Macam – macam niat..

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Kembali  kita dalam  pembahasan  kitab nurul  iman  min  kalami habibirahman  yang di rangkum oleh guru mulia kita Al Habib Umar  bin Muhammad  bib Salim  bin  Hafidz

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللّٰه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ

قَالَ ; (إِنَّ بِاالمَدِيْنَةِ أَقْوَاماً مَا سِرْتُم مَسِيْراً، وَلَا قَطَعْتُم وَادِياً إِلَّا كَانُوْا مَعَكُم. قَالُوْا:وَهُم بِالمَدِيْنَةِ؟ قَالَ: وَهُم بِالمَدِيْنَةِ، حَبَسَهُم العُذْرُ)) رواه البخاري ومسلم(

Dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya di Madinah ada suatu kaum, tidaklah kalian berjalan dan melewati lembah melainkan dia bersama kalian semua. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, mereka berada di Madinah? Beliau bersabda, “Mereka tetap di Madinah terhalangi karena ada uzur”(HR Bukhari Muslim)

Sebagaimana di sampaikan oleh Rasul Saw   mereka   tidak  pergi berjihad  berperang  akan tetapi mereka seakan  akan  pergi berjihad  dan  berperang seakan  mereka melawati lembah  – lembah    dan  nabi mengatakan “kecuali mereka  bersama kalian” , apa maknanya  bersama kalian?  makna nya adalah  mereka mendapatkan  pahala seperti  pahala  kalian juga.  Mereka  merasa  ingin  bersama kalian  namun mereka   tidak mampu  bersama  kalian,  mereka  merasa dirinya menyesal  tidak  bisa  ikut berperang bersama Rasulullah Saw seperti diriwayatkan  sayidina  Usman   suatu saat  tidak bisa   ikut  berperang bersama Rasulullah  Saw  ketika  itu  istri sayidina  Usman   yaitu  putri Rasulullah Saw  dalam keadaan sakit  namun sayidina Usman merasa  penyesalan  akan tetapi   dia  di tugaskan  untuk menemani   keluarganya,  namun Rasulullah Saw  menyampaikan seakan  akan  sayidina  Usman  ikut  berperang bersama Rasulullah Saw   dan  para sahabat.

Di hadits  ini juga    di jelaskan mereka  para sahabat  yang tidak  bisa  ikut,   mereka pun merasa  menyesal   tidak  bisa  ikut,   tidak  bisa  pergi bersama Rasulullah  Saw   sampai sahabat  Nabi Saw  mengatakan   mereka  tidak  ikut  berjalan  dan tidak  ikut membelah wadi   akan tetapi  sakan  akan  mereka  bersama  kalian,  maka sahabat  bingung  dan mereka mengatakan   mereka  ada di madinah  , mereka  tidak  ikut  bersama kami ya Rasulullah Saw  ini  kagetnya nabi Saw   kepada  nabi Saw   kaget dengan niatnya mereka  ,  yang mana  jika seseorang yang berniat  untuk   beramal shaleh   seperti  berperang tersebut   mereka   tidak mampu   akan  tetapi    seakan akan  bersama  kalian ‘’ maka sahabat   pun terkejut,  mereka di madinah ya Rasulullah   walupun mereka  ada  di madinah  akan tetapi mereka   akan mendapatkan  pahala    yang seperti  kalian  dapatkan   padahal  mereka  tidak  ikut.  Artinya adalah   mereka  tidak melakukan  peperangan  tersebut,   perjalanan  tersebut  kelelahan tersebut  bahkan  di dalam  hadits  yang di riwayatkan dalam shahih  muslim  pula   di riwayatkan dari  hadits  sayidina  jabir bin abdillah ‘’ kecuali  mereka  mendapatkan sama  seperti kalian dalam  pahala ‘’   akan  tetapi kata Rasulullah  mereka  tidak  bisa  tertahan dengan udzurnya,   artinya  udzur   di sini  ulama mengatakan    bukan hanya  udzur  mutlak   hanya sakit  akan tetapi   disini  mutlak secara   umum   diantara nya sakit  atau  mungkin tidak memiliki  kemampuan  untuk   pergi   berperang bersama  nabi Muhammad Saw.

Sampai  ada dalam  riwayat   yang  lain   dari sayidina   jabir mereka  tertahan  karena sakit   yang akhirnya tidak  bisa  ikut  dan dari hadits  ini   kita   banyak memahami ilmu – ilmu   yaitu di antaranya  menjelaskan  tentang niat,   artinya  mereka  para sahabat  mempunyai niat  ingin  pergi  bersama Rasulullah Saw   akan  tetapi mereka  tidak  bisa pergi    dan di sini  mengandung   penjelasan  niat   seperti mereka  para sahabat    mereka  ingin  pergi  bersama  Rasulullah dan  para sahabat   akan   tetapi  mereka   tidak  bisa  pergi,  ini niat  dan dari sini   kita  pelajari   yang namanya  niat  itu di dalam setiap  kebaikan   atau  keburukan  pasti    ada keutamaanya  niat   dan   niat   itu adalah   hal  yang paling  penting,   di dalam setiap  amal  di lihat  niatnya.

Bagaimana  mereka  para sahabat   tidak  bisa  hadir   bersama Rasulullah Saw  akan tetapi merkeka mendapatkan  pahala  sama   , seperti kita   kalau    kita  ingin melakukan  perbuatan amal  baik namun   kita  sulit   untuk melakukanya   akan tetapi kita   bisa  mendapatkan  pahala seperti  yang melakukanya   yang terpenting adalah kita sudah meniatkanya   dan merasa   kesal  kita tidak melakukanya   sebagaimana  ada  dalam suatu kutipan ‘’ niat seseorang itu lebih  baik dari amalnya ‘’    maknanya adalah  niatnya seseorang seperti amalnya   walaupun  dia  tidak  bisa melakukanya,  contoh seseorang ingin  pergi ke majelis  ta’lim   sudah  mengeluarkan kendaraanya   akan tetapi  hujan  besar   sulit   untuk sampai   ke majelis  ta’lim akan  tetapi dia niat    sampai merasa menyesal   tidak   bisa  hadir   maka    yang  seperti ini mendapatkan  pahalanya  bukan   hanya sekedar  niat    saja   kalau sempet   datang saya  cuma niat saja,   cuman niat saja akan tetapi   tidak ada  usaha,   tidak  ada   gerakan  untuk datang  ke majelis,   maka   ini   bukan di namakan niat   akan tetapi  baru   yang namanya azmun  atau keinginan   banyak  orang yang   bisa   berkeinginan,   akan tetapi    dia   tidak   menjalankan hal  tersebut  makanya  niat   ini   di katakan  ulama   fikih

النية هي قصد شيء مقترنا بفعله  

‘’ niat  itu adalah  bertujuan kepada sesuatu di  barengi dengan    melakukanya ‘’  kita  mempunyai  tujuan  lalu  di barengi dengan    niat  maka  ini  yang di sebut dengan  niat.   Contoh ada  seseorang   mau  pergi ke Bogor,   baru  berbicara   maka  hal ini  bukan  yang di namakan niat   maka  hal ini    yang di namakan  azmun   akan tetapi   kalau ada seseorang     ingin melakukan   perjalanan  ke bogor  dan sambil   berjalan  maka  hal ini  lah yang  di namakan niat   artinya di barengi dengan melakukanya maka  hal inilah yang di namakan niat    di barengi dengan usahanya  walaupun  terkadang   kita  ada kesulitan  untuk menjalankanya,   makanya    di niatkan  pun akan mendapatkan  pahalanya   maka   di katakan  oleh  para   ulama di dalam  hadits  ini      masalah  niat  ada   keutamaan   baik  keutamaan dalam kebaikan atau keburukan   maka  di haruskan setiap  amal   maka di anjurkan  kita  niat dengan niat  yang baik.

Setiap  amal akan di perhitungkan dengan niatnya apa  yang dia lakukan maka   di lihat  niatnya   belum tentu seseorang   sebagaimana  yang tadi di katakan  oleh  guru kita   al habib Ja’far   belum   tentu    sedekah  itu   menjadi amal  yang  baik kalau  bukan  dengan niat  yang baik   , kalau seseorang  sedekah  akan  tetapi berniat  ria supaya di lihat orang   sedekah   maka  hal ini  namanya  ria,   kadang ada  orang    ucapanya   bagus  akan tetapi kalau    naitnya  tidak  bagus maka  hal seperti ini  pun   tidak  bagus  , bahkan  para  ulama mengatakan  niat  ini   di lakuakan   ketika  kita  melakukan amal – amal   bukan amal lisan  seperti    berdzikir   tidak  perlu niat    membaca al qur’an  tidak  perlu niat   sebagaimana  ulama mengatakan  seperti kita   meninggalkan  sesuatu  juga  tidak  perlu niat  seperti   meninggalkan   yang  haram maka  tidak perlu niat,   perlunya  adalah   taubat .  Meninggalkan sesuatu  kemungkaaran   bukan  perlunya  niat  akan tetapi perlunya adalah taubat,   akan tetapi ada    ketika meninggalkan     perlu niat  seperti  puasa   meninggalkan makan  minum perlu niat,   hal ini pelajaran  yang  pertama  kemudian  pelajaran yang ke   dua adalah   siapapun   yang berniat   untuk  berperang di jalan  Allah Swt   atau dia membantu dengan  barang – barangnya  atau dengan hartanya   untuk  berperang di jalan Allah Swt   maka hal ini adalah  termasuk daripada  niat   ‘’Di  kisahkan  dalam sebuah  cerita   ada sahabat  Nabi Saw  yang bernama   Abi Qudamah r.a  beliau  ini  menjadi pemimpin   di  wilayahnya   ketika   ingin  perang   dan   mengumumkan  wahai kaum muslimin    kampung kita  ini   akan  di serang  oleh  orang – orang kafir   persiapkanlah diri kalian   di jalan Allah Swt   kalau tidak maka   kita  akan  di bantai dan   wilayah  muslimin,   akhirnya setelah  Abi  Qudamah menyampaikan  hal tersebut   lalu   Abi  Qudamah  menyampaikan ayo  yang tidak  ikut  perang  akan tetapi mau  bantu dengan harta     ,  bantu dengan kendaraan,   yang mau bantu dengan pedangnya,   yang mau  bantu  baju  perang dsb,   silakan  , maka di   kumpulkan   malamnya   Abi  Qudamah mau  istirahat  ada  yang  ketuk  pintu rumahnya   maka  di tanya dari dalam siapa ?     maka di jawab seorang muslimah,    maka   di bukakan  oleh istrinya   yang sesama  muslimah,  ” ada apa?”  kata  istri Abi Qudamah,   maka   muslimah  tadi  mengatakan  saya  ada  hajat penting,   teryata   ini   perempuan   punya  rambut   paling  bagus  di  wilayahnya   dia mau potong   dan mau membantu  perang dengan  rambutnya   karena dia  mau  bantu akan tetapi  tidak memiliki apa – apa,    harta  tidak punya , uang tidak punya , dll, maka  ini  saya   hanya  punya  rambut   maka  potong dan  jadikanlah  hiasan  – hiasan  untuk kuda  – kuda yang  akan berperang,   dia  tidak  bisa   ikut   berperang  akan  tetapi dia mau  bantu   peperangan   maka   hal  tersebut   sebagai  bentuk ketaatan sebagaimana  ulama mengatakan , maka   tantanganya adalah  udzur   untuk kita  berjalan di jalan Allah Swt  seperti kita  untuk  perang  seperti sahabat  nabi ini   akan tetapi dengan niatnya   maka   dia akan mendapat   pahala tersebut  dan seseorang   semakin dalam  penyesalnya   maka akan  semakin  besar   pahalanya,   juga    dahulu  orang shaleh  ketinggalan kayu siwak  mereka  menangis   karena menyesal.

Kemudian   yang  ke tiga   dan   sebagai  manusia   kita  tidak boleh ghurur , ohh saya   punya  amal ini  , amal itu   kalau   amalnya baik  dan  dengan di   niatkan  baik maka insya Allah akan menjadi baik,   kalau amalnya  di niatkan  buruk maka akan   menjadi buruk   jangan   kita  gurur mungkin orang  yang di depan   kita amalnya  lebih  bagus     karena niatnya   dan diantara   orang yang  menang adalah mereka   yang  menganggap dirinya  paling rendah dari pada    orang yang  lain  dan  walaupun dari orang yang  tidak  datang di majelis   akan tetapi kita  tetap  jelaskan keutamaan majelis itu utama    yang datang di majelis insya Allah   mendapat  yang  paling utama insya Allah .

Dan  terakhir  yang ke  empat adalah  bagaimana pahala tersebut di berikan  oleh Allah Swt   mereka    yang tidak   hadir dalam  peperangan mendapatkan  pahala   bagaimana  yang  hadir  ikut  berperang di jalan Allah Swt,   maka   yang mengikuti  nya   maka  akan mendapatkan  lebih  banyak lagi , sebagaimana nabi Saw mengatakan  orang  yang setelah  subuh  kemudian  dzikir dan berdo’a   sampai naiknya matahari dan  kemudian dia shalat   seakan  – akan  dia  pergi  ibadah  haji  sempurna , sempurna , sempurna ,  terus  mungkin ada  yang bilang   yaudah  kalau  begitu   tidak  usah  haji shalat saja dua  raka’at,   iya  betul mereka   yang   shalat  dua  atau  empat raka’at  mendapat    pahala  haji akan  tetapi  mereka   yang haji maka  akan mendapatkan  lebih banyak lagi  pahalanya    dan  wajib  niat  di dalam  amal  perbuatan  baik   kita,  semoga Allah  memperbaiki niat  kita  amiinnn  ya rabbal’alamin   dan di sebutkan  oleh  para ulama   niat  itu ada   macam – macam  

1 . ada  niatnya   orang awam,    niatnya  adalah  untuk meraih  keinginanya   dengan  lupa dengan apa  yang Allah Swt  berikan  ‘’ dia  ingin mendapatkan syurga  akan  tetapi dia   lupa dengan   yang menciptakan  syurga,   yang  benar adalah niatnya  karena Allah  bukan  karena syurga saja

2. adalah niatnya  orang – orang yang  bodoh  adalah  mereka  yang menjadikan niat sebagai benteng  daripada   ujian  – ujian yang Allah Swt     berikan,    shalat   karena  ingin di selamatkan dari  neraka,   yang benar adalah  niat   ibadah mengaji  dll hanya   karena Allah Swt 

3. adalah  niatnya  orang  orang  munafik,   siapa  orang  munafik  mereka  adalah  orang yang   di depan   kita   beriaman   akan  tetapi  di belakang  kita  tidak  beriman kepada Allah Swt   beribadah di hadapan manuisa  di perindah   akan  tetapi hanya di hadapan manusia  maka inilah   niatnya  orang –orang  munafik

4. ada niatnya   ulama mendirikan  taat kepada Allah Swt   untuk mendapatkan  rahmatnya AllaH Swt

5 . ada lagi niatnya   orang  orang tasawuf   mereka  niat dalam segala  ibadah hanya  untuk Allah  dan  di sandarkan  kepada Allah Swt

6. niat ahlu hakikat  mereka   yang benar   benar  bersungguh sungguh   mereka   yang berniat  sebagai   hamba Allah Swt  yang  mealahirkan dairinya   hanya untuk Allah Swt

Sebagaimana ada  ulama   yang ketika sakit  maka dia  bangun  dan  mengucapkan ana  abdun ana   Abdullah,    wahai nafsuku aku  ini   hanya  hamba Allah,   bangun   aku akan  beribadah kepada Allah Swt

7.  niat dengan  ikhlas  karena  percuma  niat kalau  bukan karena Allah  Swt

Sebagaiman  di dalam al qur’an  ibadah  hanya  untuk Allah وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ

Faqulu  jami’an   ya Allah Ya Allah ……………… ya Allah ………  ya Allah ……….ya Allah …….. ya Allah …….. ya Allah ……. Ya Allah …….. ya ALLAH

Ya Allah ……… ya Allah ……………….. ya Allah ………………………………… ya Allah ………………. Ya Allah ………………….. ya Allah ………………………… ya Allah ……………………………..Ya Allah ………………… ya Allah ………………………………………………………………………….

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ، وَرَبُّ الْأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ

Jasaltul Itsnain Majelis Rasulullah SAW

Senin, 12 Oktober 2015

~ Habib bagir bin Yahya ~