Event akbar malam Nuzul Qur’an dan Haul Ahlul Badr Majelis Rasulullah Saw
21 Mei 2019
Al-Habib Ali Zainal Abidin bin Abu Bakar Al-Hamid
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah Swt yang telah menganugrahkan kita semua akan datang nya bulan Ramadhan yang berkah di berikan Taufik dan Hidayah untuk melaksanakan ke fardhuan ibadah puasa yang mempunyai arti, yang mempunyai indikasi hubungan kita dengan Allah Swt untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dan itu yang akan menjadi bekal kita berjuma dengan Allah Swt adalah dengan Taqwa.
Di dalam Al-Qur’an di jelaskan oleh Allah Swt tujuan kita berpuasa adalah untuk meningkatkan ketaqwaan. Harapan kita datang nya bulan Ramadhan yang berkah yang di jadikan bulan untuk kita meningkatkan ketaqwaan kita. Memperbaiki diri kita menjadi Manusia yang Soleh dan Muslih, Manusia yang baik dan memperbaiki. Mudah-mudahan momentum Ramadhan tahun ini menjadikan kita orang yang Soleh dan Muslih Amin Allahumma Amin.
Lebih –lebih lagi kita ada di malam yang penuh dengan Barokah malam 17 Ramadhan malam Nuzul Qur’an di Rumah Allah Swt. di sampaikan tadi oleh Al-Habib Nabil bin Fuad Al-Musawa bahwasannya hubungan nya dengan Nuzulul Qur’an dengan peristiwa perang Badr ada kaitan bahkan di sebutkan secara beriringan oleh Allah Swt di dalam Al-Qur’an Al-Karim.
Di dalam Al-Qur’an Allah Swt berfirman
۞ وَاعْلَمُوا أَنَّمَا غَنِمْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَأَنَّ لِلَّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Yaumul Furqon hari yang memisahkan antara yang haq dan yang Bathil. Yaumal Taqol Jam’an pertemuan antara kelompok yang Haq dan yang Bathil. Dalam hal ini yang di maksud adalah kelompok kaum Muslimin dan juga kelompok kaum Musyrikin dalam peristiwa perang Badr. Maka ayat ini di sebutkan oleh Allah Swt di dalam Al-Qur’an secara beriringan antara Nuzulul Qur’an dan juga peristiwa perang Badr. Ada apa pada peristiwa perang Badr? Kenapa kita jauh-jauh datang pada malam hari ini sebagaimana yang di sebutkan tadi yang datang ada dari jawa Tengah, dari luar pulau jawa, apa tujuan nya untuk datang menghadiri acara-acara Nuzulul Qur’an dan Haul Ahlul Badr.
Pada dasar nya di dalam Al-Qur’an Al-Karim Sunnatullah di dalam Al-Qur’an adalah cerita peristiwa-peristiwa yang terjadi di zaman Rasulullah Saw. Di dalam cerita itu Allah Swt menginginkan ingin menyampaikan Risalah nya supaya setiap cerita di dalam Al-Qur’an tidak di lihat sebagai dongen yang enak untuk di dengar. Bukan sekedar kisah yang membuat kita terhibur ketika kita mendengar, yang terkadang kita sedih ketika mendengar, terkadang kita gembira ketika mendengarnya. Walaupun itu semua adalah hal yang terjadi kepada kita jika mendengarkan kisah dan cerita akan tetapi tujuan utama cerita itu hendaklah kita memahami dari pada yang menurunkan Al-Qur’an untuk apa di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an di dalam cerita yang ada? Yang mempunyai tujuan yang kita mengharapkan Majelis pada malam ini kita selesai dengan mengambil manfaat dari pada tujuan carita peperangan Badr yang di turunkan oleh Allah Swt di dalam Al-Quran Al-Karim Allah Swt berfirman :
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt jika kita masuk ke dalam Al-Qur’an kita akan melihat Allah Swt suka bercerita dan di jadikan cerita itu Misi tersendiri dan menarik yang menakjubkan di dalam Al-Qur’an Al-Karim Allah menceritakan tentang makhluk yang tidak seperti manusia dari segi diniah nya tidak punya akal pikiran seperti kita akan tetapi di ceritakan oleh Allah Swt karena makhluk itu yang mempunyai peranan penting sehingga peranannya itu di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an supaya kita mengambil pelajaran dari pada makhluk tersebut. Dengan demikian supaya kita tidak memandang kepada makhluk Allah hanya pandangan makhluk yang tidak berakal, makhluk biasa. Tidak, di setiap ciptaan Allah ada rahasia yang perlu kita ambil pada setiap makhluk Allah Swt. yang saya maksud di dalam cerita Al-Qur’an makhluk itu adalah Semut. Bahkan di namakan di dalam Al-Qur’an surat An-Naml( surat semut). Ada apa dengan Semut? Yang kita tahu bentuk nya kecil terkadang kalau menggigit kita kesakitan. Ada apa dengan Semut sehingga di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an? Tidak cukup di ceritakan. Allah ajarkan bahasa semut kepada Nabi Sulaiman. Supaya Nabi Sulaiman paham bahasa Semut. Untuk apa Nabi Sulaiman di ajarkan bahasa Semut? Supaya Nabi Sulaiman menyampaikan kepada kita, kepada ummat Nabi Sulaiman yang di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an Semut ini ada misi kepada semut-semut yang lain. Bukankah di dalam Al-Qur’an Allah berfirman tentang Nabi Sulaiman
حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”;
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.
Maksud dari perkataan Semut ada bahasa tersendiri. Di ajarkan oleh Allah Nabi Sulaiman bahasa Semut sehingga Nabi Sulaiman tersenyum dan tentunya Nabi Sulaiman ada makna kenapa Nabi Sulaiman tersenyum? Baru di ceritakan kepada yang lain, ini semut berbicara kepada Semut yang lain masuk kamu kerumah masing-masing supaya tidak di injak oleh Nabi Sulaiman dan tentara-tentaranya sementara mereka tidak sadar. Dalam hal ini di jadikan oleh Allah Mukjizat di berikan kepada Nabi Sulaiman untuk memahami bahasa Semut sebagaimana di Ilhamkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim untuk memahami bahasa Burung demikian juga mempunyai tujuan dari pada Ta’lim nya Allah kepada Nabi Sulaiman, semut ketika mempunyai misi kepada Semut yang lain menyelamatkan bangsa Semut di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an bukankah sepatut nya Manusia yang lebih utama untuk menyelamatkan manusia yang lain dari kesesatan, dari pada kegelapan, dari pada kekeliruan, dari pada kesalahan, manusia yang mukallaf lebih utama untuk bertanggung jawab mendatangkan manfaat untuk orang lain kalau Semut di puji sama Allah, di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an karena menyelamatkan Semut yang lain namun Manusia lebih utama untuk menjadi makhluk yang mempunyai jiwa untuk menyelamatkan orang lain. ( semua makhluk itu perlu kepada Allah dan yang paling di sayang oleh Allah adalah yang paling banyak mendatangkan manfaat untuk orang lain akan tetapi sebaliknya orang yang paling di benci oleh Allah adalah orang yang mendatangkan Mudhorot kepada orang lain.
Semut di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an. Burung Hut-Hut di ceritakan oleh Allah, itu Nabi Sulaiman waktu mendengar bahasa nya Semut berapa kira-kira jarak nya Nabi Sulaiman dengan Semut? Semut itu kecil. Hanya Allah yang tau berapa waktu itu jaraknya. Subhanallah bisa mendengar dengan jarak yang jauh. Kita sekarang kalau ada Telephone itu orang berbicara di sini dan yang di sana bisa mendengar. Akan tetapi ini buatan Manusia, bagaimana dengan buatan Allah yang di perdengarkan melalui gelombang kekkuatan Allah untuk Nabi Sulaiman untuk memahami bahasa Semut walaupun jaraknya begitu jauh antara Nabi Sulaiman dengan Semut.
Burung Hut-hut bukankah di ceritakan juga oleh Allah Swt di dalam Al-Qur’an karena menjadi sebab Islam nya 1 Negri Saba yang di pimpin oleh Ratu Balqis ketika itu. Untuk apa di ceritakan oleh Allah? Kisah percakapan dan Komunikasi antara Nabi Sulaiman dengan burung Hut-Hut yang ketika di tengah-tengah Upacara di cari oleh Nabi Sulaiman, mana burung Hut-Hut kenapa tidak Hadir?
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَا أَرَى الْهُدْهُدَ أَمْ كَانَ مِنَ الْغَائِبِينَ
Dan dia memeriksa burung-burung lalu berkata: “Mengapa aku tidak melihat hud-hud, apakah dia termasuk yang tidak hadir.
لَأُعَذِّبَنَّهُ عَذَابًا شَدِيدًا أَوْ لَأَذْبَحَنَّهُ أَوْ لَيَأْتِيَنِّي بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang”.
فَمَكَثَ غَيْرَ بَعِيدٍ فَقَالَ أَحَطْتُ بِمَا لَمْ تُحِطْ بِهِ وَجِئْتُكَ مِنْ سَبَإٍ بِنَبَإٍ يَقِينٍ
Maka tidak lama kemudian (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: “Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita penting yang diyakini.
إِنِّي وَجَدْتُ امْرَأَةً تَمْلِكُهُمْ وَأُوتِيَتْ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَهَا عَرْشٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar.
وَجَدْتُهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُونَ
Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,
Lalu Nabi Sulaiman mengatakan saya akan melihat berita yang kamu kabarkan ini betul atau tidak. Bukan kah zaman kita zaman Viral? Zaman untuk menyebarkan berita yang kita tidak tahu ujung nya dari mana. ( cukup seorang itu berdusta kalau dia berbicara apa saja informasi yang dia dengar. Melalui Whatsupp, melalui Sms, datang berita sebarkan kepada yang lain tanpa memastikan berita itu betul atau tidak.
Burung Hut-Hut itu tidak punya Naluri untuk berdusta sebab dia Burung. Itupun di pastikan dulu oleh Nabi Sulaiman
قَالَ سَنَنْظُرُ أَصَدَقْتَ أَمْ كُنْتَ مِنَ الْكَاذِبِينَ
Berkata Sulaiman: “Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.
اذْهَبْ بِكِتَابِي هَٰذَا فَأَلْقِهْ إِلَيْهِمْ ثُمَّ تَوَلَّ عَنْهُمْ فَانْظُرْ مَاذَا يَرْجِعُونَ
Pergilah dengan (membawa) suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka, kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka bicarakan”
Ringkas cerita burung Hut-hut menjadi sebab Islam nya Ratu Balqis dan orang-orang di Saba beriman kepada Allah Swt melalui Nabi Sulaiman. Kenapa Burung Hut-hut di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an? Karena sebab mendatangkan manfaat untuk orang lain.
Hadirin-hadirat jika Binatang di ceritakan oleh Allah karena manfaatnya kepada orang lain mana ada orang yang lebih mendatangkan manfaat kepada orang lain selain Rasulullah Saw. Bila ada generasi yang memperjuangkan Rasulullah Saw di dalam menyebarkan agama ini seperti para sahabat dan keluarga Rasulullah oleh sebab demikian kalau burung Hut-Hut di ceritakan kalau Semut di ceritakan Syuhada Ahli Badr perlu untuk di ceritakan, Syuhada Uhud perlu untuk di ceritakan, para sahabat dan keluarganya perlu untuk di ingati untuk mengambil pelajaran dari setiap cerita yang di ceritakan agar supaya bangkit Motivasi dalam diri kita sendiri sebagai ummat seorang Nabi yang di didik dengan Al-Qur’an untuk mengambil pelajaran dari pada setiap huruf bahkan setiap ayat yang ada di dalam Al-Qur’an.
Jika di dalam Hadist Nabi Saw bahkan di dalam Al-Qur’an setelah peperangan Badr terjadi selesai peperangan Badr orang-orang yang hadir di perang Badr mempunyai kedudukan tersendiri di sisi Allah Swt dan juga di sisi Rasulullah Saw. Walaupun peperangan nya sudah selesai akan tetapi kemuliannya kekal walaupun setelah peperangan. Bahkan di lainkan kedudukannya kepada sahabat-sahabat yang tidak hadir di dalam peperangan Badr. Peperangan Badr menjadi sebab terangkat nya mereka para sahabat bahkan terangkatnya kedudukan para Malaikat yang hadir di dalam perang Badr lebih dari pada yang lainnya. Kalau tadi di bacakan nama-nama orang yang hadir para para sahabat dari pada mereka yang hadir dalam peperangan Badr kita adalah bagian dari pada mengingatkan perjuangan mereka karena kemuliaan mereka lain dari pada yang lain yang tidak hadir dalam peperangan Badr.
Al-Qur’an menceritakan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ayat ini turun ketika Nabi duduk di suatu Majelis bersama dengan para sahabat lalu datang sahabat Nabi yang hadir perang Badar. Lalu Nabi mengatakan beri ruang kepada orang ini karena dia menghadiri perang Badar. Perang nya sudah selesai akan tetapi ada nilai keluhuran. Semua nya tetep sahabat Nabi akan tetapi perang Badar mempunyai derajat tersendiri. Maka Nabi mengatakan beri ruang kepadanya karena sebagian dari mereka yang hadir tidak senang hati di sebabkan karena keadaan sudah sempit kenapa di berikan ruang kenapa tidak duduk di belakang? Maka suara hati mereka yang kurang senang Allah Swt tegur kepada mereka di ayat sebelum nya.
Hadirin hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt kita ingin mengupas melalui peristiwa perang Badar Hikmah yang perlu kita ambil dari pada peristiwa perang Badar. Pelajaran yang kita pahami kepada peristiwa itu akan menjadi sebab kepada kita bagaimana kita dapat menjiwai mereka yang hadir dalam perang Badar. Mereka terdidik dengan panduan Al-Qur’an yang telah di jadikan pedoman oleh Nabi Saw
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
23 Tahun Al-Qur’an turun sedikit demi sedikit kepada Baginda Rasulullah untuk menjadi obat yang mengobati penyakit yang muncul nya penyakit itu mengikuti keadaan kondisi dan zaman. Sehingga peristiwa-peristiwa yang terjadi di zaman Rasulullah di pantau oleh Allah Swt jika ada masalah turun Al-Qur’an untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di tengah-tengah kaum Muslimin. Sehingga di jadikan oleh Allah Swt selama 23 tahun Rasulullah membawa risalah ini dengan turun nya Al-Qur’an selama 23 tahun dengan macam-macam peristiwa dan kejadian yang terjadi setiap peristiwa terjadi ada Al-Qur’an yang membimbing Nabi Saw. Ketika Nabi sedang sedih karena di ganggu di sakiti Nabi dalam keadaan susah ketika itu turun Firman Allah Swt
فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْ ۘ إِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّونَ وَمَا يُعْلِنُونَ
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan.
Ketika datang orang kepada Rasulullah bertanya tentang soal ada 3 persoalan yang di tanyakan di Tanya tentang ruh, tentang Ashabul Kahfi dan di Tanya juha tentang Zulqornain. Kata Baginda Rasulullah Saw besok saya jawab dan ternyata tidak ada jawaban. Kata mereka bertanya mana jawabannya? Kata Nabi aku belum mendapat wahyu. Lusa,3 hari,sampai 15 hari dan turun Al-Qur’an di dalam surat Al-Kahfi dan menjawab pertanyaan Nabi. Dia hanya menunjukan kepada Nabi dan Nabi tidak memberikan jawaban secara langsung akan tetapi bahwasannya jawaban yang akan di berikan bukan datang dari Nabi kalau datang darI Nabi hari ini bertanya hari ini menjawab. Tapi karena ini wahyu dari Allah Swt maka Nabi menunggu wahyu dari Allah untuk menjawab pertanyaan di sini lah adanya amanah untuk menyampaikan ilmu supaya tidak sembarangan. Memberikan jawaban untuk pertanyaan yang kalau jawaban itu salah akan menyebabkan salahnya orang yang bertanya tapi salah nya orang yang ada di belakang apalagi kalau di sampaikan melalui Televisi ataupun Internet. Demikian Baginda Rasulullah Saw mengingatkan bahaya orang yang menjawab pertanyaan khususnya terkait dengan agama kalau tidak mempunyai Ilmu yang mendasar.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺍﻧْﺘِﺰَﺍﻋَﺎً ﻳَﻨْﺘَﺰِﻋُﻪُ ﻣﻦ ﺍﻟﻌِﺒﺎﺩِ ﻭﻟَﻜِﻦْ ﻳَﻘْﺒِﺾُ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ ﺑِﻘَﺒْﺾِ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﺣﺘَّﻰ ﺇﺫﺍ ﻟَﻢْ ﻳُﺒْﻖِ ﻋَﺎﻟِﻢٌ ﺍﺗَّﺨَﺬَ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺭﺅﺳَﺎً ﺟُﻬَّﺎﻻً ، ﻓَﺴُﺌِﻠﻮﺍ ﻓَﺄَﻓْﺘَﻮْﺍ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﻋِﻠْﻢٍ ﻓَﻀَﻠُّﻮﺍ ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menggangkat ilmu dengan sekali cabutan dari para hamba-Nya, akan tetapi Allah menanggkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Ketika tidak tersisa lagi seorang ulama pun, manusia merujuk kepada orang-orang bodoh. Mereka bertanya, maka mereka (orang-orang bodoh) itu berfatwa tanpa ilmu. mereka sesat dan menyesatkan.“[2]
kitab nya ada, karangannya ada, kitab yang ada kalau tidak di pandu dengan ulama untuk mengajarkan akan banyak salah nya tanpa kita sadari kalau tidak ada bimbingan, kalau tidak ada. Kalau Allah Swt membimbing Rasulullah Saw dengan turunnya Qur’an sehingga Jibril yang membawa nya ada komunikasi antara Nabi dengan Jibril ketika ada masalah-masalah yang tidak di ketahui Nabi bertanya kepada Jibril lalu Jibril bertanya kepada Allah kembali lagi Jibril kepada Nabi menjawab pertanyaan Nabi yang di tanyakan kepada Jibril supaya hal ini menjadi Amanah dan menyampaikan tidak sembarangan untuk memberikan jawaban.
Kata Baginda Rasulullah: kalau sudah ulama nya hilang, sudah pergi, tidak ada kecuali orang yang bodoh yang kalau di Tanya dia jawab tanpa dengan dasar Ilmu dia sesat dan menyesatkan orang lain.
Ini akan menjadi malapetaka bagi ummat manusia jika orang yang tidak layak memberikan jawaban. Pepatah mengatakan: tergelincirnya kaki orang berilmu akan menyebabkan tergelincirnya alam. Karena yang lain ikut dengan orang-orang yang berilmu. Oleh sebab itu kita perlu menyadari bahwasannya dari pada peristiwa Nuzulul Qur’an yang di turunkan kepada Baginda Rasulullah Saw selama 23 Tahun secara berangsur-angsur adalah datang nya Al-qur’an sesuai dengan masalah yang terjadi pada saat itu akan turun Al-Qur’an untuk menyelesaikan masalah. Ketika ada perselisihan turun Al-Qur’an untuk menjadi solusi kepada setiap permasalahan yang terjadi di zaman Rasulullah Saw dan dengan turunnya Al-Qur’an selama 23 Tahun adalah mengikuti keadaan kondisi hal-hal yang terjadi untuk di beri tahu jawabannya oleh Allah Swt untuk Rasulullah Saw termasuk di dalam perang Badar.
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
Kelemahan yang ada kepada kaum Muslimin bukan kepada keimanan dan juga bukan kepada keyakinan. Hakekat kelemahan adalah bukan kelemahan yang hanya terletak kepada kekurangan tentara, prajurit ataupun senjata. Hakekat kelemahan jika kurang nya keyakinan kepada Allah Swt, kurang nya keinginan bersama Allah, kurang nya bertawakkal kepada Allah, kurang nya bertergantungan bersama Allah kurang. Itulah hakekat kelemahan walaupun kita memiliki persenjataan yang lengkap, walaupun kita memiliki teknologi begitu canggih, walaupun kita memiliki strategi yang begitu teratur rapih kalau tidak ada keyakinan sama Allah.
Allah Swt telah menceritakan tentang perang Badar di dalam Al-Qur’an dan perlu kita ambil dari cerita ini.
Yang pertama Tahsinul Maqosid: supaya kita mengindahkan atau membaguskan niat kita pada setiap apa yang ingin kita lakukan. Bagaimana kita menempatkan diri kita jika berhadapan dengan satu keadaan kita menginginkan sesuatu akan tetapi Allah menginginkan sesuatu yang lain? Ini ujian keimanan kita pada Qodho dan Qodhar nya Allah.( wahai hambaku engkau berkehendak dan aku juga berkehendak jika kamu serahkan urusan mu ke aku aku penuhi kehendak kamu.. jika kamu berpaling kepada kehendak ku tidak akan terjadi kecuali kehendakku). Langit dan Bumi ada di dalam kehendak nya Allah Swt dan di bolak balikan dalam sekejap mata.
Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an:
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَىٰ بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.
Ada perbedaan Sholihun dengan Muslihun. Solihun adalah orang-orang Soleh atau orang yang baik dan Muslihun adalah orang yang memperbaiki. Allah akan berkehendak kepada suatu Negeri jika ingin dalam keadaan di berikan oleh Allah Swt keamanan penduduk nya harus baik dan memperbaiki diri. Bukankah di dalam Al-Qur’an Allah Swt berfirman
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.
Jika kamu mendapat nikmat dari Allah hargai dan jaga, maksiat kamu kepada Allah akan mengakibatkan di cabutnya nikmat dari Allah.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt peristiwa perang Badar mengajarkan kepada kita untuk kita meninggikan segala niat kita.
Allah Swt berfirman: allah ingin menegakan kebenaran dengan kalimat nya Allah , apa itu? Kemenangan untuk Ahli Badar dimana di situlah kaum Muslimin mendapat anugrah dari Allah Swt di sebabkan oleh karena meyerahkan segala sesuatunya kepada Qodho dan Qodhar nya Allah Swt di situlah di capai suatu kemenangan dalam peperangan Badar oleh kaum Muslimin.
Hikmah yang kedua yang perlu kita ambil dari pada peristiwa perang Badar ini adalah kekuatan doa yang merupakan kekuatan yang super power. Ramai dari pada orang yang lebih meletakan ketegantunganya kepada keupayaannya atau pun orang-orang tertentu untuk memudahkan urusannya. Mungkin dalam urusan kerja, mungkin dalam urusan rumah tangga, mungkin dalam urusan apa yang terjadi dengan kawan. Biasa nya manusia mudah berusaha melalui Fulan akan tetapi lupa untuk menjadikan hubungannya dengan Allah melalui doa yang merupakan kunci utama untuk mendapatkan solusi pada setiap permasalahan yang di hadapi oleh nya. Karena Nabi kalau ada masalah Nabi sholat dua rakaat mohon kepada Allah baru lah langkah-langkah lain di ambil oleh Rasulullah pada peristiwa perang Badar. Yang menjadi keutamaan kekuatan yang di gunakan untuk meraih kemenangan adalah doa. Apakah kita mengetahui nya kalau kemenangan dalam peperangan Badar itu di ketahui oleh Nabi dan oleh sebagian sahabat sebelum perang terjadi Nabi sudah mengatakan kepada beberapa sahabat Fulan akan mati disini, Abu Jahal, padahal perang nya belum terjadi dan belum bertemu kaum Muslimin dan kamu Musyrikin akan tetapi Nabi sudah memberitahu Fulan bin Fulan akan mati. Nabi mengatakan demikian. Perang nya belum terjadi akan tetapi kemenagan nya oleh di kabarkan oleh Nabi Saw. Apa yang ada pada baginda Rasulullah Saw hingga mengabarkan kemenagannya? Yaitu adalah doa. Malam Jum’at, malam 17 Ramadhan yang hari esok nya kamu Muslimin berhadapan dengan kaum Musyrkin sepanjangn malam Nabi bermunajat kepada Allah Swt . sehingga sayyidina Abu Bakar Siddiq yang melihat Nabi betul-betul merayu Allah Swt pada malam itu di peluk oleh Sayyidina Abu Bakar dari belakang. Ya Rasulullah cukup sudah Allah tidak akan mungkin menghampkan engkau pasti di bantu oleh Allah Swt lalu selesai dari pada berdoa baru lah Nabi berikan kabar gembira. Terima lah kabar gembira wahai kaum Muslimin sesungguhnya Allah telah memberikan kabar gembira kepadaku
Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an cerita tentang Nabi Zakaria sekian lama usia nya panjang bersama istrinya tidak mendapatkan Dzurriyat sampai pada usia yang putus asa tidak mungkin istrinyapun juga mandul, maka ketika melihat keajaiban yang luar biasa pada siti Maryam di situ Nabi Zakariya berdoa kepada Allah Swt wahai tuhanku tulangku ini sudah rapuh, rambut aku sudah memutih, akan tetapi aku tidak pernah hampah ketika aku berdoa kepada engkau. Ini yang menjadi kekuatan yang luar biasa kepada Nabi Zakariyah berdoa kepada Allah, minta apa Nabi Zakariyah? Berikanlah kami Dzurriyah. Walaupun aku sudah tua akan tetapi engkau berbuat segala-gala nya ya Allah. Apa yang terjadi kepada Nabi Zakariyah? Apa yang terjadi kepada istrinya? Di sembuhkan oleh Allah Swt istrinya Nabi Zakariyah Hamil istrinya Nabi Zakariyah dan mendapatkan anak namana Yahya. Namanya punya bagi Allah Swt. tidak pernah ada seorang yang bernama Yahya sebelumnya kecuali Nabi Yahya bin Zakariyah dari mana muncul nya Nabi Yahya dari Mukjizat doa Nabi Zakariyah muncul nya Nabi Yahya menjadi penerus Nabi Zakariyah menjaga Bani Israil. Jangan sekali kali menganggap remeh dengan kekuatan doa yang di perlukan dari kita kesungguhan dan ketulusan dan jangan mendahulukan hal yang lain dari pada doa kepada Allah Swt.
Yang ke tiga.
Yang perlu kita ambil dari peristiwa perang Badr adalah jangan merasa cukup dengan amal yang kita lakukan. Walaupun amal yang kita lakukan itu cukup banyak. Bagian dari yang menggagalkan seseorang untuk banyak beramal adalah apabila melihat amal nya sudah banyak. Dan bagian yang menjadikan seseorang itu malas untuk beramal bila amal nya tidak terlihat bernilai apa-apa. Jadi dengan demikian ber amal lah dan jangan pernah menganggap remeh kepada amal. ber amal lah dan jangan pernah merasa tersanjung dengan amal. di antara tipu muslihat syetan untuk mengganggu anak Adam. Syetan akan mengganggu anak anak adam dengan berkata amal kamu sudah banyak, amal kamu sudah tidak tertandangi dengan amal-amal yang lain, cukup sudah, untuk apa beramal? Di antara yang dapat menggugurkan nganjaran seseorang untuk di dapat oleh nya bila dia menyangka banyak beramal.
Perang Badr salah satu contoh yang memberikan kepada kita klarifikasi tentang kesungguhan dalam beramal dan juga tidak merasa cukup dengan amal dari Rasulullah Saw. Strategi yang di pakai pada waktu itu satu Onta di gilir lebih dari pada satu orang untuk berganti. Waktu itu silih berganti antara Rasulullah Saw dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, Miqdad bin Aswad dan juga Abu ubabah. 1 Onta 3 sampai 4 orang bergantian. Karena berjalan di tengah-tengah padang pasir bukan di jalan yang ada Ac nya dan pada saat itu keadaan sangat susah. Dan bayangkan ada satu peperangan yang terjadi di zamannya Nabi namanya peperangan di mana kaum Muslimin merobek bajunya karena terlalu panas waktu itu di lilitkan di kaki nya sebab Sandalnya itu sampai tipis. Karena di makan panas nya padang pasir sejak itu, sandal nya bukan sandal terbuat dari karet akan tetapi sandalnya terbuat dari kulit itu pun tipis. Sehingga kuku mereka ini terhampas karena sangat panas. Supaya kita mengetahui nya agama Islam ini bisa sampai ke Indonesia ini bukan dengan tidur akan tetapi dengan perjuangan luar biasa generasi sebelum kita. Supaya kita bisa menghargai. Karena tidak akan seseorang itu mempunyai masa depan kalau tidak menghargai masa yang sebelumnya. Tidak ada makna kepada satu generasi kalau tidak punya hubungan dengan generasi sebelumnya. Itu yang di ceritakan di dalam Al-Qur’an bukan kah untuk mengikat kita kepada generasi sebelumnya? Sehingga mereka merobek bajunya dan mengikat kakinya dan perang Badar itu perang di musim panas dan pada saat berpuasa. Kita berpuasa hari ini panas sedikit masuk mobil dingin, masuk kantor dingin, masuk rumah pasang Ac pasang kipas ok, panas sedikit Mandi, kalau seseorang ingin mencapai derajat yang tinggi maka bersusah-susah lah di dalam beramal. Dan jalan itu tergantung kita mempunyai amal. sejauh mana tantangannya.
Sahabat pada waktu itu kaum muslimin silih berganti menaiki Onta termasuk Nabi Saw. Nabi naik yang pertama, sampai perjalanan tertentu Nabi turun dari pada Ontanya mempersilahkan kepada yang lain semua orang-orang yang di atur untuk silih berganti dengan Nabi mengatakan Ya Rasulullah kami serahkan hak kami semuanya untuk engkau. Dan memang itu Tarbiyah yang di berikan kepada Sahabat untuk menyanjung Nabi Saw dan mendahulukannya lebih dari apapun juga, lebih dari pada anak mereka, lebih dari pada harta mereka, dari keluarga mereka termasuk dari diri mereka sendiri untuk Nabi Saw Allah Swt berfirman di dalam Al-Qur’an Nabi lebih di utamakan dari kaum Mukminin termasuk diri mereka sendiri dan mereka melakukan hal yang betul di dalam hal ingin mendahulukan Nabi Ya Rasulullah hak kami akan kami berikan kepada engkau lalu apa kata Nabi Saw.
Sifat yang ada kepada Rasulullah adalah rasa solidaritas yang tinggi. Tidak mau menikmati kenikmatan itu sendiri melainkan ingin di kongsi ingin di ajak juga yang lainnya merasa. Beliau tidak mau enak sendiri. Beliau rahmat, beliau penyayang beliau pengasih, beliau yang ketika melihat para Shohabat yang sedang berjalan di dalam keadaan baju mereka robek karena panas. Kata baginda Rasulullah Saw Ya Allah berikan kepada mereka yang lapar supaya mereka kenyang. Berika kepada mereka yang baju nya robek dan engkau pakaikan mereka dengan pakaian yang baik. Berikan mereka yang lemah kekuatan pada mereka. Itulah doanya Nabi ketika perang Badar untuk para sahabat yang waktu itu berhadapan dengan cuaca yang panas baju yang sudah rusak dan juga dalam keadaan berpuasa. Kata baginda Rasulullah Saw Ya Allah berikan kepada mereka yang lapar supaya kenyang, berikan kepada mereka yang susah kemudahan, berikan kepada mereka yang bajunya robek pakaian. Nabi ketika melihat sahabat dengan pandangan sayang dan juga perasaan yang begitu dalam dan menunjukan sifat solidaritas yang tinggi dan tidak mementingkan diri sendiri.
Suatu hari Rasulullah duduk bersama Siti Aisyah di rumah Nabi ada makanan kemudian di saat Nabi sedang lapar Nabi memanggil orang untuk mencicipi makanan tersebut. Imam Nasai meriwayatkan dalam Musnad nya di panggil Nabi untuk makan yang di sediakan oleh orang itu. Lalu Nabi bertanya bagaimana dengan Aisyah? Berkata orang yang mengundang Nabi tidak Ya Rasulullah hanya engkau saja lalu berkata Nabi kalau begitu tidak. Dan sampai 3 kali baru orang itu mau mengundang Aisyah untuk makan dan keduanya hendak bergegas untuk memnuhi undangan orang itu.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا Arab-Latin: Laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā Terjemah Arti: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Referensi: https://tafsirweb.com/7633-surat-al-ahzab-ayat-21.html
Kalau bukan ini di ceritakan oleh ahli Hadist oleh mereka para ulama untuk di teladani oleh kita apakah itu hanya sekedar dongeng?. Perlu adanya semangat mengambil dari pada setiap tauladan yang ada pada baginda Rasulullah Saw. Nabi mengatakan kepada 4 orang itu yang semuanya menyerahkan hak nya kepada Nabi dan berkata: kamu tidak lebih kuat dari pada saya dan saya pun tidak merasa cukup dari pada ganjaran yang kamu dapat saya juga mau mendapatkan ganjaran jalan kaki. Walaupun saya lebih kuat dari kamu siapa orang yang lebih kuat dari Nabi Saw.
Dulu ada orang yang suka bergulat lalu dia menantang Nabi untuk bergulat kata pegulat tersebut kalau kau menang aku masuk Islam. Lalu rukanah di jatuh kan oleh Nabi dengan secepat kilat lalu rukanah tidak percaya bisa kalah dengan Nabi secepat itu. Rukanah itu kalau di jatuhkan oleh 7 orang pun tidak akan jatuh. Lalu rukanah menantang Nabi sekali lagi dan akhirnya di kalahkan oleh Nabi 3 kali berturut-turut. Kekuatan yang luar biasa ada pada Rasulullah. Akan tetapi sifat solidaritas yang di tunjukan oleh Nabi tidak mau beliau sendiri yang enak akan tetapi di berikan kepada yang lain dengan bicara saya lebih kuat dari pada kamu saya juga ingin mendapat ganjaran yang kamu dapat maka di gantikan oleh orang lain dan Nabi berjalan kaki. Ini yang perlu ada di dalam perhubungan yang ada di antara ummat Islam.
Ummat islam berada di dalam satu keadaan yang telah di sampaikan oleh Nabi 14 Abad yang lalu yang akan terjadi dan sudah pun terjadi di zaman kita sekarang. Beliau bersabda dalam Hadist akan menimpa kepada kamu penyakit yang menimpa kepada ummat-ummat sebelum kamu. Penyakit itu penyakit yang ada pada setiap generasi bahkan sebelum ummat Nabi Muhammad Saw. Nabi memberitahukan kepada ummat nya bahkan berlaku kepada kamu penyakit yang menimpa pada ummat sebelum kamu. Untuk apakah Nabi memeberitahukan? Supaya kita tidak terkena penyakit itu dan obat nya hanya satu. Qur’an yang di bawa oleh Nabi, tauladan yang di tunjukan oleh Nabi hanya itu obatnya.
Oleh sebab itu Nabi memberitahukan tentang penyakit itu supaya kita menghindar penyakit tersebut. Dan kata Nabi itu penyakit perumpamaan cukur. Kata Nabi saya tidak berbicara kalau penyakit itu pencukur akan tetapi penyakit itu adalah pencukur kepada agama. Yang di maksud pencukur agama adalah nilai nilai agama akan di singkirkan. Prinsip prinsip agama akan di belakangkan. Dusta di laksanakan, juru di tinggalkan, khianat akan di lakukan, apa penyakit itu Ya Rasulullah ? penyakit hasad benci dan dengki. Orang tidak akan membunuh kecuali di dahului dengan kebencian atau kedengkian. Orang tidak melakukan kejahatan kecuali jika di mulai dengan kedengkian atau kebencian.
Lalu Nabi memberikan penawar. alangkah rahmat nya engkau wahai Rasulullah. Tidak menunjukan masalah kecuali engkau tunjukan jalan keluarnya. Tidak kau tunjukan penyakit kecuali kau beri obatnya. Hanya orang kalau sakit di kasih obat oleh Dokter obatnya di simpan di bawah Bantal. Apakah penyakit nya hilang? Ya tidak hilang. Bukan salah dokter nya, dokternya sudah kasih obat yang salah yang di kasih obat yang di simpan di bawah bantal atau ada orang yang sakit di beri obat cara meminum obatnya tidak mengikuti nasehat dokter. Nabi memberikan penjelasan tentang penyakit dan juga penawar nya, hanya terserah orang yang terkena penyakit mau di ambil atau tidak obatnya.
Apa penawarnya Ya Rasulullah? Kata baginda Rasulullah Saw demi Allah kau tidak akan masuk Surga sehingga engkau beriman. Dan kau tidak akan benar beriman sehingga kamu saling kasih mengasihi. Demi Allah kalau ada kasih sayang tidak akan ada kebencian, kalau ada kasih sayang tidak ada kedengkian, kedua nya tidak boleh bertemu. Kalau orang mengedapankan kedengkian dan kebecian tidak akan mungkin ada kasih sayang. Kalau orang mengedepankan kasih sayang tidak mungkin ada kebencian. Nabi sebut penyakit nya Nabi sebut juga obatnya.
Mau kah kau aku tunjuukan pada satu amalan yang kalau kamu lakukan kamu akan saling kasih mengasihi kata Nabi sebarkan salam di antara kamu. Wahai manusia sebarkan salam, berikan makan kepada orang yang susah, sambung hubungan silaturrahmi , bangun malam di saat orang tidur kau akan masuk surga dengan selamat. Demikian penawar yang di berikan oleh Nabi Saw yang mempunyai kaitan hubungan antara manusia yang kita perlu ambil dari pada peristiwa perang Badr meningkat kan sifat solidaritas antara kita dengan menyebarkan salam pada orang lain akan tetapi bukan salam dengan lisan saja, orang Islam adalah orang yang selamat atas lisannya.
Yang terakhir hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt , peristiwa perang Badr yang perlu kita ambil pada malam hari ini adalah kesetian kepada Manhaj yang di tinggalkan oleh Nabi Saw. Kesetian kepada Nabi di lihat dari pada perjuangan mereka kepada sahabat ketika membela dan melindungi Rasulullah. Salah seorang dari mereka Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang juga Syahid pada bulan Ramadhan sedang melakukan sholat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. beliau di berikan amanah oleh Nabi untuk memegang bendera dan beliau sendiri bercerita. Saat memegang bendera dan berjuang aku teringat keselamatan Rasulullah maka aku berlari ke kemah ingin melihat keselamatan Rasulullah yang sedang di jaga waktu itu dan aku melihat Nabi sedang bersujud dan mengatakan Ya Hayyu Ya Qoyyum beberapa kali beliau ulangi antara kemah dan medan perang di dapati baginda Rasulullah sujud kepada Allah Ya Hayyu Qoyyum.
Selain dari pada kekuatan doa yang saya bahas tentang perhatian sahabat kepada baginda Rasulullah Saw sayyidina Ali Bin Abi Thalib salah seorang yang risau dengan keselamatan Baginda Rasulullah Saw. Demikian juga Ahli keluarga Baginda Rasulullah yang lainnya Sayyidatuna Fathimah Azzahra ketika melihat Nabi Saw dalam keadaan rambut nya di penuhi dengan debu muka nyapun juga demikian baju nya juga di penuhi dengan debu karena kembali dari Safar balik kerumah Sayyidatuna Fathimah Azzahra di dapati dalam keadaan demikian di bersihkan oleh Sayyidatuna Fathimah sambil menangis melihat keadaan ayahnya lalu kata Baginda Rasulullah mengatakan untuk apa Sayyidatuna menangis ya karena perhatian kepada ayahnya bukan hanya sifat naluri seorang anak kepada ayahnya akan tetapi sifat seorang Muslimah, Mukminah yang mengetahui perjuangan ayahnya sehingga tangisan itu di jawab oleh Nabi Saw sesuai dengan kerisauannya Sayyidatuna Fathimah Azzahra.
Kata baginda Rasulullah Saw wahai putriku janganlah kamu menangis sesungguhnya agama ayahmu ini akan sampai di seluruh pelosok tidak ada tempat kecuali telah masuk agama Islam. Untuk apa Nabi memberitahu tentang perjuangan Agama nya itu yang di sampai kan kepada Sayyidatuna Fathimah kalau hanya kerisauan Sayyidatuna Fathimah tentang masalah baju kotor kepada Nabi Saw perasaan perhatian kepada perjuangan itulah yang di warisi oleh Zurriyah Fathimah Azzahra sampai saat ini ingin memperjuangkan agama Nabi Muhammad Saw hanya mengharapkan ridho kepada Allah Swt sebagaimana di sampaikan oleh Habib Nabil.
Hadirin-hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt marilah kita bersama-sama menjadikan momentum Nuzulul Qur’an dan bersamaan dengan Haul Ahlul Badar untuk kita menjadi seorang Muslim,Mukmin yang Soleh dan Muslih dan mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa itu untuk kita jadikan panduan dalam sisa kehidupan kita sebelum kita berjumpa dengan Allah Swt. kita berdoa kepada Allah Swt di malam yang penuh dengan keberkahan ini malam yang di sebutkan dengan Allah malam banyak nya keberkahan( kami turunkan Al-Qur’an di malam yang berkah). Malam Nuzulul Qur’an malam 17 Ramadhan malam keberkahan dan arti dari keberkahan datang nya kebaikan yang banyak dari Allah Swt. kita mengharapkan mudah mudahan malam Nuzul Qur’an pada malam hari ini memperingati haul Ahlul Badr mudah-mudahan Allah Swt menganugrahkan kepada kita semangat untuk menjadikan Al-Qur’an panduan dalam kehidupan kita, dalam pergaulan kita dalam membentuk dan membangun rumah tangga kita, mudah-mudahan kesemuanya itu adalah di bimbing oleh Allah Swt dengan panduan Al-Qur’an karena Al-Qur’an akan membimbing seseorang kepada jalan yang benar. Harapan kita mudah mudahan Allah Swt menjadikan Al-Qur’an bagi kita adalah pemberi Syafaat di dunia, di Barzakh dan di Akhirat. Dan mudah-mudahan Allah Swt tidak goyangkan kita dalam golongan orang-orang yang menjauhkan diri dari pada Al-Qur’an di mana Nabi mengeluh dan mengadu kepada Allah Swt tentang sikap golongan yang menjauhkan diri dari pada Al-Qur’an ( wahai tuhanku banyak dari pada kaum ku yang menjauhkan diri dari pada Al-Qur’an) mudah-mudahan kita tidak di golongkan sebagai orang-orang yang menjauhkan diri dari Al-Qur’an akan tetapi dekat dengan Al-Qur’an, terpandu dengan Al-Qur’an, membaca Al-Qur’an, memahami Al-Qur’an, bertadabbur dengan Al-Qur’an di sinari hati, jiwa dan akal pikiran kita dengan Al-Qur’an dan harapan kita mudah-mudahan Allah Swt bimbing kita untuk memiliki sifat tahsin, mempunyai niat-niat yang baik dan mudah-mudahan Allah Swt anugrahkan kepada kita untuk mendapatkan puasa yang Maqbul, amal ibadah Terawih yang maqbul doa yang di kabulkan oleh Allah Swt dan mudah-mudahan Allah Swt anugrahkan kepada kita untuk sampai kepada penghujung Ramadhan dan di golongkan oleh orang-orang yang di bebaskan oleh Allah Swt dari pada Api Neraka dan kita berdoa kepada Allah Swt mudah-mudahan Allah Swt menghembuskan di hati orang Islam khusus nya sifat kasih sayang dan di cabut oleh Allah Swt sifat dengki, Hasad dan juga benci dan mudah-mudahan Allah Swt jadikan kita orang yang paling berkah membawa manfaat untuk orang lain dan mudah-mudahan Allah Swt memberikan kepada kita Inspirasi untuk memahami rahasia semut kepada bangsa semut mudah-mudahan kita termasuk kepada orang yang mengambil Inspirasi untuk menjadi sebab kebaikan untuk orang lain Insya Allah. Dan harapan kita mudah-mudahan Allah Swt perkuat tali persaudaraan kita di bawah kalimat Tauhid dan harapan kita khusus kepada Allah pada malam yang penuh keberkahan ini malam Nuzulul Qur’an malam Haul Ahlul Badar dengan keberkatan Rasulullah mudah-mudahan Allah Swt jaga Negri ini keamanannya, ketentramannya, persaudaraannya, dan mudah-mudahan Allah Swt jauhkan Negri ini dari sifat yang tidak baik dari pada kebinasaan dari pada pertengkaran dari pada perselisihan dari pada pertempuran dan mudah-mudahan Allah Swt berkati semua yang hadir kembali ketempat masing-masing dengan selamat dalam keadaan hajat nya di tunaikan oleh Allah derajatnya di angkat oleh Allah yang sakit Allah sembuhkan yang susah di angkat kesusahannya oleh Allah dan mudah-mudahan Allah Swt.
Saya mengucapkan terima kasih kemana keluarga besar Majelis Rasulullah Saw yang telah mengundang saya pada malam hari ini. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.