Majelis Rasulullah SAW Menjawab

Majelis Rasulullah SAW Menjawab

{mosimage}Muncul pertanyaan pertanyaan dan protes dari khalayak, mengapa Majelis Rasulullah saw ini hanya bungkam melihat riuhnya undang-undang pornografi yang hingga kini diperdebatkan, demikian pula demo membela undang-undang ini, seluruh kalangan organisasi Islam dan bahkan mahasiswa dan karyawan pun ikut berdemo untuk memperjuangkan undang-undang ini, sedangkan Majelis Rasulullah saw tetap beku dan tidak bergeming.

Lalu muncul fitnah dari seorang tokoh masyarakat yang mengatakan Alqur’an adalah kitab paling porno didunia, maka riuh para tokoh muslimin menghujat orang tersebut sedangkan majelis Rasulullah tetap tak bergeming seakan buta dan memejamkan mata dari kejadian ini semua.

Ketahuilah bahwa Majelis Rasulullah bukanlah bungkam atas itu semua, justru yang kita perjuangkan siang dan malam adalah mengantisipasi semua permasalahan diatas, kita menusuk langsung pada Jantung permasalahan.., Kita tidak gembar gembor dengan pro – kontra pada undang-undang pornografi, kita siang dan malam disibukkan mengkader pemuda pemudi muslimin untuk menjalankan adab pakaian Muslimah pada kaum hawa, ratusan wanita yang selalu membuka auratnya bahkan para pezina, dan kini telah mengenal pakaian muslimah, telah mengenal sujud, telah mengenal airmata yang berlinang dalam munajat.

Kita terus berjuang siang dan malam tanpa perduli pada undang-undang mengesahkannya atau tidak, kita tetap bergerak, kita tidak terpaku dengan undang-undang negara, kita tak menunggu undang-undang diberlakukan dan baru mau menutup aurat, kita terpaku pada Undang-undang Allah swt yang dibawa oleh Sayyidina Muhammad saw, dan undang-undang negara bukanlah tolok ukur bagi kita, karena kita diciptakan Allah untuk taat pada Ajaran Muhammad saw, tanpa terpaku pada undang-undang negara mengesahkannya atau tidak.

Apakah bila undang-undang itu diberlakukan barulah kita mau menutup aurat?, dan bila undang-undang itu tidak diberlakukan lalu apa yang akan kita perbuat?, membuka aurat kah?, atau sebaliknya memberontak?, Demo untuk undang-undang pornografi adalah mengemis pada negara agar negara memberlakukannya, atau sebaliknya memberontak pada negara agar segera mengesahkannya, dan kita bukanlah pengemis pada negara dan bukan pula pemberontak negara, Rasul saw tak pernah mengajarkan mengemis pada penguasa atau memberontak.

Majelis Rasulullah saw setiap malam mengibarkan ajakan dan seruan agar ummat muslimin dan muslimat kembali pada sunnah Muhammad saw, dan telah berhasil dengan hasil gemilang. Kita bukan kelompok yang menyukai kekerasan, kita berlandaskan Alqur’an, adakah diantara kita atau yang menginginkan tegaknya undang-undang pornografi itu sudah memberikan himbauan agar mereka kembali pada keluhuran, ajakan lembut sebagaimana Allah memerintahkan pada Musa dan Harun untuk berlemah lembut pada Fir’aun : “KATAKANLAH KEPADANYA UCAPAN YANG LEMBUT”(QS Thahaa – 44). Adakah diantara kita yang menyeru para artis itu dengan kelembutan untuk bertobat?. Atau kita membabi buta dan selalu memilih adat kaum bar-bar yang sukanya hanya demo dan memberontak?, dimana tuntunan Alqur’an dalam perbuatan kita?,

Lalu muncullah sosok seorang tokoh yang mencela Alqur’an, lalu apa yang mesti kita perbuat?, mencacinya?, adakah didalam Alqur’an diperbolehkan mencaci seorang pendosa sebelum menasihatinya?, adakah diantara kita yang terfikir untuk menasehati orang itu?, atau cukup mengotori bibir kita dengan melaknatnya dan hanya itulah batas keimanan kita?,

Majelis Rasulullah saw setiap siang dan malam terus berjuang dan menyeru ummat untuk memuliakan Alqur’an, mengagungkan Alqur’an, mengidolakan Alqur’an, inilah perbuatan kita untuk mengantisipasi dan menjawab bukan saja dari seorang tokoh yang menghina Alqur’an tapi menjawab dan mengantisipasi ucapan seluruh bibir mereka yang menghina Alqur’an dimuka bumi. Adakah perbuatan ini salah dan sesat?, atau ada pendapat yang mengatakan bahwa melaknat dan mencaci adalah cara yang benar untuk menyelesaikan pelecehan atas Alqur’an?, seandainya tak ada yang menggunjing Alqur’an, lalu apakah kita berdiam diri dan tidur?, Kita Majelis Rasulullah saw terus membangkitkan semangat ummat untuk mencintai, memuliakan dan mengikuti Alqur’an, tanpa menunggu ada yang melecehkannya atau tidak, dan bila timbul pelecehan maka kita semakin giat berjuang mengenalkan Alqur’an pada ummat.

Lihatlah buah dari pencacian atas mereka yang melecehkan Alqur’an, apakah buahnya?, perpecahan dan peperangan antar muslimin. Orang-orang kafir sangat gembira melihat muslimin, sekelompok muslimin mendukung undang-undang pornografi dan kelompok muslimin pula yang demo mengkontranya, lalu mereka bermusuhan dan berpecah belah, saling caci, saling kutuk antar muslimin. Inilah hasil dari demo dan caci maki.

Dan kelompok yang lain berjuang dengan mengkhayalkan menegakkan negara islam namun mereka ber partai, berdemo, kampanye, untuk menegakkan negara indonesia untuk berjalan dengan syariah islam, ini hanya hisapan jempol belaka dan pemahaman bodoh tentang islam, karena islam bukan untuk ditegakkan dalam suatu negara, Khilafah Islamiyyah bukanlah republik atau kerajaan, khilafah islamiyyah itu untuk seluruh dunia, demikian para khulafa’urrasyidin, atau Abubakar shiddiq ra adalah presiden yang memiliki partai dan berkampanye?, atau mereka memproklamirkan negara arab sebagai negara islam?, tidak.. mereka tak bernegara, mereka adalah Khilafah Islamiyyah yang dipimpin oleh Khalifah Amirulmukminin, yang tidur ditenda dan tak memiliki ajudan dirumahnya untuk menjaganya, mereka gembira bila ada saudaranya yang ingin mengambil kekuasaan mereka, mereka menentukan Pemimpin tanpa musyawarah, tak ada satupun dari khulafa’urrasyidin itu yang menjadi Khalifah karena Pemilu, Abubakar Shiddiq ra menjadi khalifah karena dibai’at sebagian sahabat dan banyak sahabat-sahabat besar yang tak hadir dalam kejaidan itu, maka yang tak hadir segera mengakuinya dan setuju dengan pendapat saudara-saudaranya yang telah membai’at, lalu Umar bin Khattab ra menjadi khalifah dengan perintah langsung dari Abubakar ra, demikian pula Utsman bin Affan ra, dan Ali kw pun tak menjadi khalifah dengan lewat pemilihan umum dan apalagi kampanye dan berpartai.

Maka bila ada diantara partai ada yang menggembar gemborkan ingin menegakkan Islam Kaffah dengan negara yang berlandaskan syariah islamiyah, dengan memuja Afganistan sebagai panutan, maka ketahuilah mereka adalah penipu dan kelompok sesat, karena Afganistan yang memang telah Allah beri kemenangan atas mereka, namun lalu mereka berebut kedudukan, berpartai dan berkampanye, ikut dengan metode Kuffar, maka porak porandalah negara itu dengan perpecahan.

Partai partai politik yang lain di negara ini pun memiliki misi menguasai negara ini, tak perlu gembar gembor menjual nama Islam untuk menarik simpati muslimin. Biarlah partai lain yang dengan jujur mengakui bahwa mereka tak bertujuan menegakkan syariah islam namun ingin menegakkan kesejahteraan, kita memaklumi mereka, namun yang perlu ditertawakan dan konyol adalah Partai yang mengaku akan menegakkan syariah islamiyah dan Islam Kaffah, namun mereka menggunakan metode kuffar, mereka kampanye, berpartai, minta dipilih, berkoalisi dengan Partai lain yang tidak bertujuan menegakkan negara islam, yang kesemuanya itu tak pernah ada dalam ajaran islam.., yang kesemuanya itu tak pernah ada dalam ajaran Rasul saw.., yang kesemuanya tak pernah ada dalam ajaran Alqur’an..,

Dan diluar hiruk pikuk itu semua, terdapatlah kumpulan pemuda di masjid-masjid setiap malamnya, berpindah-pindah dari wilayah ke wilayah, mendengungkan pujian dan shalawat atas Nabi saw, tampaknya mereka ini kaum terbelakang, mereka asyik dengan mengidolakan Nabinya saw, mereka terus ceria dalam majelis taklim, mulai mengenal akhlak lembut, sopan, bertobat dari Narkotika, perampok, pencuri, pemabuk, penjudi, pelacur, lesbi, homo dan lain-lain, mereka berkumpul dan berlinang airmata merindukan sang nabi saw, mereka mulai terpanggil untuk berdoa dan bermunajat,
Ah.. mereka hanya kelompok jumud yang memalukan.. dan berkatalah musuh-musuh islam.. ah.. Cuma kelompok sufi yang gendangan dan asyik dengan menabuh rebana, biar saja, mereka tak berbahaya.

Hari terus berlanjut.., jumlah mereka semakin banyak, dari malam ke malam terus cahaya bimbingan Rasul saw dan kecintaan pada Rasul saw ditumbuhkan di sanubari mereka.. Tunggulah beberapa tahun mendatang.. akan terlihat ribuan pemuda beridolakan Muhammad saw dan bersemangat dengan semangat Sayyidina Muhammad saw.. mereka akan masuk di pasar-pasar, karyawan, pemerintahan, perdagangan, pertanian, jasa, pengacara hukum, politikus, akuntan, tentara, konglomerat, buruh, dan segala bidang dalam aktifitas masyarakat? Kesemuanya pendukung Sayyidina Muhammad saw.. Inilah yang diperjuangkan oleh Majelis Rasulullah saw.. dan gerakan seperti ini merupakan gerakan paling ideal untuk mengislamkan dunia, bukan hanya satu negara atau wilayah,
inilah perjuangan nabi Muhammad saw dan perjuangan hakiki dari seluruh penyeru kebenaran…

Wallahu a’lam