Iklash dengan takdir Allah SWT

Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw

Senin, 14 Juni 2021

-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير

Segenap para orang tua, para guru, para sesepuh, para Muallimin yang mala mini hadir bersama kita di majelis agung, majelis mulia, Majelis Rasulullah Saw, kita doakan mudah-mudahan semuanya di panjangkan umur dan di berkahi oleh Allah Swt. Khusus nya orang tua kita yang hadir yaitu guru kita KH. Salman Yahya kita doakan panjang umur

Hadirin-hadirat bapak dan ibu yang di rahmati oleh Allah Swt, Jamaah yang hadir di majelis Rasulullah Saw maupun jamaah live streaming majelis Rasulullah Saw dimanapun berada , mudah-mudahan Allah Swt senantiasa merahmati dan melindungi kita semua, Allah Swt penuhi hidup kita dengan berkah selamat dunia dan akhirat meninggal dunia husnul khotimah Amin Allahumma Amin.

Puji syukur kepada Allah Swt atas segala karunia yang di berikan kepada kita, nikmat yang di tumpahkan untuk kita semua kaum muslimin sampai pada malam hari ini Allah Swt masih menakdirkan kepada kita semua bertatap muka untuk menghadiri majelis barokah. Mudah-mudahan karunia yang di berikan kepada kita malam hari ini menjadi sebab turun nya rahmat Allah Swt. Allah Swt angkat bala bencana, Allah Swt angkat penyakit yang melanda negeri kita dan negeri kaum muslimin di mana pun berada Amin Allahumma Amin

Sholawat salam khusus untuk makhluk teragung junjungan Rasul termulia suri tauladan manusia terbaik yaitu Baginda Nabi besar Muhammad Saw keluarga, sahabat dan pengikut nya sampai akhir zaman

Hadirin dan hadirat yang di rahmati oleh Allah Swt malam ini kita kembali melanjutkan pelajaran kita dalam kajian hadist dari pada kitab Riyadhussholihin yang telah di rangkum oleh Al-Imam Nawawi dan mudah-mudahan kita mendapatkan barokah nya amin Allahumma Amin.

Yaitu sampailah kita pada hadist yang ke 5 dari pada bab sabarkita baca bersama.

 

عَنْ أَبِي زَيْدٍ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ بنِ حَارِثَة مَولى رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آله وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّم وَ حِبِّه وَ ابْنِ حِبِّه رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَْالَ أَرْسَلَتْ بِنْتُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِ إِنَّ ابْنِي قَدِ احْتُضِرَ فَاشْهَدْنَا فَأَرْسَلَ يُقْرِئُ السَّلَامَ وَيَقُولُ إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلٌّ شَيْئٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ تُقْسِمُ عَلَيْهِ لَيَأْتِيَنَّهَا فَقَامَ وَمَعَهُ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ وَمَعَاذُ بْنُ جَبَلٍ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ وَزَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ وَرِجَالٌ رضي الله عنهم، فَرُفِعَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّبِيُّ فأقعده في حجره وَنَفْسُهُ تَتَقَعْقَعُ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذَا؟ فَقَالَ هَذِهِ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِهِ و في رواية في قلوب من شاء من عباده وَإِنَّمَا يَرْحَمُ اللَّهُ مِنْ عِبَادِهِ الرُّحَمَاءَ ( متفق عليه )

 

Dari Abu Zaid Usamah bin Haritsah bin Zaid Maula Rasulillah SAW dan putra kesayangannya dari orang kesayangannya dia berkata “Putri Nabi Muhammad SAW  telah mengutus (utusan) bahwa “Putra saya telah mengalami sakaratul maut maka (mohon) saksikanlah kami” maka beliau mengirim ucapan salam dan bersabda “Sesungguhnya milik Allah semata segala yang Dia ambil dan segala yang Dia berikan. Segala sesuatu di sisi-Nya telah ditulis dengan ajal yang pasti maka bersabarlah kamu dan harapkan ridho Allah. “Maka dia (putri Rasulullah) mengirim utusan kepada beliau, bersumpah atasnya agar mendatanginya. Maka beliau berangkat disertai oleh Sa’ad bin Ubadah, Muadz bin Jabal, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit dan beberapa sahabat yang lain. Maka anak kecil itu diberikan kepada Rasulullah. Beliau lalu mendudukkannya di pangkuannya sementara nafas anak itu tersendat-sendat. Maka kedua mata Rasulullah SAW mengucurkan uraian air mata.  Maka Sa’ad berkata “Ya Rasulullah apa ini?” Beliau menjawab “Ini adalah rahmat yang dijadikan oleh Allah pada diri hamba-hamba-Nya”. Dan dalam satu riwayat ” Didalam hati orang yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya. Sesungguhnya Allah hanya merahmati dari hamba-hamba-Nya orang-orang yang pengasih” ( Muttafaqun ‘Alaih )

Hadist malam ini hadist ke 5 dari pada rangkuman bab tentang sabar. Dimana hadist ini di bawa oleh Abu Zaid Usamah. Beliau adalah seorang sahabat Rasulullah Saw yang mungkin di antara kita jarang mendengar sahabat ini. Karena beliau adalah seorang sahabat yang di masa kehidupan Nabi masih remaja. Namun yang terkenal bapaknya. Siapa bapak nya? Bapak nya sahabat Nabi juga namanya Zeid bin Haritsah. Hadist malam ini di bawa oleh sahabat Nabi putra Zeid yang bernama Usamah. Usamah julukan dari orang tua nya adalah Abu Zeid. (ibnu Zeid)kalau dari orang tua.

Kalau julukan muncul dari anak Abu Zeid. Itu namanya julukan. Contohnya: Abu Abdullah, Abul Hasan, Abul Qosim. Ada lagi gelar, ini Usamah punya gelar kesayangan nya Rasulullah Saw. Jadi orang tau gelar nya Usamah adalah kesayangan nya Rasulullah Saw. Kesayangan nya Nabi adalah anak dari kesayangannya Nabi. Artinya Usamah kesayangan nya Nabi bapak nya Usamah juga juga pun demikian kesayangan Baginda Nabi besar Muhammad Saw. Beruntung sekali menjadi kesayangannya Nabi. Mudah-mudahan kita kecipratan berkahnya.

Kalau kita di sayang sama orang yang derajat nya tinggi, ahli ibadah, orang soleh, ulama, keluarga Nabi Saw kita sudah mendapatkan keberuntungan dunia akhirat. Bagaimana kalau yang mencintai kita dan menyayangi kita manusia yang paling di cintai oleh Allah Swt yaitu Sayyidina Muhammad Saw. Usamah ini kesayangannya Rasul Saw. Dari mulai kecil di didik langsung oleh Rasulullah Saw. Kenapa? Karena Usamah sering tinggal di rumah nya Rasulullah Saw. Bapak nya yang bernama Zeid bin Haritsah yaitu budak nya Rasulullah Saw yang di bebaskan dan di merdekakan, susah senang bersama Rasulullah Saw.

Ibu nya Usamah  namanya Ummu Aiman. Kalau kita belajar sejarah wanita yang mengasuh Nabi bersama Ibu nya Nabi dari mulai Nabi belum lahir sampai waktu persalinan, sampai Nabi tumbuh remaja dan dewasa di bawah asuhan wanita budak berkulit hitam nama julukannya Ummu Aiman atau Barqah. Orang dari Afrika, kulit nya hitam, dia sayang sama Nabi. Ummu Aiman ini budak nya Abdullah bapak nya Nabi. Waktu Abdullah meninggal berpindah budak itu menjadi budak nya Sayyidah Aminah. Setelah Sayyidah Aminah meninggal dia menjadi budak nya Rasulullah Saw lalu Nabi bebaskan dan Nabi merdekakan tapi tidak mau jauh dari Rasulullah Saw.

Ummu Aiman ini mungkin kulit nya hitam dan mungkin saat itu tidak ada orang yang tertarik tapi Nabi bilang Ummu Aiman ini salah satu wanita ahli surga siapa yang mau menikahinya? Saat itu Ummu Aiman sudah menjadi janda karena suaminya yang bernama Ubaid bercerai karna Ubaid kafir dan punya anak Aiman namanya di panggil dengan julukan Ummu Aiman. Zeid bin Haritsah orang yang setia dengan Nabi dengar keutamaan itu beliau ingin menikah dengan Ummu Aiman padahal Zeid bin Haritsah masih muda. Zeid bin Haritsah menikah dengan Ummu Aiman lahir lah anak yang bernama Usamah bin Zeid yaitu pembawa hadist malam ini.

Dalam riwayat Nabi pernah bersabda Usamah itu orang paling saya sayang. Jadi sahabat semua sudah tau Usamah adalah kesayangan Rasulullah Saw. Makanya waktu menikah dengan Zeid bin Haritsah Nabi girang, apalagi waktu Ummu Aiman hamil melahirkan di kasih nama Usamah Nabi gembira, senang, kebetulan umur nya tidak jauh beda dengan Sayyidinal Hasan. Jadi Nabi sering pangku Sayyidinal Hasan lalu Nabi juga memangku Usamah. Namun tidak di pangku saja tapi Nabi juga sering doain: Ya Allah saya cinta sama mereka berdua dan engkau cintailah mereka berdua.

Nabi dulu bilang kepada ayah nya Zeid kalau Nabi cinta kepada Zeid. Sampai Nabi bilang Zeid bin Muhammad. Kita kalau ada orang dekat sama kita belum tentu kita ikrarkan dia ini anak saya. Mungkin karena terlalu cinta nya kita terkadang kita bilang begitu( dia anak saya secara global) tapi bin tidak. Bin pulan bukan Ibni bukan anak saya. Tapi kalau Zeid saking di cintai oleh Nabi kata Nabi Zeid bin Muhammad Saw. Dia menerima waris dari saya dan saya pemberi waris untuk dia. Tapi di tolak oleh Allah Swt adopsi anak yang tidak bernasab kepada kita tidak boleh. Akhir nya Zeid bin Haritsah bukan Zeid bin Muhammad.

Jadi anak bapak ibu semuanya kesayangan Rasulullah Saw. Bahkan di dalam riwayat pernah Sayyidina Umar Ibnul Khottob ketika menjadi khalifah membagi-bagian kaum muslimin pemberian setiap orang mendapatkan bagiannya dari Baitul Mal dan Sayyidina Umar memberi bagian kepada Usamah sebanyak 4000 Dinar atau Dirham tapi buat anak nya sendiri Abdullah sebanyak 3000 lalu protes anak nya Sayyidina Umar. Saat itu Abdullah masih kecil. Wahai Abah kenapa Usamah mendapat bagian lebih dari pada saya? Bukan kah kamu lebih mulia dari pada Abah nya Usamah? Bukan kah saya lebih utama dari pada Usamah? Saya anak Amirul Mukminin. Kamu Umar bin Khottob lebih dekat dengan Nabi dari pada Zeid.

Lalu apa jawaban Sayyidina Umar? Karena tawadhu nya Sayyidina Umar dan Sayyidina Umar tau Zeid Haritsah orang dekat sama Nabi berjuang ke Thaif sama Nabi susah senang bersama Nabi. Apa kata Sayyidina Umar? Wahai putra ku Abdullah dengerin ya baik-baik. Bapak nya Usamah yang berama Zeid bin Haritsah dia lebih di cintai oleh Nabi dari pada bapak mu ini Umar dan Usamah itu lebih di cintai Nabi dari pada kamu. Wahai Abdullah, jadi kalau saya melebihkan mereka itu karena saya ingin mengambil berkah dari pada cinta nya Nabi kepada mereka.

Usamah berjuang bersama Rasulullah dari umur 12 tahun mau ikut perang Uhud lalu sama Nabi di tolak, ente masih kecil, pulang. Dan Usamah ini mengajak teman-teman nya untuk ikut perang bersama Nabi. Umur 15 tahun ketika ada seruan perang tabuk balik lagi dan berkata wahai Rasul umur saya sudah 15 tahun dan sekarang saya ingin ikut perang dan Usamah umur 18 tahun sudah menjadi panglima perang dan pasukan nya ada Sayyidina Umar, ada Sayyidina Abu Bakar Siddiq. Semoga Allah Swt meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya.

Tapi pelajaran yang harus kita pahami cinta Nabi itu tidak serta merta menutupi kesalahan atau ke khilafan yang di lakukan oleh orang yang di cintai nya untuk di tegur. Usamah pun ketika salah di tegur oleh Nabi. Mungkin kita pernah mempelajari beberapa hadist terdahulu bagaimana Nabi marah . ketika Usamah di Medan pertempuran menghadapi orang kafir dan orang kafir nya sudah tersudut dan mau di bunuh oleh Usamah orang kafir itu mengucapkan kalimat Tauhid namun tetap di bunuh dan berita itu terdengar oleh Rasulullah Saw dan Usamah di marahi oleh Nabi.

Wahai Usamah,tega ente membunuh orang yang sudah mengucapkan kalimat tauhid. Kata Sayyidina Usamah wahai Rasulullah dia itu bohong karena takut saya bunuh, wahai Usamah, emang ente belah dada nya? Sampai engkau bisa lihat hatinya benar atau tidak? Lalu Usamah mengatakan seandainya saja saya belum masuk Islam

Teguran kedua terjadi di kota Madinah ada perempuan mencuri. Kata Sayyidatuna Aisyah ada perempuan mencuri maka otomatis harus di potong tangannya. Berita itu sampai kepada Rasul sebelum di beri sanksi pemotongan. Maka sahabat tidak ada yang berani, protes, kecuali Usamah. Dia minta tolong, wahai Rasulullah, jangan di potong deh, kasian,karena Usamah merasa dekat dengan Rasululullah dari kecil bersama Rasul,lalu Nabi marah wajah nya merah dan Nabi langsung mengatakan wahai Usamah berani-berani nya kamu untuk meninggalkan sanksi yang telah di tentukan oleh Allah Swt? Jangan sembarangan.

Artinya ini pelajaran buat kita. Kita boleh sayang sama seseorang, kita boleh sayang sama anak atau siapapun tapi kalau salah selayaknya ungkapkan kasih sayang kita itu tidak membuat kita buta mata dan hati namun kita tetap wajib meluruskan nya dan memberi nasehat. Usamah bin Zeid waktu Nabi meninggal usianya masih 20 tahun dan Usamah bin Zeid sendiri meninggal dunia pada usia 54 tahun di kota Madinah  semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan barokah nya.

Dari Usamah bin Zeid bin Haritsah  مَولى رَسُوْلِ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ و آله وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّم kita kalau belajar hadist buka sejarah biasa nya kita menemukan kalimat maula. Maula itu artinya budak yang sudah di merdekakan oleh Rasulullah Saw lalu berkhidmah tidak mau jauh dari Rasulullah maka itu di sebut maula. Ada kita menjelaskan khusus tentang budak-budak nya Rasulullah dan kebetulan saya punya kitabnya. Ternyata budak nya Rasulullah tidak sedikit tapi tidak ada satupun budak nya Nabi bertahan lama menjadi budak melainkan langsung di merdekakan oleh Rasul Saw. Ada Tsauban, ada safinah dan Nabi memiliki budak karena 2 hal:

  • Nabi punya banyak budak karena Nabi beli. Zaman dahulu ada perbudakan. Jadi Nabi beli budak-budak itu tujuan nya bukan untuk di jadikan jongos tapi setelah di beli sama Nabi di merdekakan
  • Nabi punya banyak budak karena hadiah dan Nabi menerima tapi bukan untuk di pekerjakan melainkan langsung di merdekakan oleh baginda Nabi besar Muhammad Saw.

 

Hanya beda nya budak-budak nya Nabi dengan budak-budak yang lain mereka itu setelah di merdekakan tidak pulang kampung tapi berkhidmah kepada Rasul Saw karena tidak mau berpisah dari Rasul. Kenapa? Karena mereka di perlakukan oleh Nabi selayak nya orang-orang yang merdeka. Mereka mendapatkan kasih sayang dari Nabi sebagaimana Nabi memberikan kasih sayang kepada anak-anak dan keluarga nya. Itu lah maula. Jadi Usamah bin Zeid maula ibnul maula وَ حِبِّه وَ ابْنِ حِبِّه ( anak kesayang dari Rasulullah Saw) رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا (semoga Allah meridhoinya dan kita mendapatkan barokahnya) قَْالَ أَرْسَلَتْ بِنْتُ النَّبِيِّnah kita baru mau masuk ini ke inti hadist Nabi أَرْسَلَتْ (suatu hari telah mengutus) بِنْتُ النَّبِيِّ ( anak nya Nabi mengirim utusan) anak nya Nabi yang mana nih? Anak nya Nabi ada berapa? Anak nya Nabi ada 7. Empat wanita tiga pria.

Yang perempuan:

Zainab

Ruqoyyah

Ummu Kaltsum

Fathimah

Yang laki-laki:

Abdullah

Qosim

Ibrohim

Anak Nabi yang pertama ulama sepakat mengatakan Qosim. Maka nya Nabi mendapatkan julukan Abal Qosim dan Qosim ketika masih kecil wafat. Lalu anak pertama setelah Qosim yaitu Zainab. Jadi Zainab ini kakak nya Ruqoyyah, kakak nya Ummu Kaltsum dan kakak nya Fathimah dan semua putra-putri nya Nabi meninggal masih kecil dan seandainya hidup paling lama 30 tahun contoh nya Sayyidah Zainab ulama mengatakan sampai 30 tahun. Jadi anak nya Nabi telah mengirim utusan dan siapa anak nya Nabi di sini? Yaitu Zainab

إِنَّ ابْنِي ( sesungguh nya saya punya anak) قَدِ احْتُضِرَ( telah mendekat ajal nya) ulama ahli hadist berbeda pendapat. Anak nya zainab ada 2. Ada yang bernama Ali dan ada yang bernama Umamah dan mereka mengatakan Ali. Karena Ibni anak laki. Kalau dalam bahasa Arab ada Ibnu ada walad. Dalam bahasa Arab kalau ada orang nanya berapa anak-anak mu? Berarti yang laki dan yang perempuan kita sebut. Jadi kalau walad artinya anak, mau laki mau perempuan di sebut nya walad tapi kalau Ibnu hanya laki. Berapa putramu yang laki-laki?

Kata ulama ahli hadist itu yang mengirimi utusan bukan Zainab tapi Fathimah. Fathimah punya anak namanya Mukhsin sekarat mau meninggal dunia. Ada lagi ulama bilang bukan Fathimah tapi Ruqoyyah dan menikah dengan Sayyidina Utsman punya anak namanya Abdullah sekarat jadi Ruqoyyah mengirim utusan tapi sepakat ulama yang mengirim utusan ini adalah Siti Zainab anak nya bernama Ali sedang sakaratul maut.  فَاشْهَدْنَا (tolong bilang sama Nabi tengokin

Sesuatu kalau sudah mendekati perkaranya maka di kasih hukum. Contoh orang lagi sekarat maka di sebut telah hadir ajal nya kenapa? Karena sudah dekat dengan ajal. Apa itu ajal? Ajal itu bagian akhir dari pada sesuatu kejadian suatu kehidupan dan itu di sebut ajal. فَأَرْسَلَ يُقْرِئُ السَّلَامَ (tapi Nabi tidak hadir. Nabi hanya mengirim utusan)kenapa kok Nabi tidak menjenguk, kok Nabi kejam, kok Nabi males? Karena Nabi saat itu sedang diskusi bersama pembesar-pembesar orang Madinah, ada Saad bin Ubadah, Muadz bin Jabal dan Nabi sedang sibuk maka nya Nabi tidak bisa hadir. Padahal Nabi manusia paling lembut hatinya, apalagi untuk keluarganya, apalagi buat cucu nya, kan ini berarti cucu nya, Ali anak nya Zainab dan Zainab anak nya Rasulullah tapi Nabi tidak bisa hadir dan Nabi hanya kirim salam.

وَيَقُولُ ( dan Nabi bersabda: tolong sampaikan yak e putri saya) إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ (sesungguhnya milik Allah apa saja yang mau Allah ambil) وَلَهُ مَا أَعْطَى(dan apa saja yang mau di kasih sama Allah milik Allah)apa yang Allah ambil itu milik Allah dan apa yang Allah kasih itu milik Allah. Kalau Allah mau ambil kita tidak bisa berontak. Kalau Allah mau ambil jangankan jiwa raga kita, Alam milik siapa? Bumi dan langit milik siapa? Badan kita milik Allah, anak kita milik Allah ,ibu kita, istri kita, bapak kita milik Allah, kita semua milik Allah, kalau Allah tidak takdir kan sampai kepada kita maka tidak akan sampai. (Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahirabbil Alamin) Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. Maka nya kalau milik Allah tidak boleh di rusak. Secara lahiriah tidak boleh di tato, kenapa? Karena ini milik Allah. Secara rohani tidak boleh di rusak dengan dosa. Maka nya doa nya.

“Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin“
Artinya: Ya Allah, kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

Kita ini semua di pinjemin sama Allah. Nyawa, istri, anak, kalau pinjemin kapan mau di ambil selesai. Di kasih amanat kayak tukang parker di titipin 10 mobil dan 12 motor setelah beberapa menit mobil dan motor nya di ambil oleh pemilik nya, apakah tukang parkir boleh marah? Tidak boleh, karena bukan milik nya. Jadi apa yang di titip oleh Allah kepada kita kita wajib menjaga nya. Kalau Allah mau ambil tidak boleh protes. Itu maksud dari إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ


Allahumma laa
 maani’a lima a’thoita wa laa mu‘thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu. Artinya : “Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan.

Kalau Allah mau kasih rizki masuk kantong kita tidak akan belok lewat lampu merah pasti langsung masuk ke kantong tapi kalau rizki itu bakal masuk ke kantong orang ente kejar sampe ke bulan tidak akan sampai. Karena tidak di takdir. Jadi ada atau tidak ada semunya milik Allah. Kalau kita brontak , protes, tidak nerima dengan wafat nya orang yang kita cintai itu berarti dosa besar, kenapa? Karena kita melawan ketentuan Allah. Orang yang menangis sambil gerung-gerung ketika ada yang wafat maka hukum nya dosa. Apalagi sambil nyobek-nyobek kantong atau teriak-teriak yang biasa di ucapkan pada zaman jahiliyah

Dahulu ada sahabat Rasul yang namanya Abu Thalha dan Abu Thalha mempunyai istri namanya Ummu Sulaim dan  Ummu Sulaim ini istri dan wanita Solehah. Sering kita sebut sejarahnya. Ummu Sulaim adalah wanita pencari berkah nya Rasul, Ummu Sulaim juga menyimpan keringat nya Rasul. Ummu Sulaim mempunyai anak namun anak nya meninggal lalu dia bilang sama orang rumah, anak kita meninggal, ayo kita rapihkan, kita mandikan, kita kafankan, kita sholatkan dan kalau suami ane datang dari luar kota jangan kasih tau dia bahwa anak ane wafat.

Malam nya datang sang suami yang bernama Abu Thalha. Langsung Ummu Sulaim dandan dengan pakaian yang paling bagus , pakai minyak wangi dan menyuguhkan makanan yang paling lezat dan minuman, buah-buahan yang paling lezat. Lalu Ummu Sulaim menyambut suami nya. Lalu sang suami bertanya keadaan anak nya dan Ummu Sulaim berkata aman. Lalu Abu Thalha makan dan sehabis makan istirahat masuk kamar kumpul dengan istrinya. Pas pagi sebelum subuh Abu Thalha di bangunin sama Ummu Sulaim dan Ummu Sulaim berkata:

Wahai suamiku saya ingin bertanya dan minta pendapat kalau ada suatu kelompok minjamin barang kerumah kita lalu suatu hari dia ambil pinjamannya kira-kira boleh atau tidak kalau kita marah? Berkata Abu Thalha: tidak boleh. Kalau begitu ente niatin dah cari pahala sama Allah Swt dengan sabar karena anak ente wafat. Lalu berkata Abu Thalhah kepada istrinya: kenapa ente biarkan ane dari mulai awal datang diam-diam saja bahwa anak ane wafat? Lalu Abu Thalhah lari kerumah nya Rasul Saw dan sholat Subuh dan setelah sholat Subuh di cerita kepada Rasul tentang kejadian itu dan berkata Nabi kita Muhammad Saw: sabarlah kamu niatin cari pahala dari Allah Swt dengan berkat kesabaranmu dan semoga kamu dan istrimu di berkahi oleh Allah Swt dan tidak lama kemudian Ummu Sulaim hamil lagi dan setelah lahir anak nya langsung di bawa ke Rasulullah. Abu Thalhah bawa kurma lalu sama Nabi di ambil kurma di kunyah lalu di kasih dan di tahnik untuk putranya Abu Thalhah dan langsung di berinama yaitu Abdullah. Kata Nabi mudah-mudahan ente berdua di berkahi oleh Allah Swt.

Kenapa kok Nabi mendoakan seperti itu? Karena Ummu Sulaim mengajarkan suaminya tidak boleh murka dengan apa yang sudah Allah Swt tentukan buat kita. Karena apa? Karena kita semua di pinjemin doing sama Allah Swt. Kalau Allah mau ambil jangan murka. وَكُلٌّ شَيْئٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى ( kata Nabi: sampaikan bahwa semua milik Allah Swt. Apa yang di ambil dan apa yang di kasih dan segala sesuatu sudah ada batas yang di tentukan oleh Allah Swt yaitu nama nya takdir.

Kalau sudah wafat itu namanya takdir. Ada yang bisa merubah takdir kalau Allah sudah tentukan? Jawabannya tidak bisa. Apalagi tentang takdir kita. Allah Swt sudah atur takdir manusia 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan bumi dan langit sudah di siapkan takdir kita tidak berubah. Terus kita berdoa minta panjang umur apa bib? Minta berkah di dalam umur. Tapi kalau Allah tentuin tidak akan berubah.


Idzaa jaa’a ajaluhum laa yasta’khiruuna saa’atan walaa yastaqdimuun; Jika ajal mereka tlh sampai ke waktu yg ditentukan oleh Allah maka tak bisa diundurkan atau dimajukan barang sedetikkpun

Si fulan badan nya kuat masih muda tidak ada penyakit, tiap hari oleh raga, tidak ada penyakit sedikitpun di tubuh nya, kalau Allah Swt mau ambil tanpa sakit bisa bisa aja. Berarti sudah sampai ajal nya. Mudah-mudahan ajal kita masih lama ya, sehat dan afiyah dalam keadaan taat kepada Allah Swt. Tapi kalau Allah Swt belum ambil

Ada orang dari ujung ramut sampai ujung kaki sakit semuanya komplikasi. Hari ini kerumah sakit a, besok kerumah sakit b. terus pindah-pindah rumah sakit. Udah tidak bisa bangun. Orang anggap dia mati tapi masih ada nyawa. Kalau Allah Swt belum cabut tidak akan mati.

Dahulu di ceritakan ada bapak-bapak tua renta anak nya 2 yang ade sudah sakit-sakitan tidak bisa bangun dan masih kecil. Lalu kakek tua itu berkata kepada putra nya yang besar: wahai putraku kamu jangan keluarga kota dulu, atau pergi kehutan mencari kayu bakar karena ayahmu sudah tua rentah, adik mu sudah sakit-sakitan. Sebelum kau pergi terlebih dahulu tolong galikan tanah di samping rumah. Jadi kalau adikmu meninggal dunia yang sudah bertahun-tahun sakit itu tidak repot. Jadi nanti tetangga tinggal mandikan, kafankan, sholatkan dan langsung di kuburkan. Baiklah wahai ayah.

Kakak nya sehat, sebelum berangkat dia bongkar tanah untuk di lobangkan seperti layak nya di masukan jenazah. Selesai dia minta izin sama bapak nya dan di tengah jalan belum sampai ke hutan ada rampok lalu di bunuh dan mati dan jenazah nya sampai kerumah. Bingung abah nya. Ya Allah kok jadi kakak yang meninggal dunia dan si kakak yang masuk ke lobang yang dia gali. Sang adik yang sakit-sakitan hidup sampai 70 tahun. Kenapa bisa begitu bib? Ya karena Allah sudah tentuin.

Ada orang meninggal karena corona dan ada orang meninggal bukan karena corona, ada orang meninggal karena sakit ada orang meninggal tanpa sakit. Kita minta nya bagaimana bib? Minta sehat wal afiyah, minta panjang umur, di jauhkan dari penyakit dan bahaya, meninggal dunia nya dalam keadaan husnul khotimah tapi kalau ajal sudah di tentu kan itu lah pengharapan kita. فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ فَأَرْسَلَتْ إِلَيْهِ تُقْسِمُ عَلَيْهِ ( putrinya Nabi siti Zainab tidak bisa menerima karena siti Zainab yakin ayah nya itu manusia terbaik pilihan Allah, hatinya paling lembut, tidak tegaan sama orang apalagi sama anak cucu, maka berkata siti Zainab, sampaikan lagi ke abah, demi Allah saya minta tolong abah harus hadir.

Kata Nabi: ada hamba Allah yang kalau sumpah pasti Allah tunaikan. Ini Zainab bersumpah dan Nabi mendengar langsung Nabi berangkat dan saat itu Nabi sedang bersama Saad bin Ubadah, Muadz bin Jabal dan pembesar –pembesar Anshor Nabi langsung mengajak semua untuk ikut dengannya. Sampailah Rasul di rumah putri nya Zainab  فَرُفِعَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّبِيُّ ( maka anak nya itu yaitu Ali anak nya Zainab di angkat ke pangkuan nya Rasulullah Saw di kamarnya) وَنَفْسُهُ تَتَقَعْقَعُ( itu anak nafas nya sudah ter engah-engah)

فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ ( maka berlinang lah air mata Rasulullah Saw)ini tanda orang lembut. Orang kalau lembut itu gampang nangis. Zikir nangis, baca Tauhid nangis, baca Qur’an nangis, sujud nangis, istighfar nangis, kalau berdoa taubat nangis, hatinya lembut. Bukan nangis karena dunia فَقَالَ سَعْدٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا هَذَا؟ ( Saad bin Ubadah nangis dan berkata Ya Rasulullah kok nangis? Saad bin ubadah kaget  Karena beliau berfikir nangis tidak boleh. Orang nangis kalau ada yang meninggal pikiran Saad ini berarti tidak sabar berarti itu niyaha yang tadi kita jabarkan. Kok Nabi Nabi nangis? Di jelaskan sama Rasul Saw

فَقَالَ هَذِهِ رَحْمَةٌ جَعَلَهَا اللَّهُ فِي قُلُوبِ عِبَادِهِ( ini rahmat yang Allah titipkan di hati hamba-hambanya). Dalam Hadist Nabi yang lain: Allah Swt tidak siksa kita tidak dosa gara-gara nangis, Allah Swt tidak siksa kita gara-gara hati sedih tapi yang Allah Swt siksa ketika orang kafir nangis untuk orang yang meninggal dunia.

Sebagaimana riwayat Sayyidah Aisyah: sesungguh nya Allah Swt akan menambah siksa untuk orang kafir yang keluarga nya nangis buat dia). Jadi kalau orang mukmin tidak dan nangis itu tidak haram tapi nangis itu bentuk rahmat yang fadhilah. Maka nya waktu Ibrahim anak nya Nabi meninggal Nabi nangis sambil di peluk itu jenazah. Air mata menetes, hati hancur tapi saya tidak akan ucapkan kecuali yang di ridhoi oleh Allah. Ini pelajaran juga buat kita. Nabi datang kan? Namanya apa? Takziyah

Takziyah itu ungkapan sabar ya? Nanti pahala ente di lipat gandakan, niatin dapat pahala, semua milik Allah, nanti Allah kasih yang terbaik buat kamu, itu namanya takziyah. Apa itu takziyah? Takziyah dalam bahasa itu artinya anda menghibur orang yang tertimpa musibah karena hubungan baik dengan kamu. Keluarga, family, tetangga dan takziyah itu sunnah.

Dalam Baijuri takziyah itu sunnah. Sebelum di kubur itu mayyit sampai setelah di kubur 3 hari. Makanya ada tradisi tahlil hari pertama, tahlil hari kedua di tutup khatam tahlil ke tiga karena itu waktunya takziyah. Apa itu takziyah dalam syariat kita, doain si mayyit, mudah-mudahan dapat ganti, bersabar, bawain makanan. Hadist ini bukan berbicara semata-mata sabar tapi berbicara tentang takziyah, kasih sayang Rasul

Apa kata Nabi: yang dapat rahmat dari Allah hanya hamba-hamba nya yang punya balas kasih sama orang. Kalau hati kita kejam tidak akan mendapat rahmat. Waktu Nabi menciumi cucu nya sahabat bingung, kau menciumi cucu-cucu nya wahai Rasul? Kata Rasul: emang nya ente tidak menciumi anak cucu ente? Saya punya anak 10 satu pun tidak ada yang saya cium. Lalu Nabi berkata: ane mau bilang apa kalau rahmat Allah sudah di cabut dari hati ente, ane tidak bisa maksa.

Terkahir dari tadi kita sebut-sebut siti Zainab. Saya pengen buka sejarah tentang siti Zainab. Siti Zainab ini di catat dalam sejarah mempunyai kisah cinta yang terdahsyat. Siti Zainab ini anak perempuan pertama dan kesayangan Rasulullah Saw. Siti Khodijah istri nya Nabi punya keponakan namanya Abul Ash Ibnul Robi’. Abul ‘Ash Ibnul Robi’ punya ibu namanya Halah yaitu adik nya Siti Khodijah. Jadi Abul Ash itu tinggal sama siti Khodijah. Siti Khodijah sering ngomong sama Rasul wahai suami ku ane pengen keponakan ane nih Abul Ash, anak nya baik, kalau sudah besar nikah sama anak kita Zainab.

Mulai remaja dan dewasa Abdul ‘ash Ibnu Robi’ menjadi orang terpandang di kota Mekkah akhir nya melamar ke Rasulullah dan saat itu Nabi belum menjadi Nabi dan Nabi belum di utus. Berkata Abdul Ash: saya datang wahai Muhammad pengen melamar anak mu yang perempuan yang paling besar yang namanya Zainab, bagaimana? Kata Nabi: maaf, ana mau minta izin dulu sama dia, ane tidak bisa mengambil keputusan. Lalu Nabi bertanya kepada Zainab. Wahai Zainab sepupu ente datang yang bernama Abul Ash dan dia menyebut nama ente dan dia mau melamar ente, kira-kira ente mau tidak jadi istrinya? Siti Zainab hanya bisa tersenyum, muka nya merah dan malu lalu senyum.

Lalu menikah lah Siti Zainab dan Abul Ash. Sayyidah Khodijah girang. Putrinya Zainab mendapatkan keponakan nya yang baik lalu Siti Khodijah mencopot kalung nya dan di berikan kepada Zainab, senang nih rumah tangga sampai punya anak Umamah dan Ali laki dan perempuan, yang Ali tadi tuh yang kita bahas yang meninggal dunia, yang Umamah sering di gendong sama Nabi waktu Nabi sholat di bawa, sudah punya anak 2 tiba-tiba Nabi Allah jadikan sebagai Nabi dan pada waktunya menjadi utusan Allah Swt otomatis kerjaan nya berdakwah.

Abul ‘Ash lagi di luar kota balik masuk kota Mekkah sudah dengar berita itu. Mertua nya di utus sebagai Nabi pas masuk rumah di sambut sama Sayyidah Zainab. Abul ‘Ash sudah tau nih tapi diam, apa kata Zainab? Ane punya berita luar biasa, di tinggalin langsung lalu di kejar sama Zainab, wahai suamiku ada berita yang luar bisa nih, abah ane di jadiin Nabi sama Allah Swt dan ane sekarang sudah masuk Islam. Marah Abul ‘Ash Ibnu Robi’ dan berkata kenapa ente tidak kasih berita dulu sama ane, musyawarah dulu, jangan buru-buru ambil keputusan.

Berkata Zainab: wahai suamiku ane tidak mungkin membohongi abah ane, tidak mungkin tidak percaya abah ane bukan pendusta. Di kota Mekkah dia orang paling jujur, bukan ane sendiri yang masuk Islam tapi Ummi ane Khodijah juga masuk islam, adik-adik ane masuk Islam, sepupu ane Ali bin Abi Tholib juga masuk Islam, sepupu kamu Ustman bin Affan juga masuk Islam, teman mu Abu Bakar Siddiq juga masuk Islam. Berkata Abul ‘Ash: ane tidak bisa dan ane tidak mau di permalukan sama kaum ane hanya gara-gara tunduk patuh sama istri dan ane ingkari ajaran nenek moyang ane tetap ane tidak bisa walaupun ane tidak menuduh abah ente macam-macam. Aba ente orang baik tapi ane ikut agama nya tidak bisa. Bagaimana? Ente bisa maklumin ane atau tidak? Bisa kasih alesan atau tidak buat ane?

Apa jawaban Sayyidah Zainab? Emang dasar nya Sayyidah Zainab ini sudah cinta kepada suaminya. Kalau ane tidak bisa maklumin siapa lagi yang mau maklumin ente?tapi ane bini ente dan cinta banget sama ente. Ane pengen ente dapat hidayah dan ikut jalan yang benar. Akhir nya Sayyidah Zainab menjadi istri Solehah nya orang kafir. 20 tahun menjadi istirnya orang kafir. Sampai terjadi perang Badr

Perang Badr adalah bukan sembarang perang namun Abul ‘Ash bukan sebagai kaum muslimin namun Abul ‘Ash menjadi orang kafir yang mau membunuh Rasulullah Saw. Ketika Abul ‘Ash menyiap kan pedang untuk perang Sayyidah Zainab menangis. Kenapa? Karena Sayyidah Zainab tahu Abul ‘Ash ingin membunuh abah nya. Sayyidah Zainab menangis sambil berdoa: Ya Allah ane takut sama hari ini saat terbenam matahari anak ane menjadi yatim atau abah ane meninggal.

Tetap Abul ‘Ash keluar untuk ikut perang Badr. Sampai selesai perang Badr Abul ‘Ash tidak terbunuh tapi di tawan sama Rasulullah. Zainab menunggu di pintu Mekkah lalu bertanya keadaan abah nya dan ada yang menjawab bahwa kaum muslimin menang langsung Siti Zainab sujud syukur sama Allah. Baru setelah itu menanyakan suaminya lalu di jawab bahwa suaminya di tawan sama mertua nya atau Abah nya Siti Zanab. Sedih Siti Zainab. Satu sisi senang karena Rasulullah masih hidup di sisi lain suaminya di tawan. Langsung tidak berfirkir lagi Sayyidah Zainab pulang dia bilang sama adik ipar nya bahwa Siti Zainab ingin menebus suaminya. Namun Siti Zainab tidak punya harta untuk menebus suaminya kecuali kalung ibu nya yaitu Khodijah. Di cabut lah kalung nya lalu di kasih ke ipar nya untuk menebus suaminya.

Saat itu Nabi sedang sortir tebusan-tebusan untuk para orang yang sedang di tawan. Lagi di pilah-pilih Rasul menemukan kalung nya Khodijah. Lalu Nabi berkata ini tebusan siapa? Berkata sahabat: itu tebusan nya Ibnul ‘Ash Ibnu Robi’ lalu Nabi berkata sambil menangis: ini kalung istri kesayangan ana Khodijah. Saking sayang nya Nabi dengan Khodijah ketika duduk dengan Aisyah yang di sebut Khodijah. Ketika Nabi pergi dengan Aisyah yang Nabi sebut Khodijah. Kenapa Nabi sedih ketika kalung nya menjadi jaminan untuk menebus Abul’ Ash Ibnu Robi’? karena Nabi tahu kejadian kalung itu saking girang putrinya nikah di kasih sekarang malah jadi tebusan orang kafir.

Nabi langsung mengumpulkan sahabat dan berkata: wahai para sahabat Abul ‘Ash di tebus sama anak ane pakai kalung Istri kesayangan ane yaitu Khodijah dan menurut ane Abul ‘Ash selama menjadi menantu dia adalah menantu yang baik. Bagaimana kalau kalung ini kita kembalikan kepada putri ane lalu dia kita bebaskan. Apakah kalian bersedia? Kalau antum bersedia ane lepaskan kalau tidak bersedia ane tidak protes. Sahabat tidak tega sama Rasulullah. Kata sahabat tidak apa apa-apa wahai Rasul kembalikan saja buat Zainab lalu di bebaskan sama Rasul.

Lalu Rasul memanggil Abul ‘Ash seraya berkata: ini bukan sembarang kalung. Ini kalung Khodijah istri kesayangan ane. Kembalikan kalung ini ke Zainab, jangan sembrono atau teledor dengan kalung Khodijah dan ente bebas. Namun ane mau kasih rahasia penting untuk ente. Kata Rasul ane di perintah sama Allah untuk memisahkan ente dengan putri ane yaitu Zainab. Karena Allah menyuruh pisahkan antara Muslim dan Kafir. Apakah mungkin ente kembalikan anak ane sekarang.

Setelah itu suaminya Zainab pulang membawa kalung dan Sayyidah Zainab sudah menunggu di kota Mekkah. Ketika Abul ‘Ash sampai bertemu Zainab berkata Abul ‘Ash: maaf Zainab ana akan pergi, kata zainab: kemana? Bukan ane yang pergi tapi ente bakal pergi dari ane dan ente di suruh pulang ke rumah abah ente dan ini kalung ente. apa kata Sayyidah Zainab?: yaudah ente ikut sama ane yuk masuk Islam. Berkata suaminya: ane tidak mau.

Sedih Sayyidah Zainab, sudah menebus susah payah suaminya di ajak masuk Islam tidak mau, lalu Siti Zainab langsung mengambil anak nya yang bernama Ali dan Umamah di bawa pergi ke Madinah. Sudah turun perintah untuk bercerai Muslim sama kafir tidak boleh gabung. Waktu belum turun perintahnya Siti Zainab waktu Nabi hijrah ke Madinah nyusul minta izin. Wahai Rasul boleh atau tidak ane kumpul sama suami dan anak ane di mekkah? Boleh.

Tapi ini sudah turun perintah nya dari Allah Swt untuk pisah. Selama 6 tahun Sayyidah Zainab bertubi-tubi di lamar sama orang namun semuanya di tolak. Kenapa? Karena hati nya cinta sama Abul’Ash. Datang lamaran sampai sakit-sakitan tetap di tolak. Sampai terjadi Abul ‘Ash bawa dagangan ke kota Syam. Ini kejadian sebelum Fattah Makkah. Abul ‘Ash membawa dagangan orang-orang Mekkah lalu di tengah jalan dekat Madinah kena mata-mata kaum Muslimin di tangkap lalu di tawan. Harta di ambil orang-orang nya di tawan lalu Abul’ Ash kabur tengah malam ke rumah Zainab lalu Abul ‘Ash ketok pintu dan Sayyidah Zainab kaget tengah malam mau menjelang subuh bukain pintu ternyata Abul ‘Ash yang di tunggu-tunggu selama 6 tahun datang langsung di Tanya kamu mau masuk islam ya? Berkata: tidak, saya datang karena saya kabur dan ane mau minta perlindungan ente

Berkata Sayyidah Zainab: selamat datang sepupuku selamat datang bapak nya anak-anak dan ane lindungi ente. Terdengar azan Subuh lalu Zainab di depan Masjid teriak-teriak. Rasul selesai sholat bertanya: hadirin , apakah kalian mendengar suara anak ku yaitu Zainab? Lalu Rasulullah menemui Zainab. Ada apa wahai Zainab? Berkata Zainab: wahai Rasulullah Saw, saya sudah memberikan perlindungan untuk Abul ‘Ash Ibnu Rabi’, dia sepupu ane, dia juga bapak nya anak-anak ane. Nabi bingung, Nabi mengumpulkan kaum Muslimin.

Wahai kaum Muslimin bagaimana, selama dia menjadi menantu ane dia tidak pernah membohongi ane, janji tidak pernah di ingkari, bagaimana kalau harta rampasan nya kita balikin dia juga kita bebasin. Oh tidak apa-apa wahai Rasulullah, kasih kembali hartanya kata kaum Muslimin lalu bebasin dia. Wahai Zainab tuh, ente lihat kaum Muslimin relain harta Abul’Ash kembali ke dia dan dia juga di bebasin. Ane sudah lindungi orang yang ente lindungi. Baik Ya Rasulullah terima kasih. Pas pulang di kejar sama Rasulullah Saw, Abul’Ash sudah balik nih kerumah Zainab lalu di kejar sama Rasulullah, wahai Zainab kesini dulu. Ente hormatin tamu ente nih, dia sepupu ente, dia bapak nya anak-anak ente tapi tidak boleh dia sentuh ente, tidak boleh dia deketin ente, itu tidak halal buat ente, baik wahai Rasulullah.

Zainab masuk nih dalam keadaan girang dan dia pikir pengen masuk Islam. Wahai Abul ‘Ash ente sudah dapat lagi harta ente , ente sudah di bebasin, sekarang ente mau masuk Islam atau tidak? Tinggal bareng sama kita dan perceraian kita membuat kita susah ayo masuk islam kumpul lagi , tidak mau. Lihat ujian nya Rasulullah Saw. Jadi mertua baik, tapi ini soal hidayah bukan soal mudah. Maka nya kita bersyukur lahir dari Rahim ibu kita sudah muslim. Kalau orang tidak dapat hidayah dan mantu sendiri Nabi pun tidak dapat hidayah. Tidak, ane tidak mau. Ambil harta nya lagi pulang ke mekkah. Nangis siti Zainab, sampai di Mekkah balikin harta-harta orang mekkah , wahai orang Mekkah kumpul semua, nih harta kalian, tidak ada sisa lagi semua sudah ane sampaikan detik ini ane ucapkan dua kalimat Syahadat.

Kembali ke Madinah menemui Rasulullah. Kemarin ane ke sini minta perlindungan , berhasil mendapatkan perlindungan dari mu setulus-tulus nya dan hari ini saya datang untuk masuk Islam. Gembira Nabi dan kaum Muslimin. Habis mengucapkan dua kalimat Syahadat dia dekatin Nabi dan berkata wahai Nabi, apakah ane boleh rujuk sama Zainab? Langsung Nabi gandeng tangannya kata Nabi ikut sama ane. Nabi tau Zainab tersiksa , Cinta nya luar biasa kepada sepupu nya ini yang bernama Abul ‘Ash

Pergi kerumah Zainab Nabi ketok pintu Zainab buka. Wahai Zainab dia mau rujuk sama ente mau nikahin ente lagi kira-kira ente mau terima lagi gak? Merah muka nya senyum lalu di nikahin lagi sama baginda Nabi kita Muhammad Saw. Setelah rujuk nikah baru satu tahun Siti Zainab meninggal dunia dalam usia 30 tahun. Maka itu Abul’ Ash seperti orang gila. Sampai sahabat lihat Nabi mengusap-ngusap terus sambil berkata sabar ya?sabar ya?kata Abul ‘Ash wahai Rasul, ane tidak bisa hidup tanpa Zainab

Setelah Siti Zainab di kubur persis satu tahun Abul ‘Ash Ibnu Rabi’ meninggal dunia. Itu yang di catat dalam sejarah. Kisah cinta terbaik yaitu kisah cinta Siti Zainab putri Baginda Nabi kita Muhammad Saw. Oleh karena itu di penghujung kajian kita ini mudah-mudahan dengan kita menyebut Nabi putrinya Rasulullah Saw yaitu Siti Zainab dan menyebut-nyebut nama Rasulullah Saw, Allah Swt jadikan ilmu kita malam ini menjadi ilmu yang bermanfaat, Allah Swt jadikan kekuatan Islam,Iman yang senantiasa kita bawa sampai akhir hayat kita meninggal dunia Husnul Khotimah Amin Allahumma Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.