Forum Replies Created

Viewing 10 posts - 31 through 40 (of 358 total)
  • Author
    Posts
  • in reply to: syekh abu bakar bin sali #199687339
    mfd
    Participant

    [b]3.bib mohon di ceritakan tentang kemuliaan alhabib umar sehingga makin cintalah kami kepada para sholhin[/b]

    Berikut jawaban yang sudah ada di forum :

    [quote]Al-Habib \’Umar bin Hafiz

    Beliau adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja\’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w.

    Beliau terlahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dengan berlimpahnya para ilmuwan dan para alim ulama yang dihasilkan kota ini selama berabad-abad. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dengan ayahnya yang adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Sang Intelektual, Sang Da’i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim. Ayahnya adalah salah seorang ulama intelektual Islam yang mengabdikan hidup mereka demi penyebaran agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia dalam Islam. Beliau secara tragis diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya. Demikian pula kedua kakek beliau, al-Habib Salim bin Hafiz dan al-Habib Hafiz bin Abd-Allah yang merupakan para intelektual Islam yang sangat dihormati kaum ulama dan intelektual Muslim pada masanya. Allah seakan menyiapkan kondisi-kondisi yang sesuai bagi al-Habib ‘Umar dalam hal hubungannya dengan para intelektual muslim disekitarnya serta kemuliaan yang muncul dari keluarganya sendiri dan dari lingkungan serta masyarakat dimana ia dibesarkan.

    Beliau telah mampu menghafal Al Qur’an pada usia yang sangat muda dan ia juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqh, hadith, Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh begitu banyaknya ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang mengajar di Ribat, Tarim yang terkenal itu. Maka beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yang meninggal syahid, al-Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada da\’wah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah s.w.t. Ayahnya begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan dhikr.
    Namun secara tragis, ketika al-Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untuk sholat Jum‘ah, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan sang ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar muda menganggap bahwa tanggung jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang Da‘wah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum beliau mati syahid. Sejak itu, dengan sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis dan da’wah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat dimana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.

    Ia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga ia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda. Namun hal ini mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan beliau dikirim ke kota al-Bayda’ yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara yang menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai sang sayyid muda.

    Disana dimulai babak penting baru dalam perkembangan beliau. Masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ ia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional dibawah bimbingan ahli dari yang Mulia al-Habib Muhammad bin ‘Abd-Allah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga dibawah bimbingan ulama mazhab Shafi‘i al-Habib Zain bin Sumait, semoga Allah melindunginya. Janji beliau terpenuhi ketika akhirnya ia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Ia juga terus melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang Da‘wah.

    Kali ini tempatnya adalah al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa disekitarnya. Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya s.a.w pada hati mereka seluruhnya. Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing. Usaha beliau yang demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat mulai menunjukkan hasil yang besar bagi mereka tersentuh dengan ajarannya, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan, mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai orang Islam, mengenakan sorban/selendang Islam dan mulai memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah s.a.w.

    Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yang telah dipengaruhi beliau mulai berkumpul mengelilingi beliau dan membantunya dalam perjuangan da‘wah maupun keteguhan beliau dalam mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada masa ini, beliau mulai mengunjungi banyak kota-kota maupun masyarakat diseluruh Yaman, mulai dari kota Ta\’iz di utara, untuk belajar ilmu dari mufti Ta‘iz al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya yang mulai menunjukkan pada beliau perhatian dan cinta yang besar sebagaimana ia mendapatkan perlakuan yang sama dari Shaikh al-Habib Muhammad al-Haddar sehingga ia memberikan puterinya untuk dinikahi setelah menyaksikan bahwa dalam diri beliau terdapat sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yang agung.

    Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasul s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, beliau diberkahi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal disana, terutama dari al-Habib \’Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf yang menyaksikan bahwa di dalam diri ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya s.a.w dan sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga beliau dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula beliau diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan al-Habib \’Attas al-Habashi.

    Sejak itulah nama al-Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikarenakan kegigihan usaha beliau dalam menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Namun kepopuleran dan ketenaran yang besar ini tidak sedikitpun mengurangi usaha pengajaran beliau, bahkan sebaliknya, ini menjadikannya mendapatkan sumber tambahan dimana tujuan-tujuan mulia lainnya dapat dipertahankan. Tiada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah dalam berbagai manifestasinya, dan dalam berbagai situasi dan lokasi yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilaku beliau yang paling terlihat jelas sehingga membuat nama beliau tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.

    Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslim yang memiliki hasrat dan keinginan menggebu untuk menerima manfaat dari ajarannya, beliau meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan juga ditanamkan di kota Shihr di Yaman timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Disana ajaran-ajaran beliau mulai tertanam dan diabadikan dengan pembangunan Ribat al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan, dalam hal melengkapi aspek teoritis dari usaha ini dan menciptakan bukti-bukti kongkrit yang dapat mewakili pengajaran-pengajaran di masa depan.

    Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang ia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang disekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah. Dar-al-Mustafa menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah dunia diserukan. Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis. Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat dan Kanada, juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Habib Umar. Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional di abad ke-15 setelah hari kebangkitan. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka.

    Habib ‘Umar kini tinggal di Tarim, Yaman dimana beliau mengawasi perkembangan di Dar al-Mustafa dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun dibawah manajemen beliau. Beliau masih memegang peran aktif dalam penyebaran agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya.
    [/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=5&func=view&catid=10&id=4708 [/url]

    in reply to: tawassul #197140697
    mfd
    Participant

    [b]Do\’a Tawassul[/b]

    [quote][size=4]Dari Usman bin Hanif ra bahwa seorang lelaki sakit datang pd nabi saw dan berkata :
    “Wahai Rasulullah (saw), doakan agar aku sembuh”, Rasul saw menjawab : “bila kau menundanya itu baik bagimu, namun bila kau mau maka kudoakan sekarang?”, seraya menjawab : “berdoalah sekarang”, maka Rasul saw memerintahkan agar ia berwudhu lalu shalat dua rakaat dengan baik dan lalu Rasul saw memerintahkannya berdoa dengan doa ini :[/size]

    [size=5]اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ . يَا مُحَمَّدْ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَّبِيْ فِي حَاجَتِيْ هَذِهِ فَتَقْضِيْ لِيْ اَللَّهُمَّ شَفِعْهُ فِيَّ وَشَفِّعْنِي فِيْه[/size]

    [size=4]“Wahai Allah, sungguh aku memohon pada Mu dan meminta kepada Mu, Demi Nabi Mu Muhammad (saw) Nabiy yg Rahmat, wahai Muhammad sungguh aku meminta denganmu kepada Tuhanku untuk hajatku ini maka kabulkanlah bagiku, wahai Allah bantulah ia agar mensyafaatiku dan syafaatilah aku dengannya” (Mustadrak ala shahihain hadits no. 1180, berkata Imam Hakim hadits ini memenuhi syarat shahihain Bukhari dan Muslim, juga teriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban hadits no.1219).[/size][/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=11&id=6149#6149[/url]

    in reply to: mimpi #197087463
    mfd
    Participant

    [b]Apkh pengertianya dr ijazah dzikir itu, siapa yg berhak memberikan ijazah tsb. apakh apbla kita prnh dpat ijazah, kmudian kita bsa membrikan org lain ijazah dr kita, misal wktu itu habib tlh mengijazahkan saya, kmudian apkh saya bsa memberi ijazah[/b]

    Berikut Jawaban Habibana yang sudah ada di forum dengan pembahasan yang sama :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Cahaya Keberkahan Lailatul Qadr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    hampir semua doa tak perlu Ijazah, karena doa adalah meminta pada Allah, Ijazah diperlukan adalah guna izin saja, dari guru kepada kita bahwa kita boleh mengamalkannya, misalnya murid ini ingin mengamalkan dzikir shalawat sebanyak 5 ribu kali setiap hari, maka gurunya akan melihat, wah.. dia ini (misalnya) siang hari sibuk bekerja, dan malam hari selalu begadang duduk dengan teman temannya dalam hal yg tak berarti, maka baiknya ia membaca dzikir itu dimalam hari, maka gurunya mengizinkannya membaca itu tapi di malam hari,

    guru lebih tahu mana dzikir yg pantas cocok diamalkan mana yg tidak,

    disamping itu Ijazah adalah juga menyambung sanad guru, yaitu hubungan ruh antara sipembaca dengan yg membuat dzikir itu, nah.. misalnya saya sudah punya ijazah suatu dzikir, maka saya sudah mempunyai hubungan ruh dengan pemilik doa tsb walaupun belum pernah bertemu,

    misalnya anda mempunyai Guru kyai fulan, guru anda membuat sebuah doa yg sangat mulia, saya ingin mengamalkannya, ya boleh saja, namun bukankah baiknya saya izin padanya, jika tidak / ia telah wafat, maka saya izin dari anda, karena anda muridnya, anda lebih tahu apakah doa itu dan kemuliaannya, maka anda mengijazahkannya (mengizinkannyaa) pada saya,

    demikian ijazah dari para Imam Imam terdahulu diijazahkan pada muridnya demikinan berkesinambungan hingga kini,

    kembali ke masalah saya ingin membaca doa yg dibuat guru anda, tentunya boleh saja karena doa itu telah dicetak bebas misalnya, namun tentunya lebih sempurna jika saya sudah mendapat izin dari beliau atau muridnya yg telah mengamalkan doa itu,

    sebagian besar doa adalah dari Rasul saw maka tak perlu ijazah apa2.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam
    [/quote]
    Brikut Linknya :
    [url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=17142#17142[/url]

    in reply to: adab/sunnah2 #196102799
    mfd
    Participant

    4. mmkai siwak adlah sunnah, namun ana minta cara/adab menggunakanya, nhon penjelasan….

    Berikut Jawaban Habibana yang sudah ada di forum dengan pembahasan yang sama :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat dan Kebahagiaan Nya semoga selalu menerangi hari hari anda,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    1. dijelaskan oleh Imam Ghazali bahwa disunnahkan bersiwak memulai dari tengah jajaran gigi atas, lalu menggosokkan siwak kekanan sampai ujung barisan gigi kanan atas, lalu turun ke barisan gigi kanan bawah, lalu digosokkan pada barisan gigi bawah ketengah, lalu naik lagi ke barisan gigi atas dan digosokkan ke kiri sampai ujung barisan gigi kiri atas, lalu turun ke ujung barisan gigi kiri bawah, lalu digosokkan ketengah barisan gigi bawah.

    demikian diulang 3X.

    2. hendaknya melontarkannya keluar jika potongan besar, jika kecil maka dimaafkan

    3. Rasul saw bersiwak sebelum tidur, dan sebelum memulai hal hal lainnya, dan disunnahkan bersiwak dalam memulai segala hal.

    cara tidur yg disunnahkan Rasul saw adalah berwudhu, memadamkan lampu, merebahkan diri menghadap ke kanan, dan ia jadikan kanannya itu adalah arah kiblat, lalu berdzikir, banyak riwayatnya dzikis sebelum tidur, diantaranya membaca subhanallah 33X, Hamdalah 33X, Takbir 34 X.

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam[/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=20289#20289[/url]

    in reply to: syaban #196155921
    mfd
    Participant

    [b]jika ingin menqadha shlat yg dulu2 prnh hamba tinggalkan, tp hamba tdk tau, sdh brapa bnyak yg hamba tinggalkan, jd hamba hrs brapa kali men qadha nya ? bgaimana niatnya ?[/b]

    Berikut kutipan jawaban Habibana yg sudah ada di forum dengan pembahasan yg sama :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    semoga kemuliaan ramadhan, keagungan shiyaam, kesucian Qiyaam, keberkahan Alqur\’an, dan cahaya Lailatul Qadr selalu terlimpah dan menghiasi hari hari anda dan keluarga.

    Saudaraku yg kumuliakan,
    memang pendapat jumhur adalah Qadha Fauran (segera di Qadha secara keseluruhan), namun tentunya bila shalat yg ditinggalkan itu banyak akan sangat menyulitkan untuk mengqadha nya secara keseluruhan, apalagi bila bertahun tahun misalnya,

    ada Qaul bahwa bila ia bertobat dengan sungguh sungguh, dan tak lagi meninggalkan shalatnya maka Allah mengampuni shalat2nya yg telah lama ia lewatkan,

    namun pendapat ini lemah, maka jalan tengah antara keduanya adalah :

    wajib meng qadha shalat yg kita tinggalkan, namun boleh kapan saja, misalnya suatu saat kita ingin shalat sunnah maka boleh boleh saja, suatu saat ingin mengqadha shalatnya maka boleh saja meninggalkan shalat sunnahnya,
    [/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=7343&lang=id#7343[/url]

    in reply to: shalat #194780014
    mfd
    Participant

    Berikut Kutipan Pertanyaan sebelumnya dari MUHAMADPRATAMA yang menyangkut dengan pertanyaan No 4

    [b]4.sya msh menunggu asbabun nuzul dari ayaha :[/b]

    [quote] MUHAMADPRATAMA : Ya habibi sya ada permintaan klw boleh saya minta dikirimkan asbabun nuzul ayat al qur an , karena saya cinta sekali dengan al qur anul karim.atau jika habib tidak sempat boleh kan sya minta petunjuk dimana sya bisa mendapatkannya,karena saya mau dapat dari orang shalih yang jelas sanad ke ilmuan nya seperti anda ya habibi[/quote]

    Jawaban Habibana Munzir :

    [quote]saya belum memperdalam buku asbabunnuzul yg sudah diterjemahkan, akan saya carikan insya Allah buku asbabunnuzul yg baik dan bersih dari kerusakan akidah, lalu mengirimkannnya pada anda.[/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=26030&catid=9[/url]

    in reply to: Sholat dan Sah nya Sholat #194305528
    mfd
    Participant

    Berikut jawaban Habibana yang sudah pernah di bahas di forum mengenai Cara cara mandi Besar :

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Rahmat Nya swt dan Kebahagiaan semoga tiada henti hentinya mengiringi hari hari anda,

    Saudariku yg kumuliakan,
    Untuk mandi besar (mandi junub) syarat sah nya dua saja, yaitu niat, dan menyeluruhkan air keseluruh tubuh, yaitu menyingkirkan segala penghalang pada kulit yg dapat menghalangi sampainya air hingga air menyeluruh ke seluruh tubuh.

    Inilah syarat sah mandi wajib, bila ia melakukannya maka telah selesailah dan sah mandi wajibnya,

    namun hal hal sunnahnya sangatlah banyak, diantara berwudhu sebelumnya, memijit mijit bagian bagian dari lipatan lipatan tubuh dg air, memulai menyiramkan air dari bagian tubuh yg kanan depan, lalu bagian kiri depan, lalu kanan belakang, lalu kiri belakang, lalu meniga kalikan setiap basuhan itu, dan masih banyak lagi daripada sunnah sunnahnya,

    Demikian saudariku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a’lam[/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=8&id=17269#17269[/url]

    [quote]alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda

    saudaraku yg kumuliakan,
    lafadz niatnya adalah : Nawaytulghusla, Liraf\’il hadatsil Akbar lillahita\’ala., aku niat mandi wajib, untuk menyucikan diri dari hadats besar, karena Allah ta\’ala

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

    Wallahu a\’lam[/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=15304&lang=id#15304[/url]

    in reply to: mohon ijazah #193251591
    mfd
    Participant

    Berikut Teks Arab alfatihah pembuka untuk Maulid Addhiya ulami :

    [size=4][b]اَلْفَا تِحَةْ بِنِيَّةِ قِرَ اَ ءَ ةِ مَوْ لِدِ ا لرَّ سُوْ لِ صَلَّي ا للهُ عَلَيْهِ وَ اَ لِهِ وَ سَلَّمْ وَ أَ نَّ ا للهَ يَجْعَلُنَا مِنْ أَ حْبَا بِهِ وَ مِنْ أَ نْصَا رِ دَ عْوَ تِهِ وَ مِنَ ا لْمَحْبُوْ بِيْنَ لَدَ يْهِ صَلَّي ا للهُ عَلَيْهِ وَ اَ لِهِ وَ سَلَّمْ وَ بِنِيَّةِ قَضَا ءِ ا لْحَوَ ا ئِجِ كُلَّهَا وَ عَلَي مَا نَو ا هُ أَ سْلَفُنَا ا لصَّا لِحُوْ نَ . وَ لِكُلِّ نِيَّةٍ صَا لِحَةٍ وَ اِ لَي حَضْرَ ةِ ا لنَّبِيْ صَلَّي ا للهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ اَ لْفَا تِحَةْ[/b][/size]

    in reply to: Doa #193277829
    mfd
    Participant

    Berikut gabungan Do\’a dan Dzikir Sesudah Shalat (belum ada Teks latinnya)
    dan Ratib Al Haddad (sudah ada teks Latinnya)

    [file name=dzikir_setelah_sholat_dan_ratib.pdf size=163384]http://majelisrasulullah.org/components/com_simpleboard/uploaded/files/dzikir_setelah_sholat_dan_ratib.pdf[/file]

    in reply to: tentang Habib #192648332
    mfd
    Participant

    [b]tulisan ini di tulis beliau karna ada jamaah yg bertanya tentang keseharian keluarga Habibana, bagaiman istri dan anak-anak Habibana dari segi tarbiyah, zuhud, qanaah, lembut, sabar, wara, dalam ibadah dll

    semoga tulisan beliau ini bisa kita jadikan sandaran kita untuk mencapai keluarga yang Nabawi dengan cahaya Ilahi insyaAllah
    [/b]
    (Habibana Munzir Al Musawa)

    [quote]hamba pendosa ini bukanlah yg patut dicontoh sebagai guru yg baik dan panutan yg baik, walaupun hamba berusaha mencapai kehidupan yg zuhud, wara, tawadhu, sakinah, dalam rumah tangga dan dalam bermasyarakat.

    zuhud adalah hidup dg sederhana dalam keduniawian, hamba belum mampu mencapainya, namun sebagian usaha yg hamba lakukan adalah menghilangkan cinta pada semua hal yg bersifat duniawi, berupa harta dll yg tidak ada sangkut pautnya dg asesoris dakwah.

    hamba membutuhkan mobil, untuk mencapai banyaknya majelis dan ketepatan waktu untuk tiba di lokasi yg sudah ditunggu puluhan ribu orang hampir setiap malamnya, disatu fihak tanpa hamba punya kendaraanpun hamba akan siap dijemput oleh ribuan mobil yg akan mengantar hamba kemanapun hamba akan pergi, namun hamba tak mau menyusahkan orang lain, apalagi membebani para penyelenggara untuk harus menyediakan kendaraan penjemput pula, maka hamba membeli mobil dg angsuran,

    hamba merawat mobil itu secara sebaik baiknya secara mekanik dan mesinnya dg perawatan yg sangat serius, demi tak menghambat kelancaran dakwah hamba, namun hamba tidak perdulikan body mobil yg sudah penuh baret dan penyok khususnya di kiri body mobil yg selalu terdesak oleh ribuan orang yg berebutan menyalami hampir tiap malamnya, hamba tak perlu membenahi bodynya, yg hamba butuhkan adalah mesinnya dan bagian dalamnya untuk kelancaran dakwah.

    banyak orang menyarankan dan mengejek kenapa mobil penyok penyok ini tak diganti dg yg lebih bagus, atau paling tidak dibenahi, apakah tidak malu pakai mobil penyok2 begini kesana kemari padahal hamba memimpin jutaan ummat?, hamba sungguh tidak malu, biar saja demikian, jamaah tidak melihat kendaraan, jamaah butuh penyampaian dan bimbingan, bukan masalah mobil tua atau penyok dan tak sedap dilihat, hamba tak rela mengeluarkan 1 rupiahpun untuk membenahi bodynya, karena itu bukan hajat dakwah, lebih baik diberikan pada fuqara dijalanan jika ada kelebihan harta.

    hamba hingga kini masih mengontrak, walaupun rumah kontrakan itu besar dan bagus, tentunya itu hajat dakwah untuk menampung tamu khususnya majelis nisa (majelis kaum wanita) setiap minggu sorenya dirumah, jika rumah hamba sempit, maka massa akan memenuhi dan meluber keluar rumah dan mengganggu kenyamanan tetangga pula, maka hamba berusaha dg kemampuan hamba mengontrak rumah besar, namun hanya bisa menampung sekitar 700 orang saja, jika massa melebihi itu, hamba belum ada kemampuan mengontrak rumah yg lebih besar lagi.

    hamba menata rumah senyaman mungkin, tapi itu demi kenyamanan para hadirat yg menghadiri majelis, dikontrakan ini hamba tidak banyak mempunyai benda dan perangkat rumah, kesemuanya hampir merupakan milik rumah orang yg hamba mengontrak padanya, hamba hanya membeli dua perangkat kursi rotan dihalam tengah dan teras belakang, lalu memasang karpet diseluruh rumah, bukan lain demi kenyamanan hadirin, hanya sebuah lemari pakaian, sebuah kasur, dan sebuah kulkas dan beberapa hal lainnya yg milik hamba, sisanya adalah perangkat yg membawa kenyamanan pada hadirin, seperti kipas angin, dispenser di hampir setiap sudut ruangan beserta gelas gelasnya, dan gorden gorden pemisah jika tamu adalah pria dan wanita.

    namun akhir akhir ini ketika hamba terkena penyakit peradangan otak belakang, maka hamba perlu menata kamar untuk lebih kedap suara, karena suara keras sangat mengganggu istirahat hamba, jika istirahat hamba terganggu maka dakwah pada jutaan ummat ini terganggu

    hamba tak punya banyak waktu mendidik anak anak, hamba jarang sempat duduk dg mereka, namun ibundanya yg mengambil alih pendidikan anak, dan hamba datangkan guru utk halafan alqur\’an anak anak, guru yg mengajari ilmu umum dan ilmu agama, sesekali hamba memanggil anak anak untuk menasehati, dan menjajaki hafalan mereka dalam ilmu umum, hafalan Alqur\’an, dan ilmu syariahnya.

    namun Allah swt sangat memberi hamba anugerah yg diluar dugaan, pui syukur bagi Nya setiap waktu dan kejap, anak anak berubah semakin baik dan berbudi luhur, sering mereka menangis dalam doa, sering mereka memimpikan Rasul saw, mereka tidak nakal, baik, beradab, sopan, ceria, dan menyenangkan, adab sunnah mereka sangat mereka perhatikan, mereka tidak tidur sebelum bersama sama membaca surat tabarak (almulk) dan doa tidur, mereka bangun sebelum azan subuh dan saling bangunkan satu sama lain untuk membaca zikir subuh, mereka berjamaah subuh dg saya, atau bersama ibunya, atau mereka saja bertiga, padahal usia anak hamba yg tertua baru 9 tahun yaitu fatimah azzahra, dan yg kedua Muhammad yg masih berusia 7 tahun, dan hasan, yg masih berusia 5 tahun,

    anak anak itu saling menasihati dalam menjalankan sunnah makan, sunnah minum, sunnah tidur, dan sering saya mencuri pendengaran saat mereka bertiga bercengkerama, yg mereka bicarakan adalh rindu pada Rasul saw, contoh wajah Rasul saw yg teriwayatkan, dan budi pekerti Rasul saw yg mereka dengar dari ceramah ceramah saya.

    mereka tak suka dan tak pernah kenal dg lagu lagu duniawi, bagi mereka qasidah majelis dan bacaan alqur\’an murottal yg mengisi telinga mereka di siang malamnya,

    mereka tak mau membuka auratnya dimuka umum, bahkan yg bungsu pun selalu menangis tersedu sedu jika shalat subuh berjamaah dg saya dan ia datang terlambat, ketika ditanya ia berkata sambil menangis, hasan semalam mengompol, hasan terpaksa mandi dulu, dan ganti baju, dan hasan jadi terlambat / masbuk dalam shalat bersama abiy. (ayah).

    hasan pernah menghilang dari majelis, saya meliirik ke kiri dan kanan, ia tak ada, dan datang ditengah acara dg wajah penuh airmata dan cemberut, selepas majelis saya tanya kenapa, ia berkata : hasan lupa membawa peci, hasan tidak mau masuk masjid tanpa peci, hasan nangis diluar, lalu ada jamaah yg membelikan hasan peci, baru hasan masuk masjid, dan hasan jadi telat..

    demikian pula Muhammad, muhammad pernah menghilang dari panggung majelis pergi entah kemana, diakhir acara ia baru muncul, ia katakan : muhammad mau pipis, tapi banyak perempuan, jadi muhammad malu dan tidak mau ke kamar mandi yg banyak perempuan, akhirnya muhamamad diantar jamaah kerumah yg jauh untuk pipis di toilet yg tidak ramai perempuan…, padahal usianya baru 7 tahun.

    mereka tentunya ada nakalnya, namun nakalnya adalah hal yg luhur, mereka sangat senang berkemah bahkan acapkali mereka bertiga tidur dikemah di halaman rumah, karena mereka sering dengar nabi saw sering berkemah saat safar, mereka juga paling suka bermain pedang2an dan panah dan berenang, saya sering kesal melihat barang2 berantakan dirumah saat pulang, ternyata mereka main perang2an dan membuat keadaan berantakan, namun saya tak marah dg itu, karena itu adalah kebaikan yg wajar pada anak anak bahkan hal yg mulia

    mereka tak pula suka menonton televisi, mereka lebih suka menonton film vcd cerita para nabi, vcd majelis majelis, lalu masing masing ribut membahasnya.

    sungguh didikan didikan ini muncul dari tarbiyah ilahiyah diluar kemampuan saya, demikian pula fatimah yg kini sudah membeli cadar pula saat ke majelis majelis ia bercadar, saya sempat menegur istri saya, untuk apa ia pakai cadar usianya masih kecil, biar saja, nanti ia jatuh tersandung…, kata istri saya fatimah menabung berbulan bulan sendiri di celengannya untuk membeli cadar, maka saya diam saja tak mau mengecewakannya

    mereka sering mendapat uang hadiah dari jamaah, mereka menyimpannya di celengannya, saya tanya untuk apa kalian menyimpan uang itu?, mau beli apa?, sepeda?, mpbil2an?, atau apa?, mereka katakan : kami mau menabung untuk bisa pergi ke madinah untuk ziarah nabi saw, kami mau beli pesawat sendiri, jadi bisa mengajak jamaah majelis ramai ramai ke madinah, muhamad jadi pilotnya, hasan jadi kondekturnya, dan fatimah jadi pramugarinya…, saya hanya bisa geleng geleng dan membiarkan saja.

    mereka sudah hafal berjuz juz alqur;an, dan mereka tidak sekolah ke sekolah umum, tapi homing scool, karena itu pilihan mereka, dan ternyata hasilnya lebih baik, hasan walau usianya 5 tahun ia sudah kelas 3, Muhammad walau usianya 7 tahun ia sudah kelas 5, dan fatimah sudah setingkat kelas 2 smp. mereka mengikuti tes dirumah, dan mendapat raportnya dg guru kerumah, dan saya sediakan guru pula untuk membantu hafalannya.

    walau hal ini tampak berlebihan dan cukup besar biayanya, namun ini jauh lebih berharga daripada jika mereka tak melakukannya, zuhud adalah berhemat dan tidak mencintai harta, tapi menjalankan harta pada tempatnya, tidak kikir harta untuk mencapai keridhoan Allah swt, sebaliknya kikir harta untuk dikeluarkan untuk urusan duniawi.

    dalam soal makanan, saya tidak lagi mau membeli makanan sembarang di pasar, karena kini banyak beredar ayam tiren (ayam bangkai yg mati kemarin), demikian gelar yg umum dimasyarakat, kita bisa bayangkan, pasar induk jakarta menerima jutaan ayam yg dipasok dari daerah setiap harinya, ayam diangkut dg truk atau kendaraan bak terbuka, bisa dipastikan dari 100 ayam ada beberapa yg mati, terhimpitkah, atau sebab lainnya, maka puluhan ribu ayam bangkai beredar setiap hari di ibukota,

    sebagian penjual justru suka membelinya karena harganya lebih murah, demikian pula restoran, warteg dll, mereka sering lebih suka membelinya karena lebih murah, walau ada juga restoran2 yg tak mau membeli ayam bangkai, namun para oknum pegawainya ada saja yg melakukan itu dg mengantongi hasil yg lebih, sebab ayam yg dibeli adalah ayam bangkai, tanpa sepengetahuan pemilik restoran.

    maka saya curiga (tidak menuduh) pada KFC dll, yg menyajikan ribuan ekor ayam tiap harinya, sangat mungkin ada oknum bagian pembelanjaan yg melakukan kejahatan tsb, walau kita tak menuduh secara keseluruhan karena tidak ada / belum ada buktinya,

    demikian pula gorengan yg djual oleh para penjualnya, nasi goreng dll, mereka banyak memakai minyak jelantah, walau tidak kesemuanya berbuat demikian, apakah minyak jelantah itu?, ia adalah limbah minyak bekas memasak di hotel hotel berbintang dan restoran2 mewah, yg tidak sedikit yg menyediakan makanan seperti babi, katak, dlsb yg diharamkan, maka minyak itu telah bercampur dg makanan haram, para penjual gorengan dan nasi goreng dll itu mungkin tak menyadarinya, atau mengetahuinya tapi tidak perduli.

    demikian pula kambing pada sate dan sop yg dijual, pernah saya temukan oknum yg mencampurnya dg daging tikus.

    demikian pula masakan padang atau warteg (saya bukan memvonis), namun ada laporan dari fihak jamaah kita, bahwa tetangganya bekerja sebagai pemasok kikil sapi ke restoran2 padang dan lainnya, ia menggantinya dg kikil babi, karena lebih banyak dagingnya, menjadi lebih mahal harga jualnya, namun lebih murah ia membelinya dari pemasok kikil babi itu dari wilayah luar kota.

    hukum dari makanan makanan diatas tidak haram secara mutlak, kecuali sudah terbukti dg dua saksi ada yg siap bersaksi akan hal itu, namun hukum makanan2 diatas menjadi syubhat, tidak haram memakannya, namun jika betul ia ada campuran yg haram, akan membawa dampak pada tubuh kita untuk malas beribadah, dan semangat berdosa.

    curigalah, misalnya anda selalu melakukan ibadah dg taraf tertentu, lalu setelah makan direstoran fulan, atau beli gorengan dari penjual gorengan, atau setelah makan suatu makanan, maka saat anda ibadah terasa sangat berat, malas, dan serba gundah, lalu coba hndari makanan itu, jika anda kembali pada kesempurnaan ibadah yg biasa anda capai, maka telah jelas makanan yg anda makan saat itu mengandung hal yg haram.

    makanan halal memicu pada semangat beribadah, dan malas berbuat mungkar, sedangkan makananan haram memicu malas berbuat pahala dan semangat berbuat dosa.

    makanan syubhat ada ditengah2nya, bisa mengandung yg haram, bisa tidak, maka saya tak mau spekulasi.,

    saya memerintahkan pembantu dirumah untuk membeli kambing, ayam, dan sapi, pada tempat yg langsung menyediakannya berikut menternaknya, ia menjual ayam hidup, tinggal pilih, mau ayam yg mana, ia menyembelihnya, membersihkannya, dan menyerahkannya pada kita dg kesaksian kita sendiri, demikian pula penjual kambing ada beberapa tempat yg memang peternak kambing, ia memotong kambing sendiri, dan menjualnya, maka ia terpercaya, demikian pula sapi.

    hati hati dg sosis, karena banyak dicampur dg daging babi, hati hati dg restoran cepat saji, karena mereka sering (bukan vonis) mereka memakai minyak babi sebagai minyak gorengnya, karena minyak babi lebih cepat membuat makanan matang daripada minyak goreng lainnya.

    hati hati terhadap kue kue, karena kue kue sering dibubuhi reum, yaitu whisky, karena itu membuat kue cepat mengembang indah, dan menghilangkan bau amis telurnya.

    hati hati dg makanan yg digoreng cepat, karena banyak oknum penjual nasi goreng, mie goreng, dll, mereka memakai arak/whisky saat menggorengnya, jika anda menyaksikan ia menggoreng, lalu ada cairan yg ia siramkan ke panci penggorengan dan dalam seketika api dari bawah penggorengan naik menyambar sampai masuk keatas panci dan menyentuh makanan itu, maka cairan itu adalah alkohol, sebgaja disiramkan karena dg itu api menjilat jilat sampai naik dari kompor menyentuh makanan itu, maka makanan leih cepat matang…

    saya menghindari itu semua semampu saya, Wara\’, adalah bersungguh sunnguh dan berhati hati menjaga diri semampunya dalam makanan syubhat apalagi haram.

    saudariku, jangan paksakan melakukan hal hal ini, lakukan semampunya, Allah tidak memaksa kita lebih dari kemampuan,

    mengenai istri, saya lebih senang memanggilnya bukan dg namanya, tapi dg kata habibah (kekasih utk wanita), atau sayang, atau ratuku, atau cintaku, atau sesekali dg nama.

    saya tidak dan sangat takut menyentuh barang istri saya, saya tak pernah berani membuka isi tas istri saya, saya sangat tidak berani membuka lemmari istri saya, dan saya tak berani menjamah hp istri saya, apalagi membuka sms atau isinya, jika berdering dering berkelanjutan saya biarkan saja tanpa berani menyentuhnya.

    saya sering menginap di markas jika sedang banyak tugas, dan saya jika akan pulang lebih sering izin dulu pada istri apakah saya diizinkan pulang atau tidak, jika dikamar, saya tanyakan padanya apakah akan tidur dg saya atau mau tidur dg anak anak, ia yg memilihnya,

    jika saya masih beraktifitas dg portable dimalam hari, saya izin dulu apa boleh saya nyalakan lampu kamar atau tidak, jika ia sudah lelap tertidur, maka saya hanya menggunakan lampu tidur untuk membuka file dll, walau itu menyakiti mata dan membuat mata pedas, itu lebih saya pilih daripada saya menyalakan lampu mengganggu tidurnya.

    dalam makanan pun saya hampir tak pernah meminta suatu type makanan, saya hanya tanya ada makanan apa, ada makanan atau tidak, karena acapkali saya pulang makanan sudah habis, karena saya pulang hampir selalu larut malam dari majelis, mungkin ada tamu atau lainnya, jika tak ada makanan maka saya tak makan, cukup minum teh saja, atau kurma, jika ada makanan, dan saya sedang menyukainya maka saya memintanya, jika saya sedang tak menyukainya maka saya tak makan,

    saya tak punya menu makananan favorit, apa saja asal halal, jika istri sudah tidur, saya lebih sering memilih minta disajikan makanan oleh staf staf yg dirumah daripada membangunkan istri.

    saya mengizinkan istri saya pergi kemana saja selama tempat yg baik tentunya, tanpa perlu ia izin, kecuali perjalanan marhalatain (yg melebihi 82km) atau perjalanan jauh.

    kadang saya pulang istri saya sudah tidur dikamar anak anak maka saya lebih sering membiarkannya tanpa menganggunya, dan jika pulang saya lihat ia tiada, saya tak repot menanyakannya kemana ia pergi kenapa tidak pulang dlsb, saya tunggu sampai subuh baru sms untuk menanyakan keberadaannya, tentunya saya mengetahui istri saya orang baik baik dan selalu diantar para jamaah nisa lainnya, dan keluarnya itu dimalam hari mestilahh ke undangan majelis atau pada ustazah lainnya, mungkin kelelahan, mungkin ketiduran, mungkin terjebak macet, dan saya baik sangka saja, saya percaya penuh pada Allah swt karena setiap subuh dan isya saya mendoakan diri saya, istri, anak anak, teman teman, dan keluarga, dan jika ada sesuatu yg tak baik tentunya ada kabar.

    namun bukan saya tidak pernah menegurnya, saya menegur dg lembut, atau dg tegas, namun teguran tegas mungkin bisa dibilang tak pernah terjadi dalam setahun.

    saya lebih cenderung membiarkan jika ia salah namun tidak terlibat dosa pada Allah, tapi salah pada saya, lebih baik saya maafkan, jika berulang ulang maka saya tegur dg lembut, jika terjebak pada hal yg mungkar, dosa, misalnya mencaci/mengumpat orang lain, maka saya tegur dg lembut, atau saya tinggalkan ke toilet tanpa mau mendengarkan kekesalannya / gunjingannya pd orng lain, itu sudah isyarat baginya bahwa saya tak suka dg pembicaraan itu, jika ia masih meneruskannya maka bisa saja saya diam tak menanggapinya, atau jika sudah berlebihan maka saya potong dg nasihat, maafkan saja, itu keinginan Allah swt untuk menghapus dosa kita, menggunjingnya berarti mengambil dosanya untukmu.., sudah cukup dosa kita, untuk apa mengambil dosa orang lain, doakan saja, kita dapat pahala, maafkanlah, berarti Allah swt memaafkan banyak dosa dosamu, carilah pengampunan dosa dg memaafkan kesalahan orang.

    namun jika bertentangan dg syariah atau membahayakan dakwah, maka teguran saya tegas, dan teguran tegas saya lebih sering lewat sms, demi tak terlalu menyakitinya jika berhadapan muka.

    jika berlarut larut, maka teguran tegas saya lugas dihadapannya,

    demikian pula pada anak anak, saya cenderung lembut dan bercanda walau sambil menanyai hafalannya, namun jika berbuat salah yg membahayakan, misalnya memaki jamaah majelis, atau ucapan yg tak beradab, saya marah, dan anak anak sangat menyayangi saya, dan mereka tidak mau saya marah padanya, maka jika wajah saya berubah misalnya, mereka sudah mengerti untuk tak melakukan lagi perbuatannya.

    semua adalah anugerah Allah swt, bukan dari usaha saya.[/quote]

    [b]Berikut ini juga jawaban Habibana kepada jamaah yang bertanya tentang cara beliau mengatur waktu :[/b]

    [quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

    Kesejukan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi hari hari anda dg kebahagiaan,

    Saudaraku yg kumuliakan,
    jangan tanya pengaturan waktu saya, sungguh semua adalah inayah Allah, kalau bukan Inayah Allah, tak seorangpun bisa bertahan hidup spt yg saya alami ini dalam kesibukan,

    saudaraku, saya sering berhari hari tdk tidur, terkadang kesibukan selesai namun tidak bisa tidur karena pemikiran penuh rencana kerja di esok hari, wawancara, tamu, majelis, kunjungan dakwah, forum, pemecahan masalah, diskusi perluasan dakwah, pembahasan program program baru, laporan majelis majelis sekitar, menjalin hubungan dakwah dg segenap kalangan masyarakat, mengamati politik, mengamati berita yg tersebar dan mencari jawaban pemecahannya untuk dilontarkan di majelis, memikirkan strategi dakwah dalam menangkal kejahatan strategi musuh musuh islam yg terus menyerang kita, menjawab forum, surat, sms, dll

    terkadang saya lupa makan, tanpa sarapan pagi dan tanpa makan siang, sore baru saya ingat bahwa saya belum makan apa apa, kadang lanjut hingga esoknya, atau lupa minum, dari pagi ada rasa haus namun tertutup oleh kesibukan, sampai siang, sore,

    kadang saya iri melihat orang yg pulang kerja bisa santai dirumah atau makan di pinggir jalan dg santai, atau jumpa teman dan bercengkerama, hal hal spt itu sudah lama sirna dari hari hari saya, Allah swt menggantikannya dg ketenangan dan sakinah hingga saya mampu bertahan, dari penuhnya pikiran saya, saya sampai tidak tahu arah jalan pulang kerumah sendiri, padahal 6 tahun saya di cidodol,

    beberapa hari yg lalu kebetulan mobil dipakai tamu, maka saya pakai taxi, untung ada satu aktifis yg ikut menemani, kebetulan sopir taxi bertanya : kemana pak?, saya jawab : ke kebayoran lama, ia berkata lagi lewat mana?, saya diam.. karena saya tidak tahu lewat mana.., untung aktifis yg menjawabnya, lewat manggala wanabakti dan belok di rel kereta api..!.
    saya termenung.. aduh.., saya tidak hafal jalan pulang kerumah, padahal sudah 6 tahun tinggal dirumah di cidodol, tentunya bukan buta jalan 100%, tapi pastilah muter muter mencari sana sini dulu baru ketemu., ketika melihat jalan jalan yg saya lewati, saya benar benar merasa asing dan risau.. benarkah ini jalannya?, rasanya tidak lewat sini?, kayaknya sudah kelewatan?, ternyata sampai dg benar

    kenapa demikian?, karena setiap naik kemobil kepala saya sudah penuh dg bermacam macam urusan, saya shalat sunnah juga di mobil, dzikir di mobil, sering buka portable di mobil, bahkan sering online di mobil, anda bisa bayangkan 6 tahun berumah dicidodol tapi tak hafal jalan pulang, padahal setiap hari saya keluar dan melewati jalan itu itu juga

    mengenai anak anak, Allah swt memberikan bantuan yg sangat jelas, mereka jarang jumpa saya, namun istri saya mendidiknya dan saya mendatangkan guru prifat untuk hafalan alqur\’annya, untuk hafalan haditsnya, untuk sekolah umumnya, mereka tidak sekolah di sekolah umum, mereka sekolah dirumah dg guru kerumah yg juga mendapatkan status yg sama dg sekolah umum, mereka juga melewati ujian, naik kelas dll.

    dan Allah swt berikan pada anak anak itu sifat sifat yg sangat jarang ditemukan pada anak anak lain, mereka cerdas, cinta Nabi saw, taat, berakhlak dan sopan, tidak menyusahkan ayah ibunya, tak pernah merengek dan memaksa sesuatu, tak pernah berbuat kurang ajar apalagi mengeraskan suara pada ayah ibunya, dan banyak lagi keajaiban keajaiban yg muncul pada anak anak itu, karena saya titipkan pada Allah, saya mendidik puluhan ribu ummat diluar, Allah swt menggantikan tarbiyah saya dg tarbiyah ilahiyah yg sangat jauh lebih sempurna, mereka sering bermimpi Rasul saw, mereka sudah semakin maju dalam hafalan alqur\’an, mereka tak mau melihat aurat siapapun,

    jika sesekali sarung saya tersingkap diatas betis, mereka buang muka tak berani melihatnya, begitulah keadaan anak anak ini, mereka sangat dijaga oleh Allah swt, namun jika bertemu maka mereka berebutan memamerkan hafalan Alqur;annya, jika saya pergi mereka berebutan tidur dibekas saya tidur, jika mereka telat satu rakaat saja shalat subuh berjamaah bersama saya maka mereka menangis tersedu sedu sesenggukan karena kesalnya ketinggalan satu rakaat subuh bersama saya, semua pengaturan Allah swt

    subhanallah anak anak ini..

    mengenai penyakit, Allah belum menyembuhkannya 100%, dan itu demi kebaikan saya, jika saya sudah limit kelelahan, maka ia timbul dan kumat, bagaikan paku yg ditusukkan dibelakang kepala, maka saya tak punya pilihan selain meninggalkan semua aktifitas untuk istirahat total.., seakan alarm ilahiyah yg mengingatkan saya saat tubuh sudah limit.

    Maha Suci Allah Yang Maha Memiliki hamba Nya, semoga Allah jadikan kehidupan yg sementara ini sebagai bekal kedekatan kehadirat Nya yg abadi

    Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, semoga sukses dg segala cita cita,

    Wallahu a\’lam[/quote]

    Berikut Linknya :
    [url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=21035#21035[/url]

Viewing 10 posts - 31 through 40 (of 358 total)