Forum Replies Created
-
AuthorPosts
-
mfdParticipant
Alaikumsalaam wr wb
Saudaraku yang kumuliakan.. beberapa teks qasidah beserta teks latinnya sudah kami kirim ke alamat email saudara, [b]( Assalamu\’alaika, Allah Allah Annallah (Qod Kafani), Yaa Arhamarrahimin )[/b] yang lainnya menyusul insya Allah…
wassalaam
mfdParticipant[b]Hizbul Bahr Sayyid Abi Hasan Asy-Syadzili sudah ada di Arsip file,
berikut Linknya :[/b][url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=22852&catid=11[/url]
mfdParticipantBerikut Teks Qasidah Qoro\’na fidhdhuha, untuk terjemahnya segera menyusul insya Allah..
[file name=Qasidah_Qoro.doc size=24064]http://majelisrasulullah.org/components/com_simpleboard/uploaded/files/Qasidah_Qoro.doc[/file]
mfdParticipantBerikut jawaban habibana yang sudah ada sebelumnya di forum :
[quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Limpahan Rahmat Nya semoga selalu memenuhi hari hari anda dengan kebahagiaan,
mengenai wanita di kota Tarim hadramaut itu, jauh berbeda dengan sebagian besar wanita wanita muslimah didunia, bahkan di wilayah wilayah lain di kota kota yg juga di hadramaut pun sudah banyak yg pudar ketegasan syariahnya, wanita wanita Tarim itu terbiasa dari sejak kecil dibesarkan dilingkungan ulama, siang malam mereka adalah obrolan majelis ilmu, alqur\’an, adab, akhlak, tasawwuf, demikian mereka dibesarkan, mereka dibesarkan tdk kenal musik, tidak kenal kebiadaban, tidak kenal wajah orang fasiq, bahkan para wanitanya itu tidak pernah melihat lelaki selain kakaknya dan pamannya.
saat mereka menikah, ketika ditanya pada istri apa sih kesannya saat awal berjumpa?, ia menjawab : saya bingung, seumur hidup saya belum pernah melihat lelaki selain kakak kandung saya, lalu ini ada lelaki asing duduk di kamar saya.
demikian keadaan mereka, mereka tak pernah menyusahkan suaminya, demikian pula suami pd istrinya, bila susu habis misalnya, atau beras, atau apasaja yg perlu dibeli, mereka tak berani bicara pd suaminya, karena takut suaminya sedang tdk ada uang, atau sedang sibuk, maka mereka taruh lah bungkus2 kosong itu kira2 ditempat yg sekiranya menyolok dan terlihat oleh suaminya.
demikian pula suami, seluruh hajat pasar, sayur dan lainnya suami yg belanja, istrinya boleh boleh saja keluar ke pasar kaum wanita, misalnya belanja baju, atau barang barang khusus wanita, kalau urusan dapur, sayur, beras dll itu tugas suami atau pembantu.
istri selalu membuat kamar tidur wangi, bila suaminya pulang maka pastilah kamar sudah ditata rapih dan sangat wangi, pakaian suami sudah pasti wangi, kamar mandi wangi, semua ditata serapi mungkin.
istri tak pernah mengangkat suara pd suami, tak pernah marah, tak pernah cemberut, bila mereka kesal mereka menangis dan mengadu pd suaminya dg lirih.. itulah marah mereka.
demikian pula suami, tak pernah marah pd istri, apalagi mencaci, bila sudah sangat kesal atas sesuatu, suami tulis surat pd istri lalu pergi atau tidur, nanti istri menjawab pula, lalu suami menjawab pula, akhirnya keduanya tertawa bersama.
masih banyak lagi keunikan dan seni budi pekerti muhammad saw dalam rumah tangga nabawiy yg sulit kita temukan di masa kini
wallahu a\’lam[/quote]
Berikut Linknya :
[url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=1808#1808[/url]mfdParticipant[quote]ass, admin yang saya hormati……..
ada yang saya ingin tanyakan yaitu, kemarin pesan saya di balas oleh habib munzir saya di berikan doa fakhrul wujud katanya silahkan liat di file arsip MR tentang doa \"fakhrul wujud\" kok saya cari2 tidak ad y di arsip file majelisrasulullah………???
mohon bantuanya di mana saya harus upload?
sekian dari saya
terima kasih[/quote]Alaikumsalam wr wb
Saudaraku, Teks Do\’a Fakhrulwujud sudah di tampilkan kembali di halaman pertama Arsip file.
Wassalam
mfdParticipant[file name=Sayyid_Jafar.doc size=54784]http://majelisrasulullah.org/components/com_simpleboard/uploaded/files/Sayyid_Jafar.doc[/file]
mfdParticipant[quote]2.ana minta manaqib syekh jakfar al barzanzi pengarang maulid barzanji.slama ini ana hanya membaca dan mendengar maulidnya tanpa mengetahui riwayat hidup beliau.[/quote]
[b]Berikut manaqib syekh jakfar al barzanzi pengarang maulid barzanji :[/b]
[file name=ALBarzanji.doc size=68608]http://majelisrasulullah.org/components/com_simpleboard/uploaded/files/ALBarzanji.doc[/file]
mfdParticipant[quote]6.Bib adakah doa agar di mudahkan dalam sakaratul maut?[/quote]
Doa Di mudahkan dari Sakaratul maut sudah tampil di Forum Arsip File,
Berikut Linknya :
[url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&catid=11&id=23908#23908[/url]Wassalam
mfdParticipantBerikut pengertian Ijazah yang sudah pernah di jawab oleh Habibana di dalam forum :
[quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keberkahan Lailatul Qadr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
hampir semua doa tak perlu Ijazah, karena doa adalah meminta pada Allah, Ijazah diperlukan adalah guna izin saja, dari guru kepada kita bahwa kita boleh mengamalkannya, misalnya murid ini ingin mengamalkan dzikir shalawat sebanyak 5 ribu kali setiap hari, maka gurunya akan melihat, wah.. dia ini (misalnya) siang hari sibuk bekerja, dan malam hari selalu begadang duduk dengan teman temannya dalam hal yg tak berarti, maka baiknya ia membaca dzikir itu dimalam hari, maka gurunya mengizinkannya membaca itu tapi di malam hari,guru lebih tahu mana dzikir yg pantas cocok diamalkan mana yg tidak,
disamping itu Ijazah adalah juga menyambung sanad guru, yaitu hubungan ruh antara sipembaca dengan yg membuat dzikir itu, nah.. misalnya saya sudah punya ijazah suatu dzikir, maka saya sudah mempunyai hubungan ruh dengan pemilik doa tsb walaupun belum pernah bertemu,
misalnya anda mempunyai Guru kyai fulan, guru anda membuat sebuah doa yg sangat mulia, saya ingin mengamalkannya, ya boleh saja, namun bukankah baiknya saya izin padanya, jika tidak / ia telah wafat, maka saya izin dari anda, karena anda muridnya, anda lebih tahu apakah doa itu dan kemuliaannya, maka anda mengijazahkannya (mengizinkannyaa) pada saya,
demikian ijazah dari para Imam Imam terdahulu diijazahkan pada muridnya demikinan berkesinambungan hingga kini,
kembali ke masalah saya ingin membaca doa yg dibuat guru anda, tentunya boleh saja karena doa itu telah dicetak bebas misalnya, namun tentunya lebih sempurna jika saya sudah mendapat izin dari beliau atau muridnya yg telah mengamalkan doa itu,
sebagian besar doa adalah dari Rasul saw maka tak perlu ijazah apa2.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam[/quote]
Berikut Linknya :
[url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=17142#17142[/url]wassalam
mfdParticipant[b]3.habib,maksud dari ijazah dari orang alim apa?[/b]
Berikut pengertian Ijazah yang sudah pernah di jawab oleh Habibana di dalam forum :
[quote]Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
Cahaya Keberkahan Lailatul Qadr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan kebahagiaan,
Saudaraku yg kumuliakan,
hampir semua doa tak perlu Ijazah, karena doa adalah meminta pada Allah, Ijazah diperlukan adalah guna izin saja, dari guru kepada kita bahwa kita boleh mengamalkannya, misalnya murid ini ingin mengamalkan dzikir shalawat sebanyak 5 ribu kali setiap hari, maka gurunya akan melihat, wah.. dia ini (misalnya) siang hari sibuk bekerja, dan malam hari selalu begadang duduk dengan teman temannya dalam hal yg tak berarti, maka baiknya ia membaca dzikir itu dimalam hari, maka gurunya mengizinkannya membaca itu tapi di malam hari,guru lebih tahu mana dzikir yg pantas cocok diamalkan mana yg tidak,
disamping itu Ijazah adalah juga menyambung sanad guru, yaitu hubungan ruh antara sipembaca dengan yg membuat dzikir itu, nah.. misalnya saya sudah punya ijazah suatu dzikir, maka saya sudah mempunyai hubungan ruh dengan pemilik doa tsb walaupun belum pernah bertemu,
misalnya anda mempunyai Guru kyai fulan, guru anda membuat sebuah doa yg sangat mulia, saya ingin mengamalkannya, ya boleh saja, namun bukankah baiknya saya izin padanya, jika tidak / ia telah wafat, maka saya izin dari anda, karena anda muridnya, anda lebih tahu apakah doa itu dan kemuliaannya, maka anda mengijazahkannya (mengizinkannyaa) pada saya,
demikian ijazah dari para Imam Imam terdahulu diijazahkan pada muridnya demikinan berkesinambungan hingga kini,
kembali ke masalah saya ingin membaca doa yg dibuat guru anda, tentunya boleh saja karena doa itu telah dicetak bebas misalnya, namun tentunya lebih sempurna jika saya sudah mendapat izin dari beliau atau muridnya yg telah mengamalkan doa itu,
sebagian besar doa adalah dari Rasul saw maka tak perlu ijazah apa2.
Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
Wallahu a\’lam[/quote]
Berikut Linknya :
[url]http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=9&id=17142#17142[/url]wassalam
-
AuthorPosts

