Maulid 2014, Sambutan Presiden SBY


S
ambutan Presiden RI, Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono
Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw
Lapangan Monas, Selasa, 14 Januari 2014

Assalamualaikum wr wb, Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Wasalatu Wasalamu Ala Asrofil Ambiyai Walmursalin, Sayidina Muhammadin, Wa’ala alihi wasabihi ajma’in, ama ba’du..

Yang saya hormati para tamu undangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang saya cintai para pemimpin dewan syuro dan dewan guru Majelis Rasulullah, para jama’ah dan keluarga besar Majelis Rasulullah yang saya cintai dan saya banggakan, hadirin dan hadirot yang saya muliakan. Marilah pertama tama, sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt, karena kita semua masih diberikan kesempatan, kekuatan dan Insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita dan pengabdian kita kepada umat, kepada bangsa dan negara yang kita cintai. Kita juga bersyukur kehadirat Allah, karena pada hari ini kita kembali memperingati maulid nabi junjungan kita, nabi besar Muhammad saw, kita juga bersyukur, sebagaimana setiap tahun yang kita lakukan, bersama sama ditempat ini kita bermunajat, berdo’a dan berdzikir memohon Ridho Allah, memohon pertolongan Allah, untuk kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai.

Salawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw, berserta keluarga, para sahabat dan pengikut pengikut Rasulullah, Insya Allah termasuk kita semua, hingga akhir jaman.

Hadirin hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt, saya atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi, ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya, kepada para pemimpin Majelis Rasulullah, sebagaimana yang dulu senantiasa disampaikan oleh almarhum habib Munzir Almusawa, untuk bersama sama memperingati maulid nabi Muhammad saw ditempat ini. Ini merupakan tradisi yang baik, kegiatan yang harus dicontoh, karena kita mengagungkan, memuliakan, sambil berterima kasih kepada junjungan kita Rasulullah, nabi besar Muhammad saw. Sebagaimana yang sering saya sampaikan saudara saudara, bahwa ada tiga tujuan besar mengapa umat Islam, termasuk umat Islam di Indonesia, diharapkan selalu memperingati maulid nabi, Pertama kita bersyukur kepada Allah, karena Allah swt telah mengutus Muhammad junjungan kita, nabi besar kita, untuk menyebarkan Islam sebagai Rahmat bagi semesta Alam, itu yang pertama, bersyukur kepada Allah. Yang kedua, kita berterima kasih kepada nabi Muhammad saw, karena beliau telah mengajarkan Islam, beliau telah membimbing umat, membimbing kita semua dan bahkan beliau tercatat abadi dalam sejarah didunia, telah memimpin perubahan maha besar, yang sering kita sebut dengan transformasi, mengubah suatu bangsa, peradaban bangsa dari zaman kegelapan menjadi zaman yang dipenuhi dengan cahaya iman, itu yang kedua, terima kasih kita kepada Rasulullah.

Sedangkan yang ketiga yang juga sangat penting adalah, kita sebagai umat Islam diharapkan bisa mencontoh dan meneladani nabi Muhammad saw, kita meneladani beliau baik dalam kapasitasnya sebagai peribadi, sebagai pemimpin yang agung dan tentunya banyak yang patut kita contoh dalam kapasitas beliau sebagai Rasulullah. Pertanyaannya kemudian saudara saudara umat Islam yang saya cintai, apa yang perlu kita contoh? paling tidak ada lima hal yang harus kita teladani dan kita contoh dari Rasulullah, yang pertama adalah kepribadian beliau, kepribadian Rasulullah, ahlak beliau, budi pekerti beliau, kearifan beliau, keadilan beliau, sikap beliau, tutur kata beliau, kesantunan beliau dan sikap serta sifat beliau yang tidak suka dengan kekerasan. Inilah yang pertama, kepribadian Rasulullah yang agung yang patut kita contoh, umat Islam dan bahkan bangsa kita.

Ingat, Rasulullah sebagaimana yang kita kenali, junjungan kita bukanlah pribadi yang kasar, kasar dalam berucap, kasar dalam bertindak, dan kasar dalam memimpin. Yang kedua, kita mencontoh Rasulullah, karena Rasulullah selalu memimpin dan mendorong umat untuk terus menuntut ilmu, untuk terus bekerja keras, beliau tidak menyukai umat beliau yang bermalas malas, yang mudah menyerah dan hanya pandai mengeluh dan mengerutu, itu Rasulullah. Yang ketiga, Rasulullah juga mencontohkan agar kita terus berikhtiar, terus berupaya dan bekerja keras sekuat tenaga, meskipun keadaannya sangat berat, meskipun banyak sekali rintangan dan hambatan, meskipun seolah olah persoalan itu tidak mungkin bisa diatasi, tetapi beliau memberi contoh, bekerja keras, berikhtiar dan terus berupaya, setelah semua dilakukan, beliau bertawakal, berserah diri seraya memohon pertolongan Allah swt.

Sejarah telah mencatat, pertolongan Allah kerap tiba, pada saat nabi Muhammad menghadapi permasalahan yang amat berat, Allah tolong dan akhirnya permasalahan tersebut bisa dihadapi, itu yang ketiga yang jangan pernah dilupakan kalau kita memperingati maulid nabi dan ingin mencontoh apa yang ingin dilaksanakan oleh Rasulullah. Yang keempat, kita mencotoh Rasulullah sebagai pemimpin yang agung, beliau berhasil memimpin sebuah bangsa yang majemuk, beliau menganyomi semua, beliau membangun toleransi, beliau menjaga ukuwah dan menjaga kerukunan bagi semua yang dipimpin, ini amat cocok kalau dikaitkan dengan Indonesia. Indonesia, sebagaimana disampaikan oleh almukarom alhabib Ahmad bin Jindan tadi adalah umat Islam terbesar didunia, tetapi bangsa kita adalah bangsa yang majemuk, Islam Indonesia harus memberikan contoh bahwa Islam adalah menaburkan Rahmat bagi semesta alam. Rasulullah telah memberi contoh, Insya Allah kalau kita juga lakukan dinegeri tercinta ini, maka bangsa kita ini menjadi bangsa yang rukun dan bersatu. Sedangkan yang kelima saudara saudara, mengapa kita contoh Rasulullah, karena beliau didalam memimpin perubahan maha besar yang saya sampaikan tadi, itu berhasil. Pemimpin agung yang melaksanakan transformasi besar didunia ini tercatat yang nomor satu adalah nabi besar kita Muhammad saw, beliau memimpin perubahan besar pada zamannya, pada bangsa yang beliau pimpin dengan bijak, menunjukan arah yang benar, perubahan dilaksanakan secara bertahap, menjaga keseimbangan, semua dia jaga, tidak ada yang ditinggalkan, dilaksanakan terus menerus, dan selama melaksanakan perubahan itu, karena luar biasa cobaan, rintangan dan tantangannya beliau bersabar dan mengajak para sahabat semua juga untuk bersabar, alhamdulillah Allah maha besar, perubahan besar itu bisa dilaksanakan dengan baik, dengan kepemimpinan Rasulullah yang agung.

Saudara saudara, hadirin hadirat yang saya muliakan, kalau kita bawa kealam Indonesia, kita harus sungguh mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah, untuk memimpin perubahan, memimpin pembangunan, sebagaimana yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sekarang ini. Oleh karena itu, marilah kita bersama sama turut berikhtiar, bekerja dan berupaya sekuat tenaga, mengubah negara kita, membangun Indonesia. Tuhan tidak akan mengubah dan nasib masa depan kita, terkecuali kita sendiri yang mengubahnya, tentu dengan izin dan pertolongan Allah swt.

Dalam melaksanakan pembangunan dinegeri ini menuju hari esok yang lebih baik, kita tidak boleh mudah menyerah, tidak boleh gampang marah, tidak ada jalan pintas, tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai cita cita yang mulia, cuaca pun tidak selalu cerah, oleh karena itu kalau kita ingat kembali apa yang dilakukan, yang disabdakan oleh Rasulullah, maka kita yakin, kita percaya dimasa depan akan datang eranya Indonesia akan menjadi negara yang makin maju, makin adil, makin aman dan makin sejahtera.

Hadirin hadirot yang saya muliakan, siapa yang harus mencontoh Rasulullah? pertama tama, orang seorang, umat Islam, kita semua, yang kedua keluarga keluarga kita, yang ketiga masyarakat dan yang keempat bahkan bangsa dan negara, karena banyak sekali nilai, perilaku, sikap dan keteladanan beliau yang harus kita contoh. Saudara saudara, tahun 2014 ini sebagaimana saudara ketahui adalah tahun pemilihan umum, mari dengan mengingat dan mencontoh apa yang dilaksanakan oleh nabi Muhammad saw dalam menjalani pemilihan umum itu, mari kita bikin suasananya tetap aman, damai dan tertib. Bangsa Indonesia tetaplah rukun dan bersatu, cegahlah kekerasan yang tidak perlu terjadi dan para pemimpin pemimpin politik, berilah contoh satu kegiatan yang teduh, yang aman, yang damai, yang membawa ketentraman bagi umat yang ada dinegeri kita ini.

Dan ini kesempatan yang baik, melalui mimbar yang mulia ini, saya mengajak kepada para pemimpin dan para pejabat yang bertugas dinegeri ini, baik dipusat maupun didaerah, meskipun tahun ini tahun politik, untuk terus melayani rakyat, untuk terus mengelola ekonomi agar rakyat kita tidak mendapatkan kesulitan dan terus bekerja sesuai dengan amanahnya untuk memimpin rakyat dan memajukan negeri ini. Saya mendengar dengan seksama hikmah maulid nabi tadi, saya juga mengajak diri saya sendiri dan para pemimpin senantiasa dekat dengan Allah swt, selalu terus mencintai, membimbing dan melayani rakyat, umat yang sama sama kita cintai.

Yang terakhir saudara saudara, akhir akhir ini cuaca atau iklim sedang tidak baik, bahaya banjir kembali datang, ada juga bencana satu dua ditempat yang lain, saya berharap marilah kita berwaspada, kemudian mana kala musibah datang sebagaimana yang sering dilakukan oleh umat Islam, bagi yang memiliki kemampuan lebih, bantulah saudara saudara kita yang memerlukan, pemerintah tentu akan terus membantu, terus menangani dan terus mengatasi bencana itu. Dengan demikian kesetia kawanan sosial, ini juga sebuah nilai Islam yang patut kita tumbuh kembangkan dinegeri kita tercinta ini, itulah saudara saudara yang dapat saya sampaikan, terima kasih sekali lagi kepada para habaib, para ulama, para kiai dan jama’ah Majelis Rasulullah atas tekatnya untuk terus menjalankan ajaran Islam yang benar, menjadi teladan dinegeri ini dan kemudian bersama sama membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Terima kasih Assalamualaikum wr wb…