Forum Replies Created
-
AuthorPosts
-
SuprayitnoParticipant
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Semoga ridho dan kasih sayang Allah SWT selalu terlimpah kepada Habibina Munzir yang mulia.
Aduh Habib, Antum nggak perlu minta maaf sama ana karena tidak terbersit didalam hati ana rasa ketersinggungan apalagi marah sama Habib. Ana menulis sekedar memberi sedikit informasi mengenai Mursyid yang thoriqohnya ana ikuti.
Bib, walau ana telah mengikuti thoriqoh Naqsybandi Haqqani namun tidak menutup bagi diri ana untuk mencari pengetahuan mengenai agama Islam dari sumber lain.
Terus terang bib, masuk kedalam situs Majelis Rasulullah ini bagai suatu kewajiban bagi ana jika sedang surfing di internet. Selain menambah pengetahuan agama, artikel-artikel yang antum tulis sungguh dapat menyentuh hati. Hati ana semakin bertambah yakin akan kesempurnaan sifat-sifat Allah SWT, hati ana juga bertambah cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW, serta ana juga dapat mengetahui tentang dinamika yang ada di masyarakat. Terlebih lagi sejak mengikuti dakwah Habib dalam beberapa tahun terakhir semakin menambah rasa hormat dan kagum saya pada Habib. Dakwah Habib terasa lembut dan sejuk di hati namun mampu menghujam kedalam sanubari.
Untuk itu, jika dibolehkan ana akan anggap Habib sebagai salah satu guru ana dan diperkenankan untuk menyerap ilmu-ilmu yang Habib sampaikan.
Semoga Kekuatan dan Kasih Sayang Allah SWT selalu menyertai aktivitas Habibina beserta keluarga. Amin
SuprayitnoParticipantAssalamualikum Wr Wb.
Semoga Kemulyaan dan Keberkahaan Bulan Ramadhan terlimpah kepada Habibina Munzir Al Musawa yang tercinta. Sebelumnya saya mohon maaf bib, disini saya hendak sedikit menginformasikan mengenai Syeikh Nazhim Adil Haqqani. Beliau adalah Mursyid dari Thariqat Naqsyabandi Haqqani. Selain belajar ilmu dunia beliau juga mendalami ilmu agama. Disamping belajar di Fakultas Teknik Kimia di Perguruan Tinggi di Istambul, di sana beliau juga belajar bahasa Arab dan Fiqh, di bawah bimbingan Syaikh Jamal al-Din al-Alsuni q.s. (wafat 1375H/1955M) dan menerima ijazah dari beliau. Mawlana juga belajar tasawwuf dan Thariqat Naqsybandi dari Syaikh Sulayman Arzarumi q.s. (wafat 1368H/1948M) yang akhirnya mengirim beliau ke Syams (Syria). Mawlana melanjutkan studi Syari\’ah-nya ke Halab (Aleppo) Hama, dan terutama di Homs. Beliau belajar di zawiyyah dan madrasah masjid sahabat besar Khalid ibn Al-Walid y di Hims/Homs di bawah bimbingan Ulama besarnya dan memperoleh ijazah dalam Fiqh Hanafi dari Syaikh Muhammad Ali Uyun al-Sud q.s. dan Syaikh Abd al-Jalil Murad q.s., dan ijazah dalam ilmu Hadits dari Muhaddits Syaikh Abd al-Aziz ibn Muhammad Ali Uyun al-Sud al-Hanafi q.s. Perlu dicatat bahwa yang terakhir adalah salah satu dari sepuluh guru hadits dari Rifa\’i Hafizh di Aleppo, Syaikhul Islam Abd Allah Siraj al-Din q.s. (1924-2002 M),
Sedangkan mengenai bai\’at, sama seperti kebanyakan Thariqat lainnya diperlukan untuk menyambung secara ruhani antara murid dan Mursyidnya. Tidak beda bila kita ingin mengikuti Thariqat Qadariah Wan Naqsybandiah pimpinan Abah Anom di Tasik atau Thariqat Syaziliah pimpinan Al Habin Luthfi bin Yahya di Pekalongan.
Demikian sedikit informasi dari saya, semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT dan dalam keadaan selalu mencintai dan merindukan junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Amin -
AuthorPosts