akhir nya kita bilang Alhamdulillah akhirnya ada nafas juga. Kalau tidak itu hari juga jam 11 kita udah musti ke peswat lagi. Udah badan udah pada capek udah pada lelah belum pada makan akhirnya di tunda hari Minggu. Hari Minggu tidak ada istilah di kasih waktu untuk berfkir sama Habib Alwi. Kata Habib Alwi ente sekarang ke kantor Qatar. Jam 8 pagi kita di orak-orak ayo ente ke kantor Qatar sekarang, ente urus sekarang kita harus pulang. Tapi bener, kalau kita tidak pulang tuh hari senin tutup. Ada temen-temen kita ketemu di Oman kita bilang ente gak takut nih dikit lagi tutup ente gak bisa keluar masuk dari Oman juga gak bisa ke Tarim. Gak..itu hoaks isu. Ane bilang ane dapat dari KBRI.

Akhirnya Subhanallah kita pulang selamat. Kata Habib Alwi bebas kita sampai di Cengkareng  pulang masing-masing ke rumah nya. Tapi Alhamdulillah perjalanan semuanya menyenangkan. Tapi akhir yang menyedihkan itu pertemuan kita dengan guru kita yang terakhir kali yang kita tidak sangka-sangka. Pada saat itu memang kalau di bilang masih seger masih sehat masih kuat memang wajah beliau saja yang terlihat memang sudah lumayan tua karena memang umur beliau sudah beda 22 Tahun di waktu kita ketemu awal belajar. Jadi terlihat agak tuanyatapi fisik dan kekuatannya Masya Allah. Ziarah itu dari awal pertama sampai biasa yang di lakukannya tetep seperti sebagaimana beliau lakukan dan kita dengar juga kemarin bagaimana ulasan dari guru mulia kita Habib Umar tentang wafat nya beliau. Sebelum wafat nya masih terlihat segar dan masih terlihat semangat masih terlihat mempunyai keinginan tapi Allah Swt mempunyai keinginan yang lain. Mudah-mudahan Allah Swt menerima sebagai murid-murid nya dan di berikan oleh Allah Swt padangan dari beliau walaupun di alam barzah. Sudah pindah tempat ke alam yang lain tapi pandangannya lebih luas untuk murid-murid nya dan gak ada halangan ruh nya juga lebih bebas dari pada di alam dunianya. Mudah-mudahan Allah Swt menjaga semua murid-murid beliau pecinta-pecinta beliau orang-orang yang mempunyai ikatan hubungan dengan beliau dan mudah-mudahan Allah Swt gantikan dengan di buka nya  pada Allah Swt segala macam bala,musibah malapetaka di dunia terutama di negri kita, negri Yaman di berikan oleh Allah Swt kemudahan dan secepatnya di berikan oleh Allah Swt jalan keluar yang terbaik dari Allah Swt Amin Amin Amin ya rabbal alamin.

Kita baca sedikit dari ulasan tentang sholat, ini pembahasan yang inti dari sebelum-sebelumnya. Dari pembahasan Thoharoh yang telah di selesaikan oleh Habib Alwi bin Yahya yang menggantikan saya sudah di bahas selesai di dalam masalah Haid, nifas dan yang lain-lainnya. Masuk kita di dalam pembahasan kitabussholah. Kita tau makna kitab adalah al jamak yaitu kumpulan dari isi permasalahan kemudian poin-poin yang ada di dalam satu karangan itu di kumpulkan semuanya itu dinamakan kitab

Assholah di ambil dari kata Shollah dari masdar nya yaitu aku lekukan besi, karena di dalam sholat katanya ada lekukan badan seperti rukuk,sujud maka dinamakan solah atau di dalam bahasanya perkataan atau perbuatan yang di awali dengan takbir dan di akhiri dengan salam secara kebiasannya walaupun banyak nya sholat seperti itu tapi di luar sholat ada yang tanpa ada perkataan yaitu sholat nya orang yang bisu. Ada yang sholat tanpa gerakan yaitu sholat nya orang yang sakit atau sholat nya orang yang dalam terpasung. Itu dia tidak ada gerakan. Itu di luar rata-rata, di luar kebanyakan. Jadi kebanyakan rata-rata sholat ada ucapannya da nada gerakannya. Dengan niat yang di tentukan oleh para ulama dan syarat-syarat yang di tentukan oleh para ulama kita. Itu di dalam definisi sholat.

Dan setiap pembahasan kitab biasanya di dalam Fiqih ada sebelum, ada saatnya kemudian ada setelahnya. Seperti sholat ada sholat nya sebelum sholatnya ada aada iqomah, ada siwak, ada sunnah-sunnah sebelum melaksanakan sholat yang di lakukan itu sebelum pelaksanaan sholatnya. Kemudian ada yang di waktu sholat nya. Yaitu ada syarat-syarat wajib da nada syarat-syarat sah. Terkadang di gabung oleh para ulama. Sebagian ulama membedakan antara syarat sah nya sholat dan syarat-syarat wajib. Ada yang gak mau pusing di gabung aja pokok nya syarat nya sholat. Kemudian ada rukun, kedua-duanya wajib

Pernah saya katakan antara syarat dan rukun  perbedaannya hanya kalau syarat itu di mulainya dari sebelum sholat harus ada. Kemudian saat melaksanakan harus ada. Sampai selesai melaksanakannya harus ada. Itu adalah syarat. Beda dengan rukun, kalau rukun kewajiban yang harus ada ketika melaksanakannya sampai selesai. Tapi sebelum nya tidak di syaratkan. Tidak musti kita wajib baca Fatihah sebelum sholat beda dengan wudhu. Syarat sah nya sholat adalah Thaharah dan wudhu. Nah itu sebelum sholat harus ada  kalau tidak ada tidak sah kalau ente sembahyang tanpa wudhu. Beda dengan rukun. Kalau rukun ketika kita melaksanakan nya sampai selesai. Kemudian ada sunnah-sunnah nya. Sunnah –sunnah sholat kemudian ada makruh sholat.

Kemudian ada hal-hal yang merusak sholat dan sebagian ulama ada yang mengatakan hal-hal yang membatalkan sholat dan di sini di mulai oleh Abu Suja’ dalam waktu sholat di dahulukan oleh beliau. Ini juga kita bahas kemarin di dalam kitab Safinatunnjah dan di Mukhtashor Latief tapi yang saya ingin kita bahas ringkasannya dulu lalu baru masuk pembahasan yang ada di kitab. Sholat ini adalah rukun yang paling afdhol setelah 2 kalimat syahadat. Rukun Islam yang paling afdhol setelah 2 kalimat syahadat dan di katakana oleh ulama afdhol nya ibadah badan.

Kemudian kedudukan sholat setelah itu puasa setelah itu zakat setelah itu Haji. Itu urutan dari isi afdholnya. Dari rukun-rukun Islam yang paling Afdhol

  • Dua kalimat syahadat
  • Sholat
  • Puasa
  • Haji

 

Dan di wajibkan sholat setahun sebelum hijrah di saat waktu Isra’Mi’raj nya Rasulullah Saw. Ada yang mengatakan 6 bulan sebelum hijrahnya Rasulullah Saw tapi yang Mu’tamad di waktu Isra’mi’raj nya Rasulullah Saw. Kemudian waktu-waktu ini di ajarkan oleh Sayyidina jibril mendatangi Rasulullah Saw terkadang Jibril datang di awal waktu kemudian di pertengahan dan ada yang di akhir waktu. Untuk mengajarkan bahwa semua waktu itu di bolehkan sholat oleh kita. Selama waktunya masih ada boleh kita melaksanakan sholat tersebut.

Laksanakan dan dirikanlah sholat ketika muncul nya matahari yaitu mulai tergelincir nya matahari yaitu sholat zuhur masuk di situ sholat asar juga masuk sholat magrib dan  isya dan sholat subuh dan di situ di saksikan oleh para Malaikat Allah Swt di dalam sholat Fajar.

Di situ juga ada sholat masyhud berbeda pendapat oleh para ulama tapi dua-dua nya punya kelebihan yang luar biasa yaitu sholat asar dan sholat subuh.

Semuanya sholat mempunyai karakter-karekter yang mempunyai kelebihan-kelebihannya tersendiri. Seperti asar pergantian dari malaikat pagi ke malaikat malam. Untuk ambil estafet malaiakat malam yang menggantikannya dan itu di saksikan oleh para malaikat pagi dan malam hari. Maka di katakana juga sholat yang di saksikan oleh para Malaikat.

Begitu juga sholat subuh di saksikan oleh malaikat malam dan malaikat pagi. Di waktu subuh dan di waktu asar ini sangat-sangat di perhatikan oleh ulama kita. Dulu para Nabi-nabi dan para Rasul Nabi adam hanya sholat subuh aja. Nabi Daud hanya sholat zuhur aja Nabi Sulaiman sholat Asar saja sholat magrib dan isya di lakukan oleh satu-satu saja yang di wajibkan oleh para Rasul-Rasul terdahulu. Beda dengan kita 5 waktu di wajibkan seluruhnya kepada ummat nya Rasulullah saw. Dan di tentukan oleh Allah Swt

Dirikanlah sholat karena sholat bagi orang-orang yang beriman adalah waktunya sudah di tentukan dan di wajibkan oleh Allah Swt. Maka dari datang nya Sayyidina Jibril yang berbeda-beda waktu maka di bagi waktu dengan ada yang mengkatagorikan 6 secara global ada yang mengkatagorikan 8 secara rinci. Ada waktu yang paling afdhol. Dengan kita langsung melaksanakan waktu sholat dan sunnah-sunnah nya. Itu afdholnya waktu sholat. Baik zuhur, asar magrib isya di awal waktu. Rasulullah Saw keika di Tanya afdholnya ibadah adalah sholat di awal waktunya. Dari sisi afdholiyah nya tadi dengan langsung melaksanakan nya atau paling tidak punya azam dan kewajibannya 2. Kalau sudah masuk waktu seorang mukmin harus mempunyai 2 kriteriadi dalam nya. Yang pertama di dalam pelaksanaanya di lakukan langsung atau dia punya tekada untuk melaksakannya. Selama waktunya ada. Jadi tidak boleh kalau sudah masuk waktu tidak ada niat sama sekali untuk melaksanakannya. Karena itu merupakan kewajiban. Dosa kalau kita tidak mempunyai niat untuk melaksakannya kalaupun kita nanti ada waktu-waktu yang boleh kita menelatkan dan memperlambat sholat kita dengan alasan-alasan yang di uzurkan yang di berikan oleh ulama keringanan.

Ada Al-Habib Abdurrahman bin Ali Al-Masyhur di dalam Bughya Al Musytarsidin memberikan 27 sholat yang boleh di ta’khirkan dengan sebab-sebab di antaranya ada nya tamu yang datang pada saat kita belum sholat dan kita harus menjamunya dan menyelesaikan hajat-hajatnya boleh di ta’khirkan sampai waktu yang tidak di haramkan dan keluar di waktu yang di makruhkan. Jadi waktunya boleh kita sholat agak di tunda sedikit

Kemudian menemani orang sakit, boleh kita menelatkan sembahyang kita apabila kita di butuhkan oleh orang yang sakit tersebut dan dia senang dengan kehadiran kita. Dan ada 27 masalah yang lainnya yang di kupas di dalam kita bughyatul musytarsidin. Mungkin malam selasa yang akan datang dah. Tapi ingat kitabnya di bughya tuh, kalau mau melihat kitab nya tentang sebab-sebab  yang membolehkan orang menta’khirkan sholat.

Jadi sebenarnya islam itu fleksibel dan tidak terlalu kaku. Di awal waktu boleh dilakukan dan itu afdholnya kemudian ada waktu pertengahan yang di namakan juga waktu ikhtiar, waktu jawaz waktu yang setelah waktu yang afdhol. Kalau bahasa indonesianya yang biasa-biasanya aja yang tidak mempunyai nilai lebih. Itu setelah waktu yang afdhol tadi yaitu dengan kita melaksanakan sholat selesai kemudian sunnah nya selesai nah setelah itu namanya waktu jawaz.

Kapan waktu jawaz? Yaitu sampai waktu karohah yaitu masuknya waktu yang di makruhkan dan kapan waktu yang di makruhkan ketika tersisa waktu hanya untuk melaksanakan sholat itu saja. Ketika masih ada waktu tersisa sampai untuk melaksanakan, misalnya 4 rakaat zuhur masih tersisa waktunya untuk kita melaksanakan itu adalah waktu yang makruh. Ada yang di masukan jawaz bila karohah ada juga jawz bil karohah. Ada yang mengatakan karohatuttanzi ada yang mengatakan karohattahrim. Itu rinciannya. Tapi kita nanti akan membahasa secara global dulu. Afdholnya kemudian waktu ikhtiar kemudian waktul jawaz bil karohah kemudian waktul hurmah atau waktu yang di haramkan.

Waktu yang di haramkan apabila tersisa dari waktu tidak cukup untuk melaksanakan sholat. Contohnya yang zuhur tersisa hanya 2 rakaat salah satu dari pada rakaat nya di luar waktu sholat nya. Sudah habis waktunya. Itu sudah masuk waktu yang di haramkan tapi bukan berarti tidak boleh kalau kita sembahyang tapi ketika kita menelantarkannya sampai waktu tersebut masuk di dalam kategori celakalah bagi orang yang sholat nya mengakhirkan.

Kemudian ada waktu uzur. Ada uzur dengan safar dengan sebab keringanan karena dia berpergian atau jamak atau qoshor ada yang di sebabkan dengan sakit kata ulama dan boleh dia menjamak Taqdim. Dalam orang yang sakit boleh dia mendahulukan sholatnya. Sholat asar di masukin ke sholat zuhur dan sholat isya di masukin di sholat magrib. Tapi ulama lain mengatakan sama seperti safar boleh dia taqdim boleh dia Ta’khir. Tapi yang Mu’tamad Taqdim saja kalau orang yang sakit. Itu pendapat yang kuat nya. Tapi kalau mau mengambil pendapat ulama-ulama yang lain di bolehkan juga seperti musafir ada jamak taqdim ada jamak ta’khirnya dan lihat kondisi dari orang yang sakitnya. Kalau kita melihat orang yang sakit di awal waktu tidak kuat melaksanakannya yaudah ambil pendapat yang membolehkannya untuk sholat di ta’khirkan. Tapi kalau dia mampu untuk melaksakannya lebih afdholnya kita mengambil pendapat yang kuat yaitu jamak taqdim.

Ada waktu darurat. Bagi orang-orang yang Haid, Nifas dan masuk Balligh. Kalau di dalam bahasa Fiqihnya dulu hal-hal yang menghilangkan yang mencegah sah nya sholat. Apa saja yang mencegah sah nya sholat? Haid,Nifas dan Gila atau belum Balligh. Tidak wajib untuk sholat bagi anak-anak, tidak wajib sholat bagi orang yang masih Haid tidak wajib bagi dia sholat di waktu nifas nya tapi ketika hilang haid nya tersisa waktu untuk Takbiratul Ihram wajib dia sholat. Kalau dia tidak kekejar sholat nya wajib dia mengqodho sholat. Misalkan hilang akal di akhir waktu zuhur dan zuhur bisa di gabung dengan asar maka dia wajib mengqodho zuhur dan asar. Kalau dia di maghrib wajib dia mengqodho magrib dan isya nya kecuali subuh. Subuh tidak bisa di gabung-gabung. Kalau dia bersihnya hilang haid nya,hilang nifasnya hilang gilanya masuk dia balighnya di saat-saat sholat subuh yaudah sholat subuh aja. Tidak wajib dia mengqodho zuhur nya, tidak wajib dia isya nya. Karena dia hanya sholat yang tidak bisa di gabung. Itu di namakan oleh para ulama dengan waktu darurat.

Baru kita masuk di sini di dalam pembahasan kitab di minggu  yang akan datang. Jadi pertama yang akan di bahas oleh Al-Imam Abi Suja’. Adalah permasalahan yang berkaitan dengan waktu-waku sholat. Kenapa dinamakan zuhur? Kenapa di namakan asar, kenapa di namakan magrib,kenapa di namakan isya. Insya Allah di minggu yang akan datang kita teruskan. Tapi secara global tadi itu bahwa waktu-waktu sholat terbagi dengan 6

  • Fadhilah
  • Waku ikhtiar
  • Waktu karoha
  • Haram
  • Waktu uzur
  • Waktu darurat.

Itu secara global nya. Kalau mau di rinciin nya

  • Waktu fadhilah
  • Waktu ikhtiar
  • Waktu jawaz bila karohah
  • Waktu jawaz maal karohah
  • Waktu hurmah
  • Waktu uzur
  • Waktu darurat.

Kalau di 8 bisa jua sebetulnya kalau di 8

  • Waktu fadhilah
  • Waktu ikhtiar
  • Waktu jawaz bila karohah
  • Waktu haram
  • Waktu uzur
  • Waktu darurat
  • Waktu jawaz
  • Waktu jawaz maal karohah

Tapi jarang antara jawaz dan ikhtiar biasanya di satukan tidak di pisah. Karena ada jawaz bila karohah dan jawaz maal karoh dan itu menjadi satu pemisah antara waktu ikhtiar dan waktu jawaz. Dan di setiap sholat semuanya itu ada di masukan ada waktu fadhilah nya ada waktu ikhtiar nya ada waktu jawaz nya ada waktu karohah nya ada waktu haramnya ada waktu uzurnya ada waktu daruratnya kecuali subuh. Subuh itu tidak ada waktu darurat dan waktu uzur juga subuh tidak bisa di jamak yang lain-lainnya lengkap semua ada dalam 6 bagian atau 7 bagian atau 8 bagian.

Mudah-mudahan minggu yang akan datang kita masuk di dalam pembahasan masalah sholat secara sempurna dan ini yang harus kita perhatikan di saat-saat kita seperti ini. Udah terlihat di depan mata kita bagaimana Allah Swt dengan mudahnya yang tadinya kita tidak terbayang bakal bisa ngancurin keadaan perekonomian dunia, barat kapitalis dan segalan yang seolah-olah merajai dunia atau menguasai dunia dengan sedikit Allah Swt kasih virus yang di besar-besarkan sampai orang ketakutan semuanya ekonomi hancur sedunia bukan se Indonesia saja. Itu adalah kehendak Allah Swt. Dan banyak lagi kata Habib Umar kalau kita takut nya bukan kepada Allah Swt bakal di datangkan dengan sesuatu yang lebih rendah dari Allah Swt.

Kadar takut kepada Allah Swt, Allah Swt akan berikan rasa takut segala makhluknya kepada dirimu. Kadar cintamu kepada Allah Swt engkau akan mendaptkan cinta dari pada seluruh makhluk Alllah Swt dan kadar kesibukan mu dengan Allah Swt, Allah Swt akan merintahkan semua makhluk nya untuk sibuk dengan perintahmu. Mudah-mudahan kita di sibukan dengan Allah Swt. Bagaimana sibuk dengan Allah Swt? Majelis masih kita jalanin,ziarah,zikir,ibadah, sholat, baca Qur’an. Sebanyak kita di sibukin oleh Allah Swt kita akan mempunyai kekuatan di dalam diri kita.

Firman Allah Swt: wahai hambaku taatlah kepadaku aku akan jadikan engkau mengatakan jadi maka terjadi. Mempunyai kekuatan dari Allah Swt mudah-mudahan Allah Swt jaga negeri kita jaga ulama-ulama kita yang masih hidup mau pun yang sudah wafat. Mudah-mudahan Allah Swt gantikan dengan kelapangan dengan kemudahan dengan di angkat nya musibah,malapetaka dan bala, dari negeri kita khususnya. Untuk kita jaga hubungan kita dengan Allah Swt sholat khususnya. Jangan sampai ada yang lolos lagi, kalau kita masih banyak lolosnya sholatnya kita maka di ragukan puasanya kita di Kabul atau tidak. Di terima puasanya kita tergantung semangat kita kembali setelah Ramadhan karena kita bukan menyembah Ramadhan namun yang kita sembah adalah tuhan yang menciptakan Ramadhan dan setiap waktu kita bisa menyembah Allah Swt . mudah-mudahan Allah Swt terima untuk kita semua dari amal ibadah kita dan kita di berikan panjang umur, sehat wal afiyat dan jangan lupa doa akan guru-guru kita yang tersisa terutama guru kita Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim dan keluarga besar beliau dan semua dari pada anggota Darul Musthofa dari murid-murid nya di jaga oleh Allah Swt dan selruh kaum solihin dimanapun berada Allah Swt panjangkan umur nya dan Allah Swt sehatkan badannya, di berikan oleh Allah Swt ilmunya untuk kita semuanya amin amin ya rabbal alamin.