لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي اَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِ
وَمِنْهَا: الإصْرَارُ عَلَى مَعْصِيَةِ الله. وَالْبُخْلُ بِمَا أوْجَبَ الله تَعَالَى. وَسُوءُ الظَّنِّ بالله وَبِخَلْقِ الله. وَالتَّصْغِيْرُ لِمَا عَظَمَ الله مِنْ طَاعَةٍ أوْ مَعْصِيَةٍ أوْ قُرْآنٍ أوْ عِلْم أوْ جَنَّةٍ أوْ نَارٍ. وكلُّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعَاصِي الْخَبَائِثِ الْمُهْلِكَاتِ؛ بَلْ بَعْضُ ذَلِكَ مِمَّا يُدْخِلُ في الْكُفْرِ، وَالْعِيَاذُ بالله تَعَالَى مِنْ ذَلِكَ!
Hadirin – hadirat Rahimakumullah, Alhamdulillah telah beberapa minggu kita membahas dari penyakit – penyakit hati yang hal ini adalah sumber dari segala macam bencana , musibah yang Allah Swt berikan begitu juga ujian yang Allah Swt turunkan kalau kita buka hati kita , buka pemikiran kita lebih dalam lagi dalam diri kita penyebabnya mungkin diri kita sendiri, kalau kita sadari bahwa segala macam ujian datangnya dari Allah Swt paling utama sebabnya adalah diri kita sendiri, kalau kita ingin kembali kepada Allah Swt jalan nya di bentang luas oleh Allah Swt, kalau kita ingin ingat lagi kepada Allah Swt jalan nya sangat luas di sisi Allah Swt karena Allah memberikan ujian untuk kita kembali, Allah memberikan musibah kepada kita untuk kita sadar
‘’ وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ’’
“Kami akan rasakan mereka siksa Ku yang rendah yang kecil , yang ringan sebelum datang siksa Ku yang maha besar agar mereka kembali‘’
Mudah mudahan kita sadari diri kita, kita ketuk hati kita , kita ingatkan bathiniyah kita untuk kembali kepada Allah Swt. Di dalam pembahasan yang lalu daripada ‘’ umahatudzunub’’ induk –induk dari segala macam – macam penyakit hati yang sudah kita bahas dan dasar dari itu semua adalah ‘’ hubudunya ‘’ ( cinta kepada dunia ) maka penawarnya atau obatnya adalah ‘’ hubbullahi wa rasulih ‘’ ( cinta kepada Allah dan Rasulnya ), mudah –mudahan Allah berikan kita kekuatan iman dapat mencintai Allah dan Rasulnya . وَمِنْهَا: الإصْرَارُ عَلَى مَعْصِيَةِ الله dari penyakit – penyakit hati terus menerusnya di dalam maksiat kepada Allah Swt. Ini penyakit sangat berat karena di mulainya dari yang kecil yang di anggapnya ringan yang di anggapnya boleh terus meningkat kepada yang di makruhkan, terus naik kepada hal – hal yang di haramkan mulainya dari hal yang di bolehkan yang di bisikan oleh syaiton pada hawa nafsu kita dan di ikuti oleh hawa nafsu kita kemudian naik lagi kepada hal – hal yang subhat , mungkin tadi makan – makanan yang boleh yang halal akan tetapi lama – kelamaan makin enak – makin enak berlebihan daripada yang halal jatuh pada perkara – perkara yang subhat dari hal – hal yang subhat dan jatuh pada perkara yang haram terus meningkat dari yang kecil – kecil karena terus meningkat kepada hal – hal yang besar, na’udzubillah min ghadza billah.
Di katakan oleh Rasulullah Saw ( مَا أَصَرَّ مَنْ اسْتَغْفَرَ وَإِنْ عَادَ فِي الْيَوْمَِ سَبْعِينَ مَرَّةً) tidaklah orang itu di katakan terus menerus dalam kemaksiatan kalau dia terus beristighfar kepada Allah meminta ampun dengan hatinya walaupun dia kembali kepada maksiat tersebut di dalam satu hari 70 kali ‘’ tapi hatinya merintih, hatinya menyesali , lidahnya mengucapkan istigfar kepada Allah Swt dan hati – hati perbuatan maksiat tidak boleh di anggap kecil لا صغيرة مع الإصرار, ولا كبيرة مع الاستغفار ‘’ tidak di katakan kecil dosa itu kalau terus menerus dan tidak di kategorikan besar kalau selalu di iringi istigfar kepada Allah Swt ‘’ . Jadi obat daripada penyakit israr ini adalah kembali kepada Allah Swt , bertaubat kepada Allah Swt , dan tentu dasar dari penyakit yang terus menerus ini di katakan oleh Al Imam Al Ghazali sebabnya adalah dua perkara ‘’ Al ghaflatu wa Sahwah ‘’ kelalaian dan sahwat , orang kalau sudah lalai tidak mau tahu itu gampang di ajak oleh syaitan kepada hal – hal yang di murkai oleh Allah Swt , apa lagi seseorang berteman dengan syaiton bagaimana berteman dengan syaiton , mereka lupa tempat dzikir , lupa untuk mengingat Allah Swt , begitu juga kami jadikan nabi , musuh – musuh mereka syaitan – syaitan dari kalangan jin dan manusia ‘’ berkata Imam Malik bin Dinar ‘’ aku lebih takut dengan syaitan jin daripada syaitan manusia , kalau syaitan jin aku minta pertolongan dari Allah Swt minta perlindungan aku berdzikir, dia kabur akan tetapi kalau syaitan manusia aku bacakan bacaan yang panjang dzikir yang panjang malah dia meledek ‘’ jadi kalau seseorang dekat dengan syaitan manusia maka terus menerus mengerjakan maksiat
وَاللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا
‘’ “Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” ﴿النساء:٢٧﴾ anisa ayat 27
Penyakit paling berbahaya kalau masih berteman dengan orang yang tidak beres sulit untuk kembali, karena di ibaratkan dalam hati kita ini ibarat rumah atau tempat pandangan Allah Swt . Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail di perintahkan oleh Allah Swt untuk mensucikan rumahnya Allah Swt karena para malaikat selalu berkeliling , berthawaf di rumah Allah Swt yaitu hati yang suci karena malaikat Allah suci , bersih menginginkan tempat yang di kelilingi oleh Allah Swt pun suci dan bersih.
Nabi Ibrahim di tafsirkan sebagai ‘’ aklul insan’’ akal insan dan Nabi Ismail di ibaratkan dengan ilmu yang di berikan oleh Allah Swt akal dan ilmu yang di berikan oleh Allah Swt harus di kombinasikan untuk mensucikan hatinya agar Allah Swt tetap mengelilingi tempat tersebut ketika malaikat Allah tidak ada yang keliling maka yang masuk adalah hawa nafsu , yang keliling syaitan kalau sudah di kuasai oleh syaitan maka di lupakan dzikir dengan Allah Swt , banyak orang – orang yang sudah banyak terjerumus jauh dalam dosa – dosa besar sebagaimana di dalam surat al Waqi’ah di sebutkan kalau seseorang sudah sering dengan ‘’ hinsil ‘adzim ‘’ الْحِنْثِ الْعَظِيمِ dosa – dosa besar maka mereka akan berkata
‘’ وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
‘’ Mereka mengatakan apakah kalau kita mati bukankah kita hanya menjadi debu tidak bakal di bangkitkan lagi’’ lupa dengan hari pembangkitan , lupa dengan adzab kubur di lupakan oleh Allah Swt bahkan dirinya
‘’ Mereka melupakan Allah Swt , maka Allah lupakan dirinya ‘’ na’udzubillah kalau Allah lupakan seseorang dengan dirinya sendiri semoga Allah memberikan kesadaran karena jalanya taubat .
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya[7], dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.
. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal. ‘’ Ayat ini saja membuat jatuh cinta kepada Allah Swt , kalau seseorang ingat dengan ayat Allah Swt bagaimana dia tidak tambah cinta dengan Allah Swt , satu ayat ini saja membuat kita menggebu gebu mendekat dengan Allah Swt , merintih kita ke jalan Allah Swt agar Allah angkat diri kita menuju Allah Swt karena janjinya sangat indah , sudah kita yang kotor yang menghinakan diri kita jatuh pada jurang ke kejian , ke dhaliman, Allah panggil kita menghadap Nya, Allah sayangi kita, Allah lembutin kita, Allah ganti dosa kita dengan kebaikan dari Allah Swt , Allah tempatkan kita di tempat yang paling mulia di sisi Nya
‘’ Tidak ada seseorang yang memuliakan dirinya melebihi dari ta’at kepada Allah Swt dan tidak ada seseorang yang menghinakan dirinya melebihi dari bermaksiat kepada Allah Swt ‘’ jika kita ingat, sadar ‘’dan Allah memberikan taubat kepada orang – orang yang ingin taubat ‘’ semampunya kita untuk taubat, kalau Allah belum membuka taubat dari dirinya, sulit kita merasakan nikmatnya taubat , hakikatnya taubat adalah ketika Allah telah membukakan pintu taubat kepada seorang hambanya , semua di dekatkan oleh Allah Swt, di beri oleh Allah Swt, di deketin oleh Allah Swt , diganti semua dosanya dengan kebaikan – kebaikan dari Allah Swt, di tempatkan dari syurga Nya Allah Swt kekal abadi kemudian Allah Swt puji hambanya yang bertaubat, dahulunya maksiat , dahulunya jauh dari Allah Swt , dulunya membangkang Allah akan tetapi ketika Allah menghendaki dia untuk balik , untuk kembali untuk bertaubat maka Allah ganti semuanya, Allah yang mengayomi dirinya semuanya, merekalah yang Allah balas dengan ampunan dari sisinya dari Allah Swt tuhan mereka, syurga yang mengalir sungai – sungai di dalamnya dan kekal abadi di dalamnya maka itulah sebaik – baik balasan orang yang beramal , semoga Allah buka kita amiinn.
Dasarnya dari israr , dari ghaflah maka harus kita lawan hal tersebut dengan ilmu , kemudian sahwat harus kita lawan dia dengan sabar , sabar dari ujian , sabar dari bencana, maka bulan muharam, bulan hijrahnya kita. ‘’ orang yang hijrah adalah orang yang meninggal kan apa – apa yang di larang oleh Allah Swt ‘’ berkata Al Imam Abdullah Atusturi ‘’ taubat adalah mengganti gerak gerik kita yang buruk dengan gerak –gerik kita yang baik dan tidak akan sempurna hal itu terkecuali dengan menyendiri kepada Allah , memperbanyak bertafakur kepada Allah , dan mencari makanan yang halal ‘’
Kenapa penyakit hati paling sulit kita meninggalkanya kata imam ghazali karena 3 sebab
1. Karena yang sakit tidak sadar kalau dirinya sakit
Bagaimana seseorang mau sembuh kalau tidak tau penyakitnya , ilmu semuanya adalah obat akan tetapi ilmu pun harus sesuai dengan kadar penyakitnya kalau penyakitnya di mata maka kasih obat tentang mata agar dia sadar dengan penyakitnya dan sesuai dengan amalan yang di dapatin dan di pakai di amalkan ilmunya untuk matanya dan di obatin matanya maka keluar penyakitnya dan juga dari anggota tubuh yang lain akan tetapi kalau seseorang tidak sadar dirinya sakit maka hal ini yang merepotkan
2. Kata imam Ghazali akibat dari penyakit itu tidak terlihat maka banyak orang yang tidak sadar – sadar merasa tidak memiliki penyakit hati
3. Banyak dokter – dokter sepealis penyakit hati sudah hilang, kenapa kalau dulu ulamanya jauh dari penyakit cinta dengan dunia kalau ada ulama jaman sekarang mau mengobatin akan tetapi ulamanya punya penyakit hati juga bagaimana mau mengobati makanya sulit untuk di sembuhkan , semoga majelis ini yang yang mengingat Allah dan Rasul Nya semoga Allah lunturkan penyakit hati kita Allah sembuhkan segala penyakit – penyakit kita di berikan ampunan untuk kita yang besar dari Allah Swt aminnn ya rabal’alamin
wasalamu’alikum warahmatulahi wabarakatuh
Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah SAW
Senin 19 Oktober 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran
~ Habib Ja’far bin Muhammad Bagir ~