السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Alhamdulillah malam ini kita dapat berjumpa di majelis yang sangat indah di Majelis Rasulullah di bawah naungan al marhum al maghfurlah guru kita bersama Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa semoga di limpahkan cahaya di dalam kuburnya amin ya Rabal’alamin
Hadirin hadirat malam ini kita kembali kepada kajian kita tentang hadits nurul iman yang di karang oleh Al Habib Umar dan sampailah hadits yang ke -30
عَنْ أَنَسٍ وَ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ الله صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ:(( اللَّهُمَّ إِنَّ العَيْشَ عَيْشُ الاَخِرَةِ، فَاغْفِرْ لِلأَنْصَارِ وَالمُهَاجِرَةِ، فَقَالُوْا: مُجِبِيْنَ لَهُ: نَحْنُ الَّذِيْنَ بَايَعُوْا مُحَمَّدًا عَلَى الجِهَادِ مَا بَقِيْنَا أَبَدًا)). رواه البخاري ومسلم
Artinya ; Dari Anas r.a , Rasulullah SAW Bersabda.
” Ya Allah sesungguhnya kehidupan (yang hakiki) adalah kehidupan akhirat, maka ampunilah kaum Muhajirin dan Anshar ” : Para sahabat menjawab ” kami adalah orang-orang yang telah membai’at Nabi Muhammad SAW atas jihad, dan kami masih tetap seperti itu selamanya” (H.R Bukhari & Muslim)
Hadits yang ke – 30 yang di riwayat kan oleh sayidina Annas bin malik R.a yang kita sering mendengar sejarah beliau lalu juga hadits ini di riwayatkan oleh imam Sahl bin Sa’ad asa’idi al Khadraji al Anshari r.a , imam Sa’ad bin Sahl ini adalah salah satu sahabat nya Rasulullah Saw dan ayahnya juga sahabat Jalil sayidina Rasulillah Saw, imam Sahal yang dalam arti bahasa arab Sahal adalah kemudahan , dahulu baginda Rasulullah Saw selalu kalau ada nama dari sahabatnya berlainan dari kebaikan biasanya di ganti seperti imam Sahl dahulunya bukan namanya Sahl akan tetapi ’’ Hasnan ‘’ Hasnan kalau dalam arti bahasa arab artinya kesukaran, sulit , kesedihan, Nabi Tidak mau kalau punya nama nama sahabatnya sedih oleh karena itu diganti namanya menjadi Sahlan yang artinya menjadi mudah demikian dari dalil ini di ikuti dari para ulama – ulama termasuk guru – guru kita , jikalau ada dari salah seorang muridnya yang punya nama namanya agak aneh kalau bahasa kita namanya tidak ada arti yang baik maka buru – buru di ganti karena mengikuti kebiasaan Rasulullah Saw sebagaimana imam Sahl yang tadinya namanya ‘’ Hasnan ‘’
Beliau orang madinah , dan beliau meriwayatkan hadits yang kita baca pada malam hari ini, beliau meriwayatkan hadits dari Rasulullah Saw beliau bersabda ; اللَّهُمَّ ya Allah
اللَّهُمَّ di dalam bahasa arab bisa di artikan dalam tiga arti
1 . tujuan do’a yang artinya ya Allah
2. dipakai dalam bahasa arab untuk arti seseuatu yang memungkinkan iya atau tidak seperti ‘’ azaidun qo imun ‘’ apakah zaidun bangun ? jawabanya ‘’ ALLAHUMA NA’AM ‘’ atau ‘’ ALLAHUMA TIDAK ‘’ yang artinya bisa memungkinkan iya atau memungkinkan tidak
3. bisa juga di artikan dalam bahasa arab anadrah sesuatu yang jarang contoh ; ‘’ apakah ada orang yang lewat kampung ini ? atau yang menginap di tempat ini maka jawabanya ‘’ ALLAHUMA beberapa orang ‘’ artinya jarang sekali yang menginap di tempat ini
Dan dalam hadits ini adalah bukan syiir , bukan sesuatu yang mungkin bukan sesuatu yang jarang akan tetapi murni do’a nabi yang berdo’a
اللَّهُمَّ إِنَّ العَيْشَ عَيْشُ الاَخِرَةِ
Ya Allah sesungguhnya tidak ada kehidupan di dunia ini kehidupan yang betul murni asli kata nabi nanti di kehidupan akhirat ini di dunia sementara negri yang abadi adalah negri akhirat
فَاغْفِرْ لِلأَنْصَارِ وَالمُهَاجِرَةِ maka ampuni ya Allah orang orang kaum Muhajirin dan kaum Ansor
، فَقَالُوْا: مُجِبِيْنَ لَهُ mereka setelah mendengar nabi membaca do’a ini maka mereka langsung menjawab
نَحْنُ الَّذِيْنَ بَايَعُوْا مُحَمَّدًا عَلَى الجِهَادِ sesungguhnya kami yang telah berbai’at setia mengikuti Rasulullah Saw tunduk patuh padanya atas jihad مَا بَقِيْنَا أَبَدًا maka kami tetap seperti ini selama lamanya tidak bergeming dan tidak berubah walupun nyawa yang memisahkan kami dengan Rasulullah Saw .
Saudara hadirin hadirat rahimakumullah kenapa ko nabi mendoakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar , karena kaum Muhajairin dan kaum Anshar ini adalah kaum yang istimewa mereka adalah orang – orang yang cinta tulus kepada Nabi maka Nabi pun cinta tulus kepada mereka sehingga dalam suatu riwayat kata nabi Saw ‘’ Cinta pada kaum Muhajirin itu tanda orang yang beriman , cinta pada kaum Anshar adalah tanda orang yang beriman ‘’ berarti benci kepada kaum Muhajirin benci kepada kaum Anshar kufur ‘’
Kaum Muhajirin itu adalah
المها جرون :هم الذين اسلموا قبل الفتح وهاجروا الى الرسول بالمدينة واستوطنوها وتركوا بلاهم وامهالهم و اهليهم رغبة فيما عند الله وابتغاء مرضاته ونصرة لهذاالدين.
Mereka adalah orang yang masuk Islam sebelum fath makkah walaupun mereka bukan orang makkah , kaum Muhajirin adalah orang yang pertama masuk Islam sebelum fath Makkah lalu mereka hijrah menyusul Rasul ke kota madinah , kaum Muhajirin itu kata ulama mereka adalah orang orang yang hijrah dari Makkah menuju kota Madinah menyusul Rasulullah Saw tinggal atau menetap di kota Madinah , mereka tinggalkan negri mereka, mereka tinggalkan rumah mereka, mereka tinggalkan keluarga mereka, mereka tinggalkan usaha mereka untuk dua tujuan kaum Muhajirin
1. Tujuan nya ingin mendapat pahala dari Allah Swt , mencari ridha Allah Swt
2. Tujuanya ingin membela agama Allah bersama Rasulullah Saw
Mereka meninggalkan harta mereka dan keluarga mereka dan semua apa yang ada di kota Makkah demi mendapatkan ridha Allah dan Rasulnya sehingga mereka di puji dalam al Qur’an
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ} [الحشر:8
Artinya : (Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar (Al-Hasyr. 8)
Kaum Muhajirin, yang puji bukan nabi lagi, yang puji bukan malaikat lagi, yang puji bukan manusia lagi, yang puji Allah Swt
Dan kaum anshar juga tidak kalah keistimewaanya
الانصار:هم اهل المدينة النبوية الذين استقبلوا الرسول و المهاجرين واووهم في المدينة وقاسموا اموالهم ولم يبخلوا عليهم بشئ ويجاهدون با اموالهم و انفسهم
‘’ mereka adalah orang orang yang menyambut kedatangan rasulullah dan kaum muhajirin juga di sambut oleh orang orang madinah dan kaum muhajirin di kasih rumah di kota madinah , orang anshar mereka bagi harta mereka menjadi dua sedikitpun tidak ada sifat pelit , sifat kikir di hati mereka tidak ada , orang anshar membela Allah dengan hartanya dengan jiwa raganya
Sehingga di puji oleh Allah Swt dalam al qur’an banyak sekali untuk kaum muhajirin dan kaum anshar
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (9)
Dan orang-orang (Ansar) yang mendiami negeri (Madinah) serta beriman sebelum mereka, mengasihi orang-orang yang berhijrah ke negeri mereka, dan tidak ada pula dalam hati mereka perasaan berhajatkan apa yang telah diberi kepada orang-orang yang berhijrah itu; dan mereka juga mengutamakan orang-orang yang berhijrah itu lebih daripada diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan kekurangan dan amat berhajat
Saking mulianya kaum Muhajirin dan Anshar sehingga mereka di puji oleh Allah semoga kita termasuk dari golongan mereka aminn mereka mencintai dan di cintai oleh rasulullah makanya di dalam hadit ini di do’akan kenapa di do’akan karena mereka mengorbankan jiwa dan raganya dalam kondisi apapun dalam keadaan bagaimanapun ini hadits turun ketika perang khondak ketika Rasul berperang melawan orang – orang kafir bersama sahabat itu di perang khondak keluar hadits ini ketika nabi menggali parit atau khondak
Nabi menggali parit atau khondak panjangnya 3000 meter kurang lebih, 3 kilo di gali oleh Rasul dan para sahabat lebarnya 7 sampai 10 meter dalamnya 3 sampai 5 meter dan menggali khondak itu selama 6 hari rasul ketika sampai ketempat tersebut dan rasul membantu mereka sambil menyaksikan dan kata nabi massya allah mereka itu orang orang yang istimewa
خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْخَنْدَقِ فَإِذَا الْمُهَاجِرُونَ وَالْأَنْصَارُ يَحْفِرُونَ فِي غَدَاةٍ بَارِدَةٍ فَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ عَبِيدٌ يَعْمَلُونَ ذَلِكَ لَهُمْ فَلَمَّا رَأَى مَا بِهِمْ مِنْ النَّصَبِ وَالْجُوعِ قَالَ اللَّهُمَّ إِنَّ الْعَيْشَ عَيْشُ الْآخِرَهْ فَاغْفِرْ لِلْأَنْصَارِ وَالْمُهَاجِرَهْ فَقَالُوا مُجِيبِينَ لَهُ نَحْنُ الَّذِينَ بَايَعُوا مُحَمَّدَا عَلَى الْجِهَادِ مَا بَقِينَا أَبَدَا (BUKHARI – 3790) : Telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Muhammad telah menceritakan kepada kami Mu’awiyah bin ‘Amru telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq dari Humaid aku mendengar Anas radliallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah keluar menuju khandaq (parit), sementara kaum Muhajirin dan Anshar tengah menggali parit dipagi hari yang sangat dingin, sementara mereka tidak memiliki budak-budak yang membantu mereka bekerja, ketika beliau melihat mereka kepayahan dan kelaparan, beliau bersabda: “Ya Allah, sesungguhnya kehidupan (yang hakiki) adalah kehidupan akhirat, maka ampunilah kaum Anshar dan Muhajirin.” Mendengar itu, para sahabat menjawab, “Kami adalah orang-orang yang telah berba’iat kepada Muhammad atas Jihad, dan kami masih tetap seperti itu selama-lamanya
Itu sahabat nabi adalah orang – orang istimewa bukan nabi yang mau tidak ada orang yang dekat dengan Rasul terkecuali Allah sendiri yang memilihnya Allah melihat di sanubari para hamba lalu Allah melihat hati nabi Muhammad adalah hati yang paling suci hati yang paling jernih maka di piling sebagai nabi dan utusan Allah Swt , lalu Allah cari lagi siapa orang yang punya hati yang bagus , hati yang jernih , hati yang bersih ternyata di lihat dari orang orang yang tertentu di pilih menjadi sahabat Rasul yang rela berkorban rela mengorbankan nyawanya demi untuk Allah dan Rasulnya makanya syekh Abdul qodir al jailani r.a adalah orang yang hebat beliau orang ahli ibadah orang alim syekh abdul qodir al jailani di dalam riwayat ketika di Tanya wahai syekh abdul qodir anda ini orang yang istimewa anda ini orang yang hebat lebih mulia mana anda dengan sahabat sahabat Rasulullah Saw lalu beliau kaget lalu beliau menjawab pertanyaanya ‘’ debu sandal sahabat nabi yang paling terakhir meninggalnya debu sandal tanah yang ada di bawah sandalnya lebih mulia debunya dari pada aku abdul qodir al jailani
Mereka para sahabat nabi mulia dan nyawa mereka murah untuk membela Rasulullah Saw
Kaum muhajirin dan anshar kalau ada anak panah terbang mereka berebut berlomba lomba loncat jangan sampai anak panah itu mengenai Rasulullah Saw mereka tadahi dengan wajah mereka dengan badan mereka kalau menancap pada tubuh mereka dan mereka yakin tidak menancap pada diri nabi mereka bergembira
, dan kata nabi tidak ada kehidupan melainkan di akherat kelak yaitu kehidupan yang abadi
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن صحيح
Jadilah kita hidup di dunia seperti turis yang berpindah dari satu kota ke kota lainya atau seperti kita berteduh di bawah pohon ketika panas matahari begitu dekat dan panas tiba tiba kita berteduh di bawahnya setelah hilang panasnya lalu kita pergi lagi
Bukan berarti kita hidup di dunia , tidur, dzikir , shalat , mengaji , dan kita tidak bekerja itu juga salah . Kata Allah Swt وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ jangan lupa juga bagian kamu untuk dunia , kerja ‘’
Nabipun kerja , sahabatpun bekerja jangan lupa di dunia ini juga ada nafkah yang wajib kita berikan , ada kewajiban ketika seseorang punya usaha punya uang bisa bersedekah
اليد العليا خير من اليد السفل
‘’ tangan di atas lebih bagus daripada tangan di bawah ‘’ bukan berarti dengan kita inget akhirat melaksanakan zuhud kita berhenti kerja maka hal ini adalah hal yang salah
Ambil bagianmu kata Allah dari dunia
‘’ kata nabi ;’’ sebaik baik uang sebaik baik harta yang di berikan kepada kita adalah yang di pakai untuk silaturahmi kepada kerabat yang membutuhkan dan sedekah ke mana mana ‘’
Jadi agama islam tidak melarang kita menjadi orang kaya yang salah adalah bekerja untuk dunia akan tetapi lupa dengan akhirat , pagi, siang ,sore, malem hanya mencari uang
Maka kata imam haddad ‘’ sampai kapan engkau mencari uang terus sementara kematian sebentar lagi akan menimpamu ‘’
إِنَّ للهِ عِبَاداً فُطَنَا – طَلَّقُوا الدُّنْيَا وخَافُوا الفِتَنَا نَظَروا فيهَا فَلَمَّا عَلِمُوا – أَنَّهَا لَيْسَتْ لِحَيٍّ وَطَنَا جَعَلُوها لُجَّةً واتَّخَذُوا – صَالِحَ الأَعمالِ فيها سُفُنا
Sesungguhnya Allah, memiliki hamba-hamba yang cerdas mereka meninggalkan dunia karena takut terhadap fitnahnya Mereka melihat dan memperhatikan dunia, maka tatkala mereka mengetahui bahwa dunia bukanlah tempat tinggal (Hakiki) bagi yang hidup Maka mereka menjadikannya sebagai samudera sedang amal shalih sebagai bahteranya.
Kalau orang yang cinta akhirat kematian yang akan menjemputnya pun dia akan bahagia sebagaimana sayidatuna fatimatuzahra ‘’ ketika di bisiki oleh Rasulullah Saw dia menangis di bisikin yang ke dua senyum setelah rasul meninggal dunia di Tanya oleh sayidatuna Aisyah wahai fatimah engkau di bisiki oleh nabi lalu kamu menangis yang ke dua kamu senyum kenapa kata sayidatuna Fatimah ayah membisiki saya yang pertama kali kata ayah saya besok dia akan meninggal dunia maka saya menangis lalu di bisiki yang kedua oleh ayahku beliau membisiki ku sambil berkata wahai Fatimah kamu jangan sedih , kamu adalah orang yang pertama menyusul aku meninggal dunia ‘’ kemudian sayidah fatimah tersenyum dan bahagia ;’’ berarti sebentar lagi akan meninggal dunia dan kenapa menagis kenapa senyum sedih karena akan di tinggal ayahnya , tersenyum karena akan menyusul ayahnya dan kumpul bersama ayahnya bersama Rasulullah Saw di negri yang abadi
Wasalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh
Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah
Senin, 6 Juli 2015
Masjid Raya Almunawar Pancoran
~ Habib Alwi Al Habsy ~