Home › Forums › Forum Masalah Umum › Klarifikasi Fitnah Terhadap PKS
- This topic has 26 replies, 13 voices, and was last updated 16 years, 10 months ago by Munzir Almusawa.
-
AuthorPosts
-
October 7, 2007 at 3:10 pm #82745979AZIS NURYADINParticipant
[b]munzir tulis:[/b]
[quote]Tampaknya saudara Nuryadin mempunyai pengalaman pahit di PKS, namun kita tak bisa menuduh semua PKS demikian saudaraku, tenangkan diri anda.[/quote]Labbayk yaa Sayyidii
October 8, 2007 at 2:10 am #82746004hambaParticipantAssalamualaikum wr wb
maaf ya habibana, yg kecewa di PKS banyak bib, dan yg dikecewakan lebih banyak lagi,
maaf kalau ucapan saya menyinggung perasaan habib dan para ikhwan dan akhwat, ini kenyataan bib bukan fitnah, ini uneg uneg kami yg dikecewekan bib.
October 8, 2007 at 10:10 am #82746026DianaParticipantSekedar berbagi pengalaman saja ^_^
Selama saya menjadi simpatisan di PKS alhamdulillah tidak pernah ada yang melarang saya untuk ikut maulid, tahlil, baca do\’a qunut, ataupun membaca ratib, dsb. Alhamdulillah malah selalu dipantau untuk selalu menghidupkan sunnah, mengerjakan dhuha, witir, sunnah qobliyah ba\’diyah, sholat lail, dll…Kalau ada yang melarang sungguh orang itu dangkal ilmunya.
Apa alasan kita tidak boleh mencintai Rasulullah SAW, sedangkan ALLOH saja sangat mencintainya…
Ada sebuah kalimat yang diberikan oleh MR ana yang sampai sekarang masih lekat dalam ingatan ana \" MENCINTAI SESUATU YANG DICINTAI OLEH SESUATU YANG KITA CINTAI ADALAH BUKTI DARI CINTA\"
Katanya..\" Jika kita mencintai ALLOH maka kita pasti mencintai Rasulullah Muhammad SAW, karena ALLOH sangat mencintainya\"….
Semoga ALLOH selalu menuntun kita untuk selalu istiqomah dijalan-NYA dan selalu menunjukkan apa-apa yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
Yang selalu mencintai kalian semua karena ALLOH dan rasul-NYA ^_^
October 9, 2007 at 1:10 pm #82746071AZIS NURYADINParticipantAlhamdulillah jika mr Anda spt itu. Tapi tdk dmikian dg mr2 yg lain. Gmn, ada yg siap msk PKS dan membenahi PKS dr dalam?
October 10, 2007 at 9:10 am #82746137nonameParticipantassalamualaikum,
sebenarnya PKS adalah suatu wadah umat islam dalam Berpolitik, karena kita harus turut serta dalam kancah politik kepemerintahan, kita semua harus dukung PKS, hanya saja, orang orang yang masuk ke PKS adalah dari berabagai golongan, sehingga masing-masing mempunyai pemikiran sendiri-sendiri. saya sendiri ahlusunah wal jamaa, dan suka hadir ke mr, tapi saya dukung PKS karena itulah partai islam yang bisa diandalkan untuk maju dalam dunia politik, jangan sampai dunia politik dikuasai oleh partai-partai campuran atau non islam. Selamat MR dan juga PKS, mudah mudahan saya tidak salah maaf. wslm
October 12, 2007 at 3:10 pm #82746212jambheParticipantAss…Wr.Wb.
Semoga kesehatan Habibana selalu dipelihara dalam kesempurnaan-Nya
ana setuju politik yang ber-agama tapi kalau agama ber-politik ana tidak setuju.
Jangan kotori kemurnian & kesucian agama dengan berpolitik,landasan beragama jelas berbeda dengan landasan berpolitik. kalau saja sampai agama berpolitik,orang2 yang berada di dalamnya akan menutup matanya dalam mengungkapkan hakekat kebenaran ajaran agama demi tercapainya kemajuan politiknya.tapi sebaliknya kalau politik beragama,orang2 yang menjalankan politik tsb akan merasakan naungan agama,pantauan agama apalagi kalau politik bercintakan Sayyidina Muhammad SAW, dia jadikan pandangan Sayyidina Muhammad SAW sebagai pandangan politiknya,dia jadikan ketentuan Sayyidina Muhammad SAW sebagai Ketentuan politiknya,dia jadikan kebijakan Sayyidina Muhammad SAW sebagai kebijakan politiknya,dia jadikan landasan pemikiran Sayyidina Muhammad SAW sebagai landasan politiknya.
berpolitik tidak akan dapat merubah pandangan Allah SWT tapi……..
beragama akan mengangkat derajat saat berhadapan dengan Allah SWT apalagi beragama dengan kecintaan kpd Sayyidina Muhammad SAWOctober 13, 2007 at 8:10 pm #82746220AZIS NURYADINParticipantBuat yang belum siap membenahi PKS dari dalam, sebaiknya jangan memaksakan diri. Saya sudah ikut tarbiyah dari sebelum PK itu dibentuk. Dan saya mengerti sedikit bagaimana PKS ini. Dan saya sekarang lebih cari aman saja. Dan untuk antum yang masih sekolah, jangan ikut di KAPMI (Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia). Itu organisasi yg disetir PKS. Mudah2an Allah mengampuni saya yg telah ikut andil dalam mendirikan KAPMI tsb.
Saya dulu juga berfikir positif ttg \’tarbiyah\’ dan PKS. Saya dulu berfikir bahwa inilah pengajian yg saya cari, inilah organisasi yang dibutuhkan ummat, inilah yang bisa mempersatukan ummat. Setelah satu tahun, saya merasakan bahwa ada sedikit perubahan dalam diri saya. Saya jadi agak radikal. Alhamdulillah, saya masih bergaul dengan \’anak-anak non-ROHIS\’, (anak ROHIS umumnya ikut tarbiyah). Mereka mewarnai kembali pemikiran ASWAJA saya yg mulai luntur. Walau demikian, saya belum bisa lepas dari ROHIS. Mereka malah mmberi saya amanat sebagai sekretaris ROHIS (sekretaris itu berarti wakil ketua ROHIS, orang nomor 2 di ROHIS). (Walau saya \’bermasalah\’, tetapi dalam pandangan mereka, saya ini masih ikut tarbiyah, jadi masih bisa \’ditangani\’.) Saya pun menjalani tugas tsb, walau pun pemikiran kami berbeda. Mereka tampak puas dengan kerja saya. Apalagi setelah saya berhasil mengemban tugas untuk mempersatukan aktivis di Jakarta Timur untuk kemudian digabungkan ke organisasi yg kemudian kami namai KAPMI. Dlm pendirian KAPMI, saya juga punya andil sebagai panitia pendiri.
Kelas 3 STM, saya keluar dari ROHIS. Alhamdulillah, yang jadi ketua ROHIS adalah sahabat saya. Tapi tetap saya \’mengingatkan\’ dia agar jangan macam2 dengan \’anak2 non-tarbiyah\’. Di kelas 3 inilah saya dan teman2 mulai berusaha mengadakan pengajian fiqih dengan kitab pegangan Safinatun Naja` yang dibimbing oleh Ustadz ASWAJA yang Alhamdulillah pada tahun itu bertugas di sekolah kami sebagai guru honorer. Alhamdulillah pengajian itu jalan. Seingat saya, dana yg dipakai bukanlah dana ROHIS. Tetapi dana sumbangan dari para peserta.
Tapi sepeninggal angkatan saya, terdengar kabar bahwa pengajian tsb dihentikan. Padahal setahu saya, Ustadz tsb masih mengajar di sekolah tsb. Saya coba masuk kembali dan mengumpulkan adik2 kelas yang satu jurusan untuk menjaga pemahaman mereka. Alhamdulillah, banyak juga yang ikut. Saat itu saya memperkenalkan kepada mereka qashidah2 seperti Mushohabatur Rijal (dengan nada yang dulu), Maulaya Sholli, Ya Habibana, dsb. Saya juga perkenalkan kitab Sifat Dua Puluh. Tetapi setelah keluar aturan bahwa selain guru dan siswa dilarang masuk kecuali ada kepentingan yang \’jelas\’, saya jadi tidak bebas berkunjung ke sana. Sebab agenda pengajian kami memang bukan bagian dari ROHIS dan bukan pula ekskul. Akhirnya saya tidak bisa \’masuk\’ lagi.
Saya memaparkan semua ini, insya Allah, bukan untuk maksud pamer. Semoga Allah mengampuni saya. Tetapi saya ingin menunjukkan kepada Anda semua, bahwa saya bukan anak kemarin sore yg ga tau apa2 ttg PKS dan sepak terjangnya. Saya bukan orang yang melihat PKS baru dari satu sisi. Memang belum semua hal ttg PKS saya ketahui. Tetapi cukuplah untuk memahami siapa sebenarnya PKS ini.
Hati2 dengan ilmu komunikasi mereka. Saya ini sudah berkali2 berusaha keluar dari \’tarbiyah\’ dan PK atau pun PKS dan tidak lagi mendukung mereka. Tetapi mereka berkali2 juga berhasil memperdayai saya untuk tetap mendukung mereka dalam Pemilu. Padahal kebanyakan info yg mereka sebarkan adalah hasil gunting sana gunting sini. Lalu mereka klaim bahwa yg dimaksud tokoh tsb adalah PK/PKS. Padahal kalau dikonfirmasi kepada tokoh yg bersangkutan, ternyata mereka sama sekali tidak mendukung PK/PKS.
Mereka juga sempat membuat saya mendukung mereka dengan dalih melawan partai Kristen dan partai2 yang calegnya Kristen. Jiwa \’militan\’ saya pun bangkit kembali. Walau PKS berbeda paham, tapi tetap saya dukung.
Tetapi setelah dipikir2 lagi. Apa untungnya buat saya? Mereka ini orang-orang militan yang radikal. Jika mereka sudah menduduki kursi pemerintahan, apakah mereka akan mengayomi orang2 yang berbeda paham dengan mereka?
Kasus Depok memperkuat keraguan saya terhadap PKS sebagai partai yang katanya pemersatu ummat. Apalagi sebelum-sebelumnya, saya juga sempat keluar masuk halaqoh kembali. Tetapi isinya tetap sama. Mereka belum juga bisa disebut sebagai pemersatu ummat. Mereka tetap radikal. Tetap keras menentang maulid, tawassul, tabarruk, tahlilan, dsb. Jika mereka memang pemersatu ummat, mengapa mereka selalu berusaha membahas hal-hal tsb? Bukan MR yg memulai. Tetapi halaqoh2 itulah yang memulai. Lalu anggota2 halaqoh atau masyarakat yg tidak sependapat dengan mereka ini mengadu dan bertanya kepada guru2 mereka, dan sampailah ke MR, sehingga MR juga ikut mengklarifikasi mengenai hukum dari perkara2 tsb.
Seandainya halaqoh2 itu berhenti membahas perkara2 tsb, dan tidak mengganggu/mengusir orang-orang yang mengadakan maulid, insya Allah, MR juga akan diam. Tetapi merekalah yang menyulut apinya.
Selain kasus Depok, kasus2 mereka yg berkaitan dengan organisasi kami juga menambah keyakinan saya untuk lepas total dari PKS. Kalau saya dulu masih bisa diajak teman untuk membantunya berusaha membenahi dari dalam. Sekarang saya sudah tidak mau lagi. Karena hal itu boleh dibilang mustahil. Mereka hanya bisa ditolong oleh kemauan mereka untuk mengaji di pengajian ASWAJA murni. Selama mereka masih ngotot bahwa pengajian mereka tidak bermasalah, agak sulit untuk lepas dari paham wahhabi.
Sebaiknya Anda semua berfikir ulang tentang segala hal positif yg disematkan pada PKS. Benarkah mereka ini pemersatu ummat? Benarkah mereka ini ASWAJA dan bukan wahhabi? Bagaimana Anda memfilter antara pemahaman wahhabi dan ASWAJA? Bisa saja Anda berfikir bahwa yang mereka sampaikan adalah paham ASWAJA, tetapi sesungguhnya itu wahhabi?
Kalau saya, dari pada saya lelah menyaring, mending saya minum langsung dari sumbernya yang murni. Dan inilah wadah yang mempersatukan ummat.
Wahai saudara-saudariku, datanglah ke telaga ini. Telaga yang murni airnya, segar rasanya. Telaga yang belum dicemari virus2 yang memecah hati. Datanglah ke telaga ini dan minumlah airnya. Air segar itu akan mengobati hatimu. Minumlah dari telaga ini saja. Maka hatimu akan terisi dengan air yg sama. Maka bersatulah hatimu dalam kejernihan. Wallahu a\’lam.
Taqobbalallohu minna wa minkum.
Wassalamu \’alaykum wr. wb.
October 14, 2007 at 6:10 am #82746224AZIS NURYADINParticipantSilahkan cek kembali link di bawah:
Dan baca kembali buku \’Kenali Aqidahmu\’.
Lalu tanyakan pada diri Anda: Masihkah PKS ini perlu di dukung? Sedangkan kebanyakan ajaran mereka adalah ajaran wahhabi.
Untuk apa memfilter, jika ada yang murni?
October 15, 2007 at 7:10 am #82746250BudiParticipanthm..
nimbrung ya habibana.. :
setahu saya, partai ini
[b]
* text tidak ditampilkan *[/b]October 15, 2007 at 7:10 am #82746247danang yogisworoParticipant[b]NURYADIN tulis:[/b]
[quote]Buat yang belum siap membenahi PKS dari dalam, sebaiknya jangan memaksakan diri. Saya sudah ikut tarbiyah dari sebelum PK itu dibentuk. Dan saya mengerti sedikit bagaimana PKS ini. Dan saya sekarang lebih cari aman saja. Dan untuk antum yang masih sekolah, jangan ikut di KAPMI (Kesatuan Aksi Pelajar Muslim Indonesia). Itu organisasi yg disetir PKS. Mudah2an Allah mengampuni saya yg telah ikut andil dalam mendirikan KAPMI tsb.
[/quote]assalamu\’alaikum warahmatullah wabarakatuh ustad nuryadin
ustad, perkenalkan nama saya danang dari jogja, ustad, saya juga memiliki problematika yang serupa, saya sudah ikut tarbiyah pks sekitar 5 tahun yang lalu, awalnya saya senang dengan kelompok ini yang bergerak di bidang dakwah, tapi sudah sejak 1 tahun terakhir ini saya mulai sering tidak \"sreg\" di dalam hati, saya ini keluar dari tarbiyah ini, hanya saya saat ini saya bingung bagaimana cara menungkapkannya tanpa menyakiti perasaan teman teman yang sudah cukup lama saya kenal…
anyway ustad, selamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan batin
wassalamu\’alaikum warahmatullah wabarakatuh
-
AuthorPosts
- The forum ‘Forum Masalah Umum’ is closed to new topics and replies.