Jalsatul itsnain Majelis Rasulullah Saw
9 juli 2018
-Habib Alwi bin Abdurrahman Al-Habsyi-
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ التَّعَلُّمَ وَالتَّعْلِيْمَ، وَالنَّفْعَ وَالاِنْتِفَاعَ، وَالْمُذَاكِرَةَ وَالتَّذْكِيْرَ،
وَالإِفَادَةَ وَالاِسْتِفَادَةَ، وِالْحِثُّ عَلَى تَمَسُّكِ بِكِتَابِ الله،
وَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ الله صلى الله عليه وسلَّم،
وَالدُّعَاءَ إِلَى الْهُدَى، وَالدِّلالَةَ عَلَى الْخَيْرِ،
اِبْتِغَاءَ وَجْهِ الله وَمَرْضَاتِهِ وَقُرْبِهِ وَثَوَابِهِ
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
Yang sama-sama kita hormati dan kita cintai semua orang tua dan para Alim Ulama dan para guru-guru kita yang hadir pada malam ini secara umumnya kita doakan mudah-mudahan semuanya mendapatkan anugrah dan limpahan curahan Taufiq dari Allah Swt.
Wabil khusus guru kita Habib Jakfar bin Bagir Al-Atthos kita doakan panjang umur sehat wal Afiyah Insya Allah. Demikian juga guru kita Habib Bagir bin Alwi bin Yahya kita doakan panjang umur sehat wal-Afiyah Insya Allah. Juga guru kita Al-Habib Ahmad Al-idrus, guru kita Kh.Salman Yahya kita doakan panjang umur sehat wal Afiyah.
Para Hadirin Jamaah Majelis Rasulullah baik yang hadir maupun para pendengar Live Streaming Majelis Rasulullah di manapun anda berada mudah-mudahan mendapatkan curahan rahmatnya Allah. Juga para pemirsa Inews cahaya hati mudah-mudahan mendapatkan rahmat dan ridho dari Allah Swt.
Hadirin-Hadirat rahimakumullah sampailah kita malam ini pada kajian Hadist dalam kitab Qutuful Falihin yang di karang atau di rangkum oleh guru kita Murabbi Arwahina Sayyidil Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz kita doakan mudah-mudahan Allah Swt senantiasa memanjangkan umur beliau, di mudahkan segala urusannya. Hadist yang ke 85 kita baca bersama.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
- عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ آلِهِ سَلَّمَ قَالَ (أَبَرُّ الْبِرِّ أَنْ يَصِلَ الرَّجُلُ وُدَّ أَبِيهِ(
رواه مسلم
Dari Ibn Umar RA, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kebajikan terbaik adalah perbuatan seorang yang menyambung hubungan dengan kolega ayahnya” (HR Muslim)
Dalam Hadist yang lain menyambung kekerabatan, menyambung hubungan baik dengan kerabat, handaitolan Ibu Bapak kita yang sudah meninggal dunia itu adalah termasuk kebaikan yang paling utama,
Ibu Bapak hadirin hadirat rahimakumullah Hadist ini berbicara tentang keutamaan berbuat baik bukan hanya kepada Ibu Bapak akan tetapi berbuat baik kepada sahabat Ibu Bapak kita, seperti kita ini sekarang yang masih hidup mempunyai teman, kita punya sahabat dan kerabat selayaknya anak kita bukan hanya menghormati kita tapi menghormati sahabat-sahabat kita. Demikian juga Ibu Bapak kita apa lagi mereka sudah meninggal dunia.
Kita lihat bagaimana ajaran Islam Allah utus manusia yang paling lembut, manusia yang paling kasih sayang, Allah utus junjungan kita Nabi besar Muhammad Saw. Indahnya menjaga hubungan baktinya anak tidak cukup dia berbuat baik kepada Ibu bapaknya saja yang masih hidup bahkan setelah meninggal dunia yang lebih jauh lagi kepada teman-teman Ibu Bapak kita pun selayaknya pun kita berbuat baik dengan mereka.
Berarti jelas saudara dalam Hadist ini orang yang berbuat baik kepada teman Bapaknya yang sudah Almarhum, teman Ibu nya yang sudah Almarhumah secara tidak langsung menjadi tolak ukur bakti anak itu kepada Ibu Bapaknya langsung.
Dalam Riwayat Imam Abu Daud dari sahabat Abi Malik pernah bercerita waktu kami sedang bersama baginda Nabi tiba-tiba muncul ada seorang bertanya wahai Baginda Rasul apakah masih ada sisa, masih ada jalan saya ingin bakti kepada Ibu Bapak saya yang sudah meninggal dunia? Ente catat baik baik Sabda Rasulullah Saw, karena ini bisa menjadi Dalil yang nyata. Betul kata Nabi masih ada cara lain, apa itu ya Rasul?
Dalam Riwayat yang lain masih ada 4 cara lagi. Dalam Riwayat yang lain Nabi langsung sebut inti poinnya.
- Kamu doakan mereka berdua.
- Kamu minta ampunkan kepada Allah untuk mereka berdua.
- Menunaikan wasiat wasiat nya yang baik
- Menyambung Silaturrahmi kepada kerabat Ibu Bapak kita.
bahkan dahulu perintah Rasul kalau ada yang meninggal di doain minta ampun sama Allah untuk Almarhum dan Almarhumah, tunain wasiat nya , silaturrahmi di jaga. Dari mulai zaman sahabat lau kepada Tabiin para ulama. Ketika Abdullah bin Umar keluar kota Mekkah di tengah jalan bertemu dengan kakek sudah tua renta dengan pakaian yang sudah lesuh. Abdullah bin Umar sedang naik Kuda dengan pakaiannnya yang bagus dengan Imamahnya. Ketika di jalan dia melihat ada kakek tua ini beliau turun dari kuda nya, apa yang beliau lakukan? Dia beri Salam, lalu dia berjabat tangan dengan penuh kasih sayang dan senyuman terindah di persilahkan orang tua itu agar melanjutkan perjalannanya dengan menunggangi Kudanya. Di naikan ke atas kudanya sampai Imamahnya di copot di letakan di atas kepala kakek tua itu mungkin agar tidak terkena panasnya sinar Matahari. Di kasih kuda nya dan di persilahkan kakek itu untuk meneruskan perjalanannya. Ternyata kakek tua itu adalah temen ayahnya yaitu Sayyidina Umar bin Khattab.
Ibu bapak hadirin hadirat rahimakumullah. Contoh teladan untuk kita baginda Nabi besar Muhammad Saw. Para sahabat, para Ahlul Bait para Ulama. Bahkan lebih jauh lagi Rasul mencontohkan kepada kita bukan lagi kepada kerabat Ibu Bapaknya kepada Istrinya yang sudah meninggal. Sayyidatuna Khodijah selalu Rasul puji-puji, Rasul suka kasih hadiah untuk orang lain yaitu sahabat-sahabat Almarhumah Khodijah.
Dalam Riwayat Shohih Bukhori Muslim Sayyidah Aisyah pernah mengatakan saya ini tidak pernah cemburu secemburu istrinya Rasul yang bernama Khodijah. Saya ini belum pernah melihat siapa itu Hubabah Khodijah akan tetapi Nabi selalu menyebut Khodijah khodijah khodijah padahal Sayyidah Khodijah sudah meninggal dunia. Terkadang Nabi potong Qurban lalu Nabi bagi-bagikan kepada sahabat-sahabat Hubabah Khodijah.
Kembali kita ke Hadist di antara kebaktian yang paling bakti adalah seseorang berbuat baik kepada kerabat Ibu Bapak yang sudah meninggal dunia.
Ibu Bapak Hadirin-Hadirat Rahimakumullah coba kita merenung bersama. Kenapa Nabi menyuruh kita berbuat baik kepada temen Ibu Bapak kita? Ketika orang tua kita meninggal dunia punya teman ada satu dua tiga kita datangin. Ketika kita berjumpa dengan sahabat Ibu Bapak kita ini apa yang pertama muncul? Sahabat ibu bapak kita pasti senang. Begitu cerdas nya baginda Nabi Muhammad Saw. Suruh cari cara bagaimana orang yang sudah meninggal dunia dapat krimin pahala bukan dari anaknya saja. Tapi dari temen temen nya akan ikut mendoakan. Mudah-mudahan kita bisa berbakti kepada ke dua orang tua kita yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dan mudah-mudahan kita bisa meneruskan silaturrahmi yang sudah di sambung oleh ke dua orang tua kita yang sudah meninggal dunia.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh