JALSATUL ISTANAIN MAJELIS RASULULLLAH SAW
SENIN, 07 MARET 2016
HABIB MUHAMMAD BAGHIR BIN YAHYA
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alhamdulillah, alladzhi jazama sholihat………..
Guru-guru kita wa bil khusus AlHabib Muchsin Bin Idrus AlHamid, AlHabib Hud Bin Muhammad AlBaghir Alathos, Alhabib Muhammad Alaydrus, Alhabib Ja’far bin Muhammad Albaghir Alathos, Alhabib Alwi Bin Abdurahman AlHabsyi Habib Ramzi Bin Fuad AlMusawa, dan Para Habaib yang lainnya, para ulama, para asyatidzah, para kiyai, para sepuh, para tokoh masyarakat, para jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT, mudah-mudahan khususnya guru kita, dan kita semua diberikan panjang umur sehat afiyat, Allah SWT mengabulkan setiap do’a kita, setiap hajat kita, urusan kita dipermudah dunya akhirat (aamiinnn yaa Allah yaa Rabbal’alamiinn).
Telah kita dengarkan nasehat demi nasehat, dari guru kita Alhabib Ja’far, dari guru kita Alhabib Alwi, yang insyaAllah menghidupkan hati kita, menghidupkan sanubari kita, memberikan semangat untuk kita bisa berada dijalan Allah terus berupaya, terus berjalan, dijalan yang penuh keindahan dan dijalan yang penuh kebaikan. (aamiinnn)
Sebagaimana beberapa minggu lalu kita sudah membahas untuk kita memilih akhirat, memilih Allah SWT dibandingkan kita memilih dunia, kemudian setelah itu memasang niat dan menjalaninya dengan mengikuti sunnah Nabi kita Muhammad SAW, dan berikutnya langkah pertama kita untuk berjalan dijalan Allah SWT yaitu dengan membuka hati agar masuknya cahaya Allah SWT kehati kita, karena tanpa cahaya dari Allah SWT tanpa dorongan dari Allah SWT kita kita tidak bisa berjalan dijalan Allah SWT. Mereka yang bisa berjalan dijalan Allah SWT adalah pilihan-pilihan Allah SWT mereka yang dipilih oleh Allah SWT dikhususkan untuk bisa melangkahkan kakinya menuju Allah SWT. Cahaya ini yang memberikan semangat yang menggebu-gebu seseorang dalam beribadah kepada Allah SWT mejalankan perintah Allah SWT, sebagaimana jika kita tidur dimalam hari, dalam asyiknya tidur dalam ketenangan kita tidur, dikumandangkan adzan masuknya waktu sholat subuh “Allahu akbar Allahu Akbar Allahu akbar Allahu Akbar Asyahdu ala ila hailallah…(sampai asholatu khoirum minannaum)” kita semua sama-sama mendengarkan sholat itu lebih baik daripada tidur. Mereka orang-orang yang bisa bangkit dari tidurnya, bangun adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT, diisi hatinya dengan cahaya Allah SWT.
Ketika kita mendengarkan kumandang adzan ketika waktu sholat, kita mendengarkannya, tidak mungkin kita bisa bergerak untuk sholat kecuali setelah hati kita diisi oleh cahaya Allah SWT. Banyak orang mendengarkan adzan tetapi merekapun tidak sholat, tidak memenuhi panggilan Allah SWT. Dorongan ini semangat ini dikatakan oleh para ulama namanya Ba’ist, AlImam Alhaddad juga mengatakan “Al Ba’ist waa jundun min junudillah albathinah” (Ba’its itu adalah tentara Allah SWT yang masuk kehati, memberikan semangat untuk kita beribadah kepada Allah SWT), bukan hanya itu kita ketahui cahaya tersebut mengisi kita supayakita bisa semangat beribadah kepada Allah SWT, sholat 5 waktu, semangat berpuasa, semangat membayar zakat, semangat pergi haji dan lain sebaginya.
Dilain itu cahaya itu juga bisa menjadikan kita semangat untuk meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Ada cahayanya Allah SWT yang masuk hati , ada orang mau melakukan perbuatan haram tetapi Allah SWT isikan dihatinya cahaya Allah SWT, dia enggan melakukannya tidak mau melakukannya. Ada orang mau berzina atau minum-minuman keras atau berjudi kemudian Allah SWT mengisi hatinya lalu dia meninggalkannya. Seketika dalam keadaan orang tersebut sudah jatuh dalam perkara yang haram sudah jauh dari Allah SWT, tapi bisa Allah SWT berikan cahaya tersebut. Cahaya tersebut diberikan oleh Allah SWT bukan hanya untuk yang ingin berjalan dijalan Allah SWT dalam ibadah, tapi juga yang ingin berjalan dijalan Allah SWT untuk meninggalkan dosa, meinggalkan maksiat, dan kita butuh cahaya itu. Terkadang ada orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT tanpa sebab tanpa keinginan dirinya, tapi Allah SWT pilih dia untuk dia bisa meninggalkan hal yang dilarang oleh Allah SWT dan menjalankan perintah Allah SWT, tapi kebanyakan orang mendapatkannya dengan sebab, dan kita butuh cahaya ini dalam kehidupan apalagi masih muda lebih membutuhkan lagi. Ada orang-orang yang ga pernah dapat cahaya ini sama sekali, ada yang baru dapet umrnya sudah 20 tahun baru semangat ibadah, baru semangat mengaji, ada yang ke 30 tahun, ada yang ke 40 tahun, adao orang yang sampai umurnya 80 tahun belum pernah dapet cahaya tersebut (ini paling rugi orang ini, sampai tua tidak pernah dapet cahaya Allah SWT, ga pernah dapet dorongan semangat untuk beribadah kepda Allah SWT), bagaimanak kita bisa dapat cahaya Allah SWT ? ketuk pintu Allah SWT, hidayah Allah SWT bisa kita dapati, diantaranya dengan sebab atau tanpa sebab? Kalau tanpa sebab kita dipilih oleh Allah SWT, dapet hidayah, dapet petunjuk dari Allah SWT, Allah SWT yang pilih kita. Tetapi ada beberapa orang yang harus jadi piliha Allah SWT, berusaha menjadi pilihan Allah SWT, berati dia harus menjalankan sebab-sebabnya. Sama seperti kita ingin mendapatkna rizqi, sebelum kita mendapatkan rizqi kita jalanin dulu sebabnya, sekolah dulu supaya apa? Supaya dapet ijazah, dapet ijazah dari SMP, SMA naik baru ijazah itu kita bawa ketempat kita cari kerja, baru setelah itu kita kerja kita dapat uang (Rizqi), artinya Allah SWT yang memberi rizqi tapi pakai sebab.
Sayyidina Umar mengatakan
“Langit tidak menurunkan hujan emas dan perak”
Artinya langit tidak menurunkan hujan uang, ada orang tidak pakai sebab tau tau “Yaa Allah duit duit duit yaa Allah” gitu ada? Tidak ada yah. Hanya orang-orang yang dipilih sama Allah SWT aja, yaa mungkin ada, mungkin (Wallahu’alam) kita tidak tau. Tapi diantara kita ada yang begitu ? kalau ada yang bisa begitu jangan jauh-jauh deketin sama ana dah. Tidak ada ! “yaa Allah minta uang yaa Allah sekian” datang langsung ? tidak ada. Sebab Allah SWT suruh kita jalanin sebabnya , sebab Allah kita jalanin, sebabnya usaha, kerja ? yang memberi rizqi Allah SWT. Karna mungkin dengan hal ini dengan hal yang lain Allah musababnya. Begitu juga hidayah Allah SWT, Allah SWT pemberi hidayah, Allah berhak memberi kepada siapa saja hidayah. Tapi yang paling inti lagi kita yang harus mengetuk pintu Allah supaya kita mendapatkan hidayah, artinya Jalanin sebab, berupaya menjadikan sebab itu biar kita dapet hidayah biar kita dapet petunjuk Allah SWT, dapet taufiq dapet kekuatan untuk bisa beribadah, untuk bisa meninggalkan hal yang haram. Dan bagaimana sebab-sebabnya untuk kita bisa mendapatkan itu semua? Paling kuat sebabnya, sebelum kita sebutkan paling kuat sebab, diantaranya sebabnya adalah rasa takut kepada Allah SWT, itu sebab yang kuat menjadikan kita bisa berjalan dijalan Allah SWT.
Orang kalau punya rasa takut maka dia akan lari dari hal yang menakutkan, orang kalau takut pasti lari dari hal yang menakutkan. Contoh : kalau malam ada jalan, jalan A lewat sini, jalan B lewat yang satunya, tetapi yang B ini ada kuburannya. Ada sebagian orang takut kalau lewat kuburan, takut ada yang manggil nanti atau dia mengucapkan salam “assalammu’alaikum yaa ahlil kubur” tau-tau yang dikubur menjawab “wa’alaikumsalam”. Kabur dia, takutkan?. Dia pilih yang mana jalannya? Pilih jalan A biar kata jauh, biar kata muter, dia cari jalan yang lain dia tidak mau lewat jalan B tersebut, atau dia pernah melihat sesuatu yang ghaib jadi ngeri, jadi takut dia ga bakal lagi lewat situ, atau trauma atau apa. Sama seperti orang yang terkena penyakit gula, kata dokter bilang “kamu ini gulanya sudah tinggi sudah sekian ratus, jangan lagi makan gula-gula, yang manis-manis jangan, pokoknya makan yang manis-manis lagi nanti gulanya naik lalu matanya tidak bisa melihat”, dokter sudah kasih peringatan nih “jangan makan yang manis-manis, kalau makan yang manis-manis nanti matanya tidak bisa melihat lagi”, ini orang yang tadi di peringatin sama dokter tidak boleh makan manis, gulanya sudah tinggi, apa berani makan yang manis? Otomatis orang yang kalau sudah ada perasaan takut, maka dia tidak akan berani. Ini hal yang paling kuat dalam hati kita, seseorang kalau sudah tumbuh rasa takut kepada Allah SWT, maka dia akan takut. Kalau sudah takut kepada Allah SWT, tidak akan berani dia meninggalkan kewajiban yang dilarang oleh Allah SWT karna dia takut kepada Allah SWT.
Dan apa saja yang Allah SWT berikan dari ancaman dari hukuman bagi mereka yang bermaksiat kepada Allah SWT atau meninggalkan kewajiban Allah SWT, seperti neraka, azab kubur dan lain sebagainya, ini penting kita tahu semua, untuk apa ? untuk tumbuh didalam hati kita rasa takut kepada Allah SWT. Orang kalau takut sama api neraka maka dia akan taat kepada Allah SWT , lebih taat lagi, takut kepada azab kubur lebih taat lagi kepada Allah SWT. Maka rasa takut itu penting. Tapi ada orang bilang “kita tidak perlu takut kepada Allah, Allah maha pengasih maha penyayang” betul kalam shohih, ucapannya betul, baik itu “Allah maha pengasih, Allah maha penyayang, Allah maha pelindung, Allah sayang kepada hambanya luar biasa” tapi harus punya rasa takut kepada Allah SWT, tetapi kalau seseorang tidak punya rasa takut kepada Allah SWT, dia akan melakukan apa yang dia mau, dari hal-hal yang menyenangkan dia, dia bakal lakuin. Contoh : banyak orang-orang yang berani melakukan hal yang dilarang oleh Allah SWT, dia tau itu dosa, dia tau itu haram, tapi apa?dia tidak punya rasa takut kepada Allah SWT, ilmunya tau tapi rasa takutnya dia tidak punya (hadza miskin), kasian orang tidak punya rasa takut kepada Allah SWT. Maka tumbuhkan rasa takut dalam hati kita rasa takut kepada Allah SWT. Banyak orang berani sendiri bermaksiat, beramai-ramai bermaksiat, kenapa ? karena dia tidak punya rasa takut, apa lagi kalau sudah beramai-ramai (naudzubillah) tambah dorongan, masuk nerakanya ramai-ramai tidak sendiri, hilang rasa takutnya kepada Allah SWT, wa hazda jauh dari Allah SWT. Maka rasa takut itu penting, untuk apa ? untuk menumbuhkan cahaya didalam hati. Yang kedua apa? insyaAllah kita bahas minggu yang akan datang, kalau dibahas sekarang waktunya tidak cukup, belum do’a, belum dzikir nanti, belum kita dzikir jalallah bersama-sama minta kepada Allah SWT. Tapi yang pada intinya kita perlu rasa takut kepada Allah SWT, agar menghidupkan hati kita supaya kita tunduk kepada Allah SWT, khusyuk kepada Allah SWT. Sebagai mana tadi ditunjukkan oleh guru-guru kita sifat yang khusyuk kepada Allah SWT. Mereka orang-orang sholeh punya sifat khusyuk tunduk kepada Allah SWT.
Sampai AlImam AlHabib Abdullah Bin Abu Bakar Alaydrus Shulthonul Mala’ Al Imam Al Auliya julukannya, beliau berkata “saya ini kalau tidur menghadap kanan melihat surga, kalau tidur menghadap ke kiri melihat neraka”. dimana ketenangan? Tidak punya, mau tidur aja susah, takut sama Allah tunduk sama Allah SWT. Kemana-mana itu sampai bawa debu diatas kepalanya, ditarukan pasir diatas kepalanya. Itu Habib Abdullah Bin Abu Bakar Alaydrus alim besar ulama besar, dijulukinnya Imamul Auliya (pemimpinnya para wali), tetapi tawadhu’ mempunyai rasa takut sama Allah SWT.
Kita nih bagaimana yang banyak dosa kita, banyak kesalahan kita, apakah pernah kita punya dalam hati kita rasa takut kepada Allah SWT, apa merasa aman min makrillah, kita merasa kita ini bakal selamat daripada ancaman-ancaman Allah SWT? Apa kita bakal selamat dari hukuman Allah SWT ? ini sifat yang seperti ini memang merasa diri dia percaya kepada Allah SWT, tetapi bukan seperti ini sifat yang baik, sifat yang baik adalah orang-orang yang takut kepada Allah SWT.
Mudah-mudahan Allah SWT tumbuh kepada kita sifat takut kepada Allah, agar kita tidak melakukan hal yang haram, meninggalkan hal yang wajib (aamiinn yaa Allah yaa Rabbal’alamiinn), mudah-mudahan setiap hati kita, setiap sanubari kita yang hadir disini diberikan cahaya Allah SWT, diantaranya rasa takut kepada Allah SWT. (aaminn yaa Allah yaa Rabbal’alamiinn)
Faquluuu jami’aaannn Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah….. Yaa Allah…..
Laa ilaa ha ilallah….. laa ilaa ha ilallah….. laa ila ha ilallah….. laa ilaa ha ilallah al adzimul haliim, laa ilaa hailallah robbul arsyil adzim, laa ilaa ha ilallah rabussamawati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariimm..
Adadaa kholqih wa ridho nafshih waa dzinata ‘arsyih waa midaada kalimaatih
insyaAllah kita akan lanjutkan pengajian kita dan yang paling kuatnya sebab yang memberikan cahaya dalam hati kita akan kita bahas diminggu yang akan datang.
Para jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT, saya tidak akan berhenti terus mengajar ayo jamaah yang mau membantu sebagaimana PR, ini Prnya buat saya, buat pengurus juga, untuk berlangsungnya dakwah Majelis Rasulullah SAW, sebagaimana kita sampaikan diminggu yang lalu bahwa insya Allah kita berharap punya wakaf untuk Majelis Rasulullah SAW, Cuma masalah yang lebih urgent yaitu tentang kontrakan markas Majelis Rasulullah SAW, diantara itu ada lagi yang lebih Urgent diantaranya Sound system dan lainnya InsyaAllah, jadi yang bisa bantu oleh jamaah tolong bukan hanya diniatkan untuk kontrakan tapi juga diniatkan untuk kontrakan dan juga yang lainnya, kalau memang ada sisanya kita mau bantu sound syestem biar nanti di luar jamaahnya bisa denger lebih enak, karna kita liat masyaAllah jamaah Majelis Rasulullah SAW bertambah dan terus bertambah, mudah-mudahan insyaAllah terus bertambah umat Rasulullah SAW yang menjadi lebih baik (aamiinn yaa Rabbal ‘alamiin)
Mudah-mudahan Allah berikan kita panjang umur sehat afiyat (aamiinn yaa Robbal ‘alamiin). Wal’afwu minkum
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ