Kenapa Penyakit Hati Paling Sulit Disembuhkan?

لسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،

وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،

وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،

وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،

اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ

سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي اَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِ

وَمِنْهَا: الإصْرَارُ عَلَى مَعْصِيَةِ الله. وَالْبُخْلُ بِمَا أوْجَبَ الله تَعَالَى. وَسُوءُ الظَّنِّ بالله وَبِخَلْقِ الله. وَالتَّصْغِيْرُ لِمَا عَظَمَ الله مِنْ طَاعَةٍ أوْ مَعْصِيَةٍ أوْ قُرْآنٍ أوْ عِلْم أوْ جَنَّةٍ أوْ نَارٍ. وكلُّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعَاصِي الْخَبَائِثِ الْمُهْلِكَاتِ؛ بَلْ بَعْضُ ذَلِكَ مِمَّا يُدْخِلُ في الْكُفْرِ، وَالْعِيَاذُ بالله تَعَالَى مِنْ ذَلِكَ!

Hadirin – hadirat  Rahimakumullah,   Alhamdulillah   telah   beberapa  minggu   kita membahas  dari penyakit  – penyakit   hati   yang  hal ini  adalah sumber dari segala  macam bencana   , musibah  yang Allah Swt  berikan   begitu  juga  ujian  yang Allah Swt  turunkan   kalau  kita  buka   hati   kita  , buka  pemikiran kita  lebih  dalam    lagi dalam  diri kita  penyebabnya  mungkin diri kita sendiri,  kalau kita sadari  bahwa  segala  macam  ujian datangnya  dari Allah Swt  paling  utama sebabnya adalah diri kita sendiri,  kalau kita  ingin kembali kepada Allah Swt  jalan nya  di bentang   luas  oleh Allah Swt,  kalau  kita  ingin  ingat  lagi kepada Allah Swt  jalan nya sangat  luas di sisi  Allah Swt  karena Allah memberikan  ujian  untuk  kita  kembali,  Allah  memberikan  musibah   kepada  kita  untuk kita sadar  

  ‘’ وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ’’   

“Kami akan  rasakan  mereka  siksa Ku  yang rendah  yang  kecil  , yang  ringan  sebelum datang siksa Ku yang maha   besar  agar  mereka  kembali‘’

Mudah mudahan  kita sadari diri kita,  kita  ketuk  hati kita   , kita  ingatkan   bathiniyah  kita  untuk  kembali kepada Allah Swt.   Di dalam pembahasan   yang  lalu  daripada  ‘’ umahatudzunub’’   induk –induk dari segala  macam – macam   penyakit  hati   yang sudah  kita  bahas   dan dasar dari  itu semua adalah ‘’ hubudunya ‘’   ( cinta  kepada dunia )  maka  penawarnya atau  obatnya adalah ‘’ hubbullahi wa rasulih ‘’  ( cinta  kepada Allah dan Rasulnya ),  mudah –mudahan Allah berikan  kita  kekuatan iman  dapat mencintai Allah dan  Rasulnya  . وَمِنْهَا: الإصْرَارُ عَلَى مَعْصِيَةِ الله dari  penyakit – penyakit  hati  terus  menerusnya di dalam maksiat  kepada Allah Swt.  Ini penyakit sangat  berat  karena di mulainya dari  yang kecil  yang di anggapnya ringan   yang di anggapnya boleh  terus meningkat  kepada  yang di makruhkan,  terus naik kepada   hal – hal yang di haramkan  mulainya dari  hal yang di bolehkan   yang di bisikan oleh syaiton  pada  hawa nafsu kita dan di ikuti oleh  hawa  nafsu  kita  kemudian  naik lagi kepada  hal – hal  yang subhat   , mungkin  tadi makan   – makanan   yang  boleh  yang halal  akan  tetapi lama  – kelamaan  makin  enak – makin enak   berlebihan  daripada  yang halal    jatuh  pada  perkara – perkara  yang subhat   dari  hal – hal yang subhat dan jatuh  pada  perkara   yang haram  terus meningkat  dari yang kecil – kecil  karena terus meningkat   kepada  hal  – hal yang besar,  na’udzubillah min ghadza billah.

Di katakan oleh  Rasulullah Saw ( مَا أَصَرَّ مَنْ اسْتَغْفَرَ وَإِنْ عَادَ فِي الْيَوْمَِ سَبْعِينَ مَرَّةً) tidaklah orang itu di katakan  terus  menerus dalam kemaksiatan  kalau dia  terus  beristighfar  kepada Allah  meminta ampun  dengan hatinya  walaupun dia kembali kepada  maksiat tersebut  di dalam satu hari 70  kali ‘’   tapi  hatinya  merintih,  hatinya menyesali   , lidahnya mengucapkan istigfar  kepada Allah Swt  dan hati – hati perbuatan maksiat   tidak boleh di anggap kecil لا صغيرة مع الإصرار, ولا كبيرة مع الاستغفار ‘’  tidak di katakan  kecil dosa  itu  kalau  terus menerus dan tidak di kategorikan  besar   kalau selalu di iringi istigfar  kepada Allah Swt ‘’    .  Jadi   obat daripada  penyakit israr ini adalah  kembali kepada Allah Swt   , bertaubat kepada Allah Swt  , dan tentu dasar  dari penyakit  yang terus menerus ini   di katakan oleh Al Imam Al Ghazali   sebabnya adalah dua  perkara ‘’ Al ghaflatu wa Sahwah ‘’  kelalaian  dan sahwat    , orang  kalau sudah lalai  tidak  mau tahu   itu  gampang  di ajak oleh syaitan kepada  hal – hal   yang di  murkai oleh Allah Swt ,  apa lagi seseorang berteman  dengan syaiton  bagaimana   berteman dengan syaiton , mereka lupa  tempat dzikir , lupa  untuk mengingat Allah Swt , begitu juga kami  jadikan nabi ,  musuh –  musuh mereka syaitan – syaitan dari kalangan jin dan manusia ‘’    berkata  Imam Malik bin Dinar ‘’  aku lebih takut  dengan syaitan  jin daripada syaitan manusia , kalau syaitan jin  aku minta  pertolongan dari Allah Swt  minta perlindungan  aku berdzikir,  dia kabur  akan  tetapi kalau syaitan manusia   aku  bacakan  bacaan  yang  panjang dzikir yang panjang  malah dia meledek ‘’ jadi kalau seseorang dekat dengan syaitan manusia   maka  terus menerus  mengerjakan maksiat

وَاللَّهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا

‘’ “Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).”  ﴿النساء:٢٧﴾  anisa ayat 27

Penyakit paling berbahaya  kalau masih berteman dengan  orang yang tidak  beres sulit  untuk kembali, karena di ibaratkan  dalam hati kita  ini   ibarat  rumah  atau tempat pandangan Allah Swt . Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail di perintahkan oleh Allah Swt   untuk  mensucikan   rumahnya Allah Swt    karena  para  malaikat  selalu   berkeliling  , berthawaf  di rumah Allah Swt  yaitu  hati   yang  suci  karena  malaikat Allah suci , bersih menginginkan  tempat yang di kelilingi oleh Allah Swt  pun suci dan bersih.

Nabi Ibrahim di tafsirkan sebagai ‘’ aklul  insan’’   akal insan dan  Nabi Ismail   di ibaratkan dengan  ilmu yang  di berikan  oleh Allah Swt   akal dan  ilmu yang di berikan  oleh Allah Swt   harus di kombinasikan untuk mensucikan hatinya   agar Allah Swt  tetap mengelilingi tempat  tersebut   ketika  malaikat Allah   tidak ada  yang keliling   maka  yang masuk adalah  hawa nafsu ,  yang keliling  syaitan  kalau  sudah di kuasai oleh syaitan   maka di lupakan   dzikir dengan Allah Swt ,  banyak  orang   – orang yang  sudah banyak   terjerumus  jauh   dalam dosa – dosa  besar  sebagaimana di dalam surat al Waqi’ah   di  sebutkan  kalau seseorang sudah  sering dengan ‘’ hinsil ‘adzim ‘’ الْحِنْثِ الْعَظِيمِ  dosa – dosa  besar maka  mereka akan  berkata

‘’ وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ

‘’ Mereka mengatakan   apakah  kalau  kita  mati  bukankah kita  hanya  menjadi debu   tidak  bakal di  bangkitkan lagi’’ lupa dengan hari pembangkitan , lupa dengan adzab kubur   di lupakan  oleh Allah Swt  bahkan dirinya

‘’ Mereka melupakan Allah Swt , maka Allah  lupakan  dirinya ‘’    na’udzubillah kalau  Allah  lupakan seseorang dengan  dirinya sendiri    semoga Allah memberikan kesadaran   karena   jalanya  taubat  .

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya[7], dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.

  . Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal. ‘’ Ayat ini saja  membuat  jatuh  cinta  kepada Allah Swt ,  kalau seseorang  ingat  dengan ayat  Allah Swt  bagaimana  dia  tidak  tambah  cinta dengan Allah Swt , satu  ayat ini  saja  membuat  kita menggebu gebu mendekat dengan Allah Swt , merintih  kita   ke jalan Allah Swt   agar Allah  angkat  diri  kita   menuju Allah Swt  karena  janjinya sangat  indah   , sudah  kita  yang  kotor   yang menghinakan  diri kita   jatuh  pada  jurang  ke kejian  , ke dhaliman,  Allah   panggil  kita menghadap Nya, Allah sayangi  kita,  Allah lembutin kita,  Allah ganti  dosa   kita dengan  kebaikan dari Allah Swt , Allah  tempatkan  kita di tempat  yang  paling  mulia di sisi Nya

‘’  Tidak ada seseorang yang memuliakan dirinya  melebihi dari ta’at  kepada Allah Swt  dan tidak  ada seseorang yang menghinakan dirinya  melebihi dari  bermaksiat  kepada Allah Swt ‘’  jika  kita  ingat, sadar   ‘’dan  Allah memberikan  taubat  kepada  orang – orang  yang  ingin  taubat ‘’    semampunya kita  untuk  taubat,   kalau Allah  belum membuka taubat dari dirinya,   sulit  kita merasakan nikmatnya   taubat   ,  hakikatnya  taubat adalah  ketika Allah  telah membukakan   pintu  taubat kepada  seorang hambanya   , semua di dekatkan   oleh Allah Swt,  di beri oleh Allah Swt, di deketin oleh Allah Swt ,  diganti semua dosanya dengan  kebaikan – kebaikan dari Allah Swt,    di tempatkan dari syurga Nya Allah Swt   kekal abadi kemudian Allah Swt  puji   hambanya  yang bertaubat,   dahulunya maksiat  , dahulunya  jauh dari Allah Swt ,  dulunya membangkang Allah  akan tetapi ketika Allah menghendaki   dia  untuk balik  , untuk kembali   untuk  bertaubat  maka Allah  ganti semuanya,  Allah yang  mengayomi dirinya semuanya,   merekalah yang Allah  balas  dengan ampunan  dari sisinya   dari Allah Swt   tuhan mereka,   syurga  yang mengalir sungai – sungai di dalamnya  dan kekal abadi di dalamnya  maka  itulah sebaik – baik   balasan  orang yang  beramal , semoga Allah  buka  kita amiinn.

Dasarnya dari  israr , dari ghaflah maka  harus  kita  lawan hal tersebut dengan   ilmu , kemudian  sahwat   harus  kita  lawan dia dengan sabar   , sabar dari ujian , sabar dari bencana,    maka  bulan  muharam,  bulan  hijrahnya  kita.  ‘’ orang yang hijrah adalah orang yang meninggal kan  apa  – apa    yang di larang  oleh Allah Swt ‘’   berkata Al Imam Abdullah Atusturi ‘’  taubat adalah  mengganti  gerak  gerik kita  yang buruk dengan   gerak –gerik  kita  yang baik   dan tidak  akan sempurna hal itu  terkecuali  dengan  menyendiri kepada Allah , memperbanyak  bertafakur  kepada Allah , dan mencari makanan  yang halal ‘’  

Kenapa  penyakit  hati paling sulit  kita meninggalkanya  kata  imam ghazali karena  3 sebab 

1.       Karena   yang sakit  tidak sadar  kalau dirinya sakit

Bagaimana seseorang mau sembuh kalau  tidak  tau  penyakitnya , ilmu semuanya adalah  obat   akan  tetapi ilmu pun  harus  sesuai dengan  kadar  penyakitnya  kalau penyakitnya di mata maka kasih  obat  tentang  mata  agar dia sadar dengan  penyakitnya  dan sesuai dengan amalan  yang  di dapatin dan di pakai  di amalkan ilmunya untuk  matanya dan di obatin matanya  maka keluar  penyakitnya dan juga dari anggota  tubuh yang  lain  akan  tetapi kalau seseorang tidak sadar dirinya sakit maka  hal ini  yang merepotkan

2.       Kata  imam Ghazali akibat  dari penyakit itu  tidak  terlihat  maka  banyak  orang yang tidak sadar – sadar merasa  tidak memiliki penyakit  hati

3.        Banyak dokter – dokter sepealis  penyakit hati sudah hilang,  kenapa kalau dulu ulamanya jauh dari penyakit  cinta  dengan dunia   kalau ada  ulama  jaman sekarang mau mengobatin akan   tetapi  ulamanya  punya penyakit  hati juga  bagaimana  mau mengobati  makanya sulit  untuk  di sembuhkan , semoga majelis  ini  yang   yang mengingat Allah dan Rasul Nya semoga Allah  lunturkan penyakit  hati kita  Allah sembuhkan segala  penyakit – penyakit  kita  di  berikan  ampunan untuk kita  yang besar dari Allah Swt aminnn  ya rabal’alamin

wasalamu’alikum warahmatulahi wabarakatuh

Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah SAW

Senin 19 Oktober 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran

~ Habib Ja’far bin Muhammad Bagir ~